SATUAN ACARA PENYULUHANHIPERTENSI DI BANJAR KAYANGAN, DESA PEGUYANGAN KANGIN, DENPASAR UTARA
OLEH :
MADE DWI PUTRI UTARI 17.901.1722
PROGRAM STUDI PROFESINERS STIKES WIRA MEDIKA BALI DENPASAR 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI
Pokok Bahasan
: Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Definisi, Penyebab, Gejala, dan Penatalaksanaan Hipertensi Sasaran
: Keluarga Tn. ND
Hari/ Tanggal
: Selasa, 18 April 2018
Waktu
: 17 .00- 17.30 wita
Tempat
: Rumah Keluarga Tn. ND
Penyuluh
: I GNP Yogadiputra
A. LATAR BELAKANG Penuaan
merupakan
proses
normal
adanya
perubahan
yang
berhubungan dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Bertambahnya usia harapan hidup orang Indonesia, jumlah usia lanjut (lansia) di Indonesia akan bertambah banyak. Dengan demikian,banyak hal yang akan mempengaruhi kualitas kehidupan para lansia, antara lain adalah status kesehatan. Para lansia pun tidak lepas dari beragam penyakit, penyakit akibat penuaan akan semakin banyak dihadapi. Salah satu penyakit yang sering mengintai para lansia adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg, atau bila pasien mengkonsumsi obat antihipertensi (Arif Mansjoer,2001). Selain itu, hipertensi juga merupakan peninggian tekanan darah kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, epiktasis, marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang, dan pusing.
Saat ini hipertensi tidak hanya menyerang para lansia tetapi juga mereka yang berusia muda. Pola hidup yang tidak sehat ditengarai sebagai salah satu pemicu penyebabnya. Sekitar 20 % populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90 % diantara mereka menderita hipertensi primer, dimana tidak ditentukan penyebab medisnya. Sisanya mengalami kenaikkan tekanan darah dengan penyebab tertentu (sekunder) ; seperti penyempitan arteri renalis, berbagai obat, disfungsi organ dan tumor. (Smeltzer, Suzanne, 2001) Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan masyarakat, memiliki peran penting dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative pada kasus hipertensi, maka dari itu seorang perawat harus memiliki kemampuan yamg memadai dalam konsep penyakit, pengkajian keperawatan, penegakkan diagnose keperawatan, intervensi, implementasi serta evaluasi keperawatan penyakit hipertensi demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
B. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, keluarga diharapkan dapat mengetahui lebih dalam mengenai penyakit Hipertensi
C. TUJUAN KHUSUS Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit keluarga dapat : 1. Mengetahui pengertian penyakit Hipertensi. 2. Mengetahui penyebab terjadinya penyakit Hipertensi. 3. Mengetahui gejala dari penyakit Hipertensi. 4. Mengetahui penatalaksanaanpenyakit Hipertensi.
D. METODE 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab.
E. MEDIA DAN ALAT
F.
1. Alat
: Alat tulis
2. Media
: Leaflet
ISI MATERI 1. Pengertian penyakit Hipertensi. 2. Penyebab terjadinya penyakit Hipertensi. 3. Gejala dari penyakit Hipertensi. 4. Penatalaksanaanpenyakit Hipertensi.
G. PROSES PELAKSANAAN No
Tahap
Waktu
Kegiatan penyuluh
Kegiatan peserta Media
1
Pembukaan
5 menit
a. Salam
Menjawab
b. Perkenalan
salam
c. Menjelaskan
Mendengarkan
tujuan dari pertemuan
Menjawab
d. Kontrak waktu e. Apersepsi
2
Isi materi
20 menit
a. Menyebutkan
Memperhatikan
pengertian Hipertensi
Memperhatikan
b. Menyebutkan
Memperhatikan
penyebab Hipertensi c. Menjelaskan tentang
gejala
Hipertensi d. Menjelaskan
Memperhatikan
leaflet
tentang penatalaksanaa nHipertensi
3
Penutup
5 menit
a. Memberikan kesempatan pada
Mengajukan pertanyaan
keluarga
pasien
untuk
mengajukan pertanyaan b. Memberikan pertanyaan lisan
Menjawab pertanyaan
kepada
keluarga pasien c. Menyimpulkan kegiatan
Memperhatikan
yang
telah disampaikan. d. Memberikan salam penutup
Menjawab salam
H. SETTING TEMPAT 3
2
1
Ket : 1 : Mahasiswa 2 : Pasien 3 : Keluarga pasien
I.
