Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan Dari klinis tampak perempuan usia 27 tahun istilah
umum
yang
menunjukkan dengan nyeri pinggang kiri sejak 2 hari yang
keberadaan mikroorganisme dalam urin. lalu, nyeri saat BAK, demam, mual, muntah 3 Adanya
bakteri
dalam
disebut kali, BAK warna merah disangkal, BAK
urin
bakteriuria. Bakteriuria bermakna mungkin keluar batu disangkal, BAB tidak ada tanpa
disertai
presentasi
klinis
ISK keluhan, riwayat batuk pilek sebelumnya
dinamakan bakteriuria asimtomatik (covert disangkal. Pasien juga mengeluhkan mual dan bacteriuria).
bakteriuria muntah sejak 1 hari yang lalu. Muntah
Sebaliknya
bermakna disertai presentasi klinis ISK dialami >8x/hari, volume muntah sedikit tapi dinamakan
bermakna sering, yang dimuntahkan apa yang dimakan
bakteriuria
simtomatik. Pada beberapa keadaan pasien dan cairan berwarna bening. Sakit kepala (+), dengan
presentasi
klinis
ISK
tanpa nyeri ulu hati (+), nyeri tekan suprapubik (+),
bakteriuria bermakna.
nyeri ketok CVA (-/+). Riwayat Haid terakhir
Gejala Klinis :
: pertengahan bulan Februari, riwayat post
a. Pielonefritis Akut (PNA). Presentasi klinis opname 3 hari yang lalu. PNA seperti panas tinggi (39,5-40,5 °C), disertai mengigil dan sakit pinggang.
Pemeriksaan fisik
Presentasi klinis PNA ini sering didahului
-
Nyeri tekan epigastrium (+)
gejala ISK bawah (sistitis).1
-
Nyeri tekan suprapubik (+)
-
Nyeri ketok CVA (-/+)
b. ISK bawah (sistitis). Presentasi klinis sistitis seperti sakit suprapubik, polakisuria, nokturia, disuria, dan stanguria.1 c. Sindroma Uretra Akut (SUA). Presentasi klinis SUA sulit dibedakan dengan sistitis. SUA sering ditemukan pada perempuan usia antara 20-50 thun. Presentasi klinis SUA sangat minimal (hanya disuri dan 5
sering kencing) disertai cfu/ml urin <10 ; sering disebut sistitis abakterialis.1 d. ISK rekuren. ISK rekuren terdiri 2 kelompok; yaitu:1 a).
Re-infeksi
(re-infections).
Pada
umumnya episode infeksi dengan interval >6 minggu mikroorganisme (MO) yang
berlainan. b). Relapsing infection. Setiap kali infeksi disebabkan MO yang sama, disebabkan sumber infeksi tidak mendapat terapi yang adekuat.
Pemeriksaan yang paling ideal untuk deteksi Pemeriksaan Penunjang adanya
ISK
adalah
kultur
urin.
Untuk
menegakkan diagnosis ISK bergejala (sistitis akut dan pielonefritis), nilai ambang batas yang digunakan adalah 103 colony forming units/ml (cfu/mL). Untuk ISK tak bergejala (bakteriuria asimtomatik),
nilai
ambang
batas
yang
digunakan adalah 105 cfu/mL. Dalam diagnosis bakteriuria
asimtomatik
pada
perempuan,
termasuk ibu hamil, harus digunakan sampel yang berasal dari urin pancar tengah yang diambil secara bersih (midstream, clean-catch urine sample). Penggunaan kultur urin sebagai teknik skrining bakteriuria asimtomatik adalah biaya yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama
untuk
mendapatkan
hasil
sehingga
diagnosis ISK dapat ditegakkan dengan metode tidak langsung untuk deteksi bakteri atau hasil reaksi inflamasi. Metode yang sering dipakai adalah tes celup urin, yang dapat digunakan untuk deteksi nitrit, esterase leukosit, protein, dan darah di dalam urin.
a. Laboratorium : Darah rutin : Leukosit : 15.200 (N: 4500-10.000) Eritrosit : 3,91x106 (N: 4,2-5,4x106) Hemoglobin : 12,2 (N: 12-16) Hematokrit : 34,3 (N: 38-47) MCV : 87,6 (N: 79-99) MCH : 31,3 (N: 33-37) MCHC : 35,7 (N: 33-37) Trombosit : 345.000 (N: 150.000-440.000) Urin rutin : Warna : kuning pekat Kejernihan : jernih (N: jernih) pH : 6,0 (N: 5-8) BJ : 1,025 (N: 1,003-1,035) Protein : 30mg/dl (N: negatif) Bilirubin : - (N: negatif) Keton : 300mg/dl (N: negatif) Nitrit : - (N: negatif) Urobilinogen : 4mg/dl (N: negatif) Leukosit : 500 Leu/ul (N: negatif) Eritrosit : 5-10 Ery/ul (N: 0-3) Sedimen Leukosit : Penuh/Lp Eritrosit : 3-5 / Lp Epitel : 8-12/Lp
Bakteri : Positif Kristal : - (N: negatif)
. Pada umumnya pasien dengan pielonefritis Rawatan H-1 akut
memerlukan
rawat
inap
untuk
-
Inf. Rl 20 tpm
hidrasi
dan
terapi
-
Inj. Pantoprazole 1 vial/12j
antibiotika parenteral paling sedikit 48 jam.
-
Inj. Ondansetron 1 amp/8j
Indikasi rawat inap pielonefritis akut adalah
-
Levofloxacin drips /24 j (ST)
-
Paracetamol 3x500mg po
-
Sucralfate syr 3x C1
memlihara
status
seperti berikut: -
Kegagalan normal
1
mempertahankan atau
toleransi
hidrasi terhadap
antibiotika oral.
Rawatan H-2
-
Pasien sakit berat atau debilitasi.
-
Inf. Rl 20 tpm
-
Terapi antibiotika oral selama rawat
-
Inj. Pantoprazole 1 vial/12j
jalan mengalami kegagalan.
-
Inj. Ondansetron 1 amp/8j
-
Diperlukan investigasi lanjutan.
-
Levofloxacin drips (ST +) STOP
-
Faktor predisposisi untuk ISK tipe
-
Inj. Ceforazone Sulbactam /12j (ST)
berkomplikasi. -
Komorbiditas
seperti
kehamilan,
diabetes mellitus, usia lanjut. The
Infection
Disease
of
America
-
Paracetamol 3x500mg po
-
Sucralfate syr 3x C1
Rawatan H-3
menganjurkan satu dari tiga alternatif terapi antibiotik IV sebagai terapi awal selama 48-72 jam
sebelum
penyebabnya
diketahui
MO
sebagai
yaitu
fluorokuinolon,
amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin dan
-
Inf. Rl 20 tpm
-
Inj. Pantoprazole 1 vial/12j
-
Inj. Ondansetron 1 amp/8j
-
Inj. Ceforazone Sulbactam /12j (STOP)
sefalosporin dengan spectrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida.
-
Amoksisilin 3x500mg
-
Paracetamol 3x500mg po
-
Sucralfate syr 3x C1
Pro : Plano test (+)
Rawatan H-4 Interna :
Aff infus Lansoprazole 2x1 Amoksisilin 3x500mg Antasida syr 3xC1 Obgyn: B6 2x1 Ondansetron 3x1 (kalau mual) Rawat Jalan