LAPORAN PENDAHULUAN ASAM URAT
Disusun Oleh : RATNA WULANDARI (149012018047)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH PROGRAM STUDI PROFESI NERS PRINGSEWU LAMPUNG 2018/2019
A. Kadar Asam Urat Pasien Gout Artritis 1. Asam Urat Asam urat (gout artritis) merupakan suatu peradangan sendi sebagai penyebab dari akumulasi endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul didalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar gout artritis dalam darah (hiperurisemia). Tidak semua penderita adalah penderita gout artritis atau sedang menderita gout artritis, resiko gout artritis lebih besar dengan meningkatnya konsentrasi gout artritis darah (Noor, 2012).
2. Etiologi Asam Urat (gout) Penyakit Asam urat (gout) dikaitkan dengan adanya abnormalitas kadar asam urat dalam serum darah dengan akumulasi endapan Kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi. Keterkaitan antara gout dengan hiperurisemia yaitu adanya produksi asam urat yang berlebih, menurunnya eksresi asam urat melalui ginjal, atau mungkin karena keduanya (Helmi, 2012).
Penyakit asam urat (gout) digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout skunder. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga, penyakit ini berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat berakibat pada peningkatan produksi asam urat atau bisa juga karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh. penyakit gout sekunder disebabkan oleh
meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein (Aini, 2015).
Faktor-faktor yang berperan dalam perkembangan gout tergantung pada faktor penyebab terjadinya hiperurisemia. Diet tinggi purin dapat memicu terjadinya serangan gout pada orang yang mempunya kelainan bawaan dalam metabolisme purin sehingga terjadi
peningkatan produksi asam urat. Minum alkohol dapat
menimbulkan serangan gout karena alkohol meningkatkan produksi urat. Kadar laktat darah meningkat sebagai akibat produk sampingan dari metabolisme normal alkohol. Asam laktat menghambat ekresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan kadarnya dalam serum (Price & Wilson, 2006).
Faktor lain penyebab gout artritis yaitu usia, sebagian besar gangguan asam urat terjadi pada orang-orang yang berusia antara 40 – 50 tahun. Pada usia >50 tahun perempuan terjadi penurunan hormone estrogen, sedangkan manfaat pada hormone estrogen adalah membantu asam urat dalam darah keluar melalui urin dan apabila hormone estrogen menurun maka terjadi kekurangan pembuangan asam urat sehingga kadar asam urat meningkat, dalam hal ini perempuan lebih beresiko mengalami asam urat setelah menopause (Dalimartha, 2008).
3. Menurut (Price & Wilson, 2006) terdapat empat stadium perkembangan klinis gout yang tak terobati. a. Stadium pertama adalah hiperurisemia asimtomatik ; pada stadium ini asam urat serum laki-laki meningkat, orang tersebut tidak bergejala selain terdapat peningkatan asam urat. b. Stadium kedua adalah artritis gout akut dengan awitan pembengkakan nyeri dan nyeri tekan halus yang mendadak, biasanya pada ibu jari kaki dan sendi metatarsofalingeal. Stadium ini biasanya menyebabkan seseorang mencari perwatan medis yang tepat. c. Stadium ketiga, yang mengikuti serangan gout akut adalah stadium interkritikal, tidak terdapat gejala selama selama periode ini, yang dapat berlangsung beberapa bulan sampai beberapa tahun. d. Stadium keempat adalah stadium gout kronik pada stadium ini timbunan timbunan asam urat terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai.
4. Patofisiologi Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adequat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menunpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi.