PENGORGANISASIAN 1. Penyaji
J.
: I GNP Yogadiputra
EVALUASI 1. EVALUASI STRUKTUR a. SAP sudah siap 1 hari sebelum kegiatan. b. Alat dan tempat siap. c. Sudah dibuat struktur. d. Penyaji dan peserta siap. 2. EVALUASI PROSES a. Alat dan tempat sudah sesuai rencana. b. Peserta mampu menyimak dan merespon materi penyuluhan. c. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruang berlangsungnya penyuluhan. d. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan. 3. EVALUASI HASIL a. Jumlah peserta yang hadir sesuai dengan jumlah peserta yang di undang. b. Peserta mampu menyebutkan pengertian penyakit Hipertensi. c. Peserta mampu menyebutkan penyebab terjadinya penyakit Hipertensi d. Peserta mampu menyebutkan gejala dari penyakit Hipertensi. e. Peserta mengetahui cara perawatan penyakit Hipertensi.
K. REFERENSI Moerdowo FRSA, Prof dr, Masalah Hipertensi (Tekanan darah tinggi) BHRATARA KARYA AKSARA. JKT 1984. Mesinem. Askep Keluarga Pada Tn H. dengan Resiko Tinggi Hipertensi. Malang 2002 Departemen Kesehatan RI, Tata Laksana Perawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 1997
Lampiran
1. PENGERTIAN HIPERTENSI Hipertensi adalah suatu keadaan dimana didapatkan tekanan darah> 150/90 mmHg pada orang yang berusia >45 tahun dan atau lebih dari130/90 mmHg pada orang yang berusia kurang dari 45 tahun . tinggi rendahnya tekanan darah ditentukan oleh dua faktor yaitu curah jantung ( cardiac output ) dan tekanan resistensi pembuluh darah perifeer. Tekanan darah ini selalu berubahubah tergantung waktu dan keadaan si penderita.
2. TANDA DAN GEJALA Tanda atau keluhan yang dialami : Sakit kepala ( pusing) Tekanan darah melebihi ukuran normal Cepat lelah Nyeri dada kadang sesak napas Telinga berdenging Rasa berat ditengkuk Susah tidur Mata kadang berkunang-kunang ( kabur ) Kadang mimisan.
3. PENYEBAB Faktor psikologis ( strees ) Genetik /keturunan ( riwayat keluarga ) Kebiasaan minum alkohol Kebiasaan merokok atau kopi Obesitas / kegemukan Pola makan / diet Aktivitas
4. PENCEGAHAN
Menurunkan berat badan ( untuk yang obesitas )
Menghindari strees ( faktor psikologis )
Diet yang sesuai
Olah raga secara teratur
Menghindari minuman yang beralkohol
Berhenti merokok
Mengurangi kosumsi garam
5. DAMPAK HIPERTENSI Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain : 1. Mata
: spasme fokal, penyempinan arteri okule, perdarahan
2. Otak
:pecahnya pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan kematian
3. Jantung : gagal jantung 4. Ginjal
: gagal ginjal kronik
6. PERAWATAN HIPERTENSI
Sebaiknya cek kesehatan satu tahun sekali
Bila diketahui ada tekanan darah tinggi sebaiknya harus kontrol rutin tidak perlu menunggu bila ada keluhan
Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh.
Ciptakan keadaan rileks
Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
Berhenti merokok dan mengurangikonsumsi alkohol
Pasien dengan tekanan darah lebih dari 200 /120 mmHg harus diberikan terapi dengan segera dan jika terdapat gejala kerusakan organ harus dirawat dirumah sakit.
7. PENGOBATAN TRADISIONAL HIPERTENSI
400 gram melon dipotong kecil-kecil lalu di blender dengan air 150 dan madu satu sendok makan hingga halus diminum setiap pagi dan sore hari.
Dua buah timun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas, diambil airnya diminum pagi dan sore.
Dua buah belimbing dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan diambil airnya diminum pagi dan sore.
Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore hari.
Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya tinggal satu gelas.
Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu diminum pagi dan sore.