ABORTUS Soffin Arfian RS PKU Muhammadiyah Surakarta / FK UMS
PERDARAHAN PADA KEHAMILAN MUDA ABORTUS 1. 2. 3. 4.
ABORTUS IMMINENS ABORTUS INSIPIENS ABORTUS INKOMPLETUS ABORTUS KOMPLETUS
ABORTUS DEFINISI : Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan 20 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup di luar kandungan. Abortus spontan : abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar untuk mengakhiri kehamilan (keguguran, miscarriage). Abortus buatan : terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan. (pengguguran, aborsi atau abortus provokatus)
ABORTUS PROVOKATUS
1. MEDISINALIS Atas Indikasi Medis ( Indikasi Ibu / Indikasi Janin ) 2. KRIMINALIS Tidak Ada Indikasi Medis Secara Awam Dikenal sebagai ABORSI
Beberapa Pasal-Pasal Aborsi PP 61 TH 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi •
•
Pasal 31 : Aborsi Dilakukan atas Indikasi Kedaruratan Medis atau Kehamilan akibat Perkosaan Usia Kehamilan Paling lama 40 Hari dihitung dari HPHT ( 26 hari Usia Pembuahan ± 4 Minggu ) Pasal 32 : Kedaruratan Medis Keadaan yang mengancam nyawa dan kesehatan ibu dan atau Janin. ( Termasuk Kecacatan Sejauh Mana ? )
•
Pasal 34 : Kehamilan Akibat Perkosaan Kehamilan dari Hubungan Seksual TANPA PERSETUJUAN pihak Perempuan. Dibuktikan oleh penyidik, Psikolog dan atau ahli lain mengenai adanya Dugaan Perkosaan Subyektifitas Vs Obyektifitas
Perdarahan Bercak
Serviks Tertutup
Uterus
Gejala/tanda
Diagnosis
Tindakan
Sesuai
Kram perut
Abortus
Observasi
hingga
dengan
bawah
Imminens
perdarahan
sedang
usia
Uterus lunak
Istirahat
Gestasi
Hindarkan coitus
Sedikit
Kehamilan
Laparatomi
Membesar
pingsan
ektopik
dan partial
dari normal
Nyeri perut
terganggu
salpingektomi
bawah
atau
Nyeri goyang
salpingostomi
portio Massa adnexa Cairan bebas intraabdomen
Terbuka
Lebih kecil
Sedikit/tanpa
Abortus
dari usia
nyeri perut
Inkomplet
Gestasi
bawah Riwayat Ekspulsi Sebagian hasil konsepsi
EvaKuasi
Perdarahan Sedang
Serviks Terbuka
Uterus
Gejala/tanda
Diagnosis
Sesuai
Kram atau
Abortus
hingga
usia
nyeri perut
Insipiens
masif/banyak
kehamilan
Bawah
Tindakan Evakuasi
Belum terjadi
Ekspulsi hasil Konsepsi
Terbuka
Lebih Kecil Dari Usia Gestasi
Sedikit/tanpa nyeri perut bawah Riwayat Ekspulsi Seluruh hasil konsepsi
Abortus Komplit
Tidak Perlu Tindakan Cukup Obat-obatan saja
Penilaian Klinis Abortus Spontan • Abortus imminens Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini, kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan
• Abortus Insipiens Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada di dalam cavum uteri. Kondisi ini menunjukkan proses abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit atau komplit
• Abortus Inkomplit Perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah ke luar dari cavum uteri melalui canalis servikalis • Abortus Komplit Perdarahan pada kehamilan muda di mana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari cavum uteri
Abortus Infeksiosus Adalah abortus yang disertai komplikasi infeksi. Adanya penyebaran kuman atau toksin ke dalam sirkulasi dan cavum peritonium dapat menimbulkan septikemia, sepsis atau peritonitis.
Retensi Janin Mati (Missed Abortion) Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih. Biasanya diagnosis tidak dapat ditentukan hanya dalam satu kali pemeriksaan, melainkan memerlukan waktu pengamatan dan pemeriksaan ulang.
Abortus Tidak Aman (Unsafe Abortion) Upaya untuk terminasi kehamilan muda di mana pelaksana tindakan tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.