Hiperurecemia merupakan hasil: -
meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormal
-
menurunnya ekskresi asam urat
-
kombinasi keduanya
Gout sering menyerang wanita post menopouse usia 50 – 60 tahun. Juga dapat menyerang laki-laki usia pubertas dan atau usia di atas 30 tahun. Penyakit ini paling sering mengenai sendi metatrsofalangeal, ibu jari kaki, sendi lutut dan pergelangan kaki. 5. Manifestasi klinis Menurut (Helmi, 2012), Manifestasi klinis dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu artritis gout tipikal dan artritis gout atipikal. a. Artritis Gout Tipikal 1) Beratnya serangan artritis mempunyai sifat tidak berjalan, tidak dapat memakai sepatu, dan mengganggu tidur. Rasa nyeri digambarkan sebagai excruciating pain dan mencapai puncak dalam 24 jam. 2) Serangan biasanya bersifat monoartikular dengan tanda inflamasi yang jelas seperti merah, bengkak, nyeri,terasa panas, dan sakit jika digerakan. 3) Hiperurisemia biasanya berhubungan dengan artritis gout akut, tetapi diagnosis artritis tidak harus disertai hiperurikemia. Fruktasi asam urat serum dapat mempresipitasi serangan gout 4) Faktor pencetus adalah trauma sendi, alkohol, obat-obatan. b. Artritis Gout Atipikal
Gambaran klinis yang khas seperti artritis berat, monoartikular, dan remisi sempurna tidak ditemukan. Dalam evolusi artritis gout didapatkan 4 fase, yaitu sebagai berikut. 1) Artritis Gout Akut Manifestasi serangan akut memberikan gambaran yang khas dan dapat langsung menegakkan diagnosis. Sendi yang paling terkena adalah sendi metatarsophalangeal pertama 75%. 2) Artritis gout interkritikal Fase ini adalah antarafase antara dua serangan akut tanpa gejala serangan klinis. Walaupun tanpa gejala, Kristal monosodium dapat ditemukan pada cairan yang diaspirasi dari sendi. Kristal dapat ditemukan pada sel sinovia, dan pada vakuola sel mononuclear leukosit. 3) Gout Artritis asimtomatis Fase ini tidak identik dengan arthritis gout. Pada penderita dengan keadaan ini sebaiknya diperiksa juga kadar kolestrol darah karena peninggian asam urat darah hamper selalu disertai peninggian kolestrol. 4) Artritis Menahuan dengan tofi Tofi adalah penimbunan Kristal urat subkutan sendi dan terjadi pada artritis gout menahun, yang biasanya sudah berlangsung lama kurang lebih antara 5-10 tahun.
6. Komplikasi Asam Urat (gout) Meskipun penyakit asam urat tidak termasuk kedalam kategori penyakit maut layaknya kanker, bukan berarti penyakit ini bisa dipandang remeh. Karena penyakit asam urat sering kambuh dan menimbulkan rasa nyeri hebat yang tentunya akan mengganggu aktivitas bahkan penyakit ini bisa menumbulkan komplikasi yaitu sebagai berikut : a.
Gangguan fungsi ginjal
b.
Penyakit jantuung koroner
c.
Sejumlah penyakit yang seringkali menyertai penyakit asam urat antara lain Diabetes,
Hipertensi,
Stroke
kadar
lemak
dalam
darah
meningkat
(Noormindhawati, 2014).
7.
Penatalaksanaan Asam Urat (gout) a. Terapi farmakologi Tujuan terapi serangan gout artritis akut adalah menghilangkan simptom. Penting untuk menghindarkan fluktuasi konsentrasi urat dalam serum karena dapat memperpanjang serangan atau memicu episoda lebih lanjut. Ada tiga pilihan obat untuk arthritis gout akut: NSAID, kolkhisin, kortikosteroid. Setiap obat ini memiliki keuntungan dan kerugian. Pemilihan untuk pasien tetentu tergantung pada beberapa faktor, termasuk waktu onset dari serangan yang berhubungan dengan terapi awal. Adapun obat-obat untuk penanganan arthritis gout akut adalah sebagai berikut:
a.
NSAID NSAID biasanya lebih dapat ditolerir dibanding kolkhisin dan lebih mempunyai efek yang dapat diprediksi. NSAID tidak mempengaruhi kadar urat dalam serum. Ada beberapa NSAID yang sering diperuntukan untuk arthritis gout. Diklofenak, indometasin, ketoprofen, naproksen, piroxikam, sulindak. Indometasin cenderung paling sering digunakan, walau tidak ada perbedaan yang signifikan antara obat ini dengan obat NSAID lain. Pemakaian aspirin harus dihindarkan sebab mengakibatkan retensi asam urat, kecuali kalau digunakan dalam dosis tinggi.
b.
Kolkhisin Kolkhisin digunakan untuk Arthritis gout akut, sebagian rematologis menganggap tidak efektif, karena cenderung menyebabkan diare berat terutama bagi pasien dengan mobilitas terbatas. Sebaiknya digunakan untuk pencegahan saja atau sebagai pilihan terakhir.
c.
