379132_makalah Modul 2 Klp 5.docx

  • Uploaded by: Aliya Syaikah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 379132_makalah Modul 2 Klp 5.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,219
  • Pages: 14
MAKALAH INSTRUKSI OPERATOR (DOKTER GIGI) KEPADA PASIEN ORTODONTIK LEPASAN

KELOMPOK 7 Ansyari Muis Fathimah Rahmaniar Rusdi A. Umar Jufri Maghfirah Ramadhani Suci Desyana Riana Noor Armedina Achika Puspita Kiffanda Tri Anugrah Lestari Rati Ramayani Abidin Muh. Haritza Aqilah Ma’ruf Nadya Shefira Salsabillah A. Andi Nurul Azizah Tenrilili Nurul Salzabila Isma Wahyuni Auliah Ramli Meutia Alifia Darmawan

J111 16 035 J111 16 036 J111 16 037 J111 16 038 J111 16 039 J111 16 334 J111 16 335 J111 16 336 J111 16 338 J111 16 339 J111 16 538 J111 16 539 J111 16 540 J111 16 541 J111 16 542 J111 16 543 J111 16 544

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2019

1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Selama persiapan dan penyusunan makalah ini rampung, penyusun mengalami kesulitan dalam mencari referensi. Namun berkat bantuan, saran, dan kritik dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga amal dan budi baik dari semua pihak mendapatkan pahala dan rahmat yang melimpah dari Allah SWT. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua terutama bagi kami sebagai penyusun sehingga dapat menambah wawasan, dan kami sangat mengharapkan adanya saran dan kritik dari para pembaca untuk dijadikan sebagai bahan acuan untuk penyusunan selanjutnya.

Makassar, 21 Februari 2019 Hormat Kami,

Kelompok 7

2

DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2 DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3 BAB 1. PENDAHULUAN .................................... Error! Bookmark not defined. 1.1

Latar Belakang ........................................ Error! Bookmark not defined.

1.2

Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3

Tujuan Pembelajaran ................................................................................ 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3 2.1

Definisi Alat Ortodonti Lepasan .............................................................. 3

2.2

Komponen Alat Ortodonti Lepasan ......................................................... 3

2.3

Indikasi Alat Ortodonti Lepasan .............................................................. 3

2.4

Kontraindikasi Alat Ortodonti Lepasan..………………………………..4

2.5

Prosedur Insersi………………………………....……………………….4

BAB 3. PEMBAHASAN ........................................................................................ 6 3.1

Instruksi Sebelum Insersi……………………………..………………….6

3.2

Instruksi Pasca Insersi……………………………………………………7

BAB 4. PENUTUPAN .......................................................................................... 10 3.1

Kesimpulan ............................................................................................. 10

3.2

Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perawatan ortodontik semakin dikenal masyarakat, bukan hanya sebagai kebutuhan kesehatan tetapi juga keperluan estetik. Perawatan ortodontik adalah salah satu jenis perawatan di bidang kedokteran gigi yang bertujuan untuk mendapatkan penampilan dentofasial yang baik secara estetika, yaitu dengan memperbaiki susunan gigi berjejal, koreksi rotasi gigi-geligi, koreksi hubungan antar insisal serta menciptakan hubungan oklusi yang baik. Alat ortodontik terdiri dari dua jenis, yaitu alat lepasan dan alat cekat. Alat ortodontik lepasan didefinisikan sebagai alat yang dapat dipasang dan dilepas sendiri oleh pasien. Alat ini masih umum digunakan oleh dokter gigi di Indonesia terutama oleh general practitioner dengan biaya perawatan yang terjangkau dibandingkan dengan alat cekat yang membutuhkan biaya mahal dan keterampilan khusus. Menurut Isaacson (2002) alat ortodontik lepasan mulai digunakan sejak abad ke 19, namun akrilik dan stainless steel baru digunakan pada awal abad ke 20. Alat ortodontik lepasan terdiri dari tiga komponen utama yaitu plat dasar, komponen retentif, dan komponen aktif. Komponen aktif alat ortodontik lepasan merupakan elemen yang memberikan gaya pada gigi sehingga terjadi pergerakan. Komponen tersebut antara lain adalah spring (pegas), busur labial, sekrup dan elastik. Pergeseran gigi memerlukan dorongan faktor mekanik dan faktor biologis untuk mendapatkan gaya yang optimal. Sistem gaya yang diberikan harus memperhitungkan besarnya gaya yang dihasilkan agar tujuan perawatan dapat tercapai. Gaya adalah massa dikalikan percepatan, satuannya adalah Newton atau gram milimeter/detik2 .Satuan Newton sering digantikan dengan gram dalam ortodontik klinis karena kontribusi dari percepatan kebesarnya gaya secara klinis adalah relevan.

