Akuntansi biaya Disusun oleh Muhamad kobul Ekuitas 2009
Analisis prilaku biaya Pengertian Cost (Harga Pokok) dan
Expense (Biaya) Klasifikasi Biaya Metode Pemisahan Biaya Semivariabel Metode Pengumpulan & Penentuan Harga Pokok Produk
The deference of Cost and Expense Cost (Harga Pokok) Semua biaya yang telah dikeluarkan dan dianggap masih akan memberi manfaat (benefit) di masa yang akan datang dicatat dalam neraca Expense (Biaya) Semua biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan prestasi dan dianggap tidak akan memberikan manfaat (benefit) di masa yang akan datang dicatat dalam perkiraan rugi laba
Klasifikasi Biaya A. Berdarkan Tingkah Laku :
a.1. Biaya variabel / Variable Cost Biaya yang bervariasi secara proporsional dengan quantitas yang diproduksi
a.2. Biaya Tetap / Fix Cost Biaya yang jumlah totalnya tetap walau quantitas yang diproduksi berubah dalam kapasitas normal / range tertentu.
a.3. Biaya Semi Variabel Biaya yang berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diproduksi tetapi perubahannya tidak proporsional
PERBEDAAN GRAFIK C
C ∆C
∆Q
a. Biaya variabel
Q
b. Biaya tetap
Q
C
!!!! Dapatkan kamu membedakan Antara (a) dan (c) ?
∆C ∆Q c. Biaya semi variabel Q
Karakteristik Biaya : a. Biaya VARIABEL Jumlah total biaya semakin besar saat kuantitas semakin banyak Biaya perunit tetap b. BIAYA TETAP Jumlah total biaya tetap sampai range produksi tertentu Biaya perunit semakin kecil saat kuantitas semakin banyak c. BIAYA SEMI VARIABEL Jumlah total biaya semakin besar saat kuantitas semakin banyak
Tabel 1 Contoh Kasus Pemisahan Biaya Semi Variabel Bulan
Biaya Reparasi dan Jam Mesin Pemeliharaan Mesin
1
Rp.
750.000
6.000
2
Rp.
715.000
5.500
3
Rp.
530.000
4.250
4
Rp.
600.000
4.000
5
Rp.
600.000
4.500
6
Rp.
875.000
7.000
7
Rp.
800.000
6.000
8
Rp. 1.000.000
9
Rp.
800.000
6.000
10
Rp.
750.000
6.000
11
Rp.
550.000
4.500
12
Rp.
600.000
4.500
8.000
Metode Pemisahan Biaya Semi Variabel 1. Metode Titik Terendah & Titik Tertinggi Rp. 1.000.000 – Rp. 600.000 Biaya Variabel = -----------------------------------8000 – 4000 jam mesin = Rp. 100/jam mesin Biaya Tetap (masukkan ke dalam satu persamaan) 600.000 = a + 100 x 4000 600.000 = a + 400.000 a = 200.000 Persamaan Garis :
Y = 200.000 + 100X
Kelemahan : Hanya memperhatikan 2 pasang data saja, sehingga tidak cukup mencerminkan perilaku biaya yang diamati.
Metode Biaya Berjaga Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan ditutup untuk sementara (produk = 0) dan biaya tersebut disebut biaya Berjaga yang merupakan bagian dari biaya tetap. Contoh : Pada tingkat reprasi dan pemeliharaan 8000 jam mesin, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.000.000. Sedangkan menurut perhitungan, apabila perusahaan tidak berproduksi, biaya reparasi dan pemeliharaan akan tetap dikeluarkan sebesar Rp. 400.000, maka : Biaya yang dikeluarkan saat 8000 jam mesin 1.000.000,Biaya berjaga 400.000,SELISIH / Variabel Cost 600.000,Biaya variabel / Jam mesin
Rp. Rp. Rp.
= Rp. 600.000 : 8000 jam mesin = Rp. 75 / jam mesin
3. Metode Kuadrat Terkecil / Regresi Tabel 2 Contoh Kasus Metode Regresi
Bulan
Biaya Reparasi (y)
Jam Mesin (x)
xy
x2
1
750
6.000
4.500.000
36.000.000
2
715
5.500
3.932.500
30.250.000
3
530
4.250
2.252.500
18.062.500
4
600
4.000
2.400.000
16.000.000
5
600
4.500
2.700.000
20.250.000
6
875
7.000
6.125.000
49.000.000
7
800
6.000
4.800.000
36.000.000
8
1.000
8.000
8.000.000
64.000.000
9
800
6.000
4.800.000
36.000.000
10
750
6.000
4.500.000
36.000.000
11
550
4.500
2.475.000
20.250.000
12
600
4.500
2.700.000
20.250.000
n∑xy - ∑x∑y b = -------------------------------------------n∑x2 – (∑x)2
∑y - b∑x
Rumus :
a= n
Dengan memasukkan ke dalam rumus diperoleh : b = 0.115 biaya variabel Rp. 115 a = 79.27 biaya tetap Rp. 79.270 / bulan Persamaan Garisnya : Y = 79.270 + 115 X