190314 Bahan Farmakologi Prabedah Dasar Edit.docx

  • Uploaded by: Zuldi Erdiansyah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 190314 Bahan Farmakologi Prabedah Dasar Edit.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,488
  • Pages: 5
Key words UTAMA: seminggu sebelum perkuliahan, masing-masing kelompok sudah menyerahkan materi yg akan disampaikan kepada dosen pengampu: prof. Rovina. o contoh kasus sebagai trigger case o pembahasan aspek farmakologi dari obat yg digunakan pada kasus tsb  bahaslah aspek farmakologi dari kasus tsb, apa yang kalian perlukan sebagai residen, bukan sekedar memindahkan apa yang ada di text book/jurnal ke ppt, tapi tidak memahami/tidak aplikatif sama sekali  tidak melulu membahas teori, tapi lebih kepada clinical practice (membahas): o what is the issue? o what should we do? o why then? what is the rationale for your choice/decision? o safety issue (precaution, contraindication, drug-drug interaction,  Keterangan: o RV: Rovina ([email protected]) o TR: Truly D Sitorus (

TOPIK & GUIDING QUESTIONS

1

TOPIC

GUIDING QUESTIONS YANG PERLU DIJAWAB (DIBAHAS) DI PRESENTASI

SSC 2016 (KLPK 1)

  

RV

    2

de-escalation therapy in sepsis (KLPK 2) RV

     

3

Analgesics (& H2 blocker) (KLPK 3)



TR





  



4

Anesthetics (KLPK 4) TR

 

Apa itu SSC, bagaimana sejarah lahirnya SSC ? Apa pentingnya mengetahui SSC? Apa yang berbeda pada SSC yang versi terbaru dengan versi sebelumnya? Apa yang dapat kita pelajari dari dokumen ini? Uraikan message dari point2 yg ada di dokumen tsb lain-lain yang menurut anda penting ambil contoh kasus sepsis, lalu bahas ke-3 step dalam SSC tsb pada kasus anda: sudah benar? sudah tepat? dst... definisi deescalation? kenapa harus deescalation therapy? kondisi apa saja yang memerlukan deescalation therapy? Apa dampak jika deescalation therapy tidak diterapkan (dari sudut pasien, manajemen RS, kuman, serta antibiotik) Uraikan tahap-tahap bagaimana melaksanakan konsep deescalation therapy Ambil contoh kasus, lalu beri komentar terkait apakah sudah dilaksanakan penanganan kasus sesuai dengan prinsip deescalation therapy, sudah benar? jika belum kenapa? harusnya bagaimana? Berikan data penggunaan Analgetik dan H2-blocker pada kasus bedah  sehingga anda paham kenapa ini perlu dibahas. Bagaimana menurut anda penggunaan analgetik dan H2-blocker pada kasus bedah? analgetik Mengapa diberikan analgesik pada kasus bedah ? Jelaskan pathophysiology nyeri dan modalitas intervensi farmakologi yang ada Obat analgesik apa yang sering digunakan pada bedah ? jelaskan alasannya, dan bagaiman obat tersebut bekerja. Jelaskan bilamana memilih NSAID,Tramadol atau codein/mepheridine, jelaskan keuntungan-kerugian masing2. Sama halnya dengan H2 blocker, jenis mana yang banyak digunakan selamai ini? mengapa demikian? apa saja H2 Blocker yang ada saat ini? o bagaimana obat ini bekerja? o bagaimana pemberian yang seharusnya? (indikasi, dosis, lama pemberian, cara pemberian, hal lain yg harus diperhatikan) o apa efek samping yang mungkin muncul jika diberikan dalam jangka lama? Ambil contoh kasus (yang mewakili kedua obat tersebut), lalu beri komentar terkait apakah sudah dilaksanakan penanganan kasus sesuai? jika belum kenapa? harusnya bagaimana? Kenapa anda perlu juga mengetahui mengenai obat yang digunakan untuk anestesi pasien anda? Obat anestesi apa yang paling sering digunakan, apa alasannya? jelaskan secara singkat profil farmakologinya (termasuk aspek efficacy dan safety-nya)

  

5

Diabetic and respiratory drugs (KLPK 5) RV

6

Diabetic and respiratory drugs (KLPK 5) RV

Dengan obat apakah jenis obat ini sering berinteraksi , apa yang harus dilakukan/dimonitoring? Jelaskan apa pilihan anestesi (obat) untuk kasus-kasus khusus seperti gangguan respirasi, epilepsi , gangguan kardio vascular, Ambil contoh kasus, lalu beri komentar terkait apakah sudah dilaksanakan penanganan kasus sesuai? jika belum kenapa? harusnya bagaimana?