4

Perawatan ortodontik dengan alat lepasan hanya dapat menghasilkan gerakan gigi yang terbatas. Kekuatan yang dihasilkan hanya dapat menggerakkan gigi secara tipping dan merupakan gerakan utama yang mungkin dihasilkan untuk alat tipe ini. Gerakan rotasi kemungkinan juga dapat dihasilkan oleh alat ini apabila menggunakan kekuatan kopel.Gerakan bodily, torquing apeks dan uprighting sangat sulit atau tidak mungkin dapat dihasilkan oleh alat ortodontik lepasan ini, dan apabila dilakukan maka hasil gerakan tidak memuaskan. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan dari uraian latar belakang diatas yaitu permasalahan orthodontic lepasan serta instruksi yang diberikan pada pasien ortodonti lepasan. 1.3. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu untuk mengetahui perawatan orthodontic lepasan serta instruksi yang diberikan pada pasien ortodonsi lepasan.

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Alat Ortodonti Lepasan Menurut White and Gardener, alat ortodontik lepasan adalah alat yang menyalurkan tekanan sedang pada gigi atau beberapa gigi agar terjadi pergerakan ke arah tertentu. Menurut DP Walther, ortodontik lepasan adalah alat yang menyalurkan tekanan sedang pada gigi atau beberapa gigi serta pada jaringan pendukung di sekitarnya agar terjadi pergerakan ke arah tertentu sehingga menyebabkan proses reaksi pada tulang.1 2.2. Komponen Alat Ortodontik Lepasan a. KomponenRetentif Bagian pada alat ortodonti lepasan yang menjaga alat tersebut tetap pada posisinya atau biasa disebut klamer. Alat ini juga dapat dijadikan sebagai penjangkar. b. KomponenAktif Bagian pada alat ortodonti lepasan yang memberikan pergerakan pada gigi. Pergerakan gigi dapat menggunakan labial bow, spring, ekspansi, dan karet elastik c. Base Plate Bagian dari alat ortodonti lepasan dimana komponen lain tertanam pada bagian ini. Biasanya dibuat dari self cure akrilik atau juga bisa dibuat dari heat cure. Base plate dapat dimodifikasi sehingga terdapat bite plane yang berfungsi untuk mengurangi overbite dsb.2 2.3. Indikasi Alat Ortodonti Lepasan. a. Jika pola skeletal normal dan maloklusi hanya terjadi karena perubahan inklinasi incisivus (dentoalveolar) b. Jika memungkinkan untuk merawat masing-masing rahang dengan alat lepasan c. Malposisi gigi yang memiliki cukup ruang pada lengkung rahang.

6

d. Rahang sempit, crowded ringan yang bisa diatasi dengan ekspansi. e. Unilateral crossbite, malposisi satu gigi yang akan dirawat dengan alat lepasan dengan gerakan tipping. f. Koreksi gigitan sedang, insisif intrusi, posterior ekstrusi dirawat dengan bite plane. g. Untuk menjaga gigi yang telah dikoreksi. h. Mencegah dan menghilangkan kebiasaan buruk. 2.4. Kontraindikasi Alat Ortodonti Lepasan a. Jika terdapat skeletal diskrepansi b. Dibutuhkan perawatan kedua rahang yang saling berkolerasi c. Malposisi apikal, rotasi yang parah d. Bodily movement. e. Deep overbite f. Terdapat crowding yang parah.1 2.5. Prosedur Insersi a. Pengecekan alat yang tiba dari laboratorium Piranti ortodonsi lepasan yang telah melalui tahap laboratoris harus memenuhi ketentuan berikut: 

Alatnya benar dan sesuai desain



Tidak terdapat bagian yang tajam



Ujung klamer tidak boleh menembus akrilik pada permukaan fittingnya



Komponen aktif bergerak dengan bebas dan tidak terdapat bagian dari akrilik yang membatasi pergerakan jaringan rongga mulut

b. Instruksi pada pasien sebelum insersi Ada beberapa hal yang perlu dilakukan kepada pasien sebelum melakukan insersi, diantaranya: 

Memperkenalkan alat yang akan digunakan oleh pasien

7



Beritahukan bahwa pasien akan beradaptasi dengan penggunaan alat ortodonti lepasan ini setelah beberapa hari (biasanya 10-14 hari)

c. Pemasangan alat Langkah dalam pemasangan alat ortodonti, diantaranya sebagai berikut: 

Insersi alat dengan merotasi sedikit untuk dimasukkan ke dalam mulut pasien



Cek pergerakan alat setelah diinsersikan, beri perhatian jika terjadi displacement atau perpindahan setelah diinsersikan



