Ak Hotel Bab 2.docx

  • Uploaded by: arikarsita
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ak Hotel Bab 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,185
  • Pages: 13
Ringkasan Mata Kuliah SAP 2 AKUNTANSI PERHOTELAN Ruang Lingkup dan Struktur Organisasi Usaha Perhotelan

Oleh : Gayatri Sukma Perthiwi

1607531028

No. Absen 10

A.A Sagung Ani Pradnyadewi Krisna 1607531031

No. Absen 13

Ana Dwiyanti Candra

1607531034

No. Absen 14

Ni Wayan Arikarsita

1607531038

No. Absen 15

Kelas : EKA 443 B2 Dosen Pengampu : Dr. Anak Agung Gde Putu Widanaputra, S.E., M.Si., Ak.

AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2019

RUANG LINGKUP DAN STRUKTUR ORGANISASI USAHA PERHOTELAN 2.1 Pengertian Hotel Hotel Proprietors Act (1956) menjelaskan bahwa hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Grolier Electronic Publishing Inc. (1995) mengemukakan bahwa hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan minuman, dan pelayanan lainnya untuk disewakan kepada tamu atau orang-orang yang tinggal untuk sementara waktu. Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.PM.53/MH.001/MPEK/2013, tentang Standart Usaha Hotel meyebutkan hotel adalah usaha penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di dalam satu bangunan yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan dan/atau fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan memperoleh keuantungan. Keputusan Menparpostel No.KM37/PW.340/MPPT-86, tentang peraturan usaha dan penggolongan hotel menyebutkan hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Dengan demikian, perbedaan hotel dengan penginapan adalah penginapan tidak menyediakan pelayanan makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya. Dari seluruh rumusan dan pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa dan di dalamnya terdapat beberapa unsur pokok yang terkandung dalam pengertian hotel, yaitu: a. Suatu jenis akomodasi b. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada c. Menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan d. Menyediakan makan dan minuman serta jasa lainnya e. Fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu, dan masyarakat umum yang menginap f. Berfungsi sebagai tempat sementara g. Dikelola secara komersial 2.2 Jenis dan Penggolongan Usaha Hotel Klasifikasi atau penggolongan hotel adalah suatu sistem pengelompokan hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhanya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi hotel di dunia berlainan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Sebagai contoh : 1) negara Tiongkok menggunakan klasifikasi: Tourist class, starndart&super class. 2) negara Bulgaria, Kolombo, Equador, Syria, Kuwait menggunakan klasifikasi hotel kelas A, B, C, D dan E. 1

3) Indonesia pada tahun 1977, dengan keputusan Menparpostel No. PM.10/PW.301/Pdb77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada: (1) jumlah kamar (2) fasilitas (3) peralatan yang tersedia (4) mutu pelayanan Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu: 1) bintang satu 2) bintang dua 3) bintang tiga 4) bintang empat, dan 5) bintang lima 6) hotel nonbintang dapat disebut hotel melati Tujuan dari klasifikasi atau penggolongan hotel secara umum adalah: 1) sebagai pedoman teknis bagi calon investor untuk memilih investasinya dibidang usaha perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati. 2) menjamin kualitas produk, pelayanan dan pengelolaan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepuasan tamu. 3) memberikan perlindungan kepada tamu, pengusaha hotel, tenaga kerja, dan masyarakat baik untuk keselamatan, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan kemudahan dan pelestarian lingkungan hidup. 4) memberikan informasi kepada para tamu yang akan menginap dihotel tentang standart fasilitas yang dimliki oleh masing-masing jenis dan tipe hotel. 5) agar tercipta suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel. 6) supaya tercipta keseimbangan antara permintaan (supply) dan penawaran (demand) dalam usaha perhotelan. Peraturan tersebut kemudian diperbaiki dengan peraturan baru yaitu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM37/PW.340/MPPT-86 tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel, diberikan penjelasan tentang: 1) hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersal (Bab I, pasal 1, ayat b). 2) akomodasi adalah wahana untuk menyediakan pelayanan jasa penginapan, yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya (Bab I, pasal 1, ayat a). 3) penginapan atau Losmen adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap (Bab I, pasaI 2). Standar usaha hotel merupakan rumusan kualifiasi atau penggolongan usaha hotel yang mencakup: 1) aspek produk 2

