Endometritis: Dr. H. Armyn A. Oesman,spog

  • Uploaded by: fitri
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Endometritis: Dr. H. Armyn A. Oesman,spog as PDF for free.

More details

  • Words: 363
  • Pages: 11
ENDOMETRITIS dr. H. Armyn A. Oesman,SpOG

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Universitas Muslim Indonesia

Endometritis • Radang/Infeksi pada endometrium disebut sebagai Endometritis. • Digolongkan menjadi : Endometritis Akut dan Endometritis Kronik

Endometritis akut Endometrium menjadi edema & hiperemi Pem. Mikroskopik : hiperemi, edema, infiltrasi leukosit berinti polimorf yang banyak serta perdarahan interstisial Etiologi : gonorea, infeksi pada abortus atau postpartum, pemasangan IUD Gejala : panas tinggi, kelihatan sakit keras, leukorea yang bernanah, uterus serta daerah sekitar nyeri bila diraba

Endometritis kronik • Jarang ditemukan • Gejala : Leukorea & menoragia • Terapi : tergantung penyebab • Ditemukan pada : 1. Tuberkulosis 2. Sisa abortus atau partus 3. Korpus alienum di kavum uteri 4. Polip uterus dengan infeksi 5. Tumor ganas uterus 6. Salpingo-ooforitis & sellulitis pelvik

Postpartum (Puerperal) Endometritis • • • • • •

1% setelah persalinan pervaginam 5 - 15% setelah seksio sesar elektif Persalinan lama dan pecah ketuban lama 30 to 35% tanpa antibiotik prophylaxis 15 to 20% dengan prophylaxis Angka kejadian infeksi hampir dua kali lipat lebih tinggi pada negara miskin.

Etiologi • Polymicrobial, infeksi asendern • (Normal) vaginal microorganisms • Bakteri patologi terbanyak : – Group B streptococci – Anaerobic streptococci (Peptostreptococci) – Aerobic gram-negative bacilli (E.coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus species) – Anaerobic gram-negative bacilli (Bacteroides, Prevotella) – Chlamydia – infeksi onset lambat

Gejala • Demam - 38°C (100.4°F) atau lebih tinggi pada 36 jam pertama • Malaise, tachycardia, nyeri perut bagian bawah, uterine tenderness, lokia berbau busuk.

Differential diagnosis • • • • • •

- Endometritis - Viral syndrome - Atelectasis - Pyelonephritis - Pneumonia - Appendicitis

Antibiotik Profilaksis untuk mencegah Postcesarean Endometritis • Regimen terpilih : cephalosporin – Cefazolin 1-2 g segera sesudah penjepitan tali pusat. – Dosis kedua 8 jam setelah dosis pertama • Pasien risiko tinggi • Waktu operasi lebih dari satu jam • Penicillins & cephalosporin efektif tetapi tidak menguntungkan. • Untuk B-lactam hypersensitivity – Clindamycin 900 mg + gentamicin 1.5 mg/kg sebagai dosis tunggal

Treatment ANTIBIOTIKA SPEKTRUM LUAS AMPISILIN 2 g IV / 6 JAM GENTAMISIN 5 mg/kgBB METRONIDASOL 500 mg IV / 8 JAM

PROFILAKSI ANTITETANUS EVAKUASI SISA HASIL KONSEPSI PUS  DRAINASE PERITONITIS GENERALISATA  LAPAROTOMI

Related Documents


More Documents from ""