Rmk Akpri_sap 7.docx

  • Uploaded by: arikarsita
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rmk Akpri_sap 7.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,495
  • Pages: 7
Ringkasan Mata Kuliah AKUNTANSI KEPERILAKUAN SAP 7 Aspek Keperilakuan pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya

Oleh : KELOMPOK 1 Ni Luh Ketut Sugi Lestari

1607531001

No. Absen 01

A.A Sagung Intan Kusuma Dewi

1607531023

No. Absen 03

Ana Dwiyanti Candra

1607531034

No. Absen 04

Ni Wayan Arikarsita

1607531038

No. Absen 06

Kelas : EKA 450 C2 Dosen Pengampu : Luh Gede Krisna Dewi, S.E., M.Si., Ak.

AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2019

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PENGAKUMULASIAN DAN PENGENDALIAN BIAYA 1. SISTEM BIAYA TRADISIONAL (HISTORIS) Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi input pada biaya historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan variabel oleh unit produk atau jasa. Salah satu kelemahan utama dari sistem biaya tradisional adalah bahwa persyaratan akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit produk atau jasa memperhitungkan semua biaya; baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang terjadi untuk satu periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu objek biaya. 2. SISTEM BIAYA STANDAR 2.1 Ruang Lingkup Mengakui kelemahan dari sistem biaya tradisional, banyak organisasi mengadopsi “sistem biaya standar”. Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif dari akuntansi dengan konsep pengendalian dan teori organisasi modern. Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara ilmiah, yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi. Biaya standar mencerminkan estimasi terinci mengenai berapa biaya untuk melaksanakan suatu tugas tertentu atau penghasilan suatu produk tertentu. Kelebihan sistem biaya standar ini dari aspek pengendalian yang melekat dari perhitungan biaya standar adalah kemampuannya untuk membandingkan, kinerja aktual dengan standar yang ditentukan sebelumnya. 2.2 Sistem Biaya Standar dan Anggaran Fleksibel Taksiran sistem biaya standar mengiventarisasi sepanjang periode pada jumlah anggaran fleksibel. Anggaran fleksibel adalah anggaran biaya per unit dikalikan dengan jumlah unit aktual. Oleh karena itu, sistem biaya standar menjawab pertanyaan seperti apa laporan laba rugi dan neraca akan terlihat jika biaya-biaya dan input per unit harus direncanakan dengan tepat pada tingkat output aktul yang dicapai. 2.3 Kompatibilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk sistem biaya standar yang sesuai dengan konsep teori organisasi modern, terdapat beberapa langkah pengendalian yang penting untuk diterapakan, sebagaimana dijelaskan oleh Edwin Caplain, yaitu: a. Penetapan tujuan organisasi. 1

b. Penentuan pusat pertangungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada masingmasing. c. Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang memiliki kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan fungsinya. d. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggunjawaban dan unit organisasi lainnya serta, di mana perlu, lingkungan eksternal. e. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi telah mencukupi, relevan, dan tepat waktu sepanjang jalur komunukasi. f. Desain dan inplementasi mekanisme pengndalian yang mengukur dan mengevaluasi kenerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai penyesuain yang di perlukan dalam tujuan dan/atau kinerja. Sistem biaya standar dirancang untuk menjalankan tiga fungsi, yaitu: a) Sebagai sumber informasi, sistem biaya standar menginformasikan kepada individu yang bertanggung jawab mengenai apa yang diharapkan terkait dengan efisiensi biaya. b) Sebagai jalur komunikasi, sistem biaya standar menyebarkan tingkat biaya yang diharapkan dan pencapaiannya. c) Sebagai alat pengendalian serta evaluasi kinerja, sistem biaya standar periodik menyediakan umpan balik mengenai hasil kinerja masa lalu dan penyimpangannya dari standar yang ditetapkan kepada individu terkait. 3. PERHITUNGAN BIAYA LANGSUNG ATAU VARIABEL 3.1 Filosofi yang Mendasari Perhitungan biaya langsung atau biaya variable membedakan antara biaya produksi (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan bagian variable dari overhead) dengan biaya untuk siap menghasilkan(overhead tetap atau biaya periode), hanya biaya yang ditimbulkan oleh produksi atau penyerahan jasa sekarang saja yang diklasifikasikan sebagai biaya per unit produk atau jasa dan dikapitalisasi sampai barang – barang tersebut terjual atau jasanya diserahkan. 4. DORONGAN KEPERILAKUAN Dorongan keperilakuan konsep, prinsip, dan praktik akuntansi mempengaruhi pengukuran kinerja menajerial; konsekuensinya, keputusan manajemen. Hawkins menyatakan bahwa konsep, prinsip dan praktik akuntansi adalah bagus secara keperilakuan maupun teknis, jika konsep, prinsip, atau praktik tersebut: 2

