ANTIOKSIDAN: SUMBER-SUMBER DAN DOSIS Dr. Ronald E. Pakasi, SpRM
PRINSIP KONSUMSI ANTIOKSIDAN : 1. Hindari dosis berlebihan dari setiap jenis antioksidan. Selain bahaya keracunan, terlalu banyak antioksidan akan mengakibatkan keseimbangan oksidasi dan antioksidan terganggu. Dalam jumlah kecil, radikal bebas diperlukan oleh sistem imun untuk membunuh bakteria. 2.
Berbagai antioksidan melindungi tubuh dalam berbagai cara. Ada yang bekerja dalam mencegah pembentukkan radikal bebas, ada yang bekerja dalam lingkungan lipid (lemak), ada yang bekerja dalam kompartemen air, atau ada yang bekerja baik dalam lipid maupun dalam air (contoh: lipoic acid). Antioksidan ada pula yang bekerja dalam mencegah penetrasi radikal bebas ke dalam sel atau ke dalam inti sel, dan ada juga yang bekerja setelah kerusakan akibat radikal bebas telah terjadi (dengan cara mempercepat proses repair). Karena itu TIDAK ADA SATU JENIS ANTIOKSIDAN KHUSUS YANG TERBAIK !! Sebaiknya mengkonsumsi beberapa jenis antioksidan, baik dari konsumsi berbagai jenis bahan alami, maupun menggunakan berbagai jenis suplemen sesuai dosis (lihat chart).
Glutathione Merupakan antioksidan intraseluler primer yang bertanggungjawab terhadap perlindungan DNA. Glutathione meningkatkan efek protektif dari antioksidan jenis lain, termasuk lipoic acid, vitamin C, dan vitamin E. Glutathione juga berperan dalam detoksifikasi dari bahan-bahan karsinogenik. Glutathione juga meningkatkan kinerja fungsi hati (terutama dalam fungsi xenobiotik hati [= fungsi detoksifikasi hati]). Penting !! Glutathione tidak dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen (awas iklan salah!). Yang dapat dilakukan adalah mengkonsumsi bahan-bahan pembentuk glutathione (lihat chart di atas). Olah raga dan peningkatan massa otot juga dapat meningkatkan kadar glutathione.
Superoxide Dismutase (SOD) dan Catalase SOD dan catalase merupakan enzim yang dihasilkan tubuh untuk menetralisir radikal bebas, terutama by-products radikal bebas akibat metabolisme sel atau pajanan lingkungan. Kedua enzim ini merupakan penetralisir yang sangat kuat dan efektif. SOD dan catalase juga mempunyai efek anti-aging, dan merupakan biomarker utama dalam proses menua. Selain itu SOD memiliki efek protektif terhadap DNA dan mencegah kanker. Penting !! SOD dan catalase tidak dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen (awas iklan salah!) Yang dapat dilakukan adalah mengkonsumsi unsur-unsur pembentuknya (lihat chart). Hati-hati untuk tidak mengkonsumsi unsur-unsur pembentuknya secara berlebihan! Penting !! Sumber lain dari SOD: manusia memiliki kemampuan untuk memproduksi SOD dalam jumlah banyak! Sumber utama SOD endogen adalah rasa senang (experience of joy!) Kegembiraan (happiness) menstimulasi produksi lymphotoxin (LT). LT akan menginduksi pembentukkan SOD spesifik, yaitu manganese superoxide dismutase (MnSOD). MnSOD merupakan antioksidan yang sangat kuat, terutama dalam melindungi DNA terhadap kerusakan radikal bebas. SELAMAT MENCOBA !!
ANTIOKSIDAN Vitamin C Vitamin E (d-alpha tocopherol)G? Vitamin A Carotenoid complex (mis: beta carotene, lycopene, lutein, zeaxathin) Flavonoid Anthocyanin Proanthocyanidin Coenzyme Q10 B N-acetyl-cysteine (NAC) G L-cysteine G Polyphenols Selenium G Ginko Biloba Alpha lipoic acid B,G Zinc S Copper S Manganese S
B = golongan Bioenergetics
SUMBER ALAMI Buah-buahan golongan citrus Kacang-kacangan (raw nuts), biji-bijian (seeds), minyak yang tidak diproses Minyak ikan Buah-buahan berwarna merah, jingga, atau kuning serta sayuran (mis: tomat, jeruk, jambu, pepaya, dll) Berbagai buah dan sayuran Buah2 berry, cherry, anggur Pine bark, ekstrak grape seeds Cerealia/padi-padian (whole grains), kacang-kacangan, biji-bijian (seeds) Tidak ada sumber alami Telur, semua jenis bawang (garlic, onions etc.) Teh hijau, anggur merah, rooibos tea Selenium yeast, wheat germ, kacang-kacangan Ginko biloba extract Hati, ragi (yeast) Kerang-kerangan, ikan, daging merah, biji labu Kerang, beans (buncis?), kacang-kacangan (nuts), bijibijian (seeds) Kacang-kacangan (nuts), whole grain (padi-padian), sayuran hijau KETERANGAN : G = menunjang pembentukkan Glutathione
RANGE DOSIS SUPLEMEN 200 – 1.000 mg 30 – 1.000 IU
2.500 – 5.000 IU 20 – 50 mg
50 – 100 mg 100 – 500 mg 20 – 100 mg 20 – 200 mg
100 – 200 mg – – 50 – 100 mcg 50 – 250 mg 50 – 200 mg 10 – 30 mg 1 – 3 mg
5 – 15 mg
S = menunjang pembentukkan SOD