Working Capital: Disusun Oleh

  • Uploaded by: Karina Hifnalisa
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Working Capital: Disusun Oleh as PDF for free.

More details

  • Words: 1,171
  • Pages: 21
WORKING CAPITAL Disusun Oleh : 1.

Azhar Nurzaman

2.

Fachrurizal Yusuf

3.

Karina Hifnalisa

4.

Nindy Mardhatillah

5.

Siska Deivi Haryanti

6.

Suzi Lestari

7.

Yuyun Yuniarsih

Definisi Working Capital Modal Kerja (Working Capital) merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets).

1. 2.

Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu : Modal Kerja Kotor (Gross Working Capital) Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)

Konsep Modal Kerja Menurut Bambang Riyatno pengertian modal kerja dapat dijabarkan dalam beberapa konsep modal kerja yaitu : Konsep Kuantitatif

1

Keseluruhan Current Asset, disebut sebagai Gross Working Capital

2

Konsep Kualitatif Current Asset – Current Liabilities, disebut sebagai Net Working Capital

3

Konsep Fungsional Depreciation of Fixed Asset ditambah Net Working Capital

Komponen Working Capital Modal kerja yang dibahas di sini adalah modal kerja dalam konsep kualitatif, yaitu modal kerja neto (net working capital)

1. Aktiva Lancar, terdiri dari :

 Cash  Temporary Investment  Account Receivable  Accrual Receivable

 Inventory  Prepaid Expense

Komponen Working Capital 2. Utang Lancar, terdiri dari :

 Account Payable  Notes Payable

 Deffered Revenue  Dividend Payable  Tax Payable

 Accrued Payable  Maturing Long Term Debt

Pentingnya Modal Kerja Munawir (2010:116) menjelaskan beberapa manfaat atau pentingnya modal kerja ini, antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban jangka pendek Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat mendapatkan keuntungan berupa potongan harga Menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga seperti kebakaran, pencurian dan sebagainya Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumen Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan

Sumber Modal Kerja 1. Kenaikan Equity  Laba Usaha (Profit) atas operasi yang dilakukan

 Biaya Depresiasi / Amortisasi  Emisi Saham Baru

 Keuntungan (Gain) dari penjualan Marketable Security

2. Penurunan Fixed Asset

3. Kenaikan LT. Debt

 Biaya penyusutan harta tetap

 Mengeluarkan (emisi)

(depreciation expense)

 Penjualan harta tetap perusahaan ( yang menyebabkan naiknya harta lancar, misalnya: kas, piutang)

obligasi

 Menambah pinjaman dari bank

Penggunaan Modal Kerja 1. Turunnya Equity  Kerugian yang diderita

2. Naiknya Fixed Asset

3. Turunnya LT. Debt

 Pembelian Harta Tetap

 Pelunasan atas hutang-

perusahaan setelah

 Investasi jangka panjang

dikurangi dengan biaya

 Pembentukan dana-dana yang

penyusutan  Kerugian atas penjualan

surat-surat berharga  Pembayaran dividen kepada para pemegang saham

hutang jangka panjang

 Pemotongan (discount)

merubah jenis perkiraan dari

atas rescheduling hutang

harta lancar menjadi harta

jangka panjang

tetap, seperti dana pelunasan obligasi, dana pensiun pegawai, dsb.

Perputaran Modal Kerja Tingkat perputaran modal kerja bruto atau aktiva lancar dapat diukur dengan menggunakan rasio tingkat perputaran modal kerja yang dirumuskan :

Rasio ini menunjukkan berapa kali modal kerja berputar dalam satu periode.

Periode Perputaran Modal Kerja Lamanya waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh modal kerja untuk setiap kali berputar disebut periode perputaran modal kerja. Periode perputaran modal kerja akan mempengaruhi lama terkaitnya dana pada modal kerja.

Persamaannya adalah : 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 =

360 Perputaran Modal Kerja

Semakin lama periode terikatnya modal kerja akan memperbesar jumlah

kebutuhan modal kerja, begitu pula sebaliknya bila periode terikatnya modal kerja semakin kecil kebutuhan modal kerja juga semakin kecil.

Contoh Kasus 1 : Menghitung Net Working Capital dan Working Capital Turnover Laporan Keuangan PT. Indofood CBP Tbk (ICBP) Dalam Jutaan Rupiah

2015

2016

Aset Lancar

13.961.500

15.571.362

Kewajiban Lancar

6.002.334

6.469.785

Modal Kerja Bersih

7.959.156

9.101.577

Berdasarkan modal kerja bersih ICBP diatas, tampak bahwa modal kerja ICBP selalu positif selama 2 tahun dan modal kerja ICBP meningkat dari tahun 2015 ke tahun 2016, hal ini menunjukan bahwa ICBP memiliki tingkat likuiditas yang baik.

