MEY SISKA RANI (BCA 117 048) MILA MINARTI MANYKU (BCA 117 038) YUSNITA ANGGRENI (BCA 117 037) ASPIANI (BCA 117 021) DIO KRISTIAN ADITAMA (BCA 117 011) TOMI DANUARTA (BCA 117 080) Soal Latihan dan jawaban BAB 4. 1. Sebutkan rumus perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik per satuan dalam departemen produksi pertama, jika harga pokok rata – rata tertimbang digunakan dalam metode harga pokok proses Jawaban : Biaya bahan baku Per unit
=
Biaya tenaga kerja Per unit
=
Biaya overhead
=
Per unit
Biaya bahan baku yang melekat + Biaya bahan baku yang pada produk dalam proses dikeluarkan dalam periode sekarang Unit ekuivalensi biaya Bahan baku Biaya tenaga kerja yang + Biaya tenaga kerja yang melekat pada produk dalam dikeluarkan dalam periode proses awal sekarang Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja Biaya produk yang melekat + Biaya overhead pabrik yang pada produk dalam proses awal dikeluarkan dalam periode sekarang Unit ekuivalensi biaya Overhead pabrik
2. Sebutkan rumus perhitungan harga pokok rata – rata persatuan produk dari departemen sebelumnya dan harga pokok rata – rata yang ditambahkan oleh departemen setelah departemen produksi pertama, jika harga pokok rata – rata tertimbang digunakan dalam metode harga pokok proses! Jawaban : Harga pokok produk Harga pokok produk dalam Harga pokok produk yang ditransfer dari per unit yang dibawa proses awal yang berasal dari departemen sebelumnya dalam periode dari = departemen sebelulmnya + sekarang Departemen Produk dalam proses awal + Produk yang ditransfer dari departemen sebelumnya sebelumnya dalam periode sekarang (1) Biaya bahan baku yang melekat + Biaya bahan baku yang dikeluarkan Biaya bahan baku = pada produk dalam proses awal dalam periode sekarang Per unit Unit ekuivalensi biaya Bahan baku (2) Biaya tenaga kerja yang melekat + Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan Biaya tenaga kerja = pada produk dalam proses awal dalam periode sekarang Per unit Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja (3) Biaya produk yang l elekat pada + Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan Biaya overhead = produk dalam proses awal dalam periode sekarang Per unit Unit ekuivalensi biaya Overhead pabrik
(4) Total harga pokok per satuan
=
(1) +(2)+(3)+(4)
3. Tidak seperti halnya dengan metode harga pokok rata – rata tertimbang, metode masuk pertama, keluar pertama memperhitungkan tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses awal dalam mengitung unit ekuivalensi. Setujukah saudara dengan pernyataan tersebut? Jelaskan jawaban Saudara? Jawaban : Setuju , karena MPKP menganggap biaya produksi priode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada awal priode masih dalam proses , baru kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses dalam priode sekarang. Oleh karena itu, dalam perhitungan unit ekuivalensi, tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses awal harus diperhitungkan. 4. Jika dalam proses produksi bahan baku ditambahkan dalam departemen setelah departemen produksi yang pertama, akibat apakah yang mungkin timbul terhadao perhitungan harga pokok produk per satuan dalam departemen yang bersangkutan? Jawaban : 1. Tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut. Jika tambahan bahan baku tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan , maka tambahan ini tidak berpengaruh terhadap perhitungan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan, dan sebagi akibatnya tidak mempengaruhi perhitungan hargapokok produksi per satuan produk yang diterima dari departemen produksi sebelumnya. 2. Menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut. Jika terjadi tambahan produk yang dihasilkan dengan adanya tambahan bahan baku dalam departemen setelah departemen produksi pertama, maka hal ini akan berakibat diadakannya penyesuaian harga pokok produksi per satuan produk yang diterima dari departemen produksi sebelumnya. Penyesuaian ini dillakukan karena total harga pokok produk yang berasal dari departemen sebelumnya, yang semula dipikul oleh jumlah tertentu , sekarng harus dipikul oleh jumlah produk yang lebih banyak sebagai akibat tambahan bahan baku tersebut. Akibatnya harga pokok produk per unit yang berasal dari departemen sebelumnya menjadi lebih kecil. 4. Atas dasar data berikut ini, hitunglah unit ekuivalensi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik di departemen 1, jika metode MPKP digunakan dalam metode harga pokok proses. Produk dalam proses awal BBB: 100% ; BTK: 60% ; BOP:40% 2.000 kg Dimasukankan dalam proses 45.000 47.000 kg Produk selesai yang ditransfer ke Dept. 2 44.000 kg Produk dalam proses akhir : BBB:100% ; BTK:70% ; BOP:80% 3.000 47.000 kg Jawaban : 1.Perhitungan unit ekuivalensi biaya bahan baku departemen 1 dengan menggunakan metode MPKP Persediaan produk dalam proses awal 0 kg
Produk selesai yang ditansfer ke Dep.2 44.000 Produk dalam proses akhir 100% X 3000 3000 Jumlah 47.000 kg 2.Perhitungan unit ekuivalensi biaya bahan konversi departemen 1 dengan menggunakan metode MPKP Persediaan produk dalam proses awal ( 100% - 60% ) X 2000 unit 800 Produk selesai yang ditransfer ke Dept.2 44000 Produk dalam proses akhir 80% X 3000 2400 Jumlah 47.200
SOAL PILIHAN GANDA PT El Sari memproduksi produknya melalui dua departemen produksi : Departemen 1 dan Departemen 2. Perusahaan menggunakan metode Harga Pokok Rata – rata tertimbang. Dalam penghitungan harga pokok produksinya. Data produksi dan biaya produksi bulan Januari 20XX di kedua departemen produksi tersebut dalam Gambar PT El Sari Data Produksi dan Biaya Produksi Bulan Januari 20XX Departemen 1 Departemen 2 Data Produksi : Produksi dalam proses awal: BBB 60% ; BK 40% 5.000 kg BTK 30% ; BOP 70% 6.000 kg Dimasukkan dalam proses 50.000 kg bulan ini Unit yang ditransfer ke Dept. 45.000 kg 2 Unit yang ditransfer ke Dept. 45.000 kg 1 Produk jadi yang ditransfer 42. 000 kg ke gudang Produk dalam proses akhir : BBB 100% ; BK 70% 10.000 kg BTK 40% ; BOP 80% 9.000 kg Harga Pokok Produk Dalam proses Awal : Harga Pokok dari Dept. 1 Rp12.990.000 Biaya bahan baku Rp2.000.000 Biaya tenaga kerja Rp2.500.000 Rp1.500.000 Biaya overhead pabrik Rp3.000.000 Rp4.000.000 Biaya produksi: Biaya bahan baku Rp25.500.000 Biaya tenaga kerja Rp36.500.000 Rp25.860.000 Biaya overhead pabrik Rp49.000.000 Rp32.900.000 *BBB = Biaya bahan baku BTK = Biaya Tenaga Kerja BOP = Biaya Overhead Pabrik BK = Biaya Konversi
1. A. B. C. D.
Unit ekuivalensi biaya bahan baku departemen 1 adalah : 52.000 kg 53.000 kg 55.000 kg 51.000 kg
2. A. B. C. D.
Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja Departemen 1 adalah : 52.000 kg 53.000 kg 55.000 kg 51.000 kg
3. A. B. C. D.
Harga pokok rata tertimbang per kilogram produk Departemen 1 adalah : Rp 500 Rp1.350 Rp2.250 Rp1.000
4. A. B. C. D.
Harga pokok produk selesai yang ditransfer oleh Departemen 1 ke Departemen 2 adalah : Rp114.240.000 Rp101.250.000 Rp178.500.000 Rp118.500.000
5. Harga pokok persediaan produk dalam proses pada akhir bulan Januari 20X1 dalam Departemen 1 adalah : A. Rp 17.250.000 B. Rp101.250.000 C. Rp178.500.000 D. Rp 27.720.000 6. A. B. C. D.
Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja di departemen 2 adalah : 42.000 kg 55.000 kg 45.600 kg 49.200 kg
7. A. B. C. D.
Unit ekuivalensi biaya overhead di Departemen 2 adalah : 42.000 kg 55.000 kg 45.600 kg 49.200 kg
8. A. B. C. D.
Biaya produksi Rata-rata yang ditambahkan di Departemen 2 adalah : Rp2.240 Rp2.250 Rp3.000 Rp1.350
9. A. B. C. D.
Harga pokok produk Jadi yang ditransfer oleh Departemen 2 ke gudang adalah : Rp 94.080.000 Rp101.250.000 Rp150.780.000 Rp178.500.000
10. Harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 2 pada akhir bulan Januari 20X1 adalah : A. Rp 27.720.000 B. Rp101.250.000 C. Rp150.780.000 D. Rp 17.250.000 PENYELESAIAN : Unsur biaya produksi
1
Biaya bahan baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik
Yang melekat Pada produk Dalam proses 2
Yang dikeluarkan dalam priode sekarang 3
Unit ekuivalensi
Biaya produksi per kg
5
4:5 6
Total biaya 2+4 3
Rp. 2.000.000 2.500.000
Rp. 25.500.000 36.500.000
Rp. 27.500.000 39.000.000
55.000 no.1
500
52.000 no.2
750
3.000.000
49.000.000
52.000
52.000
1.000 2.250 no.3
Unit ekuivalensi 1. (100% X 45.000) + ( 100% X 10.000) = 55.000 2. (100% X 45.000) + (70% X 10.000 ) = 52.000
Perhitungan harga pokok produk selesai dan persediaan produk dalam proses departemen 1 Harga pokok produk selesai yang ditansfer ke Dep. 2 45.000 unit @2.250 no.4 Rp. 101.250.000 Harga Pokok Persediaan produk dalam proses akhir : Biaya Bahan Baku = 100% X 10.000 unit X 500 = 5.000.000 Biaya Tenaga Kerja = 70% X 10.000 unit X 750 = 5.250.000 Biaya Overhead Pabrik = 70% X 10.000 unit X 1000 = 7.000.000 Jumlah biaya produksi yang dibebankan
No. 5 17.250.000
Unsur biaya produksi
Yang melekat pada produk dalam proses
Yang dikeluarkan dalam periode sekarang
Total Biaya
Unit Ekuivalensi
1
2
3
2+3 4
5
Harga pokok yang berasal dari Dep. 1
Rp. 12.990.000
Biaya Produksi per satuan
Rp. 101.250.000
Rp. 114.240.000
51.000
4:5 6 Rp. 2.240
Biaya yang ditambahkan dalam dep.2 Biaya tenaga kerja
1.500.000
25.860.000
27.360.000
45.600
600
Biaya Overhead Pabrik
4.000.000
32.900.000
36.900.000
49.200
750 No. 8 , 1350
Unit ekuivalensi 1. (100% x 42.000) + (100% x 9000) = 51.000 2. (100% x 42.000) + ( 40% x 9000 ) = 45.600 no.6 3. (100% x 42.000) + (80% x 9000) = 49.200 no.7 Harga Pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses Departemen 2 Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang 42.000 unit @ Rp. 3.590 no. 9, Rp. 150.780.000 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir : Yang berasal dari dept. 1: 9000 unit x 2.240 Rp. 20.160.000 Yang ditambahkan dalam dept.2 : Biaya Tenaga Kerja 40% x 9.000 unit x 600 2.160.000 Biaya Overhead pabrik 80% x 9.000 unit x Rp. 750 5.400.000 Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam dept. 2
no. 10,Rp. 27.720.000