Tutor Blok 3.docx

  • Uploaded by: nurlela
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tutor Blok 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,996
  • Pages: 9
Pemicu : Burhanuddin, laki-laki, usia 45 tahun, alamat Medan, datang berobat ke UGD RS dengan keluhan sakit perut, sakit seperti ditusuk, kadang-kadang berguling, mual (-),muntah (-), BAB + BAK biasa. Pada pemeriksaan perut: daerah diatas pusat / epigastrium teraba massa / tumor, TD: 160 / 80 mmHg, Pols 74/menit, demam (-), RR 20 x /menit

I.

II.

III.

KLARIFIKASI ISTILAH 1. Epigastrium

: Daerah perut bagian tengah dan atas yang terletak diantara angulus steri

2. BAK

: Buang air kecil

3. Tumor

: Pertumbuhan sel yang yg abnormal

4. Pols

: Jumlah denyut nadi

DEFENISI MASALAH 1. Sakit perut seperti ditusuk ( laki-laki 45 tahun) 2. TD : 160 /80 mmHg 3. Teraba massa / tumor

ANALISA MASALAH 1. Diakibatkan didaerah epigastrium teraba massa / tumor 2. Adanya rasa cemas akibat sakit yang dirasakan pasien 3. Adanya pembengkakan contohnya: pada lambung atau hati dan sebagainya

1

IV.

KERANGKA KONSEP Laki-laki 45 thn datang ke UGD RS

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik Vital sign

KU : *sakit perut seperti di tusuk,kadang berguling *Mual (-)

*TD : 160/80 mmHg

*Muntah (-)

*Pols 74/menit

*BAB + BAK biasa

*RR 20 x / menit *Palpasi : epigastrium teraba tumor

DD : - Tumor lambung -

Kanker pankreas

2

V.

LEARNING OBJECTIVE 1.Penyebab terbentuknya tumor 2.Menjelaskan pemeriksaan fisik diagnostic 3.Pemeriksaan penunjang apa yang dapat disarankan untuk mengetahui penyakit yang dialami pasien? 4. Apakah sugesti diagnosa penyakit penderita diatas dan DD nya ? 5. Pembagian abdomina menjadi 4 topografi, 9 eopografi dan jelaskan garis-garis yang ditarik. Sebutkan letak organ yang terdapat didalamnya seperti = hati, limfa, ginjal,lambung prankeas 6. Bagaimana anda melakukan pemeriksaan abdominal secara PD 7. Bila teraba sesuatu tumor abdomen apa yang akan anda anjurkan secara PD 8. Pemeriksaan penunjang apa yang akan anda anjurkan untuk memastikan adanya tumor ganas/ pemeriksaan apa yang akan anda anjurkan ? 9. Apa itu dispesia, akut abdomen ( bedah non bedah ) jelaskan ! 10. Apa itu titik mac burney * Garis hacket, schufner * Sitting dulnes, double sound * Ballottement (+) * Hernia abdonalis / scrotalis / inginualis / striae alba 11. Dalam pemeriksaan abdominal posisi apa yang akan anda anjurkan kepada pasien?

VI.

HASIL DISKUSI 1. Faktor penyebab terbentuknya tumor :  Faktor Eksternal - Gaya Hidup : gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alcohol, konsumsi makanan makanan fast food, dan gaya hidup tidak sehat dapat memicu timbulnya sel yang tidak normal - Radiasi : tumor dapat disebabkan oleh paparan radiasi dari alat elektronik, radio terapi, bahkan paparan sinar matahari. - Stress - Virus dan Bakteri : adanya sel tumor didalam tubuh kita bias dialami juga akibat infeksi bakteri atapun virus yang disebabkan oleh system imun yang terlalu lemah - Zat kimia terlalu banyak di dalam tubuh  Faktor Internal - Berhentinya produksi normal sel-sel jaringan tertentu - Genetik

3

-

Adanya kerusakan gen p53 berhenti menghentikan mengirim pesan agar sel-sel tertentu mati pada waktunya (apoptosis) 2. Menjelaskan pemeriksaan fisik diagnostic Pemeriksaan fisik berasal dari kata physical examination berarti memeriksa tubuh dengan atau tanpa alat untuk mendapatkan informasi yang menggambarkan kondisi pasien secara fisik dimana hal ini sangat dibutuhkan sebagai dasar dalam penentuan masalah. Teknik pemeriksaan fisik:   

