PERCOBAAN XI Isolasi Minyak Atsiri
PENDAHULUAN Minyak atsiri merupakan minyak wangi khas,dihasilkan dari tekanan atau hewan. Terdiri dari camp berbagai bahan senyawa kimia yang termasuk golongan hidrokarbon dan hidrokarbon -0. Sifat fisik kimia dan mutu bau dari masing masing jenis minyak tersebut merupakan resultan dari campuran senyawa peyusutnya. Ekstraksi minyak dari bahan yang mengandung minyak dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu cara penyulingan, pengempalan ekstraksi dengan pelarut dan enflurensi. Didalam parfum, minyak atsiri memegang peran utama, sebagai komponen pewangi yang juga merupakan campuran dari berbagai bahan pewangi yang berasal dari minyak atsiri dan semi sintetik atau senyawa sintetik. Beberapa cara isolasi minyak atsiri Ekstraksi minyak atsiri dari tumbuh-tumbuhan dapat dilakukan dengan 3 cara: penyulingan, menggunakan uap air, Ekstraksi menggunakan pelarut dan pengempalan. Penyulingan dengan uap air adalah metode ekstraksi tertua, metode ini cocok untuk minyak atsiri
yang
tidak
rusak
karena
pengaruh
panas
uap
air,
misalnya
minyak
mawar,cempaka,cengkeh,nilam. Ekstraksi minyak atsiri menggunakan pelarut cocok untuk mengambil minyak bunga yang
kurang
stabil
dan
dapat
rusak
oleh
siminyak
atsiri
antara
lain
(kloroform,alkohol,aseton,eter dan lemak). Pemisahan komponen minyak atsiri dilakukan untuk mendapatkan senyawa tertentu perusahaan ini antara lain dapat dilakukan dengan cara fraksinasi dan isolasi. A. Penyulingan minyak atsiri
Alat.
: kabel suling, sistem air dan uap
Bahan
: daun-daunan atau umbi-umbian
Prinsip
: memisahkan minyak atsiri dengan air sebanyak pengubah fase cair
menjadi fase uap dan kembali ke fase cair
Cara Kerja :
1. Mengisi ketel suling dengan air sebanyak +/- 5 cm saringan.
2. Mengisi kedalam ketel bahan yang akan disuling. Sebelumnya bahan diliris terlebih dahulu. 3. Memasang labu flirentie dan aliran air melalui kondensonya. 4. Memanaskan ketel dengan api langsung. 5. Mengamati dan mencatat saat tetesan pertama 6. Melakukan penyulingan selama 2 jam 7. Memisahkan minyak dalam labu florentine dan disimpan didalam botol untuk diambil pada minggu berikutnya. B. Ekstraksi minyak atsiri dengan pelarut
Bahan
: Ampas hasil sulingan (temulawak,jahe,kunyit)
Alat
: soxhlet apparatus
Prinsip
: melarutkan fraksi oleorsin didalam pelarut organik
Cara kerja :
1. Menimbang 10 gram ampas hasil sulingan yang telah dikeringkan. 2. Membungkus sampai dengan kertas saring dan dimasukkan dalan soxhlet apparatus. 3. Mengisi lalu soxhlet dengan pelarut (etanol) 2/3 dari isi labu 4. Memasang peralatan soxhiet 5. Memanaskan diatas pemanasan listrik atau pemanas air 6. Mengekstraksi sampai 5-7 kali ekstraksi 7. Mengeluarkan ampas berat oleoresin dalam labu 8. Menguapkan pelarut didalam labu 9. Menimbang berat oleoresin dalam labu 10. Menghitung rendemen oleoresin
Rendemen oleoresin=
C. Enflourasi
Prinsip : lemak yang merupakan triglisrida mampu mengabsorpsi zat-zat yang dapat termasuk minyak atsiri
Sifat minyak atsiri sebagai berikut:
1. Sangat mudah larut dalam pelarut organik
2. Memiliki rasa getir, berasa tajam, mengigit, memberi rasa hangat sampai panas atau justru dingin ketika dikulit, tergantung dari jenis penyusunannya 3. Memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya 4. Tidak mudah bercampur air (H2O) tetapi dapat memberikan baunya pada air walaupun kelarutnya kecil
VII. ANALISA PERCOBAAN Pada percobaan isolasi minyak atsiri dilakukan dengan metode ekstraksi yang prinsipnya adalah untuk memisahkan komponen minyak atsiri yang berasal daru,bunga kenanga dari campurannya dengan pelarut yang mudah menguap. Pada pratikum ini digunakan pelarut etanol. Dan dikarenakan sampel berupa padatan maka digunakan ekstraksi sokhiet. Satu set alat eustraksi soxhiet terdiri atas pembakar labu dasar bulat, sokiet,serta pendingin.pembakar digunakan dalam Pemanasan, pemanasan berfungsi agar pelarut lebih reaktif/ pelarut berubah menjadi uap. Pelarut yang menguap kemudian mencair lagi dan jatuh berupa tetesan. Pelarut yang baru ini lebih reaktif sehingga mempercepat proses ekstraksi. Labu dasar bulat berisi pelarut yang dipanaskan. Soxhlet berisi sampel. Pendingin berfungsi untuk mendinginkan uap yang panas. Aliran air dalam pedingin dialirkan dari bawah agar auranya lebih lama sehingga pendinginanya lebih optimal. Lubang pada sokhiet maupun pendingin tidak boleh ditutup agar tidak terjadi penyumbatan sehingga ekstraksi bisa berjalan dengan baik. Bunga kenang di potong-potong dan dihaluskan dengan ditumbuk agar luas permukaanya lebih kecil sehingga pelarut lebih cepat untuk melarutkan komponen bunga.sampel bunga yang dimasukkan ke dalam soxhiet tidak boleh berlebihan hal ini sesuai dengan prinsip kapilaritas agar sampel terendam dalam pelarut namun tidak menyebabkan penyumbatan. Sementara itu dalam labu dasar bulat dimasukkan etanol sebanyak 2/3 dari isi labu. Ekstraksi dilakukan sampai hasil ekstraksi jernih dengan banyak siklus ekstraksi 7 kali pada pratikum yang dilakukan hasil ekstraksi yang jernih menunjukkan bahwa pelarut etanol sudah menguap dan hasil ekstraksi yang diperoleh adalah minyak atsiri. Selanjutnya dilakukan destilasi yang bertujuan memisahkan pelarut yang mengekstraksi titik didih pelarut (etanol) yang lebih rendah dari minyak atsiri bunga kenangan, sehingga pelarut teruapkan pertama kali dan minyak atsiri akan tertinggal dalam labu bundaran dari perhitungan persen minyak atsiri yang didapat sebesar 15,09% dari berat minyak atsiri yang didapatkan sebesar 1.92 gram.
VIII. KESIMPULAN Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa: 1. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut 2. Minyak atsiri merupakan minyak dengan wangi khas yang dihasilkan dari tanaman atau hewan 3. % minyak atsiri yang didapat sebesar 15.09%