Plat dasar atau basis harus beradaptasi dengan permukaan jaringan rongga mulut dengan baik



Perhatikan komponen aktif selama insersi harus berada dalam keadaan pasif dan komponen pasif harus retentive

d. Trouble shooting Selama melalui tahap konstruksi, dapat terjadi kelonggaran oleh karena adanya perubahan pada komponen-komponen piranti ortodonsi lepasan dimana pada tahap ini, perubahan minimum pada komponen-komponen tersebut dapat disesuaikan melalui perbaikan-perbaikan kecil e. Aktivasi. Aktivasi dilakukan setelah beberapa hari, saat pasien sudah mulai merasa beradaptasi dengan piranti ortodontik lepasan yang digunakan.2

8

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Instruksi Sebelum Insersi a. Harus diberitahu kepada pasien, jika awalnya alat yang digunakan akan terasa aneh dan mungkin dapat menyebabkan kesulitan dalam menelan dan berbicara. Ketidaknyamanan ini akan hilang dalam 48 jam penggunaan. Cara pengucapan akan berbeda, maka berlatihlah untuk berbicara dengan menggunakan alat ortodontik lepasannya misalnya berbicara dengan lantang di rumah sendiri. Dengan cara ini ucapan akan kembali normal dalam beberapa hari. b. Dengan adanya alat klamer aktif, gigi mungkin tidak nyaman karena permulaan dari pergerakannya. Pergerakan yang terjadi pada gigi memerlukan 6 jam untuk menginduksi perubahan seluler yang diperlukan untuk menyebabkan resorpsi dan deposisi tulang. Rasa tidak nyaman dimulai setelah 4-6 jam alat aktif pertama kali dipasang atau setelah setiap kali diaktivasi kembali. Kemungkinan akan terasa sakit sekitar 3-5 hari setiap kali klamer disesuaikan. Jika dibutuhkan penghilang rasa sakit (analgesik) bisa digunakan untuk menghilangkan sakit kepala. Penting untuk menekanan bahwa pasien tidak melebihi dosis aman maksimum untuk analgesik tertentu. Jika ada daerah nyeri yang jelas akibat klamer, segera hubungi dokter gigi seseger mungkin untuk melakukan pertemuan (kontrol). Jika memungkinkan, jangan berhenti menggunakan alat ortodontiknya. Selain karena adanya keluhan selama perawatan ortodontik pasien juga perlu untuk kontrol ke dokter gigi mengenai perawatan ortodontiknya agar keadaan giginya bisa di periksa. c. Komponen dari alat orthodontik seperti klamer atau basis akrilik dapat menyebabkan ketidaknyamanan dengan menggesek pada mukosa oral. Ini akan berlangsung selama 10-14 hari sampai mukosa oral menghasilkan lapisan kertain yang lebih tebal untuk melindunginya dari alat tersebut.

9

d. Buat janji untuk bertemu sesegera mungkin (kontrol) jika klamernya patah. Jangan menunggu waktu kontrol rutin berikutnya karena kerusakan pada klamer dapat memperlambat perawatannya, atau dapat menyebabkan kerusakan pada giginya. Jika pasien berulangkali mematahkan klamer perawatan mungkin saja dihentikan.2 3.2. Instruksi Pasien Pasca Insersi Ketika alat diinsersikan kedalam mulut pasien, maka pasien akan merasa aneh sehingga perlu dijelaskan bahwa hal tersebut merupakan keadaan normal. Bahkan pasien akan mengalami kesulitan mengunyah dan berbicara, rasa tidak nyaman ini akan hilang dalam waktu 48 jam pemakaian. Pasien juga akan merasa nyeri selama 3-5 hari tiap kali piranti disesuaikan. Jika dibutuhkan pasien dapat mengonsumsi analgesik dan jika terdapat ulser pasien sebaiknya menghubungi dokter. Selain itu dapat juga diinstruksikan kepada pasien dengan cara : a. Jangan melepas alat dengan menekan komponen retentive anterior atau komponen aktif. b. Dipakai 24 jam sehari apabila memungkinkan dan melepasnya saat makan, berenang, dansikat gigi. c. Apabila sedang tidak dipakai simpan dalam specifically provide appliance container atau tempat makan berukuran kecil d. Ingatkan pasien untuk menjaga oral hygiene untuk menghindari kemungkinan deskalsifikasi enamel e. Instruksikan pasien untuk membersihkan alat.2 3.3. Cara Membersihkan Menjaga alat ortodontik lepasan: a. Pasien dengan alat ortodontik lepasan perlu diberitahukan tentang pentingnya perawatan alat di rumah. b. Debris, stain, biofilm plak, dan kalkulus akan menumpuk pada alat lepasan, apabila alat lepasan tidak dibersihkan secara teratur.

