1 Fix Bab I-1.docx

  • Uploaded by: FITRI
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1 Fix Bab I-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 779
  • Pages: 4
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Dunia keperawatan semakin berkembang, dimana perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia (Andini, 2016). Pembangunan kesehatan menurut UU No. 25 tahun 2014 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, supaya teruwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh kerja keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya (Hapsara & Effendi, 2014). Untuk optimalisasi hasil serta konstribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Untuk terselenggarannya pembangunan nasional berwawasan kesehatan, perlu dilaksanakan kegiatan advokasi, sosialisasi, orientasi, kampanye dan pelatihan, sehingga semua pelaku pembangunan nasional (stakeholders) memahami dan mampu melaksanakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Salah satu upaya dalam perawatan kesehatan

1

2

masyarakat yang dikenal adalah keperawatan komunitas (Hapsara & Effendi, 2014). Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan

kebiasaan

atau

pola

perilaku

masyarakat

yang

tidak

sehat,

ketidakmampuan mayarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio, psiko, social, cultural, maupun spiritual). Intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan difokuskan pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu: prevensi primer yang pelaksanaan difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling, prevensi sekunder difokuskan pada diagnosis dini dan pengobatan segera serta prevensi tersier difokuskan pada pendidikan kesehatan lanjutan dan rehabilitasi social (Harlinawati, 2013). Perawat komunitas memiliki peran sebagai pelaksana pelayanan keperawatan,

pendidik,

koordinator

pelayananan

kesehatan,

pembaharu

(innovator), pengorganisasian pelayanan kesehatan (organizer), panutan (role model), sebagai fasilitator (tempat bertanya), dan sebagai pengelola (manager). Selain peran, perawat juga memiliki fungsi diantaranya adalah fungsi independen, fungsi dependen dan fungsi interdependen. Dengan tanggung jawab fungsi dan peran tersebut kehadiran perawat diharapkan mampu meningkatkan status kesehatan masyarakat Indonesia (Widyanto, 2014). Salah satu bidang Kepaniteraan Kinik Keperawatan Senior (K3S) Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala adalah praktek keperawatan komunitas. Pelaksanaan keperawatan komunitas dilaksanakan di Gampong Angan dari tanggal 27 Februari sampai dengan 20 Maret 2019 dengan proses kegiatan meliputi pengkajian, perencanaan, intervensi, implementasi dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh di Gampong Angan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar menggunakan konsep

3

Community as Partner merupakan pengembangan model keperawatan komunitas yang memandang masyarakat sebagai mitra (Community as Partner). Fokus dalam model tersebut menggambarkan dua prinsip pendekatan utama keperawatan komunitas, yaitu lingkaran pengkajian masyarakat pada puncak model

yang

menekankan

anggota

masyarakat sebagai pelaku utama

pembangunan kesehatan dan proses keperawatan. Teori Community as Partner menyatakan komunitas sebagai tempat tinggal penduduk yang dipengaruhi oleh delapan subsistem yaitu lingkungan, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan social, komunikasi, ekonomi, dan rekreasi. Teori Community as Partner membantu individu, keluarga, dan kelompok dalam mencapai dan mengelola tingkat maksimal dari kesejahteraan total dengan intervensi yang sesuai (Effendi, 2009). Pengumpulan data dilakukan melalui metode whienshield survey, observasi, Focus Group Discussion (FGD), wawancara dengan perangkat gampong dan masyarakat serta pengambilan data sekunder melalui fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, bidan gampong, kader gampong dan kegiatan Posyandu. Untuk mengetahui masalah yang terjadi di masyarakat lebih lanjut dilakukan pengkajian dengan membuat beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan disebarkan kepada masyarakat Gampong Angan. Sedangkan pengumpulan data di pabrik batu bata dilakukan dengan metode whienshield survey, observasi, wawancara dengan pemilik dan pekerja, kemudian data yang telah terkumpul diolah untuk menentukan masalah kesehatan yang ada dimasyarakat, dari masalah tersebut disusun diagnosa, merencanakan intervensi keperawatan untuk menyelesaikan masalah, melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan mengevaluasinya bersama-sama perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan komunitas.

4

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Gampong Angan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar dengan pendekatan

proses

keperawatan

komunitas

menggunakan

teori

Community as Partner. 2. Tujuan khusus Setelah praktek keperawatan komunitas, mahasiswa diharapkan mampu: a. Mengkaji

masalah

kesehatan

yang

terdapat

di

masyarakat

Gampong Angan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar b. Menyusun diagnosa keperawatan komunitas di Gampong Angan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar c. Menyusun perencanaan keperawatan komunitas di Gampong Angan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar d. Melakukan

implementasi

keperawatan

komunitas

di

Gampong Angan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar e. Melakukan

evaluasi

terhadap

semua

kegiatan

yang

telah

dilakukan terhadap masyarakat di Gampong Angan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar f. Menyusun rencana tindak lanjut untuk program-program dan kegiatan yang telah dilakukan di Gampong Angan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar

Related Documents

Bab 1 Tp Fix
October 2019 32
Bab 1-3 Fix Bismillah.docx
December 2019 28
Bab Ii Fix-1.docx
December 2019 38
1 Fix Bab I-1.docx
December 2019 51
Bab 2 (fix).docx
May 2020 16
Bab I Belum Fix
October 2019 48

More Documents from "Wanda"