2) aspek pelayanan, dan 3) aspek pengelolaan hotel Penilaian standart usaha hotel digunakan untuk melakukan penggolongan kelas hotel bintang dan nonbintang berdasarkan persyaratan dasar, kriteria mutlak dan tidak mutlak. Kriteria mutlak dan tidak mutlak ditetapkan oleh mentri dan penilaian dapat dilakuukan secara mandiri dan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata. LSU bidang pariwisata adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha dibidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Contoh LSU pariwisata yang ada dan terdaftar di PHRI Bali adalah LSU Pariwisata Bali Mandiri Peraturan Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NO.PM53/HM.001/MPEK/2013, menetapkan kriteria mutlak hotel bintang meliputi: 1) aspek produk, yang terdiri dari 12 unsur dan 15 sub unsur 2) aspek pelayanan, meliputi 5 unsur dan 5 sub unsur 3) aspek pengelolaan, meliputi 3 unsur dan 5 sub unsur Sedangkan kriteria tidak mutlak hotel bintang meliputi: 1) aspek produk, yang terdiri dari 32 unsur dan 147 sub unsur 2) aspek pelayanan, meliputi 14 unsur dan 40 sub unsur 3) aspek pengelolaan, meliputi 6 unsur dan 21 sub unsur Penilaian hotel bintang menggunakan rentang nilai, sebagai berikut: 1) ≥936 untuk kelas hotel bintang lima 2) 728-916 untuk kelas hotel bintang empat 3) 520-708 untuk kelas hotel bintang tiga 4) 312-500 untuk kelas hotel bintang dua 5) 208-292 untuk kelas hotel bintang satu Fasilitas usaha hotel sebagai bagian integral dari usaha pariwisata, yang merupakan usaha akomodasi yang dikomersialkan, meliputi : 1) kamar tidur (kamar tamu) 2) makanan dan minuman 3) pelayanan penunjang lain, seperti tempat rekreasi, fasilitas olah raga, fasilitas laundry dan sebagainya. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh tamu yang menginap pada hotel tersebut selama 24 jam atau tergantung jenis hotelnya. United State Lodging Industry membagi hotel menjadi beberapa jenis, yaitu: 1) Transient hotel, hotel yang lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis. 2) Residential hotel, hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya, dan disewakan secara bulanan atau tahunan yang menyediaka kemudahan-kemudahan seperti restoran, layanan makanan yang diantar ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar. Dilihat dari lokasi hotel, maka hotel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1) Resort hotel, hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat-tempat wisata, dan menyediakan tempat-tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi untuk tamu-tamunya. 3