Inspeksi : memeriksa dengan cara melihat secara langsung kondisi fisik pasien Palpasi : pemeriksaan dengan perabaan menggunakan ujung jari dan tangan Perkusi : pemeriksaan dengan cara mengetuk permukaan badan dengan cara perantara jaringan, untuk mengetahui keadaan organ-organ didalam tubuh.  Auskultasi : pemeriksaan dengan mendengarkan suara dalam tubuh dengan menggunakan alat stetoskop 3. Pemeriksaan penunjang yang disarankan untuk mengetahui penyakit pasien  X-ray, USG, CT-Scan, MRI : dilakukan untuk mengetahui ukuran dari tumor dan untuk mengetahui dasar pengambilan keputusan pengobatan  Biopsi : dilakukan dengan tujuan untuk memastikan ganas/tidaknya tumor yang diidap  Tes darah dan jaringan : untuk mengetahui resiko genetic, diagnostic, pilihan pengobatan, dan untuk memantau kondisi pasien. 4. Sugesti diagnose penyakit penderita diatas dan DD-nya adalah Abdominal Kolik, Pankreatitis, Kanker Pankreas, Tumor Epigastrium, Tumor Lambung 5. Pembagian topografi abdomen yang dipakai untuk menentukan kelainan ada 2 macam  Pembagian atas 4 topografi ( 1 garis vertical dan 1 garis horizontal ) Kuadran Kanan Atas Kuadran Kiri Atas ( Right Upper Quadrant) ( Left Upper Quadrant ) Hepar, kantung empedu, pylorus, Lobus kiri hepar, lambung, korpus duodenum, kaput pancreas, fleksura pancreas, fleksura lienalis kolon, sebagian hepatica kolon, sebagian kolon assendans, dari kolon transversun, kolon dessendan. kolon transversum. Kuadran Kanan Bawah Kuadran Kiri Bawah ( Right Lower Quadrant) (Left Lower Quadrant ) Saekum dan appendiks, sebagian kolon Kolon sigmoid dan sebagian assenden. dessenden.

kolon

4



Pembagian atas 9 topografi ( 2 garis vertical dan 2 garis horizontal) Hipokondrium Kanan Epigastrium/ Epigastrik Hipokondrium Kiri  Lobus Hepar Kanan  Pilorus & Gaster  Gaster  Vesika Felea  Duodenum  Ekor Pankreas  Pankreas  Fleksura lienalis kolon  Baian hepar lobus kiri  Limfa Lumbal Kanan  Bagian duodenum  Jejunum

Inguinal Kanan  Caecum  Appendiks  Bagian distal ileum

  

Umbilikal Omentum Mesentrium Bagian distal duodenum

Suprapubik/Hypogastrik  Ileum  Vesika Urinaria



Lumbal Kiri Kolon dessenden Bagian distal duodenum Jejunum



Inguinal Kiri Colon Sigmoid

 

6. Pemeriksaan abdominal secara PD dilakukan dengan 4 cara :  Inspeksi : melihat secara keseluruhan secara cepat Yang diperhatikan dalam inspeksi abdomen : - Apakah abdomen dapat bergerak tanpa hambatan ketika pasien bernapas ? - Apakah pasien menderita nyeri abdominal yang rata ? - Apakah pasien menderita iritasiperitoneum, yaitu pergerakan abdomen menjadi terbatas? - Apakah terdapat gerakan peristaltic yang dapat terlihat? - Apakah terdapat kelainan-kelainan lain yang dapat terlihat ?  Palpasi : pemeriksaan dengan perabaan menggunakan ujung jari dan tangan. - Tanyakan kepada pasien letak nyeri maksimal dan periksa bagian tersebut paling akhir - Lakukan palpasi pada setiap kuadran secara berurutan yang awalnya dilakukan tanpa penekanan yang berlebihan dan dilanjutkan dengan palpasi secara dalam - Jika suatu organ mengalami pembengkakan yang abnormal dan tidak bergerak saat respirasi, gerakan berputar mungkin diperlukan untuk menciptakan gerakan relative  Perkusi : pemeriksaan dengan cara mengetuk permukaan badan dengan cara perantara jari tangan untuk mengetahui keadaan organ-organ didalam tubuh. - Lakukan perkusi dari daerah resonan ke daerah pekak, dengan jari pemeriksa yang sejajar dengan bagian tepi organ

