3. Dosis Dan Perhitungan.ppt

  • Uploaded by: Nadya Paramita Rahayu
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 3. Dosis Dan Perhitungan.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 1,630
  • Pages: 47
Oleh : Triyani Sumiati MSi, Apt

Definisi Dosis Obat Rentangan jumlah obat yang diberikan kepada penderita dewasa untuk satu kali pemberian dalam jangka waktu tertentu, untuk mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan dalam satuan berat (gram, miligram, mikogram) atau satuan isi volum (mililiter, liter).

Tujuan perhitungan dosis obat  Menentukan keamanan dosis yang diberikan  Menentukan apakah dosis yang diberikan sudah tepat  Menghitung jumlah obat yang harus

diadministrasikan kepada pasien

Efek obat dalam suatu populasi J u m l a h

Individu resisten

Sebagian besar individu

I n d i v i d u

Efek Kecil

Rata-rata Efek obat dalam suatu populasi sampel

Besar

mempengaruhi Dosis

Obat 1. Faktor OBAT

2. Faktor PENDERITA 3. Waktu dan Cara pemberian obat

Faktor OBAT  Sifat Fisik  Sifat Kimia

: daya larut obat, kristal/amorf : asam-basa, garam, ester, pH, Pka

Faktor Penderita • Umur • Berat badan • Sex

• Ras • Tolerance • Obesitas • Sensitivitas individual • Kondisi patofisiologi

Waktu & Cara Pemberian Obat • Time and Route of Administration

Waktu Pemberian Obat • Waktu pemberian obat dapat mempengaruhi absorpsi obat: aktivitas obat dipengaruhi oleh makanan sehingga respon obat dapat berkurang atau meningkat. • Kelompok obat absorpsinya terhambat oleh makanan: Penicillin, Tetracyclin, Digoxin, Acetaminopen, Aspririn. • Waktu administrasi yang tepat untuk meminumobat tersebut adalah 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan

• Obat-obat absorpsinya meningkat bersama makanan

(makanan berlemak): Spironolacton, Griseofulvin, Vitamin ADEK  pemberiannya setelah makan. • Obat memerlukan interval waktu tertentu sehingga

interaksinya dapat dihindari  berikan jeda 2 jam. Lincomycin dengan Kaolin Pectin Penicillin dengan Chlorampenicol

• Obat melalui rectal waktu pemberian obat setelah

defikasi.

Cara Pemberian Obat  Oral: dimakan/diminum  Parenteral : SC, IV, IM  Rektal, intravaginal, intraurethral

 Lokal, topikal, transdermal  Implantasi, sublingual, intrabukal

Pengaruh cara pemberian obat  Cepat atau lambatnya obat mulai bekerja (onset of

action)  Lamanya obat bekerja  Intensitas kerja obat  Respon farmakologis  Bioavaibilitas obat  Dosis yang tepat

 Cara Intravaskuler :

- administrasi : IV, IA dan Intrakardial - obat langsung masuk peredaran sistemik - absorpsi obat secara lengkap/sempurna - bioavaibilitasnya 100% dan didistribusikan keseluruh tubuh.

 Cara Extravaskuler :

- Obat oral atau rectal melalui fase disintegrasi dan fase disolusi baru dapat diadsorpsi - Bioavaibilitasnya tidak mencapai 100% - Kecepatan pembebasan obat tergantung jumlah obat yang terabsorpsi.

Macam-macam Dosis  Dosis Terapi (dosis medicinalis, dosis therapeutica,

dosis lazim) : Rentangan jumlah obat yang diberikan kepada penderita dewasa untuk satu kali pemberian atau untuk jangka waktu tertentu secara per oral untuk mendapatkan efek terapi.

• Dosis Minimal :

Jumlah terkecil yg dibutuhkan penderita dewasa untuk satu kali minum atau jangka waktu tertentu secara peroral untuk mendapatkan efek terapi. • Dosis maksimal:

jumlah terbesar dari rentangan obat yang masih aman diberikan kepada penderita dewasa dan belum menimbulkan gejala-gejala keracunan.

 Dosis toxic :

jumlah terkecil dari obat yang dapat menimbulkan gejala keracunan pada penderita dewasa.  Dosis lethalis :

jumlah terkecil dari obat yang dapat menimbulkan kematian pada penderita dewasa.

