Tugas Quis Modul 1.docx

  • Uploaded by: Aliya Syaikah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Quis Modul 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,077
  • Pages: 5
NAMA : ANDI ALIYA NURUL SYAIKAH AMAL NIM : J111 16 530

Gigi tiruan dibedakan menurut banyaknya gigi yang hilang terdiri dari gigi tiruan lengkap dan gigi tiruan sebagian. Gigi tiruan sebagian dibedakan menjadi gigi tiruan sebagian lepasan dan gigi tiruan sebagian cekat (GTC). Gigi tiruan cekat adalah suatu restorasi yang tidak dapat dilepas sendiri oleh pasien maupun dokternya, karena dilekatkan secara permanen pada gigi asli atau akar gigi yang merupakan pendukung utama dari alat tersebut. Martanto (1985) mengatakan bahwa fixed partial denture adalah suatu protesa sebagian yang dilekatkan secara tetap pada satu lebih dari suatu gigi yang hilang. Gigi tiruan cekat disebut juga fixed bridge prosthesis atau fixed partial denture. Sedangkan menurut Prajitno (1994) GTC merupakan jembatan tegar atau lekat (rigid bridge; fixed-fixed bridge; stationary bridge) yaitu jembatan yang pada kedua ujungnya dilekatkan secara tegar pada pemautnya. Indikasi pembuatan gigi tiruan cekat menurut Ewing (1959) adalah : 1.

Gigi sudah erupsi penuh dimana usia pasien berupa 20-50 th.

2.

Mempunyai struktur jaringan gigi yang sehat.

3.

Oral hygiene baik.

4.

Mengganti hanya beberapa gigi yang hilang (1-4 gigi).

5.

Kondisi ridge dalam batas normal.

6.

Processus alveolaris yang mendukung baik.

7.

Gigi abutment tidak malposisi dan mampu menerima tekanan pontic.

8.

Mempunyai hubungan oklusi dan jaringan periodonsium yang baik.

9.

Gigi abutment posisinya sedapat mungkin sejajar dan masih vital.

10. Pasien tidak mempunyai kebiasaan jelek. 11. Kesehatan umum dan sosial indikasi pasien baik. 12. Sedapat mungkin gigi abutment paralel dan vital. 13. Merupakan suatu treatment dari kasus-kasus penyakit periodontal. 14. Pasien tidak mempunyai kebiasaan buruk dan menuntut penampilan. Kontra indikasi GTC adalah : 1.

Pasien terlalu muda atau tua

2.

Struktur gigi terlalu lunak

3.

Hygiene mulut jelek

4.

Gigi yang harus diganti banyak

5.

Kondisi daerah tak bergigi mengalami resorbsi eksisi.

6.

Alveolus pendukung gigi kurang dari 2/3 akar gigi.

7.

Gigi abutment abnormal dan jaringan periodonsium tidak sehat.

8.

Oklusi abnormal.

9.

Kesehatan umum jelek.

10. Tidak terjalin kooperatif dari pasien dan operator. 11. Mempunyai bad habit (kebiasaan buruk). 12. Gigi hipersensitif walaupun sudah dianestesi. Bagian-bagian dari gigi tiruan cekat (GTC) terdiri dari 4 bagian, yaitu : 1. Penyangga (gigi abutment) Merupakan gigi pegangan dimana suatu bridge (jembatan) dilekatkan. Abutment harus mempunyai daerah permukaan akar yang efektif dan tulang pendukung yang cukup. Sebagai abutment harus gigi yang sudah full erupsi ( erupsi penuh) agar retainer tidak terangkat akibatnya timbul daerah yang tidak tertutup oleh retainer sehingga mudah terjadi karies. Gigi abutment harus dipersiapkan agar benar-benar dapat memberi dukungan yang kuat pada GTC. Untuk menentukan jumlah gigi yang akan digunakan sebagai abutment, digunakan Hukum Ante : ”Luas permukaan jaringan periodontal dari gigi abutment sama atau lebih besar dari jaringan periodontal gigi yang akan diganti”. 2. Retainer Didefinisikan sebagai bangunan logam tuang yang disemen atau dilekatkan pada gigi penyangga untuk menahan atau membantu suatu pontic. Retainer ini menghubungkan bridge dengan abutment. Fungsi retainer adalah untuk menjaga agar GTC tetap pada tempatnya. Tipe – tipe retainer antara lain: 1.

Tipe dalam dentin (intra coronal retainer ) Preparasi dan badan retainer sebagian besar ada di dalam dentin atau di dalam mahkota gigi. Contoh : tumpatan MOD

2.

Tipe luar dentin (ekstra coronal retainer ) Preparasi dan bidang retensi sebagian besar ada di luar dentin atau diluar badan mahkota gigi. Contoh : preparasi full cast crown

3.

