www.obormedia.com
Kamis,
Bacaan I : Yos 3:7-10a.11.13-17 Mazmur : 114:1-6 Bacaan Injil : Mat 18:21–19:1
emudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
K
13 Agustus 2009
St. Hippolitus, Mrt.; St. Innosensius XI, Paus; St. Pontianus, Paus; St. Maximus
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” (Bacaan selengkapnya lihat Alkitab....)
Renungan
B
acaan hari ini mungkin bukan terutama tentang pengampunan, melainkan tentang kemurahan hati. Ada seorang pengusaha menolak memberikan pinjaman seratus ribu kepada pegawainya untuk berobat. Sementara itu, sesudah itu ia menraktir teman-temannya di restoran mewah dengan menghabiskan lebih dari sejuta rupiah. Banyak juga pembantu rumah tangga yang gajinya sangat rendah, padahal setiap malam Minggu keluarga majikannya menghabiskan uang ratusan ribu rupiah hanya untuk sekali makan malam. Di manakah kemurahan hati? Kalau Anda mampu menolong, apakah Anda mau menolong? Kalau Anda berkelimpahan rahmat dan rezeki dari Tuhan, maukah Anda tidak serakah dan hanya dinikmati sendiri saja, tetapi berbagi kasih dan menjadi orang yang murah hati? Murah hati bukan hanya dalam berbagi rezeki, tetapi juga dalam memberikan pengampunan dan cinta kasih. Tuhan, ajarilah aku menjadi orang yang murah hati, yang mau berbagi dengan siapa pun tanpa memandang bulu. Ajarilah aku murah hati dalam memberikan pengampunan dan dalam mengasihi sesama secara tulus. Amin.
www.obormedia.com