2) City hotel, hotel ini pada umumnya berlokasi ditengah kota, dan ruang serta fasilitas konferensi untuk tamu-tamu. Dilihat dari jaringan pemasaranya, ada 3 kelompok jaringan pengusahaan hotel: 1) jaringan hotel internasional (international hotel chains) adalah jenis hotel yang pengelolaanya dibawah hotel jaringan internasional sehingga pemasaran dan fasilitas antara jaringan tersebut akan sama. 2) jaringan hotel nasional (national hotel chains) adalah jenis hotel yang pengelolaanya dibawah hotel jaringan nasional sehingga pemasaran dan fasilitas antara jaringan tersebut akan sama. 3) hotel yang dikelola secara independen adalah hotel yang dimiliki secara personal sehingga dari segi pemasaran dan pengelolaannya tergantung dari pemiliknya. Perbedaan dari ke 3 kelompok tersebut ada pada produk yang dihasilkan, yang memberikan kekuatan bagi konsumen dan pengelola secara sendiri-sendiri untuk mempengaruhi permintaan dan penawaran. Dilihat dari tipe harga kamar yaitu penetapan harga kamar yang dikaitkan dengan penyediaan atau penjualan makanan, maka hotel dikelompokan menjadi: 1) European Plan (EP) European Plan adalah sistem satuan harga hanya untuk kamar saja, sedangkan harga makanan tidak termasuk dalam satuan harga kamar. Jika ada tamu ingin makan, dan minum maka tamu dapat menggunakan fasilitas restaurant yang ada dihotel, dan harga makanan dan minuman dikenakan di luar kamar. 2) American Plan (AP) American Plan adalah sistem satuan harga sewa kamar sudah termasuk harga makanan yang disajikan kepada tamu, tanpa memperhatikan apakah tamu tersebut makan atau tidak. Sistem American Plan dapat dibedakan menjadi dua: (1) Full American Plan adalah hotel sudah memasukkan ke harga kamar plus tiga kali makan, yaitu: breakfast, lunch dan dinner. (2) Vied American Plan adalah hotel sudah memasukan keharga kamar plus makan dua kali yaitu: breakfast dengan lunch atau breakfast dengan dinner. 3) Continental Plan (CP) adalah hotel sudah memasukan keharga kamarnya makan satu kali, breakfast dan jenis makan breakfast adalah makanan continental. 4) Bermuda Plan (BP) adalah hotel sudah memasukan keharga kamarnya makan satu kali, yaitu breakfast dan jenis makan breakfast adalah makanan ala American atau English. Kebanyakan hotel kecil, dikelola secara langsung oleh pemiliknya, tetapi pada hotel besar terdapat pemisahan antara pengelola dan pemiliknya. Dilihat dari kepemilikan dan manajemennya, dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Propetary ownership adalah hotel yang tidak mempunyai hubungan kepemilikan atau pengelolaannya, dan tidak berinduk pada perusahaan lain. 2) Franchise adalah hotel yang pengelolaanya memakai cara atau pola yang diciptakan serta dikembangkan oleh perusahaan atau hotel-hotel lainnya. 3) Management Contract adalah hotel yang pemiliknya membeli jasa pengelolaan dari perushaan lain dengan membayar sejumlah uang sesuai dengan perjanjian awal Kegiatan utama dari suatu hotel adalah menyewakan kamar kepada tamu. Untuk bisa memberikan kepuasan kepada tamu keadaan kamar yang disewakan harus ada dalam keadaan 4

bersih, nyaman, menarik dan aman. Jenis-jenis kamar pada hotel dilihat dari fasilitas tempat tidur yang ada dikamar pada dasarnya dapat dibedakan menjadi: 1) Single Room adalah kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran single untuk satu orang. 2) Twin Room ndalah kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat tidur berukuransingle. 3) Double Room adalah karnar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran double untuk dua orang. 4) Double-Double room adalah kamar untuk empat orang yang dilengkapi dua kamar dengan dua buah tempat tidur berukuran double untuk dua orang. 5) Triple Room adalah kamar yang memiliki double bed untuk dua orang ditambah dengan extra bed. Adapun jenis kamar menurut harga atau tarif dan fasilitas yang ada dikamar dapat dibedakan menjadi: 1) Standart Room jenis kamar dengan fasilitas terendah atau sesuai dengan standar dari hotel yang menamainya demikian, hotel jenis ini adalah yang memiliki harga kamar terendah dengan kamar yang lainnya. 2) Superior Room 3) Moderate Room 4) Suite Room adalah kamar yang terdiri dari dua bagian, yaitu kamar tidur untuk dua orang ditambah ruang tamu, ruang makan dan sebuah dapur kecil. 5) Penhouse 6) Junior Suite Room adalah sebuah kamar besar yang terduri dari ruang tidur dan ruang tamu. 7) Excecutive/President suite room adalah kamar yang terdiri dari tiga kamar besar, yaitu kamar tidur, kamar tamu, ruang makan, dan sebuah dapur kecil. Dari segi status, pihak pengelola hotel dapat dibagi menjadi: 1) Hotel owner adalah pihak yang berstatus sebagai pemilik hotel. 2) Hotel operator adalah pihak yang berstatus sebagai pengelola operasional kegiatan hotel. 3) Hotel franchisor adalah pihak yang berstatus sebagai pemilik waralaba pengelolaan operasional kegiatan hotel dan berhak menjualnya kepada pihak lain, dalam hal ini hotel owner Berdasarkan klasifikasi hotel berbagai tipe atau kategori seperti yang telah dijelaskan maka secara mudah dapat dilihat pada tabel. Tabel 2.1 Tipe Hotel Berdasarkan Tipe atau Kategori No. Dasar Pengelompokan Tipe atau Kategori 1 Kelas atau tingkatan Hotel Melati Hotel Bintang Satu (*) Hotel Bintang Dua (**) Hotel Bintang Tiga (***) Hotel Bintang Empat (****) 5