5

-

Mulailah melakukan perkusi dari garis tengah dengan posisi jari yang diperkusi sejajar dengan batas cairan yang diperkirakan dan lakukan perkusi kea rah lateral sampai muncul nada pekak yang jelas, kemudian jari yang diperkusi diletakkan kembali kea rah yang kurang pekak.  Auskultasi : pemeriksaan mendengarkan suara dalam tubuh dengan menggunakan stetoskop. Tanda pemasti yang bermanfaat dari asites adalah meminta pasien untuk tetap dalam posisi miring & menempatkan stetoskop pada garis tengah abdomen. Kemudan perkusi abdomen secara langsung dengan ujung jari pada titik-titik simetris dengan jarak yang sama dari garis tengah. 7. Bila teraba suatu tumor pemeriksaan fisik apa yang anda anjurkan secara PD  Inspeksi : dilakukan dengan cara melihat fisiknya secara langsung dengan melihat - Kulit abdomen memperhatikan kebersihan kulit, warna kulit, ada tidaknya luka dan benjolan - Bentuk abdomen (ada/tidaknya penumpukan cairan/lemak)  Palpasi - Abdomen diperiksa secara sistematis - Melakukan palpasi pada tiap kuadran pada abdomen - Melakukan palpasi kembali pada bagian yang sudah teraba tumor - Palpasi sendiri dapat dilakukan secara  Palpasi Dalam : dilakukan dengan meletakkan jari-jari tangan yang ada diatas tangan yang lain  Palpasi dangkal : dilakukan dengan tekanan berat pada jari tangan  Bimanual : dilakukan dengan kedua belah jari tangan dimana kita memposisikan ujung-ujung jari kita pada tepi organ yang diperiksa.  Perkusi : pemeriksaan dengan cara mengetuk pada abdomen dari daerah sonor hingga pekak.  Auskultasi : tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya bising usus dengan langkah meletakan diafragma pada tiap kuadran abdomen dan mendengarkan suara peristaltic aktif dan gurgling tiap 5-20 detik. 8. Pemeriksaan Penunjang yang akan diberikan kepada pasien untuk memastikan tumor ganas Pemeriksaan imaging diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis, apakah tumor itu jinak/ganas, banyak jenisnya mulai dari konvensional sampai dengan yang canggih dan untuk efisiensi harus dipilih sesuai dengan kasus yang dihadapi. Beberapa pemeriksaan imaging tersebut antara lain :  

Radiografi polos/ radiografi tanpa kontras Cth : X-Foto tengkorak, leher, thorax, dsb Radiografi dengan kontras Cth : Foto Uper Gr, bronkografi, dll 6



USG yaitu pemriksaan gelombang suara Cth : USG abdomen, USG urologi, dll  CT-Scan  MRI  Biopsi 9. Apa itu dyspepsia dan Akut Abdomen  Dispepsia adalah sekumpulan gejala berupa nyeri, perasaan tidak enak pada perut bagian atas yang menetap/berulang disertai dengan gejala lainnya seperti rasa penuh saat makan, cepat kenyang, kembung, bersendawa, nafsu makan menurun, mual, muntah, dan dada terasa panas yang telah berlangsung sejak tiga bulan terakhir.  Akut abdomen adalah suatu keadaan yang terjadi mendadak dengan gejala utama yang timbul adalah nyeri perut dan dapat mengancam nyawa yang umumnya memerlukan tindakan bedah segera. Ada 2 jenis nyeri pada akut abdomen yaitu : - Nyeri parietal adalah nyeri yang berasal dari adanya rangsangan peritoneum parietal yang dipersafi oleh saraf somatic - Nyeri visual adalah nyeri yang berasal dari adanya rangsangan peritoneum visceral yang dipersarafi oleh saraf otonom 10. Titik dan garis pada tubuh  Titik Mc Burney :Titik pada kuadran kanan bawah yang terletak pada 1/3 lateral dari garis spina liaka anterior superior kanan dan umbilicus.  Garis Hackett :Teknik palpasi dimana ditarik garis lurus dari loksi lien ke arah ipsilateral kiri  Garis Schuffner :Garis yang menghubungkan titik/garis spina liaka anterior superior kanan dengan umbilicus dan ditentukan sampai ke askus kosta. Garis ini dipergunakan untuk menyatakan pembesaran limfa. Garis ini dibagi menjadi 8 titik ( S1-S8 ).  Shifting Dulness : Mendeskripsikan suara pekak yang berpindah-pindah pada saat perkusi akibat adanya cairan bebas di dalam rongga abdomen.  Ballottement ( + ) : Jika dilakukan pemeriksaan secara palpasi di perut itu dengan cara mengoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa “pantulan” di sisi lain.  Hernia Abdominalis: Tonjolan berupa suatu kantong yang berdinding pentonium melalui suatu defek pada dinding perut  Hernia Skrotalis : Tonjolan pada skrotum yang berisi usus halus masuk kedalam lubang di dinding perut ke dalam kanalis inguinalis (cincin inguinal)  Hernia Inguinal :Ada dua macam yaitu indirek dan direk. Hernia inguinalis indirek/ lateral yaitu hernia yang terjadi melalui kanalis inguinalis. Hernia inguinalis direk/medialis yaitu hernia yang menonjol melalui dinding inguinal posterior di area yang megalami kelemahan otot melalui trigonum vessel bach.  Striae Alba : Garis yang mucul pada abdomen sebagai akibat dari peregangan kulit saat kehamilan. 7



