Sepsis.docx

  • Uploaded by: Zuldi Erdiansyah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sepsis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 389
  • Pages: 4
Sepsis Definisi Dalam tiga dekade terakhir, sepsis telah banyak dibicarakan. Pada awal tahun 1990 sampai dengan beberapa tahun tarakhir sepsis dedefiniskan sebagai kondisi infeksi yang dikaitkan dengan systemic inflammatory response syndrome (SIRS). Pasien selanjutnya dikategorikan kembali menjadi sepsis berat dan shock sepsis berdasarkan organ disfungsi dan respon terhadap cairan. The society of critical care medicine (SCCM) and European Society of intensive Care Medicine (ESICM) mengeluarkan konsensus terhadap definisi sepsis yang disebut SEPSIS 3. Sepsis di redefinisikan sebagai kondisi disfungsi organ yang mengancam nyawa dikarenakan disregulasi respon tubuh pada infeksi. Pernyataan ini dilanjutkan dengan definisi shock sepsis merupakan kondisi sepsis yang menyebabkan kegagalan sirkulasi, sel dan metabolic yang berkaitan dengan angka mortalitas tinggi.

Etiologi Sepsis merupakan kondisi yang disebabkan oleh respon tubuh terhadap infeksi. Kondisi ini di sebabkan oleh pelapasan yang berlebihan mediator inflamasi disebut juga cytokine storm. Respon imun ini dikorelasikan sebagai pertahanan tubuh. Komponen seperti sel epithelial , makrofag, sel mast dan limfosit pada lokasi target pathogen akan mengaktifkan sel-sel imun yang bersikulasi dalam tubuh (neutrofil, Nk sel, sel dendritic ). Sel imun tersebut akan mengaktifkan pathogenrecognition receptors (PPRs) pada permukaan sel yang akan berikatan dengan target dan mengaktifkan pathogen-associated molecular pattern (PAMPs) pada dinding bakteri yang merusak. Pengikatan pada reseptor ini menginisiasi intraselular cascade yang menghasilkan aktivasi cytosolic transcription factors seperti Nf-kB dan activator protein 1 (AP-1) yang akan mengakibatkan produksi beberapa reaksi pada fase akut, aktivasi pada fase ini yang berlebihan menyebabkan cytokine storm yang dipercaya sebagai penyebab terjadi sepsis.

Tanda dan gejala Selain melakukan konsensus terhadap definisi, SEPSIS 3 juga memunculkan panduan klinis praktis dalam mendiagnosis sepsis dilihat dari berbagai tanda dan gejala. Salah satunya adalah Sequential organ failure Analysis (SOFA) untuk melihat dan mengidentifikasi disfungsi organ. Kriteria klinis untuk menegakan diagnosis sepsis adalah apabila didapatkan nilai SOFA 2 atau perubahan lebih dari sama dengan 2. Shock sepsis disertai dengan peristen hipotensi yang membutuhkan vasopressor untuk mempertahankan MAP >65 mmhg dan serum laktat >2mmol/L yang bertahan meskipun sudah diberikan terapi cairan secara adekuat. Untuk penilaian pada kondisi yang emergency dapat digunakan quick SOFA score. Cara ini digunakan untuk melakukan prediksi kemungkinan sepsis pada pasien dan dinilai lebih baik disbanding kriteria SIRS.

Daftar pustaka Napolitano LM. Sepsis 2018: definitions and guideline changes. Surgical infections. 2018 Feb 1;19(2):117-25. Levy MM, Evans LE, Rhodes A. The surviving sepsis campaign bundle: 2018 update. Intensive care medicine. 2018 Jun 1;44(6):925-8.

More Documents from "Zuldi Erdiansyah"