2

Lamanya tamu menginap

3

Lokasi hotel

4

Jaringan pemasaranya

5

Tipe harga kamar

6

Kepemilikan dan manajemen

7

Jumlah tempat tidur di kamar

8

Menurut harga dan fasilitas

9

Segi status (pihak pengelola)

Hotel Bintang Lima (*****) Transient hotel Residential hotel Resort hotel Resort hotel City hotel International hotel chains National hotel chains Independen hotel European Plan (EP) American Plan (AP) Continental Plan (CP) Bermuda plan (BP) Propetary ownership Franchise Management Contract Single Room Twin Room Double Room Triple Room Standart Room Superior Room Moderate Room Suite Room Penhouse Junior Suite Room Excecutive/President suite room Hotel owner Hotel operator Hotel franchisor

2.3 Sejarah dan Perkembangan Hotel di Eropa, USA dan Indonesia 2.3.1 Sejarah Perkembangan Hotel di Eropa dan Amerika Hotel pertama yang ada di Eropa berbentuk penginapan/inn sekitar tahun 300 sebelum masehi, terdiri dari rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar disediakan bagi pejalan kaki yang ingin beristirahat/tidur. Kemudian tahun 812-820 sesudah masehi, Augustinian Monks membangun hotel Le Grand Saint Bernard Hospice di kota Bourg-Saint-Pierre, Swiss-Alpine, yang ditujukan bagi peziarah dari dan ke Roma. Hotel tersebut hancur setelah terjadinya serangan yang dilakukan oleh “saracen” pada pertengahan abad kesepuluh atau sekitar tahun 940. Di Amerika, hotel pertama yang dibangun adalah City Hotel tahun 1794. Tahun 1800an Amerika menjadi negara pengembang hotel utama, namun tarif hotelnya sangat mahal 6