Kortikosteroid Injeksi intra-artikular kortikosteroid sangat berguna bila NSAID atau kolkhisin bermasalah, misalnya pada pasien dengan gagal jantung kronis atau gangguan ginjal atau hati. Ini juga sangat berguna untuk arthritis gout akut yang terbatas hanya sendi tunggal. Bagaimanapun harus dipastikan bahwa penyakit ini bukan arthritis septik, sebelum menyuntikkan steroid.
b. Terapi Tradisional Asam Urat Menurut Dharma (2008), penanganan penyakit asam urat dapat dilakukan melalui dua sasaran utama, yaitu meringankan gejala dan mencegahnya kambuh kembali. Dalam meringankan gejala asam urat yang muncul, kamu bisa menggunakan es batu dengan cara menempelkan pada bagian sendi yang sakit. Selain itu kamu juga bisa mengonsumsi obat pereda rasa sakit seperti obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Namun apabila tak kunjung berkurang rasa sakitnya, obat seperti colchicine atau corticosteroid terkadang juga di perlukan. Mengobati asam urat tak hanya dapat dilakukan melalui pengobatan medis saja, kamu pun bisa menggunakan beberapa bahan alami untuk mengatasi penyakit ini. Adapun cara mengatasi asam urat antara lain: 1) Konsumsi makanan bersifat basa Dr Theodore A mengatakan bahwa dengan kita rajin mengkonsumsi makan basa (buah, sayur, biji) maka akan sangat efektif untuk membantu menurunkan asam urat. Asam urat dalam tubuh pada dasarnya diproses melalui ginjal, makanan bersifat basa inilah yang membantu melarutkan asam urat tersebut kemudian mengeluarkannya dalam bentuk urine. 2) Konsumsi jus buah cerry Buah cerry memiliki senyawa asam yang cukup pekat. Kandungan asam ini mampu mengimbangi kadar asam urat yang ada dalam darah dan urine.
Selain itu buah cerry juga mengandung kalium dan nutrisi yang bisa membantu meringankan rasa sakit pada persendian. Menurut data yang diterbitkan oleh Harvard University, cerry memiliki kandungan antioksidan dan anti-inflamasi tinggi. Kandungan antioksidan membantu mencegah radikal bebas berbahaya, sedangkan anti-inflamasi mencegah munculnya peradangan.
3) Konsumsi jus lemon Berbicara mengenai buah masam, lemon juga termasuk salah satunya. Sifat masamnya yang tinggi inilah yang dapat kamu gunakan untuk mengobati asam urat tinggi. Mengingat, kandungan asam tersebut bisa membantu tubuh memproduksi kalsium karbonat yang akan menetralkan asam urat.
4) Perbanyak konsumsi vitamin C Obat asam urat tradisional selanjutnya adalah dengan konsumsi vitamin C. Jenis vitamin ini cukup efektif untuk mengatasi peradangan sendi yang muncul tiba-tiba. Bahkan kandungan antioksidannya juga terbukti mampu meringankan nyeri dan mencegah efek buruk radikal bebas. Sejauh ini sumber vitamin C paling tinggi dipegang oleh jambu. Oleh sebab itu, jangan lewatkan jus jambu secara rutin ketika pagi hari. Namun apabila tak ada, kamu masih bisa mengonsumsi buah jeruk dan buah kiwi,
karena mereka dua juga memiliki kandungan vitamin C yang tak kalah tingginya.
5) Konsumsi cuka madu Mungkin masih terasa asing ketika kamu membaca ‘cuka madu’. Di Arab Saudi cuka madu disebut juga dengan propolis, biasanya obat asam urat ini banyak dijual oleh para pedagang obat herbal. Propolis merupakan kumpulan resin lebah yang bisa membantu memberikan sifat basa dalam tubuh, sehingga cukup efektif untuk menetralkan asam urat tinggi.
6) Perbanyak konsumsi air putih Penyembuhan asam urat sebenarnya mudah, kamu bisa rutin mengonsumsi air putih minimal 8-10 gelas dalam sehari. Air putih merupakan jenis minuman yang baik untuk melarutkan asam urat dalam ginjal. Dengan konsumsi rutin, maka kadar asam urat dalam tubuh tak akan menjadi pekat, sehingga kemungkinan mengkristal pada bagian sendi sangatlah kecil. 7) Cengkeh dan ubi jalar Obat asam urat alami yang sudah digunakan oleh nenek moyang. Keduanya bisa membantu menetralkan kadar purin dan asam urat dalam tubuh.
