BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan tempat untuk melakukan kegiatan produksi barang maupun jasa. Perusahaan juga merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Secara tegas kita ketahui bahwa secara ekonomi tujuan perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Berkaitan dengan hal tersebut perlu usaha-usaha tertentu yang disiapkan secara matang demi terciptanya perusahaan yang bermutu, dapat bersaing dan selalu mampu untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Salah satu komponen yang harus diperhatikan dalam mendirikan sebuah perusahaan ialah pemilihan letak perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba. Dengan adanya penentuan lokasi suatu perusahaan atau pabrik yang tepat atau baik akan dapat memastikan mendapatkan bahan mentah yang cukup, memperoleh tenaga kerja yang cocok dan mampu melayani konsumen dengan tepat. Dalam tulisan ini kita akan paparkan mengenai letak perusahaan , jenis-jenis letak perusahaan , cara-cara menentukan letak perusahaan serta prosedur pendirian PT , CV dan Perusahaan Perseorangan yang merupakan jenis-jenis dari perusahaan itu sendiri.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Letak Perusahaan
Letak merupakan tempat beradanya sesuatu. Perusahaan merupakan . Letak Perusahaan merupakan tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya sehari-hari. Setiap pengusaha harus cermat dalam menentukan letak perusahaan , sebab jika salah memilih suatu lokasi perusahaan, akan mengakibatkan suatu kerugian bagi perusahaan tersebut. Setiap pengusaha akan memilih lokasi-lokasi perusahaan yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan masingmasing perusahaan.
2.2 Jenis-jenis Letak Perusahaan
a. Letak Perusahaan yang Terikat pada Alam Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam yang digunakan untuk produksi, jadi tidak dapat ditentukanoleh manusia. Conntohnya adalah Pertanian dan Pertambangan.
2
b. Letak Perusahaan berdasarkan Sejarah Lokasi perusahaan jenis ini dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi tersebut. Contohnya kerajinan batik di daerah Yogyakarta, hal tersebut disebabkan seni membatik dimulai oleh para wanita dalam Kraton kota tersebut.
c. Letak Perusahaan yang ditentukan Pemerintah Letak perusahaan jenis ini ditentukan oleh Pemerintah , dimana perusahaan tersebut harus menjalankan kegiatan operasionalnya. Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat di sekitar lokasi perusahaan tidak merasa terganggu. Contohnya pabrik obat-obatan.
d. Letak Perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor – faktor ekonomi
Dekat dengan bahan mentah
Ketersediaan bahan mentah/bahan baku memungkinkan kesinambungan aktivitas perusahaan, karena tanpa bahan baku perusahaan
tidak
mungkin
bekerja
sehingga harus selalu tersedia dalam jumlah besar demi kelancaran produksi. Contohnya pabrik semen.
3
Dekat dengan pasar
Disini perusahaan berusaha sedekat mungkin dengan pasar atau konsumen, agar hasil produksi mudah dipasarkan. Contoh : pabrik roti dan rumah makan
Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
Dekat dengan penyedia energi baik sumber air, gas, BBM, listrik, dan lainnya. Yang digunakan perusahaan untuk mendukung kelancaran kegiatan produksi. Contoh : Pabrik peleburan biji besi dan baja
Besarnya suplai modal
Perusahaan
yang
membutuhkan
modal
untuk
pengembangan
perusahaannya cenderung memilih lokasi perusahaan di mana penanaman modal cukup besar disertai dengan tingkat bunga yang rendah.