sehingga hanya hartawan saja yang mampu menginap di hotel mewah bergaya Eropa. Tahun 1829 Termont House Hotel, Boston menjadi hotel pertama yang dilengkapi dengan lobi dan menyediakan kamar privat dengan pintu kamar dipasang kunci pengaman. Ellsworth M. Statler, awal tahun 1990-an, mengembangkan pelayanan hotel secara profesional dengan melengkapi kamar hotel dengan kamar mandi privat dan kaca rias yang lebar. Hotel-hotel mulai dikelola oleh mata rantai pengelola usaha perhotelan pada pertengahan 1990-an yang memiliki beberapa cabang hotel. (Widanaputra, Suprasto, Ariyanto, dan Sari, 2018). 2.3.2 Sejarah Perkembangan Hotel di Indonesia Usaha akomodasi komersial di Indonesia telah ada sejak zaman penjajahan Belanda, namun pengelolaannya belum modern, seperti (Widanaputra, Suprasto, Ariyanto, dan Sari, 2018) dan (Subakti, 2016): 1) Hotel De Provence (1829-1971), hotel pertama dan tertua di Indonesia, beberapa kali mengalami pergantian nama, yaitu Hotel Des Indes, Hotel Rotterdam, dan terakhir ketika Indonesia telah merdeka hotel ini dinamai Hotel Duta Indonesia. 2) Hotel Savoy Homan di Bandung (1888), kemudian direnovasi tahun 1937 dan selesai renovasi tahun 1939. 3) Hotel Preanger (1897), hotel ini kemudian berkembang menjadi lebih terkonsep tahun 1928. 4) Hotel Mij de Boer (1898), hotel termegah di Medan didirikan oleh Aeint Herman de Boer (Belanda), yang didirikan untuk penguasa perkebunan dan pejabat pemerintah Belanda. Hotel ini diambil alih oleh Indonesia pada 14 Desember 1957 dan diganti namanya menjadi Hotel Dharma Bhakti, dan diubah lagi menjadi Hotel Dharma Deli. 5) Grand Hotel de Djokya (didirikan 1908), hotel yang terletak di Malioboro, Yogyakarta mulai beroperasi tahun 1911, kemudian setelah renovasi berganti nama menjadi Hotel Garuda. 2.4 Struktur Organisasi Pada Hotel dan Standard Operational Procedure-nya (SOP) 2.4.1 Struktur Organisasi Pada Hotel Struktur organisasi menunjukan suatu tingkatan hierakis, sehingga dapat diketahui bagian-bagian yang ada di hotel, hubungan antar bagian hotel serta hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan organisasi antara satu hotel dengan hotel lain mempunyai kesamaan, akan tetapi bentuk dan luas organisasi hotel akan berbeda antara satu hotel dengan hotel lainnya, karena adanya perbedaan dalam hal: (1) tipe dan jenis hotel, (2) ukuran hotel (besar atau kecil), (3) fisik bangunan hotel, (4) kemampuan tenaga kerja di dalamnya, serta (5) sistem manajemen dan pengelolaan yang diberlakukan. Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel. Struktur organisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya. Dari struktur organisasi, karyawan mendapatkan informasi: 1) Kedudukan dirinya dalam organisasi, batas dan jalur wewenang serta tanggung jawabnya 7

2) Mengetahui jenjang karir yang jelas 3) Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur instruksi 4) Menunjukkan jalur koordinasi dan kerja sama antar bagian melalui departemen dan seksi-seksi yang ada dalam organisasi sehingga meningkatkan efisiensi. Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri dari: 1) Uraian tugas (Job Description), yang menggambarkan kewajiban dari masingmasing posisi . 2) Standar manual pekerjaan (Standar operational procedure/SOP), yang memberikan gambaran mengenai pekerjaan atau kewajiban yang akan dilaksanakan. 3) Spesifikasi jabatan (Job Specification) Struktur jabatan yang ada di hotel, seperti: a. Manajer: General Manajer, Resident Manajer b. Head/Manajer Departement: Room, Food & Beverage, Accounting, Maintenance & Engineering. c. Chef: Kitchen, Pastry d. Assistant manajer e. Supervisor f. Staff Departemen-departemen yang ada pada usaha hotel merupakan gambaran dasar untuk menyusun organisasi pada hotel. Adapun departemen-departemen yang ada pada usaha hotel adalah: Room Departement: a. Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel. b. Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar. c. Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar. d. Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu atau agen. e. Bellboy, berfungsi memberikan pelayanan mengantar dan membantu tamu membawa barang. f. Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon Food & Beverage Departement: a. Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pada F & B produksi. b. Steward, berfungsi membantu cook dan membersihkan peralatan di dapur. c. Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pada tamu dan bertugas pada F & B service. Accounting Departement: a. General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas dan berbertugas pada back office. b. Income Auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggungjawab atas pengendaliannya. c. Credit, berfngsi melakukan analisa kredit dan kebutuhan modal kerja hotel. d. Staff (Account Receivable, Account Payable), berfungsi membantu admistrasi piutang dan hutang. 8