Double sound

: Untuk pemeriksaan asites menggunakan stetoskop

11. Posisi – Posisi pemeriksaan pasien dan yang disarankan dalam pemeriksaan abdomen Fowlen : Posisi pasien setengah duduk/duduk Sims : Posisi pasien miring ke kanan/kiri Trendelenberg : Posisi dimana bagian kepala pasien lebih rendah dari pada kaki Dorsal Recumben : Posisi dimana pasien berbaring dengan kedua lutut ditekuk dan sedikit direnggangkan Lithonomy : Pasien berbaring kemudian mengangkat kedua kakinya dan menariknya ke atas perut Genu Petrocal : Pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian atas tempat tidur. Orthopenic : Pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar dada, seperti pada meja. Pronasi : Pasien tidur dalam posisi telungkup. Lateral : Posisi pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat tubuh berada pada pinggul/bahu. Supinasi : Posisi pasien berbaring telentang. Jadi posisi yang dsarankan dalam pemeriksaan abdomen yang paling baik adalah Supinasi. VII.

Kesimpulan Dari pemicu ini dapat dikatakan bahwa untuk mengetahui pemeriksaan suatu penyakit / kelainan bahkan untuk mengetahui pemeriksaan apa yang kita lakukan terhadap pasien. Sebaiknya kita harus lebih mengetahui terlebih dahulu etiologi, epidemiologi, diagnosis washing maupun banding agar kita sebagai dokter dapat mengetahui pengobatan apa yang terbaik untuk pasien

8

DAFTAR PUSTAKA Welsby, P. D .2010. Pemeriksaan Fisik dan Anamnesis Klinis. Jakarta : EGC. UNSOED. 2015. Keterampilan Pemeriksaan Abdomen FK UNSOED. http://fk.unsoed.ac.id/sites/default/files/img/modul%20labskill/modul%20ganjil%20I/Ganjil %20I%20-%20keterampilan%20pemeriksaan%20fisik%20abdomen.pdf. 24 Januari 2017. UNAND. 2015. Penuntun Keterampilan Klinik 2 Mahasiswa FK UNAND Bag.1 Semester 2. http://fk.unand.ac.id/images/berita/2015/Blok/Penuntun_KK_Blok_1.4.pdf. 24 Januari 2017. FK UNAND. 2010. Diagnostik Kanker. https://fkunand2010.files.wordpress.com . 24 Januari 2017. Bahar Udin. 2016 . Macam-macam posisi lengkap pemeriksaan pasien lengkap dan gambar. www.academia.edu/23944512/Macam-Macam_Posisi _Pasien_Lengkap_dengan_Gambar. 25 Januari 2017. USU. 2014 . Chapter II Dispepsia. https://repository.usu.ac.id.bitstream . 25 Januari 2017.

9

Related Documents

Tutor Blok 3.docx
December 2019 40
Tutor Flash
June 2020 8
Tutor Kom.docx
June 2020 9
Tutor Asfiksia.docx
April 2020 4

More Documents from "wahyu sandika"

Contoh Poa.docx
April 2020 15
Borang Utp1
October 2019 29
Tugas Sule.docx
June 2020 3
Tugas Fauzan.docx
May 2020 2
Infodatin_olahraga.pdf
April 2020 6