Contoh Kasus 1 : Jika kita ingin melihat bagaimana pengaruh suatu modal kerja terhadap aktivitas perusahaan, maka kita dapat menghitung Rasio Perputaran Modal Kerja. Sebagai contoh kita dapat melihat laporan keuangan PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) : 2014

2015

Penjualan Bersih

14.169.088.278.238

14.818.730.635.847

Aset Lancar

6.508.768.623.440

7.454.347.029.087

Kewajiban Lancar

3.114.337.601.361

3.151.495.162.694

Modal Kerja Bersih

3.394.431.022.079

4.302.851.866.393

4,17

3,44

Perputaran Modal Kerja

Rasio perputaran modal kerja MYOR tampak menurun selama 2 tahun, padahal baik modal kerja maupun modal bersih sama-sama mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan modal kerja untuk menghasilkan penjualan.

Contoh Kasus 2 : Laporan Keuangan PT. ABC CURRENT ASSETS (AKTIVA LANCAR)

Rp

Kas

20.000.000

Efek

80.000.000

Piutang Dagang

50.000.000

Persediaan Barang

150.000.000

TOTAL

300.000.000 FIX ASSETS (AKTIVA TETAP)

Tanah

Rp 20.000.000

Gedung

500.000.000

Mesin-Mesin

170.000.000

Kendaraan

130.000.000

TOTAL

1.000.000.000

Ket : 1. Penyusutan setiap tahun sebesar 20% untuk gedung, mesin dan kendaraan 2. Penjualan secara kredit dengan profit margin sebesar 40% 3. Jika diketahui hutang lancar (current liabilities) adalah 270juta

Contoh Kasus 2 : 1. Menggunakan Konsep Kuantitatif MODAL KERJA (WORKING CAPITAL)

Rp

Kas

20.000.000

Efek

80.000.000

Piutang Dagang

50.000.000

Persediaan Barang

150.000.000

TOTAL MODAL KERJA

300.000.000

Contoh Kasus 2 : 2. Menggunakan Konsep Kualitatif CURRENT ASSETS (AKTIVA LANCAR)

Rp

Kas

20.000.000

Efek

80.000.000

Piutang Dagang

50.000.000

Persediaan Barang

150.000.000

TOTAL CURRENT ASSETS (AKTIVA LANCAR)

300.000.000

Hutang Lancar (Current Liabilities) TOTAL MODAL KERJA

(270.000.000) 30.000.000

Contoh Kasus 2 : 3. Menggunakan Konsep Fungsional MODAL KERJA (WORKING CAPITAL)

Rp

Kas

20.000.000

Piutang Dagang (100%-40% = 60%)

30.000.000

Persediaan Barang

150.000.000

Penyusutan Gedung

100.000.000

Penyusutan Mesin

34.000.000

Penyusutan Kendaraan

26.000.000

TOTAL MODAL KERJA

360.000.000

Contoh Kasus 2 : 4. Modal Kerja Potensial MODAL KERJA (WORKING CAPITAL)

Rp

Efek

80.000.000

Profit Margin (40% dari piutang dagang)

20.000.000

TOTAL MODAL KERJA POTENSIAL

100.000.000

Negative Working Capital Negative WC adalah ketika total asset lancar lebih sedikit daripa da total utang lancarnya, sehingga menyebabkan current ratio < 1. Pada banyak kasus, negative working capital menandakan bahwa perusahaan akan mengalami kesulitan membayar utang jangka pendek nya, hingga dapat mengalami kebangkrutan. Namun, di sisi lain, modal kerja negatif dapat menjadi cara untuk mengembangkan bisnis dengan menggunakan uang orang lain.

Contoh Kasus pada Walmart Walmart memesan 500.000 DVD copies dari Warner Bros, dengan tenggang waktu

pembayaran 30 hari. Dalam 6-7 hari, Walmart telah memajang DVD tersebut di seluruh outlet yang dia punya, pada hari ke-20 semua DVD telah terjual. Jadi, Walmart menerima DVD (copies), mengirimnya ke outlet, dan menjual seluruhnya

(yang mana ada keuntungan didalamnya), bahkan sebelum utang jangka pendeknya jatuh tempo. Jika Walmart dapat melakukan proses bisnis seperti itu terus dengan supplier-nya,

maka Walmart tidak membutuhkan kas (dan setara kas) yang banyak untuk membayar utang jangka pendeknya. Selama transaksi berjalan tepat waktu, perusahaan dapat membayar tagihan ketika jatuh tempo.

Negative Working Capital Perusahaan yang dapat menerapkan strategi negative working capital : 1. Perusahaan retail, contoh: Walmart, Amazon 2. Restaurant, contoh: McD 3. Supermarket Pros a. b.

Cons Menandakan efisiensi penggunaan a. asset Mengurangi risiko piutang tak tertagih b. (bad-debt)

Menghadapi kegagalan pembayaran utang jangka pendeknya Mengurangi kepercayaan bank/debitur dalam memberikan pinjaman

TERIMA KASIH

Related Documents

Disusun Oleh
June 2020 27
Disusun Oleh
June 2020 24
Disusun Oleh
June 2020 29

More Documents from "Mugi"