e. Bookkeeper, berfungsi membuat penyesuaian dan memposting data akuntansi serta menyusun laporan keuangan. f. Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel. g. Personel, berfungsi dalam administrasi karyawan hotel. Minor Departement: a. Operator, berfungsi memberikan pelayanan telepon. b. Laundry, berfungsi memberikan pelayanan laundry. c. Sport, berfungsi memberikan pelayanan fasilitas olah raga. d. Sauna dan lain-lain. Departemen lain yang menunjang usaha perhotelan antara lain: a. Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel. b. Security, berfungsi menjaga keamanan hotel. c. Houseman, berfungsi melakukan pembersihan daerah di luar kamar. Wygant et. al (2008), membagi struktur organisasi dalam hotel menjadi tiga kategori, yaitu hotel kecil, hotel sedang, hotel besar. Secara garis besar pengelompokan ke hotel kecil, sedang, dan besar bergantung pada jumlah kamar yang dimiliki oleh hotel. a. Contoh Struktur Organisasi Hotel Kecil

9

b. Contoh Struktur Organisasi Hotel Sedang

c. Contoh Struktur Organisasi Hotel Besar

10

2.4.2 Standard Operational Procedure (SOP) Standard Operational Procedure (SOP) pada hotel adalah patokan atau acuan yang menjadi standar dalam menjalankan tugas sebagai seorang pegawai di sebuah departemen perhotelan itu sendiri, dan kebanyakan dari pihak perhotelan memberikan standar yang tidak begitu jauh antara hotel yang satu dengan hotel yang dan masih sangat bergantung terhadap tingkat atau level dari hotel yang menjadi acuan. Standar ini mencakup seluruh departemen perhotelan tanpa terkecuali yang menuntun para staf departemen untuk bekerja keras dan disiplin dalam mencapai tujuan yang telah tertera dalam standar operasional tersebut, adapun standar operasional tersebut mencakup berbagai macam departemen Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel pada hakikatnya sama dengan prinsipprinsip manajemen organisasi perusahaan pada umumnya. Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel didasarkan pada falsafah dan gaya manajemen yang dimiliki oleh pemilik dan manajemen hotel. Visi merupakan suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa mendatang. Misi adalah suatu pernyataan tentang usaha hotel. Hotel akan menyusun sasaran-sasaran yang akan dicapai berdasarkan visi misi tersebut dalam bentuk kebijakan-kebijakan perusahaan, seperti : 1) Pangsa pasar yang dituju 2) Jenis produk yang dihasilkan 3) Standar produk yang dihasilkan 4) Keuntungan yang ingin dicapai 5) Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan masyarakat di sekitarnya.

11

DAFTAR PUSTAKA Isnu, Muhammad. 2012. Akomodasi Perhotelan - Struktur Organisasi. https://akomodasiperhotelan.wordpress.com/2012/06/25/struktur-organisasi/. Diakses pada 16 Februari 2019 Subakti, Agung Gita. (2016). Sejarah Perkembangan Hotel di Indonesia. Diunduh dari Binus University Faculty of Economic and Communication. Widanaputra, A.A G.P, Dodik Ariyanto, dan Ratna Sari. 2018. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi Berbasis USALI. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management. Erika. 2018. Jenis Penggolongan Hotel Atau Klasifikasi Hotel. https://www.pdfcoke.com/document/371343077/Jenis-Penggolongan-Hotel-AtauKlasifikasi-Hotel. Diakses pada 16 Februari 2019.

12

Related Documents

Ak Hotel Bab 2.docx
December 2019 16
Ak Hotel Bab 6.docx
November 2019 15
Ak Hotel Sap 2
October 2019 35

More Documents from "Kristina Dewi"

Ak Hotel Bab 2.docx
December 2019 16
Ak Hotel Sap 8.docx
December 2019 23
Ppt Bab 4.pptx
December 2019 16
Rmk Akpri_sap 7.docx
December 2019 8
Rmk Akpri_sap 3.docx
December 2019 14
Ppt Bab 3.pptx
December 2019 21