Tipe dalam akar. Preparasi dan bidang retensi sebagian besar ada di dalam saluran akar. Contoh : mahkota pasak inti.

3. Pontic/dummy Merupakan bagian dari GTC yang menggantikan gigi asli yang hilang dan memperbaiki fungsinya. Salah satu sifat yang sangat penting dari pontic adalah reliability, yaitu ketahanan terhadap tekanan cairan di dalam mulut (suasana dalam mulut). Facing pontic diharapkan selalu menempel pada bangunan logam pontic. Facing pontic dapat dibuat dari akrilik atau porselin. Beberapa macam bentuk pontic adalah : a. Saddle pontic Merupakan pontic yang paling dapat menjamin estetika, seluruh bentuk pontic tersebut mengganti dari seluruh bentuk gigi yang hilang. Kekurangan bentuk ini sering menyebabkan inflamasi jaringan lunak di bawah pontic tersebut, karena menutup seluruh edentulous ridge. b. Ridge lap pontic Pontic ini tidak menempel edentulous ridge pada permukaan palatinal/lingual, sedang permukaan bukal atau labialnya menempel. Keadaan ini untuk memperkecil terjadinya impaksi dan akumulasi makanan, tetapi tidak mengabaikan faktor estetik, biasanya digunakan untuk gigi anterior. c. Hygiene pontic Pontic ini sama sekali tidak menempel pada edentulous ridge, sehingga self cleansing sangat terjamin. Biasanya untuk gigi posterior bawah. d. Conical pontic Pontic ini hampir sama dengan hygiene pontic tetapi pada jenis ini ada bagian yang bersinggungan dengan edentulous ridge, sering juga disebut sebagai bullet / spheroid pontic mahkota sementara. 4. Connector/joint Merupakan bagian dari GTC yang menghubungkan setiap unit dari GTC. Connector dapat berupa hubungan antara retainer dengan pontic ataupun retainer dengan retainer. Hubungan pontic dengan retainer dapat merupakan pelekatan kaku (rigid) atau yang tidak kaku (non rigid) seperti kunci-kunci atau stress breaker (alat penyerap daya untuk mengurangi beban yang harus dipikul abutment). Konektor merupakan penghubung antara gigi abutment dengan pontic. Ada beberapa tipe GTC menurut konektornya, antara lain: 1. Fixed-fixed bridge : kedua konektor bersifat rigid. Dapat digunakan untuk gigi posterior dan anterior.

2. Fixed movable bridge : salah satu konektor bersifat rigid dan konektor lain bersifat non rigid. Dapat digunakan untuk gigi posterior dan anterior. 3. Spring bridge : pontic jauh dari retainer dan dihubungkan dengan palatal bar. Digunakan pada kasus diastema/space yang mengutamakan estetis. 4. Cantilever bridge : satu ujung bridge melekat secara kaku pada retainer sedang ujung lainnya bebas/menggantung. 5. Compound bridge : adalah kombinasi dua atau lebih dari tipe bridge. Untuk pembuatan GTC diperlukan ronsen foto yang berguna untuk mengetahui : 1. Keadaan tulang alveolar di daerah yang kehilangan gigi. 2. Akar yang tertinggal di alveolar. 3. Perbandingan panjang akar dan tinggi mahkota. 4. Ukuran, bentuk dan posisi akar. 5. Tebal dan kontinuitas lapisan periodontal. 6. Adanya kelainan pada apeks akar. Prosedur pembuatan GTC adalah sebagai berikut : 1. Preparasi gigi abutment, bisa dilakukan pada gigi kaninus, premolar atau molar. Menurut Johnson (1960) pada tahap preparasi GTC dilakukan : a. pengurangan permukaan oklusal atau sisi insisal b. pengurangan sisi proksimal c. preperasi permukaan labial, lingual, bukal d. pengurangan sudut aksial e. membuat shoulder sebagai pijakan mahkota agar tidak mudah lepas. 2. Setelah gigi abutment dipreparasi harus dilindungi dengan mahkota sementara (Martanto, 1981 ) yang berfungsi untuk : a. melindungi gigi dari rangsang mekanis, khemis, suhu. b. mencegah terjadinya elongasi dan migrasi. c. melindungi gusi daerah servikal. d. memelihara estetis. 3. Membuat model kerja. 4. Pemendaman dan penuangan logam kerangka GTC. 5. Pembuatan facing akrilik/ porselin. 6. Pemilihan jenis pontic.

Related Documents

Tema4 > Quis
October 2019 11
Quis Spi.docx
November 2019 7
Modul Tugas Ii.docx
May 2020 14
Tugas Modul 13.docx
October 2019 14

More Documents from "Muhammad Ali Mashudi"