Definisi Tumor mediastinum merupakan massa pada regio mediastinum yang bisa berasal dari jaringan sekitar atau metastasis. Secara anatomi mediastinum menempati bagian tengah dari rongga dada. Batas dari mediastinum pada lateral adalah pleura, inlet thoraks pada superior , diafragma pada bagian inferior , sternum pada anterior dan dinding dada pada posterior. Mediastinum dapat dibagi menjadi tiga kompartemen yaitu anterior, tengah dan posterior. Anterior mediastinum terdapat pada posterior sternum dan didepan pericardium dan pembuluh darah besar, yang meliputi keenjar thymus , linfanodi dan pada kasus yang jarang terdapat kelenjar thyroid dan parathyroid ektopik. Bagaian tengah mediastinum meliputi dari jantung, pericardium , pembuluh darah besar dan saluran nafas besar. Mediastinum posterior terletak di belakang jantung dan pembuluh besar, meliputi esofagus , aorta desendens, rantai sympathic dan saraf vagus (De Vita, 2008).
Etiologi Tumor yang meliputi mediastinum mungkin primer dan sekunder. Primer neoplasma dapat berasal dari organ mediastinum atau jaringan , namun seringnya berasal dari thymus, nervus, limfatik, germinal dan jaringan mesenkim. Neoplasma sekunder mediastinal (metastasis ) lebih umum
terjadi daripada neoplasma primer dan yang paling sering adalah penyebaran dari paru dan infra diafragma organ memalui pembuluh limfatik. Patologi mediastinum bervariasi berdarakan usia pasien pada anak , tumor neurogenic dari mediastinum posterior adalah yang paling umum, diikuti dengan limfoma yang paling sering pada anterior dan bagian tengah compartement. Timoma pada anak-anak jaranag, pada dewasa tumor paling sering adalah tunor neurogenic pada posterior kompartemen , kista benigna sering terjadi pada semua kompartemen dan thymoma pada mediastinum anterior (De Vita, 2008).
Tanda dan gejala Dua per tiga dari tumor mediastinal pada dewasa ditemukan dalam kondisi asimptomatik. Kelainan hanya ditemukan pada pemeriksaan radiologis, dimana ditemukan pada pemeriksaan CT lebih sering. Kondisi simptomatis sering ditemukan pada keadaan malignansi. Karakteristik seperti ukuran, lokasi , rasio pertumbuhan dan inflamasi yang ditemukan menjadi factor yang penting untuk mengkorelasikan gejala. Ukuran tumor yang besar ,menonjol , kista yang membesar dan teratoma dapat menyebabkan kompresi struktur mediastinum terutama trachea yang menyebabkan batuk , sesak nafas ketika berkegiatan ataupun stridor. Nyeri dada atau sesak nafas sering dikaitkan dengan efusi pleura , cardiac tamponade dan ketelibatan saraf. Pada beberapa kasus massa yang
terletak pada jendela aortopulomonary bias menyebabkan suara serak karena kompresi pada bervus laringea rukuren (Scwhartz, 2015).
Daftar pustaka •
Billiar T, Andersen D, Hunter J, Brunicardi F, Dunn D, Pollock RE, Matthews J. Schwartz's principles of surgery. McGraw-Hill Professional; 2015.
•
Libutti SK, Saltz LB, Tepper JE. Devita, Hellman & Rosenberg, Cancer: principles & practice of oncology; 2008.