www.obormedia.com
Jumat,
14 Agustus 2009
Pw St. Maximilianus Maria Kolbe, Im., Mrt.
aka datanglah orang-orang Farisi kepadaNya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: “Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?” Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu lakilaki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Kata mereka kepadaNya: “Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan istrinya?” Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran
M
Bacaan I : Yos 24:1-13 Mazmur : 136:1-3.16-18.21-22.24 Bacaan Injil : Mat 19:3-12
hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barang siapa menceraikan istrinya, kecuali karena zina, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zina.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.” Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Surga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.”
Renungan
M
akin hari jumlah perceraian makin meningkat. Ada seorang ibu yang mengatakan bahwa setiap hari ia dipukuli suaminya. Suaminya tidak bisa berubah lagi. Apakah boleh bercerai? Ada juga seorang bapak yang ditinggal menyeleweng oleh istrinya karena si bapak miskin. Apakah tidak boleh bercerai ketika tidak ada jalan lain yang lebih baik? Pertanyaan yang sungguh sangat sulit dijawab, apalagi bila kita sendiri yang mengalaminya. Bagaimana bila kita sendiri sungguh mengalami bahwa hidup perkawinan kita sudah tidak dapat dipertahankan lagi? Bagaimana kalau hidup perkawinan sudah seperti hidup di neraka? Bagaimana dengan keluarga-keluarga yang tidak sanggup mempertahankan relasi perkawinan mereka lagi? Betapa kita menghargai mereka yang sampai saat ini dapat mempertahankan relasi perkawinan mereka, bahkan masih bisa mengembangkannya menjadi relasi yang berbuah kebahagiaan. Tuhan, aku mau berdoa untuk orang-orang yang bercerai karena mengalami penderitaan hidup yang sangat berat dan tak tertanggungkan lagi. Bantulah banyak keluarga agar mereka bisa mempertahankan perkawinan mereka. Amin.
www.obormedia.com