Iklim
Suatu perusahaan seringkali memerlukan suhu/ iklim tertentu. Ini tidak hanya berpengaruh terhadap kesinambungan produksi, tetapi juga berhubungan erat dengan kesehatan buruh yang bekerja di perusahaan, serta berpengaruh juga terhadap ketahanan barang – barang modal karena terkait dengan adanya penyusutan barang – barang modal yang pada akhirnya akan mempengaruhi biaya produksi. Contoh : Pabrik teh, industri jamur
4
Biaya Transport
Misalnya pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya transportasi. Apabila jalan-jalan yang dilalui sudah baik, maka diharapkan biaya transportnya menjadi rendah
Karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan maka lahirlah teori-teori untuk membantu memecahkan masalah penentuan lokasi, yaitu harus didasarkan pada faktor-faktor produksi paling dominan dari suatu kegiatan industri. Berdasarkan lokasinya, industri dibedakan menjadi berikut :
1. Industri yang berorientasi pada pasar (Market oriented industry) Industri ini didirikan berdekatan dengan potensi pasar atau potensi manusia sebagai konsumen. Misalnya industri makanan dan minuman. Hal ini disebabkan karena hasil produksi (barang jadi) mudah rusak/basi sehingga harus cepat-cepat sampai ke tangan konsumen.
2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja (Labour oriented industry) Industri ini didirikan berdekatan dengan pemusatan manusia yang berpotensi sebagai tenaga kerja. Misalnya indsutri rokok dan industri garment (tekstil).
3. Industri yang berorientasi pada bahan baku (Raw material oriented industry). Industri ini didirikan dekat dengan ketersediaan bahan baku sebagai roda penggerak utama industri. Misalnya industri semen. Hal ini dipikirkan karena bahan baku yang yang digunakan oleh industri tersebut mudah rusak dan volumenya berat, jika dilakukan pengangkutan maka biayanya menjadi lebih mahal.
4. Industri yang berorientasi pada tempat pengolahan. Industri ini didirikan dekat dengan tempat pengolahan. Misalnya industri pengalengan ikan.
5
2.3 Cara-cara Menentukan Letak Perusahaan
Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan letak atau lokasi perusahaan
1. Cara Kualitatif
Cara ini dilakukan dengan penilaian secara kualitatif terhadap factor-faktor yang dianggap memiliki peranan pada pemilihan lokasi. Ukuran penilaian dinyatakan dalam : baik sekali (bs) , baik (b), sedang (s), kurang (k) dan kurang sekali (ks)
Faktor - faktor
Lokasi Solo
Yogya
Semarang
Purwokerto
-bahan baku
b
bs
b
bs
-tenaga kerja
bs
b
s
bs
-listrik
b
b
b
s
-transportasi
bs
s
b
k
-pasar
bs
k
b
k
Dari hasil analisis pada masing – masing alternatif tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi yang paling ideal adalah Solo.
6
2. Cara Kuantitatif
Cara ini dilakukan dengan memberikan skor (nilai) pada masing-masing kriteria. Misalkan bs=5 ; b=4 ; s=3 ; k=2 ; ks =1
Faktor yang dinilai misalnya bahan baku, tenaga kerja , listrik, transportasi dan pasar yang tentunya akan berpengaruh pada kelancaran operasional perusahaanitu sendiri. Faktor –
Lokasi
faktor
Solo Keadaa
Yogya Nilai
Keadaa
n
Semarang Nilai
Keadaa
n
Nilai
Purwokerto Keadaa
n
Nilai
n
-bahan baku
b
4
bs
5
b
4
bs
5
-tenaga kerja
bs
5
b
4
s
3
bs
5
-listrik
b
4
b
4
b
4
s
3
-transportasi
bs
5
s
3
b
4
k
2
-pasar
bs
5
k
2
b
4
k
2
Jumlah Nilai
-
23
-
18
-
19
-
17
Dapat dilihat bahwa, kota Solo memang mempunyai nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga kota lainnya.