PENANGANAN • Penilaian awal : - Keadaan umum pasien - Tanda-tanda syok (pucat, keringat banyak, pingsan, tekanan sistolik < 90 mmHg, nadi > 112 X/menit - Bila disertai massa lunak adneksa, nyeri perut bawah, cairan bebas kavum pelvis : KET - Tanda-tanda infeksi atau sepsis (demam tinggi,sekret berbau,nyeri perut bawah, dinding perut tegang, nyeri goyang porsio, dehidrasi, gelisah atau pingsan) - Tentukan : penanganan pada fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk.
• Penanganan khusus Abortus imminens - Tidak diperlukan pengobatan medik khusus atau tirah baring total - Anjurkan tidak melakukan aktifitas fisik berlebihan atau melakukan hubungan seksual - Bila perdarahan : * berhenti : lakukan asuhan antenatal terjadwal dan penilaian ulang bila perdarahan lagi. * perdarahan terus : nilai kondisi janin (USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain (KET, Mola) * pada fasilitas kesehatan sarana terbatas, pemantauan hanya dilakukan melalui gejala klinik dan pem.ginekologik.
• Abortus insipiens • Lakukan evakuasi hasil konsepsi - bila usia gestasi < 16 minggu, evakuasi dilakukan dengan peralatan Aspirasi Vakum Manual (AVM) setelah bagian-bagian janin dikeluarkan. - Bila usia gestasi ≥ 16 minggu, evakuasi dilakukan dengan prosedur Dilatasi dan Kuretase Bila prosedur evakuasi tidak dapat segera dilakukan, atau usia gestasi > 16 minggu, lakukan tindakan pendahuluan dengan : - infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc NS atau RL mulai 8 tetes/menit dinaikkan hingga 20 tetes/menit, sesuai kondisi kontraksi uterus hingga terjadi pengeluaran hasil konsepsi - Ergometrin 0,2 mg IM yang diulang 15 menit kemudian - Misoprostol 400 mg peroral dan apabila masih diperlukan, dapat diulangi dengan dosis yang sama setelah 4 jam dari dosis awal. Hasil konsepsi yang tersisa dikeluarkan dengan AVM atau kuretase.
• Abortus inkomplit • Tentukan besar uterus (taksiran usia gestasi),kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan hebat,syok,infeksi/sepsis) • Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan hingga ukuran sedang,dapat DIEVAKUASI . Setelah itu evaluasi perdarahan:
- Bila perdarahan berhenti,beri ergometril 0,2 mg IM atau misoprostol 400 mg peroral.
• - Bila perdarahan terus berlangsung,evakuasi sisa hasil konsepsi dengan AVM atau D & K. • Bila tak ada tanda-tanda infeksi beri antibiotika profilaksis (Ampisilin 500 mg oral atau doksisiklin 100 mg) • Bila tjd infeksi : ampisilin 1 gr dan metronidazol 500 mg tiap 8 jam
• ABORTUS KOMPLIT _ Apabila kondis pasien baik, cukup beri ergometrin 3 X 1 tablet perhari untuk 3 hari • Jika tidak ada tanda-tanda infeksi tidak perlu diberi antibiotika
• Abortus infeksiosus • Kasus ini berisiko tinggi untuk terjadi sepsis,apabila fasilitas kesehatan setempat tidak mempunyai fasilitas yang memadai,rujuk pasien ke rumah sakit. • Sebelum merujuk pasien lakukan restorasi cairan yang hilang dengan NS atau RL melalui infus dan berikan antibiotik (misalnya : ampisilin 1 gr dan metronidazol 500 mg). • Pada fasilitas kesehatan yang lengkap,dengan perlindungan antibiotik berspektrum luas dan upaya
• Stabilisasi hingga kondisi pasien memadai,dapat dilakukan pengosongan uterus sesegera mungkin (lakukan secara hati – hati kerena tingginya kejadian perforasi pada kondisi ini) • Missed abortion • Missed abortion seharusnya ditangani di rumah sakit atas pertimbangan : • Plasenta dapat melekat sangat erat di dinding rahim,sehingga prosedur evakuasi (kuretase) akan lebih sulit dan resiko perforasi lebih tinggi.
• Pada umumnya kanalis servisis dalam keadaan tertutup sehingga perlu tindakan dilatasi dengan batang laminaria selama 12 jam. • Tingginya kejadian komplikasi hipofibrinogenemi yang berlanjut dengan gangguan pembekuan darah.
SUMPAH DOKTER
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan
TERIMAKASIH