TUMBUH – KEMBANG ANAK PENDAHULUAN Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua (2) peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit di pisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pengertia mengenai apa yang di maksud dengan pertumbuan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut : 1. Pertumbuhan (growt) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbanga metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). 2. Perkembangan (developmen) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organorgan dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampat terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu. Sedangkan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang, merupakan hasil interaksi berbagai factor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan biofisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan cirri tersendiri pada setiap anak. Tujuan ilmu tumbuh kembang adalah mempelajari hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan social. Juga menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah keadaan tersebut.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu : 1. Faktor genetik. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantintas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik ini. Sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menyebabkan kematian anak-anak sebelum mencampai usia Balita. Disamping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti sindrom Down, sindrom Turner, dll. 2. Faktor lingkungan. Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi ; a.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (Faktor prenatal).
b.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (Faktor postnatal).
KEBUTUHAN DASAR ANAK Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar (dikutip dari Titi 1993) : 1. Kebutuhan fisik-biomedis (“ASUH”) Meliputi : −
Pangan/gizi merupakan kebutuhan terpenting.
−
Perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan bayi/anak yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll.
−
Papan/pemukiman yang layak.
−
Higieni perorangan, sanitasi lingkungan.
−
Sandang.
−
Kesegaran jasmani, rekreasi.
−
Dll.
2. Kebutuhan emosi/kasih saying (“ASIH”) Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial. Berperannya dan kehadiran ibu/penggantinya sedini dan selanggeng mungkin, akan menjalin rasa aman bagi bayinya. Ini diwujudkan dengan kontak fisik (kulit/mata) dan psikis sedini mungkin, misalnya dengan menyusui bayi secepat mungkin segera setelah lahir. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun social emosi, yang disebut “Sindrom Deprivasi Maternal”. Kasih sayang dari orang tuanya (ayah-ibu) akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic trush). 3. Kebutuhan akan stimulasi mental (“ASAH”) Stimulasi mental metupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental (ASAH) ini mengembangkan perkembangan mental psiokososial: kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas, dan sebagainya.
CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai cirri-ciri tersendiri, yaitu : 1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak di dalam kandungan dan setelah kelahiran merupakan suatu masa di mana mulai saat itu tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. 2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat adalah pada masa janin, masa bayi 0-1 tahun, dan masa pubertas. Sedangkan pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti 4 pola, yaitu pola umum, limfoid, neural dan reproduksi. 3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya. Contoh, anak akan belajar duduk sebelum belajar berjalan, tetapi umur saat anak belajar duduk/berjalan berbeda antara anak satu dengan lainnya. 4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf. Contoh, tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan sampai sistem saraf siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan praktik akan menghambat kemampuan ini. 5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas. Contoh, bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu yang menarik tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau meraih benda tersebut. 6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal. Langkah pertama sebelum berjalan adalah perkembangan menegakkan kepala. 7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.
ANAMNESIS TUMBUH KEMBANG ANAK Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam anamnesis tumbuh kembang anak, adalah sebagai berikut : 1. Anamnesis faktor prenatal dan perinatal. Merupakan faktor yang penting untuk mengetahui perkembangan anak. Anamnesis harus menyangkut faktor resiko untuk terjadinya gangguan perkembangan fisik dan mental anak, termasuk faktor resiko untuk buta, tuli, palsi serebralis, dll. Anamnesis juga menyagkut penyakit keturunan dan apakah ada perkawinan antar keluarga. 2. Kelahiran premature. Harus dibedakan antara bayi premature (SMK = Sesuai Masa Kehamilan) dan bayi dismatur (KMK = Kecil Masa Kehamilan) dimana telah terjadi retardasi pertumbuhan intrauterine. Pada bayi premature, karena dia lahir lebih cepat dari kelahiran normal, maka harus diperhitungkan periode pertumbuhan intrauterine yang tidak sempat dilalui tersebut. 3. Anamnesis harus menyangkut faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak. 4. Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi. 5. Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak. 6. Pola perkembangan anak dalam keluarga. Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Nutrisi merupakan salah satu faktor penentu kualitas tumbuh kembang anak. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang optimal, nutrisi yang baik harus diberikan pada anak secara kontinu sejak mereka masih didalam kandungan. Tumbuh kembang seorang anak dimulai sejak masa janin. Pembentukan organ-organ tubuh janin terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan. Menyusul kemudian adalah pematangan organ pada tiga bulan kedua, serta penambahan masa lemak dan otot tubuh pada tiga bulan terakhir kehamilan. Selama dalam kandungan tersebut tumbuh kembang janin bergantung 100% pada asupan nutrisi dari ibunya. Panduan makan berprinsip empat sehat lima sempurna dijamin akan memenuhi kebutuhan ibu hamil dan janin. ASI merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Tidak ada satupun susu fomula di dunia ini bisa mengalahkan mutu ASI. Setelah bayi berusia enam bulan, ASI saja tidak akan mencukupi kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang bayi. Karena itu, pemberian makanan tambahan pada usia tersebut harus dilakukan.