A. KASUS BEDAH ELEKTIF PADA PASIEN DENGAN DM a. mengapa komorbid DM ini menjadi penting dipertimbangkan dalam persiapan operasi pasien? b. terkait kadar gula darah (kontrol DM): Apa concern-ya jika GD msih tinggi? (efek tindakan operasi terhadap status GD pasien DM) c. Kadar GD berapa pasien aman untuk dilakuan operasi? d. Kontrol GD pre operatif: i. jika ada waktu: apa yang harus dilakukan? obat apa yang dipilih? kenapa? ii. jika waktunya agak terbatas, perlu segera (tapi tidak cito op): apa yang harus dilakukan? bagaimana menurunkan GD secara lebih agresif? e. Dalam pemberian insulin: apa yang harus diperhatikan? (selain konsultasi dengan IPD)? Uraikan sedikit efficacy dan safety issue dari insulin i. bagaimana insulin menurunkan GD dgn cepat ii. apa bahaya selain hipoglikemi? apa yang harus diperiksa ketika memberikan insulin drip? iii. bagaimana cara pemberian insulin drip (terkait safety issue) iv. berapa target GD? f. jika pasien pre operatif sedang memakan OAD, bagaimana kontrol GD intra operatif dan pasca operatif? g. Ulas sedikit mengenai profil farmakologi insulin yang perlu anda ketahui B. KASUS BEDAH ELEKTIF PADA PASIEN DENGAN KELAINAN RESPIRASI (SEDANG MEMAKAN OBAT UNTUK PENYAKIT SAL NAFAS (KRONIK) DAN TERKAIT GANGGUAN FUNGSI KAPASITAS PARU) a. mengapa ini penting dibahas? terkait obat dan kondisi paru-nya? b. apa yang terjadi pada pasien dengan penyakit paru (kronik)? apa dampaknya jika dia mengalami operasi? c. persiapan apa yang perlu diperhatikan dan perlu dilakukan? (preoperative assessment) d. jika dia sedang memakan obat2 untuk sal nafasnya (misal bronkhodllator (solbutamol, aminofilin), steroid, mukolitik) apa yang akan anda lakukan pre-op dan durante-op)? e. bagaimana teknik dan pemilihan obat anesthesi pada pasien dengan penyakit sal nafas (kronik) ini? i. anestetics apa yang terpilih untuk pasien dengan asma/PPOK? kenapa?  uraikan sedikit profil farmakologinya sehingga dimengerti kenapa dia terpilih. f. Bagaimana pengelolaan pasca op, supaya penyakit sal nafas kronik nya tidak kembali memburuk?

KLPK 6 7

RV Anticoagulant and hemostatics (KLPK 7) RV

 





