1.bab 1 Layanan Bk Di Smp.docx

  • Uploaded by: zein motovlog
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1.bab 1 Layanan Bk Di Smp.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 981
  • Pages: 5
BAB I LAYANAN BK DI SMP A. Pengertian. Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ’Guidance’ akar kata Guide yang artinya mengarahkan, memandu, mengelola, atau menyetir, dan ’Counceling’ yang artinya percakapan antara konselor dan konselee yang bertujuan untuk memahami masalah dan menyesuaikan diri terhadap masalah yang sedang dihadapi, dan dicapailah kebahagiaan dalam hidup. Perlu difahami bahwa layanan bimbingan dan konseling sebenarnya sudah dilaksanakan dalam jalur pendidikan informal atau sejak anak berada di lingkungan keluarga. Orang tua selalu membimbing anak-anaknya dalam berperilaku dan bertutur kata, memberikan keteladanan dan pembiasaan yang baik, misalnya: menyapa seseorang atau mengucapkan salam saat bertemu dengan orang yang di kenal, berdoa sebelum mengerjakan sesuatu,

mengajak bermain, mengajari anak-anaknya untuk bernyanyi, mengenal huruf,

membaca, dsb. Tujuannya adalah agar anak potensinya bisa berkembang secara optimal, anak mampu menyesuaian diri dengan lingkungan, dengan teman-teman sebayanya, dan anak akan merasa puas dan bahagia, Dalam pendidikan formal bimbingan dan konseling sebenarnya sudah dilaksanakan sejak pendidikan Sekolah Dasar bahkan sejak pendidikan dini (PAUD). Dasar pemikirannya adalah memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi diri atau mencapai tugas-tugas perkembangan baik aspek fisik, emosi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. Peserta didik adalah individu yang sedang berkembang kearah kematangan dan kemandirian. Kesuksesan perkembangan sekarang akan berpengaruh pada perkembangan berikutnya. B. Bimbingan dan Konseling di SMP. Perencanaan bimbingan dan konselng pada tingkat SD/MI ditujukan pada penyiapan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan SMP/MTs. Pelayanan bimbingan dan konseling mencakup bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang memiliki kemauan dan kecerdasan luar biasa. Bentuk konkret layanan bidang belajar diantaranya yang diberikan guru kelas kepada peserta didik yang membutuhkan pengajaran remidi atau pendampingan khusus karena kemampuan intelektualnya yang luar biasa. Disamping layanan terbatas pada

peserta didik yang menunjukkan gejala penyimpangan perkembangan normal, pelayanan juga tersedia untuk semua peserta didik. Layanan Bimbingan dan konseling di SMP bercorak lain, lebih tegas dibedakan antara administrasi sekolah, bidang pengajaran, dan bidang pembinaan peserta didik.

Bidang

pembinaan menunjukkan keanekaragaman, termasuk pelayanan bimbingan. Pelaksanan pelayanan bimbingan dan konseling menggunakan layanan terpadu, yaitu layanan yang dilaksanakan secara terpadu dengan seluruh kegiatan pendidikan di sekolah. Ketika di SD/MI belum ada petugas khusus, maka pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan guru kelas. Sedang untuk pendidikan di SMP/MTs dilakukan oleh guru BK atau konselor sekolah. Pendekatan pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan secara integratif, yang mencakup bidang belajar, pribadi, sosial dan karir, dengan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung. Bimbingan dan Konseling di SMP dilaksanakan oleh seorang yang profesional di bidangnya yang dikenal dengan Guru BK atau Konselor sekolah. Terdapat beberapa alasan diantaranya adalah: 1. Usia SMP berada pada remaja, merupakan periode pertumbuhan fisik yang merupakan kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan di masa kanak-kanak. Fase pubertas (kematang seksual) yang dihadapkan dengan berbagai masalah dan ketidak siapan menghadapinya. 2. Periode

perkembangan

menuju

kedewasaan

dengan

implikasi,

diantaranya:

kemandirian, tanggungjawab, dan disiplin diri. 3. Kebutuhan independensi dan kemampuan untuk menalar dan berhipotesis berkembang sangat cepat, sebagai akibatnya remaja sangat kritis dan memberontak terhadap solusi orang dewsa. 4. Keanggotaan dalam kelompok sebaya yang dipilih sendiri, sebagai pusat aktifitas belajar dan hiburan. Remaja lebih mengutamakan kelompoknya daripada terhadap orang tuanya. 5. Remaja mulai mencari arah, nilai-nilai dan identitas pribadi. Dalam upaya pencarian identitas diri, remaja sering berhadapan dengan masalah dalam perjalanan hidupnya.

Berbagai faktor kebutuhan remaja SMP diatas, menimbulkan kebutuhan pelayanan khusus yang harus ditangani oleh ahli yang profesional dalam membantu mengatasi masalah, atau perlu kehadiran konselor sekolah. Guru mata pelajaran saja tidak cukup, karena sudah mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri terhadap mata pelajarannya. Berbagai masalah yang dihadapi remaja SMP, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu: masalah belajar, pribadi, sosial dan karir. Bimbingan belajar adalah bimbingan yang diberikan untuk membantu peserta didik berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi saat belajar, agar dapat mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan di sekolah dan mampu belajar secara mandiri. Tujuan bimbingan belajar adalah: a.

Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, terutama dalam mengerjakan tugas dan ketrampilan serta bersikap terhadap guru.

b. Menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik mandiri atau kelompok. c. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan pribadi. Bimbingan pribadi, yaitu bimbingan yang diberikan untuk membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai karakteristik kepribadian dan kebutuhan diri secara realistik. Bimbingan sosial, bimbingan yang diberikan untuk membantu peserta didik dalam memahami, menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial. Bimbingan karir, bimbingan yang diberikan untuk membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih study lanjut dan mengambik keputusan karir.

Cerita: Tahun pelajaran baru telah tiba, berbagai kesiapan perlengkapan mulai dari alat tulis, tas, sepatu dan pakaian seragam, semua serba baru. Suasana seperti itu sangat terasa mewarnai di setiap lembaga sekolah, baik di tingkat TK, SD sampai di Perguruan Tinggi. Pagi itu di halaman SMPN Nusantara dipenuhi orangtua siswa yang mengantar putraputrinya yang baru masuk sebagai siswa kelas VII, semua tampak ceria kecuali Maya. Hari pertama di sekolah baru, dia berharap bertemu dengan teman-teman baru yang baik, enak diajak bergaul. Ia merasa sulit mendapatkan teman karena dia satu-satunya yang berasal dari SD Pancasila. Teman-temannya di kelas berasal dari berbagai SD di lingkungan kecamatan. Betapa resahnya menghadapi teman-teman baru, mereka ada yang suka usil, suka menceritakan keadaan keluarga dengan kekayaannya, ada yang asyik dengan game di hp barunya, dan ada yang suka usil, bicaranya tidak sopan dan jorok. Maya menjadi terdiam mengamati peristiwa di lingkungan yang bermacam-macam dan dia merasa kesulitan untuk bisa bergabung dengan mereka. Ketika waktu istirahat, Maya membuka bekal yang telah disiapkan ibunya. Betapa sakit hatinya tiba-tiba ada seorang teman anak laki-laki yang datang dan menertawakan, ”Ada anak TK ke sekolah membawa bekal”. Tanpa respon Maya menghabiskan bekal yang dibawanya. Sesampai di rumah, diceritakan peristiwa itu kepada ibunya. Maya merasa lega, karena kondisi seperti itu kata ibunya akan selalu dihadapi bila berada di lingkungan yang baru.

Resume Materi

Refleksi cerita

Hasil Diskusi

Related Documents

Makalah Bk Di Sd.docx
June 2020 9
Bk
May 2020 31
Cover Bk-1.docx
November 2019 2

More Documents from "Lia Octy"