7
Penetapan Lokasi Perusahaan menurut Teori Alfred Weber
Dalam teorinya, Weber mengemukakan ada 2 faktor yang mempengaruhi penetapanlokasi perusahaan, yaitu :
Biaya pengangkutan
Biaya tenaga kerja
Titik tolak analisis Weber terletak pada faktor biaya pengangkutan, kemudian diperhatikan pula biaya tenaga kerja. Apabila suatu industri menganggap biaya pengangkutan menjadi faktor utama dalam menetapkan lokasi perusahaan, maka perusahaan akan didirikan pada suatu titik garis lurus yang menghubungkan Tempat Bahan Mentah (TBM) dan Daerah Konsumen (DK)
X______________________________________________X TBM
DK
Untuk dapat menetapkan tempat lokasi perusahaan antara TBM dan DK, maka menurut Weber harus dilihat sifat bahan mentah yang digunakan perusahan dan cara proses produksinya. Sifat bahanmentah dan cara proses produksinya dapat dibedakan sebagai berikut:
a.
Ubikuitas Mutlak
Yaitu bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas dan terdapat di mana saja. Misalnya udara bagi pabrik gas.
b.
Ubukuitas Relatif
Artinya, bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas, tetapi hanya ada di beberapa tempat tertentu saja. Misalnya tanah liat untuk pabrik batu bata. Ubikuitas Relatif ini ada dua jenis: -
Bahan baku seluruhnya habis dipakai dalam proses produksi
8
-
Bahan baku hanya sebgaian saja yang dipakai dalam proses produksi atau
terdapat kemerosotan berat bahanbaku.
c. -
Dibutuhkan berbagai bahan yang tempatnya terpisah-pisah. Jika bahan baku yang digunakan adalah ubikuitas mutlak maka lokasi
perusahaan akan berada di DK sebab jika berada di luar daerah DK maka perusahaan harus mengeluarkan biaya pengangkutan hasil produksi ke DK. Jika bahan yang diperlukan perusahaan terdapat juga di DK maka perusahaan cenderung memilih lokasi perusahaan mendekati DK
-
Jika seluruh bahan mentah habis digunakan dalam proses produksi yaitu
jenis ubikuitas relatif, maka lokasi perusahaan akan berada di DK atau pada tiaptiap titik antara TBM dan DK
Contoh : Jarak antara TBM – DK = 200 km Biaya pengangkutan untuk 1 kg/200km = Rp. 200 Jumlah bahan mentah yang digunakan = 400 kg Dimanakah perusahaan menempatkan lokasi yang strategis?
Apabila Lokasi berada di DK, maka besarnya biaya pengangkutan yang dikeluarkan hanyalah biaya pengangkutan bahan mentah dari TBM ke DK yaitu sebesar 400 x Rp. 200 = Rp. 80.000 Apabila lokasi berada 100 km dari TBM dan dari DK (ditengah), maka jenis biaya yang dikeluarkan adalah 400 kg BM
x Rp. 100
= Rp. 40.000
400 kg bahan jadi x Rp. 100
= Rp. 40.000
Jumlah biaya pengangkutan
= Rp. 80.000
Dari contoh di atas maka lokasi perusaahaan akan berada di DK maupun pada setiap titik antara TBM dan DK
9
-
Jika hanya sebagian saja dari bahan mentah akan menjadi barang jadi,
maka lokasi perusahaan akan berada di TBM.
Contoh: 150 kg bahan mentah yang diproses akan menjadi 90 kg barang jadi. Biaya pengangkutan bahan mentah tiap kg/km = Rp. 100. Biaya pengangkutan barang jadi tiap kg/km = Rp. 150 Jarak TBM – DK = 100 km Dimanakah perusahaan menempatkan lokasi yang strategis?