 Dosis terapetik < Dosis maksimum < Dosis toxica <

Dosis letalis

 Rentangan dosis toxic dan lethal tidak dapat

digunakan tetapi dapat terjadi karena: - penderita salah minum obat - dokter salah menulis resep - apotek salah mengambil / menimbang obat - Euthanasia, bunuh diri (pada manusia) - pembunuhan (disengaja)

• Dosis Muatan (Loading dose):

sejumlah obat yang digunakan untuk memacu percepatan waktu penyampaian kadar efektif minimum. • Dosis Beganda (Multiple dose):

Pola pemberian obat berulang. Pengulangan dilakukan saat obat diperkirakan akan mengalami eliminasi pada jumlah tertentu dengan interval pemberian tertentu untuk mencapai efek terapi.

• Dosis Tunggal (Single dose):

pola pemberian obat satu kali sudah mampu memberikan efek terapi dengan efektif secara klinik. • Dosis awal (Initial dose): dosis yg diberikan apada awal suatu terapi sampai tercapai kadar kerja yg diinginkan secara terapi. • Maintenance dose: sejumlah obat yg diberikan dg tujuan untuk dpt menjaga kadar obat dalam tubuh tertentu pada periode tertentu.

Arti Persen (%) dalamCampuran Obat  Jumlah bahan obat dalam gram (W) atau ml (v)

didalam setiap 100 gram atau 100 ml sediaan obat.  Dalam resep dapat ditulis ; persen berat/berat (% W/W) persen berat/volum (%W/V) persen volum/volum (%V/V) persen volum/berat (%V/W)

 Alkohol 70%  setiap 100 ml alkohol 70%

mengandung 70 ml Alkohol fortior.  Persen V/W : dipakai untuk menyatakan jumlah zat

cair dalam 100 gram bahan padat.  Contoh : Kadar minyak dlm suatu simplisia Kayu Putih mengandung 3 % minyak atsiri.

Dasar Penghitungan Dosis Berat Badan - dengan menimbang - pendugaan melalui lingkar dada (pada sapi) 2. Umur - catatan lahir, - rumus gigi dan tanduk 3. Konversi - Dosis manusia ke hewan 1.

Dosis Anak Bagaimana menghitung dosis untuk anak ? • Berdasar perbandingan dosis dengan orang dewasa • Berdasar kondisi fisik masing-masing anak

Perbandingan Dosis  Berdasar umur (orang dewasa : 20 – 24 tahun)  Berdasar berat badan

(orang dewasa : 70 kg)  Berdasar luas permukaan tubuh (LPT) . luas permukaan tubuh orang dewasa : 1.73 m²

Berdasar ukuran BB contoh : amoxycillin , dosis terapi 10-25mg/kg/BB/kali dpt diberikan setiap 6-8 jam, maka : anak umur 2 thn dg BB 10 kg, dpt diberikan dosis 10x(10-25)mg=100-250mg, setiap 6- 8 jam

Rumus Clark (Berat badan dalam kilogram) / 70 kg x DM (dewasa)

Hitung DM dalam R/ dibandingkan DM pustaka R/ Ekstrak Belladonce 0.12 Antipyrin 1,5 Lactosa q.s m.f.pulv.No. XII s.t.d.d.p.l. Pro Ani (15)

Diketahui DM ekstrak Belladonae 20 mg sekali/80mg sehari DM Antipyrin : 1 sekali/4 Sehari

DM untuk umur 15 th:  Extr. Bellad   

Antipyrin

1 x p =15/20 x 20mg =15mg 1 hari=15/20 x 80mg=60mg 1 x p =15/20 x 1 =0,75g=750mg 1 hari=15/20 x 4=3g=3.000mg

setiap bungkus mengandung : Extr. Bellad =0,12/12=0,01=10mg Antipyrin = 1,5/12 =0,125 =125mg

pemakaian menurut resep :  Extr. Bellad : 1 x p  1 hari = 3 x 10mg =30mg
=10mg
Berdasar Luas Permukaan Tubuh (LPT) diketahui dosis pemeliharaan metotreksat untuk penderita leukemia 15mg/m² LPT/minggu,

maka untuk anak 12 tahun dg LPT 1,20 m² dapat diberikan dosis sebesar 1,20/1,73 x 15 mg= 10,4 mg

Berdasar Umur 1). Rumus Young  Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus :  (n/n + 12) x DM (dewasa) n = umur dalam tahun 2). Rumus Dilling  Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus :  (n/20) x DM n = umur dalam tahun

3). Rumus Fried  Untuk umur <1tahun 

(n/150) x DM n = umur bayi dalam bulan

Contoh Resep R/ Asetosal Dover 100 mg SL

300 mg 1/3 tablet 500 mg

mf pulv dtd No.XII S tdd I pulv Pro: Tanaka Umur : 10 tahun 35 kg Bagaimana cara menghitung dosis lazim, dosis maksimum, dan cara penimbangannya?