1)

Menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi yang tidak menguntungkan guna membenarkan adopsi atas suatu alternatif akuntansi.

2)

Menghambat adopsi atas praktik akuntansi oleh perusahaan yang hanya menciptakan ilusi kinerja.

5. PENGENDALIAN BIAYA Membagi biaya ke dalam komponen variabel dan tetap memberikan dasar yang lebih baik untuk pengendalian biaya. Hal tersebut memungkinkan penyusunan laporan laba rugi menggunakan margin kontribusi yang menekankan pada pola perilaku biaya dan memberikan perincian kepada manajemen mengenai biaya teknik, biaya yang dikomitmenkan, dan biaya diskresioner. a. Biaya teknik: meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel b. Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya kapasitas: adalah seluruh baiay organisasi dan pabrik yang terus terjadi dan yang tidak dapat dikurangi tanpa merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang. c. Biaya diskresioner: yang muncul dari keputusan. 6. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengetahuan akan biaya diferensial atau biaya variabel serta margin kontirbusi akan mempengaruhi perilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan keputusan yang lebih baik. Beberapa situasi pengambilan keputusan yang umum seperti: keputusan bauran produk, penentuan harga produk baru, penetrasi pasar, penghapusan produk, pesanan khusus, kampanye iklan dan promosi, dan keputusan mengurangi biaya. 7. ASPEK KEPERILAKUAN DARI LANGKAH AKUNTANSI BIAYA YANG DIPILIH 7.1 Penetapan Standar Elemen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan sistem biaya adalah standar yang digunakan sebagai kriteria kinerja. Standar yang memiliki fungsi ganda, yaitu, berfungsi sebagai tujuan untuk memotivasi pengendalian biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja. Roymond Miles dan Roger vern mengemukakan empat prasyarat utama bagi sistem pengendalian yang unggul secara keperilakuan, yaitu: standar haruslah ditetapkan dengan cara yang sedemikian rupa sehingga orang menerimnya sebagai sesuatu realistisdan bukannya arbitrer, orang-orang harus merasa bahwa mereka memilih pengaruh dalam menetapkan tujuan mereka 3