Jika lokasi di TBM, maka biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi sebesar: (150 x 0 x Rp. 100) + (90 x 100 x Rp. 150) = Rp. 1.350.000 Jika lokasi ditengah-tengah jarak TBM – Dk yaitu 50 km dari TBM dan 50 km dari DK, maka biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi sebesar:
(150 x 50 x Rp. 100) + (90 x 50 x Rp. 150) = Rp. 1.425.000
Jika lokasi sejauh 75 km dari TBM dan 25 km dari Dk, maka biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi sebesar:
(150 x 75 x Rp. 100) + (90 x 25 x Rp. 150) = Rp. 1.462.500
Kesimpulan: Biaya pengangkutan paling rendah adalah sebesar Rp. 1.350.000, yaitu lokasi terletak di TBM. Apabila lokasi semakin mendekati DK atau semakin jauh dari TBM maka biaya pengangkutan semakin besar
10
2.4
Prosedur Mendirikan PT, CV dan Persero
1. Prosedur Mendirikan PT a. Memohon Akte Notaris Perseroan Terbatas harus memiliki akte notaris agar diakui oleh Pemerintah dan masyarakat umum. Dihadapan Notaris, pengahatap mengutarakan maksudnya bahwa akan mendirikan Perseroan Terbatas serta menyebutkan
Nama Penghadap Alamat Penghadap Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Maksud dan tujuan Perusahaan Pengurusan PT Dll
b. Didaftarkan ke Dinas Perekonomian dan Perindustrian Untuk memiliki izin Tempat Usaha, pengusaha harus mengajukan permohonan dalam bentuk tertulis walikota madya dengan menggunakan formulir yang tersedia dan dilampiri
c. Didaftarkan ke Kanwil Perindustrian dan Perdagangan Untuk memiliki izin usaha, pemohon harus mengajukan surat permohonan izin usaha dengan menggunakan formulir yang tersedia. Setelah surat izin usaha itu selesai, lalu petugas melakukan pemeriksaan pada perusahaan yang bersangkutan yang berkaitan dengan luas bangunan, jumlah tenaga kerja, modal perusahaan, dan lain – lain
11
d. Dibenarkan Menteri Kehakiman Jika seseorang ingin mendirikan Perseroan Terbatas , pemohon harus mengajukan permohonan pengesahan kepada Menteri Kehakiman, kemudian Menteri Kehakiman memberi kebenaran atas pendirian Perseroan Terbatas.
2.
Prosedur Mendirikan CV a. Memohon Akte Notaris b. Didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jika akte notaris tersebut telah selesai, kemudian didaftarkan ke pengadilan negeri di wilayah perusahaan tersebut didirikan. c. Didaftarkan ke Dinas Prekonomian dan Perindustrian Untuk memiliki izin usaha Persekutuan Komanditer keterangannya sama dengan izin tempat usaha Perseroan Terbatas. d. Didaftarkan ke Kanwil Perindustrian atau Kanwil Perdagangan Untuk memiliki izin usaha Persekutuan Komanditer sama dengan izin usaha PT.
3.
Prosedur Mendirikan Perusahaan Perseorangan a. Memohon Akte Notaris b. Didaftarkan ke Pengadilan Negeri c. Didaftarkan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan d. Didaftarkan ke Kanwil Perindustrian atau Kanwil Perdagangan
12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Perusahaan merupakan tempat untuk melakukan kegiatan produksi barang maupun jasa. Tujuan perusahaan ialah mencari keuntungan, dalam mencari keuntungan perusahaan harus cermat dari pemilihan lokasi perusahaan sampai pengelolaan perusahaan. Dalam pemilihan letak perusahaan kita harus memerhatikan faktor-faktor yang akan menjadi penentu dalam kelancaran operasional perusahaan, sebab setiap perusahaan akan memih letak atau lokasi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Cara menentukan lokasi perusahaan ada dengan cara kualitatif dan juga kuantitatif. Jenis-jenis lokasi perusahaan antara lain letak perusahaan yang terikat pada alam, berdasarkan sejarah, dan lain-lain. Dengan adanya cara-cara penentuan lokasi perusahaan ini , diharapkan para calon-calon pengusaha mampu untuk berpikir cerdas dalam memilih lokasi yang tepat demi kelancaran operasional maupun keberlangsungan perusahaan.
13
Daftar Pustaka
Dra. Murti Sumarni. 2014. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta Website : http://kumpulan-materi-kuliahku.blogspot.co.id/2016/07/makalahpenentuan-letak-perusahaan.html http://mysunsetland.blogspot.co.id/2016/11/pemilihan-letakperusahaan.html
14