 8

Hypertensive and CV  drugs (KLPK 8)  TR 



Kenapa ini penting dibahas? berikan contoh kasus pasien yang menggunakan AC (misal warfarin) dan hemostatics (misal antitrombotik: aspirin, clopidogrel, dll) Pre – op: jika pasien sedang mengkonsumsi obat tsb (AC, antitrombotik): apa yang harus dilakukan? kenapa? o sebenarnya bagaimana mekanisme kerja dari warfarin, aspirin atau clopidogrel tsb? bahas secara singkat (tidak usah terlalu detil..asal tahu kenapa harus dihentikan pre op sekian hari sebelum operasi elektif) o apa yang harus anda sampaikan kepada pasien/keluarga terkait rencana anda?  apa bahayanya jika dilakukan?  apa konsekuensinya jika tidak dilakukan? Selain kasus di atas, AC juga perlu diberikan untuk pencegahan DVT/TE: o kenapa dapat terjadi DVT? bahas secara ringkas o apa yang harus dilakukan? obat apa yang dapat diberikan?  uraikan profil farmakologi obat tsb  termasuk safety issue-nya Bagaimana dengan penggunaan asam traneksamat? o obat ini sering dipakai di kasus bedah syaraf; kenapa? o apa yang anda ketahui mengenai asam traneksamat? bahas profil farmakologinya Mungkin perlu diulas dulu sebelumnya mekanise hemostatik secara umum (sehingga paham obat apa bekerja dimana, dsb) Kenapa ini penting dibahas?  epidemiologi penyakit kardiovaskular yang juga punya penyakit yang perlu tindakan pembedahan (misal terkait usia) Obat-obat apa saja yang biasanya dikonsumsi pasien tsb (untuk PJK, penyakit jantungnya, dan untuk hipertensinya) Apa yang perlu dipersiapkan pada pre-op? o bagaimana dengan pengontrolan penyakit CVS nya? obat mana sajakah yang harus diteruskan, dapat diteruskan, atau malah tidak boleh diteruskan? Kenapa? o Jika ternyata tidak boleh diteruskan, bagaimana pengendalian penyakit yang sudah diderita oleh pasien tsb? diganti obatnya? dengan apa? kenapa obat tsb pilihannya? Durante-op, bagaimana dengan pengendalian tekanan darah dan atau penyakit CVS lainnya? o obat apa yang dapat diberikan? bagaimana pemberiannya? dan monitoringnya?  ceritakan sedikit profil farmakologi obat tsb. o obat apa yang tidak boleh diberikan (termasuk obat anestesi



 9

AB prophylaxis in surgery (KLPK 9) TR

      

10 Antiepileptics (KLPK 10) TR

    

  11 Kemoterapi (KLPK 11) RV

      

dan premedikas)  kenapa tidak boleh Post-op: o bagaimana mengontrol TD pada saat pasien masih dalam keadaan puasa, belum boleh minum/makan? o bagaimana dengan obat untuk CVS lainnya Ada baiknya memberikan contoh kasus, dan diulas apakah sudah benar, apa yang perlu diperbaiki. Apa yang dimaksud dengan AB profilaksis? kenapa ini perlu? Pada kondisi yang bagaimana (indikasi) AB-P diperlukan? AB apa yang terpilih untuk AB-P? apa dasarnya? Ulaslah profil farmakologi AB yang terpilih tersebut secara sederhana: sehingga anda tahu bagaimana dia bekerja, bagaimana menggunakannya/cara pemberiannya, termasuk safety issue nya. Bagaimana cara pemberian AB pada AB-P tsb? Apa yang harus diperhatikan? Berikan contoh kasus, ulas kasus tsb: apakah sudah benar indikasi, pemilihan AB, dan cara pemberiannya Mengapa ini penting dibahas ? Apa itu epileps? Obat-obat apa saja yang biasa di konsumsi pasien epilepsi. Jelaskan prinsip terapi epilepsi? Prinsip pemilihan obat, initial dose, maintenance dose, penghentian obat Obat-obat anestesi yang berinteraksi dengan obat anti epilepsi? Apa yang perlu dimonitor. Apakah perlu menghentikan obat anti epilepsi pada pre-durante dan post-op? o jika iya, bagaimana menjamin tidak terjadi bangkitan o jika terjadi bangkitan, apa yang harus diberikan o bagaimana menginisiasi kembali pemberian obat anti epilepsi Bahaslah kemungkinan interaksi obat yang digunakan saat operasi dengan obat epilepsi yang sedang/akan diberikan, yang mungkin akan mempengaruhi efikasi dan safety Berikan contoh kasus, apakah sudah benar, jelaskan alasan-alasan nya Kenapa dr Spesiali Bedah perlu juga mengerti dan memahami konsep kemoterapi? kasus bedah yang mana saja yang memerlukan kemoterapi? Apa prinsip umum dasar kemoterapi? Klasifikasi obat kemoterapi yang sering digunakan Hal apa yang penting diketahui sebelum memberikan kemoterapi? safety issues (precaution, contra indication) Bagaimana follow up pasien? apa saja yg harus diperhatikan? apa saja yang perlu disampaikan kpd pasien terkait efficacy dan safety?

Related Documents


More Documents from "Novita ningrum"