Diketahui Asetosal :1 tablet = 500 mg Dosis Lazim untuk anak 6-12 tahun 1X = 30-40 mg/tahun 1 hari = 90-160 mg/tahun DM 1x = 1 g 1 hari = 8 g

Doveri, Tiap tablet mengandung Pulvis Opii Compositus 100 mg Dosis Lazim 6-12 tahun 1x= 100-150mg 1 hari = 200-450 mg Dosis maksimum dewasa 1X = 1,5 g 1 hari – 8 g

Menghitung Jumlah Obat Yang Harus diberikan sesuai dosis:

BB X DA ∑ = S ∑ = jumlah obat yang diberikan setiap hari (mg) BB = berat badan (kg) DA = anjuran dosis lazimnya (mg/kgBB) S = kandungan sediaan

Contoh perhitungan dosis: Q: Hitung dosis injeksi untuk Sapi berat 300 kg yang diberi terapi Oxytetracyclin 10% (w/v) long acting. Bila dosis yang dianjurkan 100 mg/kgBB. A : ???

Contoh perhitungan dosis: • Hitung dosis injeksi untuk Sapi berat 300 kg yang

diberi terapi Oxytetracyclin 10% long acting. Bila dosis yang dianjurkan 100 mg/kgBB. • 10% berarti tiap 100 ml sediaan mengandung 10 g

oxytetraciclin = 100 mg/ml. • Jumlah Obat yang diinjeksikan = (300 X 100)/100 = 300 ml • Pemberian single dose

Q: Tersedia preparat Streptomycin 3 g dan harus dilarutkan menjadi 10 ml larutan injeksi. Dosis untuk domba adalah 1000 mg. Berapakah yang harus disuntikkan? Berapa jumlah maksimal yang boleh diberikan bila dosis maximal adalah 2 gram.

• Tersedia preparat Streptomycin 3 g dan harus dilarutkan

menjadi 10 ml larutan injeksi. Dosis untuk domba adalah 1000 mg. Berapakah yang harus disuntikkan? Berapa jumlah maksimal yang boleh diberikan bila dosis maximal adalah 2 gram. • 10 ml ~ 3 g (3000 mg)

1000 mg = (1000 : 3000) X 10 = 3,33 ml 2000m g = (2000 : 3000) X 10 = 6,66 ml

 Hitung dosis injeksi untuk Sapi berat 300 kg yang

diberi terapi Oxytetracyclin 10% (w/v) long acting. Bila dosis yang dianjurkan 100 mg/kgBB.?

 Untuk keperluan kastrasi dibutuhkan anestesi lokal

sebanyak 50 mg. Bila tersedia obat Lidocaine 2%, berapa jumlah obat yang harus disuntikkan?  2 % = 2000 mg dalam 100 ml

50 mg = (50/2000) X 100 ml = 2,5 ml

 Seorang dokter menuliskan resep sbb:

R/ Acid Salisilyc 5 % Vaselin album ad 25 # Berapa terkandung Asam salisilat dalam obat tsb?

 Seorang dokter menuliskan resep sbb:

R/ Acid Salisilyc 5 % Vaselin album ad 25 # Berapa terkandung Asam salisil dalam obat tsb?  5 % = 5 g / 100 g vehikulum (25/100) X 5 = 1,25 g = 1250 mg.

 Seekor anjing dengan berat 10 kg diberikan tetes mata

dengan dosis 10 mg/kgBB/hari, sediaan yang digunakan mengandung bahan berkhasiat 250 mg/ml, Berapa tetes yang harus diberikan per hari?

• Seekor anjing dengan berat 10 kg diberikan tetes mata

dengan dosis 10 mg/kgBB/hari, sediaan yang digunakan mengandung bahan berkhasiat 250 mg/ml, Berapa tetes yang harus diberikan per hari? • Dosis sehari = 10 x 10 = 100 mg/hari

1 ml = 20 tetes = 250 mg 100 mg/hari = (100/250) x 20 tetes = 8 tts/hari

, Thank you

48

Related Documents

3. Dosis Dan Perhitungan.ppt
December 2019 18
Dosis Kdt.docx
June 2020 20
Dosis Atb
November 2019 40
Dosis Obat.docx
May 2020 32
Dosis Letal
November 2019 25

More Documents from ""