BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Kesehatan masyarakat
akan
mempengaruhi
kualitas
bangsa.
Saat
ini
dimensi
pembangunan diarahkan pada upaya kebijakan dan program yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan msyarakat yang menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang unggul. Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat mencakup pelayanan keseahtan bagi seluruh kelompok usia mengikuti siklus hidup, salah satunya pada usia remaja. Remaja adalah transisi dari asa kanak-kanak menuju dewasa disertai mengalami beberapa perubahan. Dalam mengalami perubahan, remaja menghadapi berbagai masalah terkait dengan perubahan fisik, kecukupan gizi, perkembangan psikososial, emosi, dan kecerdasan yang mempengaruhi kesehatan. Pertumbuhan pada masa remaha terjadi sangat cepat. Kecepatan pertumbuhan yang tinggi menyebabkan remaja yang membutuhkan makana yang mengandung zat-zat gizi yang cukup besar. Selain itu, masa remaja juga sangat disibukkan dengan berbagai kegiatan fisik, baik kegiatan sekolah maupun kegiatan ekstrakulikuler di luar sekolah. Menurut Sediaoetama (2010)
1
remaha merupakan salah satu kelompok rentan gizi. Oleh sebab itu, zat gizi yang dibutuhkan remaja harus terpenuhi baik dari segi kualitasnya maupun kuantitasnya. Akibat adanya perubahan biologi, psikologis, dan masalah kecukupan gizi pada remaja menimbulkan beberapa masalah keseahtan. Masalah kesehatan yang biasa terjadi adalah anemia. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Pada remaja putri, setiap bulan mengalami kehilangan darah (menstruasi). Dampak anemia terhadap remaja putri yaitu akan mengakibatkan perkembangan motoric, mental, dan kecerdasan terhambat, menurunnya prestasi belajar, tingkat kebugaran menurun, dan tidak tercapainya tinggi badan maksimal. Anemia pada remaja juga akan memberikan kontribusi yang negative pada masa kehamilan kelak yang menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), kesakitan, bahkan pada ibu dan anak bahkan kematian. Anemia adalah penurunan jumlah sel-sel darah merah dalam sirkulasi darah atau jumlah haemoglobin yang berada di bawah batas normal, dan batas normal setiap usia dan kondisi berbeda. Angka prevalensi anemia pada anak usia sekolah di Asia yaitu 37% , sedangkan di Asia Tenggara 13,6%, dan di Indonesia 25,5% remaja mengalami anemia dan 30% diantaranya adalah remaja putri. Remaj aputri di Bekasi mengalami anemia ringan sebanyak 32,3% dan 6,0% mengalami anemia sedang. Faktor yang melatarbelakangi tingginya prevalensi anemia pada remaja putri diantaranya yaitu status gizi, kurangnya asupan zat besi, pola makanan, kurangnya pengetahuan, kecacingan dan penyakit infeksi lainnya, serta
2
banyaknya perdarahan saat menstruasi dan lama menstruasi. Dari beberapa faktor diatas yang menjadi faktor determinan yang menyebabkan terjadinya anemia yaitu status gizi yang kurang dari normal dan supan zat besi yang tidak memadai. Status gizi remaja merupakan hal yang penting Karena remaja masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Hasil laporan penelitian mennunjukkan bahwa remaja putri yang memiliki status gizi kurus berisiko anemia 1,4 kali lebih besar dibandingkan yang normal. Berdasarkan latar belakang dan data tersebut maka penulis tertarik menulis penelitian yang berjudul Gambaran Pengetahuan gizi, kebiasaan sarapan dengan status anemia pada remaja putri kelas 7 dan kelas 8 di SMP Muhammadiyah pada bulan februari tahun 2019.
I.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik siswi kelas 7 dan kelas 8 di SMP Muhammadiyah? 2. Bagaimana pengetahuan gizi siswi kelas 7 dan kelas 8 di SMP Muhammadiyah? 3. Bagaimana gambaran kebiasaan sarapan pada siswi kelas 7 dan kelas 8 di SMP Muhammadiyah ? 4. Bagaimana gambaran status anemia pada siswi kelas 7 dan kelas 8 di SMP Muhammadiyah ?
I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui gambaran pengetahuan gizi, kebiasaan sarapan, dan status anemia pada remaja putri kelas 7 dan kelas 8 di SMP Muhammadiyah. Tujuan Khusus
3
1. Mengetahui pengetahuan gizi pada remaja putri kelas 7 dan kelas 8 di SMP Muhammadiyah. 2. Mengetahui kebiasaan sarapan pada remaja putri kelas 7 dan kelas 8 di SMP Muhammadiyah. 3. Mengetahui status anemia pada remaja putri kelas 7 dan kelas 8 di SMP Muhammadiyah. b. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada UPTD Puskesmas Bekasi Jaya: 1. Membantu Puskesmas dalam mengumpulkan data program promosi kesehatan berkaitan dengan status gizi dan status anemia pada remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bekasi Jaya. 2. Bagi penelitian berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan perbandingan.
4