Layanan Orientasi Di Sekolah

  • Uploaded by: BENI NUR AFENDI
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Layanan Orientasi Di Sekolah as PDF for free.

More details

  • Words: 776
  • Pages: 3
LAYANAN ORIENTASI DI SEKOLAH Ada beberapa versi pengertian Layanan Orientasi, di antaranya: Menurut Drs. Tawil dalam Diktat Mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan Konseling; Layanan orientasi ditujukan bagi siswa baru dan pihak lain guna pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Menurut Prayitno Layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut. Layanan orientasi mempunyai fungsi sebagai usaha pengenalan lingkungan sekolah sebagai lingkungan yang baru bagi siswa. Pengenalan-pengenalan lain yang dapat diberikan kepada siswa seperti kurikulum baru yang diterapkan sekolah, waktu proses belajar di sekolah. Pelaksanaan layanan orientasi ini berdasar pada anggapan bahwa memasuki lingkungan baru dan mengadakan penyesuaian bukanlah hal yang mudah (Prayitno & Amti, 1999). Layanan orientasi adalah layanan yang diberikan kepada siswa yang baru, dan jika perlu melalalui orang tua siswa guna memberikan pemahaman dan memungkinkan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasukinya. Dari beberapa definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa layanan orientasi adalah layanan yang diberikan kepada peserta didik baik baru maupun lama serta pihakpihak lain untuk mengenal dan memahami keadaan dan situasi yang ada pada lingkungan sekolah secara umum agar peserta didik dapat dengan mudah menyesuaikan diri sebagaimana materi yang diberikan. B. TUJUAN LAYANAN ORIENTASI Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai. Sehingga peserta didik akan lebih mudah dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah guna mencapai keberhasilan belajarnya. Tujuan program orientasi ialah untuk memberikan pengenalan kepada murid-murid tentang kegiatan dan situasi pendidikan yang akan ditempuhnya.(Djumhur I. & Drs. Moh. Surya ; 47 ; 1975) Selain itu layanan orientasi diharapkan dapat mencegah timbulnya permasalahan penyesuaian siswa dengan pola kehidupan sosial, belajar dan kegiatan lain di sekolah yang berkaitan dengan keberhasilan siswa. Begitu juga bagi orang tua agar memahami kondisi dan situasi sekolah sehingga dapat mendukung keberhasilan anaknya. C. FUNGSI LAYANAN ORIENTASI Layanan orientasi di sekolah berfungsi untuk pemahaman dan pencegahan. Secara rinci pengertiannya menurut SK MENDIKBUD nomor 025/0/1995 jo SK Menpan nomor 84/1993 tentang Guru dan Angka Kreditnya adalah sebagai berikut. 1) Fungsi pemahaman yaitu membantu siswa untuk mengenal dan memahami diri dan lingkungannya secara total. Dimaksudkan agar peserta didik dapat mengenal dan memahami lingkungan yang baru bagi dirinya, sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan dunia yang akan ditempuhnya. 2) Fungsi pencegahan yakni upaya agar peserta didik terhindar dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu dan menghambat proses perkembangannya. Dimaksudkan agar peserta didik dapat terhindar dari permasalahan yang bisa timbul akibat tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga mengganggu keberhasilannya di sekolah maupun di luar sekolah. Serta peserta didik tidak merasa terkucilkan oleh teman-temannya. D. PELAKSANAAN LAYANAN ORIENTASI 1. Metode Metode yang dapat digunakan dalam pemberian layanan orientasi kepada siswa dapat dengan ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, program home room dan kunjungan

lapangan. 2. Media dan instrumen Dalam memberikan materi layanan orientasi dapat dengan memberikan selebaran, penayangan video/film maupun dengan penggunaan slide baik OHP maupun powerpoint. 3. Penyelenggaraan Layanan orientasi dapat dilaksanakan pada : a. Hari orientasi siswa baru; b. Pertemuan umum; c. Pertemuan klasikal (pengenalan siswa pindahan, pengenalan kelas baru,dll); d. Pertemuan kelompok. 4. Materi layanan orientasi Layanan orientasi diberikan terutama pada awal tahun pelajaran terhadap siswa baru yang meliputi hal-hal umum sebagai berikut: a. Orientasi mengenai tata tertib sekolah, b. Orientasi mengenai keadaan guru / karyawan, c. Orientasi mengenai fasilitas belajar (ruang kelas, ruang BP/BK, perpustakaan, laboratorium, UKS, ruang komputer siswa dan sebagainya), d. Orientasi mengenai pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Layanan orientasi di sekolah dapat diberikan dengan memberikan materi layanan orientasi sekolah sebagai berikut (Prayitno & Amti, 1999): • Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya; • kurikulum yang ada; • penyelenggaraan pengajaran; • kegiatan belajar siswa yang diharapkan; • sistem penilaian, ujian, dan kenaikan kelas; • fasilitas dan sumber belajar yang ada; • fasilitas penunjang; • staf pengajar dan tata usaha; • hak dan kewajiban siswa; • organisasi siswa; • organisasi orang tua siswa; dan • organisasi sekolah secara menyeluruh. E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBERIKAN LAYANAN ORIENTASI Allan & McKean (dalam Prayitno dan Amti, 1999) menunjukkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan layanan orientasi yaitu: 1. Program orientasi yang efektif mempercepat proses adaptasi; dan juga memberikan kemudahan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. 2. Murid-murid yang mengalami masalah penyesuaian ternyata kurang berhasil di sekolah; 3. Anak-anak dari kelas sosial sosio-ekonomi yang rendah memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri daripada anak-anak dari kelas sosio-ekonomi yang lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA Tawil, Drs., 1999, Dasar-dasar Bimbingan Konseling, Magelang, Universitas Muhammadiyah Magelang, Djumhur. I., Moh. Surya. Drs., 1975, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung, C.V. Ilmu. Prayitno., Amti, erman. 1999, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Rineka Cipta.

http://pjjvedca.depdiknas.go.id/pengawasan3/materi/Pemb.Bimb.karir.dan.konseling.pdf http://www.agmi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=23&Itemid=60

Related Documents


More Documents from ""