Nama
: Eka Septiana Wulandari
NPM
: 1713031018
Kelas
:B
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan
BAB 1 Kombinasi Bisnis A. Pengertian Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih usaha. Yang dimaksud dengan pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan, mengatur keuangan, dan operasi suatu entitas demi memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut (JIAFE Vol. 2 No. 1 tahun 2016, Edisi 1, hal. 25). Kombinasi bisnis melibatkan dua pihak, yakni entitas pengakuisisi dan entitas yang diakuisisi. Pihak pengakuisisi merupakan entitas yang memperoleh pengendalian atas entitas yang diakuisisi dalam transaksi bisnis. Sebaliknya, entitas yang diakuisisi, atau disebut juga entitas target, merupakan entitas yang dalam transaksi bisnis dikendalikan oleh entitas pengakuisisi (Golrida Karyawati, 2011, hal. 2). Istilah merjer dan konsolidasi (peleburan) sering digunakan sebagai sinonim untuk penggabungan
usaha
dan
akuisisi.
Padahal,
terdapat
perbedaan.
Suatu
merjermemerlukan pembubaran semua entitas yang terlibat kecuali satu entitas. Sedangkan, suatu konsolidasi memerlukan pembubaran semua entitas usaha yang terlibat dan membentuk suatu entitas perusahaan yang baru (Floyd A. Beams, John A. Brozovsky, Craig D. Shoulders, 2002, hal.3).
B. Kombinasi Bisnis dan Pengendali Tertinggi Pengendalian dapat diperoleh dengan kepemilikan hak suara atas entitas lain. Jika hak suara yang dimiliki sedemikian besar, diperoleh hak pengendalian, dan pada saat itu telah terjadi kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis mengenal istilah entitas “pengendali”, dimana pengendalian dapat diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, PT A mengakuisisi 90% hak suara PT B, dan di sini telah terjadi kombinasi bisnis karena PT A memiliki hak 90% hak suara PT B. Jika PT B memiliki hak pengendalian 80% atas PT C, maka PT A dengan sendirinya memiliki hak pengendalian atas PT C karena memiliki hak suara tidak langsung atas PT C sebesar
72% (90% x 80%). Dalam kasus ini, PT A merupakan pengendali tertinggi (Golrida Karyawati, 2011, hal.4)
C. Tanggal Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis terjadi ketika satu entitas mengendalikan entitas lain. Tanggal transaksi kombinasi bisnis merupakan tanggal diperolehnya kendali atas suatu bisnis (JIAFE Vol. 2 No. 1 tahun 2016, Edisi 1, hal.26). Tanggal kombinasi bisnis mungkin merupakan tanggal akuisisi atau tanggal ketika pihak pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset, dan mengambil alih liabilitas pihak yang diakuisisi, atau disebut juga tanggal penutupan (Golrida Karyawati, 2011, hal.5)
D. Identifikasi Pihak-pihak Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis melibatkan pihak pengakuisisi (induk) dan entitas target (anak). Pengendalian atas pihak yang diakuisisi mungkin diperoleh dengan beberapa cara: 1. Dengan mengalihkan kas, setara kas, atau aset lainnya; 2. Dengan menimbulkan liabilitas atau kewajiban; 3. Dengan menerbitkan kepentingan ekuitas; 4. Dengan memberikan lebih dari satu imbalan; atau 5. Tanpa mengalihkan imbalan, termasuk yang hanya berdasarkan kontrak (Golrida Karyawati, 2011, hal.5)
Sumber: 1. Karyawati, Golrida. 2011. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi IFRS. Jakarta: Erlangga. 2. Beams, Floyd A., Brozovsky John A., Shoulders Craig D. 2002. Akuntansi Lanjutan Edisi 7. Jakarta: PT Prenhallindo. 3. Maimunah, Siti., Furqon Andhika Darmawan. 2016. Analisis Penerapan Prinsip Penyajian dan Pengungkapan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Tentang
Kombinasi Bisnis pada Laporan PT Telekomunikasi Indonesia (PERSERO) tbk Periode 2012-2014. Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi. 2(1):23-45.