10

c. Pembersihan yang inadekuat dapat berkontribusi terhadap lesi jaringan lunak yang terletak dibawah alat atau lesi karies pada gigi yang berdekatan. Selain itu juga dapat terjadi infeksi kronis Candida albicans. d. Alat dapat dijaga dengan melakukan: 

Disikat dengan air dan mild oral detergen atau dentrifice setelah makan dan sebelum tidur di malam hari.



Special denture brush memiliki dua pengaturan filamen yang berbeda untuk mengakses baik permukaan dalam yang melengkung dan juga permukaan luar dan oklusal.



Special clasp brushed memiliki desain tipis, meruncing dan silindris yang dapat beradaptasi pada permukaan bagian dalam klamer, tempat utama pembentukan biofilm plak terbentuk dan beretensi.



Direndam di dalam larutan atau cairan detergen yang secara kimia melonggarkan dan menghilangkan noda/stain dan deposit; alat harus dibersihkan setelah direndam untuk menghilangkan residual debris dan bahan kimia. Larutan rendaman yang biasanya digunakan termasuk sodium hipoklorit yang diencerkan, alkaline peroxide, cuka (vinegar), dan larutan enzim lainnya yang membuat protein kurang adheren. Tetapi, bleach biasanya tidak direkomendasikan pada alat yang memiliki komponen metal karena dapat menyebabkan korosi.



Larutan antifungal untuk membantu mencegah candidiasis.

e. Tidak digunakan pada saat tidur (kecuali yang memilikiinstruksitertentu) dan disimpan dalam tempat tertutup dengan salah satu larutan atau denture solutions yang dijabarkan sebelumnya. f. Prosedur membersihkan :  Pegang alat dengan hati-hati untuk menghindari alat jatuh dan rusak  Ketika melakukan penyikatan, pegang alat di atas wastafel yang terisi sebagian dengan air atau dilapisi dengan cushioning material.  Hindari penyikatan berlebihan dan penggunaan abrasif yang kuat; bahan plastik resin dapat tercakar atau abrasi hingga mengganggu kecocokan dari alat. 11

 Sikat mukosa yang terletak dibawah alat lepasan sekurang-kurangnya sekali sehari menggunakan sikat gigi yang halus .  Larutan yang digunakan untuk membersihkan alat harus diganti setiap kali pemakaian. g. Seluruh alat lepasan harus dibersihkan dan disimpan dengan baik setelah penggunaan pada specifically provide appliance container atau tempat makan berukuran kecil.2,3

12

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Perawatan pada pasien ortodontik merupakan perawatan dengan jangka waktu yang panjang, dan alat ortodontik tersebut perlu disesuaikan secara berkala, hal ini merupakan tanggung jawab dokter gigi untuk melibatkan pasien dalam program sistematis pencegahan karies dan penyakit periodontal. Pengetahuan tentang cara menyikat gigi dengan teknik yang ideal sangat diperlukan agar pasien tahu cara menjaga kebersihan mulut yang benar. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Kurangnya tingkat pengetahuan akan membuat pasien tidak peduli terhadap kebersihan rongga mulut dan membuat kebersihan rongga mulut menjadi buruk. Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan instruksi yang memadai pada pasien mengenai alat dan cara menjaga kebersihan rongga mulut dengan tepat. 4.2. Saran Dari pemaparan dalam makalah dan kesimpulan diatas, diharapkan mahasiswa/i mengetahui tentang instruksi pasca pembuatan alat ortodontik sangat penting, . pengetahuan yang didapatkan pasien dari dokter melalui instruksi ini sangat penting karena alat ortodontik lepasan dapat dilepas sendiri oleh pasien. Saran penulis agar pembaca lebih menambah sumbersumber bacaan lain untuk mendukung pengetahuan pembaca.

13

DAFTAR PUSTAKA 1.

Lohakare SS. Orthodontic Removable Appliances. 1st Ed. New Delhi. Jaypee: 2008

2.

Alam MK. Removable Appliances. A to Z Orthodontics. 2012; vol 10: Pp 67

3.

Darby, Michele L. Mosby's Comprehensive Review of Dental Hygiene. 7th ed. St. Louis: Elsevier Mosby; 2012. p. 615.

14

Related Documents

Klp 12 Modul 2.pdf
October 2019 29
Pielonefritis Klp 2.docx
December 2019 23
Bk Klp 2.docx
May 2020 7
Mater Klp 2.docx
November 2019 9
Filsafat Klp 2 Baru.pptx
December 2019 33

More Documents from "Nurrahmi Umami"