8) Mengobati asam urat dengan daun salam Daun salam biasanya banyak digunakan oleh para ibu rumah tangga ketika sedang memasak. Daun ini mampu memberikan aroma masakan yang khas dan lezat. Selain bermanfaat bagi masakan, ternyata kandungan kalium dalam daun salam terbukti mampu menurunkan kadar asam urat dengan cepat.
9) Obat asam urat daun sosor bebek Cara mengobati asam urat terakhir yang bisa kamu lakukan adalah dengan daun sosor bebek, cengkeh, jahe, dan kawan-kawannya. Racikan herbal ini sudah terbukti secara turun temurun efektif dalam mengatasi asam urat. Bahkan apabila kamu konsumsi rutin, sangat efektif untuk menjaga daya tahan.
8. Pencegahan Asam Urat (gout) Cara mencegah penyakit asam urat sebagai berikut : a. Membatasi asupan purin b. Mencegah dehidrasi c. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol d. Menjaga berat badan e. Menjaga kesehatan antara lain dengan berolah raga secara teratur serta menerapkan pola hidup sehat : tidak merokok, tidak mengkonsumsi narkoba,
tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak rutin mengkonsumsi makanan yang serba instan, mengkonsumsi makanan dengan zat gizi seimbang (Noormindhawati, 2014).
9. Pemeriksaan Laboratorium Helmi (2012), menjelaskan dalam pemeriksaan asam urat (gout) yaitu sebagai berikut : a. Pemeriksaan cairan sinovia didapatkan adanya Kristal monosodium urat intraseluler. b. Pemeriksaan serum asam urat meningkat > 7 mg/dL. c. Urinalisis 24 jam didapatkan ekresi > 800 mg asam urat. d. Urinalisi untuk mendeteksi risiko batu asam urat. e. Pemeriksaan
kimia
darah
untuk
mendeteksi
fungsi
ginjal,
hati,
hipertigliseridemia, tingginya LDL, dan adanya diabetes mellitus. f. Leukositosis didapatkan difase akut. Diagnosa Keperawatan: 1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d adanya radang pada sendi 2. Gangguan mobilitas fisik b.d adanya nyeri sendi 3. Potensial terjadi perubahan pola miksi b.d adanya batu atau insufisiensi ginjal 4. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan di rumah 5. Gangguan integritas kulit b.d tophi (tofi)
6. Resiko : nyeri b.d batu ginjal
Perencanaan dan Implementasi 1. Gangguan rasa nyaman nyeri Klien akan menunjukkan tingkat kenyamanan yang lebih baik (rasa nyeri berkurang) -
Istirahatkan sendi yang sakit dan berikan bantal dibawahnya
-
Berikan kompres hangat
-
Hindarkan factor penyebab munculnya iritasi pada tofi
-
Berikan obat sesuai program
-
Monitor efek samping obat
2. Gangguan mobilitas fisik Pasien akan meningkatkan aktivitas sesuai kemampuan -
anjurkan pasien untuk melakukan gerakan-gerakan bila tidak ada rasa nyeri
-
Lakukan ambulasi dengan bantuan missal dengan menggunakan “walker” atau tongkat
-
Lakukan ROM secara berhati-hati
3. Kurang pengetahuan Pasien dan keluarga akan meningkat pemahaman tentang penyakit gout dan cara perawatannya
-
Jelaskan proses perjalanan penyakit
-
Berikan jadwal/program pengobatan (nama obat, dosis, tujuan dan efek samping)
-
Diskusikan pentingnya diit yang terkontrol
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, D. 2012. Mencegah dan mengobati asam urat. Yogyakarta: Araska Helmi Zairin. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Salemba Medika, Jakarta. Noor, H. Z. (2012). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal (A. Suslia Ed. Vol. 1). Salemba Medika: Edwar Tanujaya. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2010).Brunner and Suddarth textbook of Medical Surgical Nursing (9th ed.). EGC, Buku Kedokteran. Smeltzer Suzanne C, & G, B. B. (2006). Keperawatan Medikal-Bedah (d. H. Y. K. dr. Andry Hartono, Elyna S et all, Trans. S. K. Monica Ester Ed. 8 ed. Vol. 3). Lippincott: Raven.