sendir, orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan dihukum secara tidak adil untuk variasi normal yang terjadi secara kebetulan dalam kinerja, dan umpan balik atas kinerja haruslah bertujuan untuk koreksi maupun evaluasi. 7.2 Partisipasi dalam Penetapan Standar Michael Foran dan Don DeCoster meringkas logika yang mendasari seluruh argumen yang mendukung partisipasi menjadi “Jika seseorang pekerja berpartisipasi dalam menetapkan standar kinerjanya sendiri, maka ia akan membuat komitmen yang tegas terhadap standar tersebut, dan oleh karena itu akan bekerja keras untuk mencapainya.” Jadi dapat dikatakan bahwa, jika seseorang mengetahui sampai sejauh mana kemampuannya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan dia menetapkan standar kinerjanya sendiri berdasarkan kemampuan yang dimilikinya maka dia akan mampu untuk mencapai hasil yang maksimal. Dimana standar yang dia tetapkan tersebut harus lebih tinggi dari standar kinerja yang ditetapkan oleh perusahaan. 7.3 Standar yang Ketat vs Standar yang Longgar Untuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang digunakan haruslah tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih sering tidak tercapai daripada dipenuhi. Standar yang ketat berguna bagi mandor atau manajer saja yang akan termotivasi oleh kebutuhan akan prestasi yang luar biasa. Sementara itu, standar yang longgar tidak memberikan manfaat motivasional apapun karena standar begitu mudah dicapai, sehingga mandor dan manajer mengabaikan standar tersebut karena dianggap tidak berarti. Standar tersebut sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan dari unit-unit kerja yang terlibat sehingga standar tersebut tidak menjadi terlalu ketat maupun terlalu longgar bagi unit-unit kerja tersebut. 7.4 Penyerapan Overhead Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variabel, ke produk pada tarif estimasi yang didasarkan pada tinkat kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dari yang telah ditentukan sebelumnya, maka varians yang dibebankan sebelumnya terlalu tinggi atau terlalu rendah akan terjadi. 7.5 Alokasi Biaya Tidak Langsung Dalam riset yang didukung oleh National Assosiation of Accountants James Fremgen dan Shu S.liao menemukan bahwa perusahaan responden membedakan dengan tegas dua jenis biaya tidak langsung, yaitu:

4

a. Biaya jasa korporat, yaitu biaya jasa yang dilakukan secara sentral untuk mamfaat korporat dan pusat pertanggungjawaban. b. Biaya administratif korporat, yaitu biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan kantor korporat. 7.6 Analisis Varians Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara biaya aktual dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk anggaran maupun standar. Perbandingan ini akan menghasilkan sejumlah varians. Varians tersebut dapat berupa hasil dari berbagai penyebab, beberapa diantaranya dapat dijelaskan dan dikendalikan. 7.7 Keputusan Investigasi Varians Keputusan manajemen semata-mata bergantung pada penilaiannya atas signifikansi diskrepansi yang diamati. Varians ini memiliki signifikansi pengendalian hanya jika varians tersebut berasal dari penyebab yang dapat ditentukan atau, dengan kata lain, tidak bersifat acak dan rentan terhadap tindakan perbaikan. 8. ASPEK KEPERILAKUAN Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat mempengaruhi respon manusia adalah faktor-faktor berikut. a. Batas Pengendalian Batasan ini menentukan seberapa mudah atau sulit bagi seseorang yang dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima dan berapa banyak ruang yang mereka miliki untuk gagal sekali waktu. b. Hasil Umpan Balik Umpan balik yang positif akan memberitahu mereka bahwa mereka ada pada jalur yang tepat dan akan memotivasi mereka untuk mengulangi usaha yang sama. c.

Keketatan Pemaksaan Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan menimbulkan tekanan dalam diri individu yang dikendalikan.

d. Struktur Penghargaan Orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku mereka yang tidak diinginkan dan mengulangi perilaku yang diinginkan ketika mereka memandang bahwa perubahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai dengan penghargaan intrinsik maupun ekstrinsik. 5

DAFTAR PUSTAKA Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

6

Related Documents

Rmk
June 2020 28
Rmk
October 2019 46
Rmk Fiks.docx
April 2020 24
Rmk .docx
October 2019 35
Rmk Lamberton.docx
April 2020 20
Rmk Aspek Umum
May 2020 0

More Documents from "sakarosandy"

Ak Hotel Bab 2.docx
December 2019 16
Ak Hotel Sap 8.docx
December 2019 23
Ppt Bab 4.pptx
December 2019 16
Rmk Akpri_sap 7.docx
December 2019 8
Rmk Akpri_sap 3.docx
December 2019 14
Ppt Bab 3.pptx
December 2019 21