1.Sebutkan dan jelaskan macam-macam metode isolasi!
ISOLASI ZAT AKTIF 1. Paper Chromatograraphy (Kromatografi
Kertas,KKt) 2. Thin Layer Chromatography (TLC, KLT) 3. Colum Chromatography 4. Gas Liquid Chromatography (KGC) 5. Sublimasi 6. TAS 7. High Performance Liquid Chromatography 8. Preparative Thin Layer Chromarography 9. Centrifugal Thin Layer Chromarography 10. Suction Colum Chromatography (VLC) 11. Flash Colum Chromatography = Pressure Colum
Chromatography
KROMATOGRAFI CHROMATOGRAPHY
- CHROMOTOS, colour, warna - GRAPHYS, write, tulisan BATASAN : teknik pemisahan komponenkompo nen dari campuran melalui tahapan proses equilibrum yang merupakan akibat dari partisi atau penyerapan yang berbeda di antara dua fase berlainan (fase stationer=
KLASIFIKASI A. Perbedaan kecepatan migrasi
1. Adsorpsi 2. Partisi 3. Penukar ion 4. Elektroforesis 5. Gel – Fitrasi B. Alat yang digunakan 1. Kolom 2. Kertas 3. Lapis tipis C. Fasa yang digunakan 1. Gas – cair 2. Gas – padat 3. Padat - cair
KROMATOGRAFI KERTAS (KKt) 1. KERTAS
- murni selulosa, tanpa lignin atau kotoran lain - ukuran 18 x 22 inci atau pita 2,5 cm - aliran cepat (Whatman 4, 54 dan 540), sedang (Whatman 1, 7), lambat (Whatman 2 dan 20 2. SPOTTING,dilakukan dengan mikropipet (1-5 µλ) δικερινγκαν σεγερα αγαρ τιδακ λεβαρ 3. ELUEN / PELARUT, perbandingan tergantun dari noda yang didapat, campuran air-fenol jenuh, BuOH – NH4OH, aseton – air
4. PEWARNAAN, diperlukan penampak noda
untuk melihat noda, sebaiknya dengan sinar UV, uap, penampak noda yang lain 5. ANALISA KUALITATIF, nilai Rf, perbandingan antara jarak noda dan jarak eluen 6. ANALISA KUANTITATIF, membandingkan luas spot yang timbul dibanding dengan standar baku dibuat dalam grafik konsentras Vs luas spot METODE : - Ascending Chromatogrphy - Descending Chromatography - Horizontal Chromatography
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) Keuntungan : 1. Pengerjaan cepat 2. Dapat untuk asam dan basa kuat (KKt, tidak dapat) 3. Lebih sensitif, dapat 10-9 g sampel 4. Alat sederhana
Adsorben untuk KLT
NO 2 : GAMBARKAN DAN JELASKAN A) KROMATOGRAFI CAIR VAKUM B) KROMATOGRAFI KOLUM KONVENSIONAL
Kromatografi kolom konvensional
Kromatografi kolom bertujuan untuk
purifikasi dan isolasi komponen dari suatu campurannya.
Kromatografi ini menggunakan sebuah
tabung kaca yang berisi fase diam di dalamnya. Pada perkembangan tabung kaca digantikan oleh kolom panjang berdiameter kecil yang terbuat dari logam yang dibentuk koil sehingga dapat mencapai panjang hingga 3 m.
Prinsip Prinsip kolom adalah partisi dan
adsorpsi secara selektif.Komponen kimia bergerak berdasarkan pengaruh gaya gravitasi mengikut cairan pengembang karena daya serap adsorben terhadap komponenkomponen kimia tidak sama dan perbedaan kelarutan tiap-tiap komponen kimia dalam pelarut (eluen), maka akan terjadi pemisahan berdasarkan tingkat kepolaran yang akan ditampung dalam vial sebanyak
Langkah2 fraksinasi Silika gel erlenmeyer + eluen sekitar 2
cm kocok masukkan dalam kolom yang di bagian bawahnya diletakkan glass wool diamkan 1 hari supaya mampat lihat terdapat retakan atau tidak Kalau tidak retak,+ eluen sekitar 0,5 cm di atas permukaan gel ulangi langkah di atas
dalam kolom ditambahkan ekstrak
sampel yang telah dicampur dengan silica gel alirkan eluen dan tampung sebanyak kurang lebih 50 ml dalam erlenmeyer kran dibuka dan diatur penetesannya (1 tetes perdetik) dan ditampung dalam vial (masing-masing vial 5ml).
Pada setiap vial dengan kelipatan 10
dilakukan uji KLT untuk melihat noda yang dihasilkan. Apabila menghasilkan noda yang sama vial-vial itu digabung. Penetesan dihentikan apabila vial sudah tidak memberikan noda saat diuji KLT.
Kromatografi cair vakum
Prinsip Partisi dan adsorpsi yang
pemisahannya dipercepat dengan bantuan pompa vakum dengan menggunakan kolom yang panjangnya 25cm dan diameter 6cm dengan menggunakan perbandingan silica gel kasar : silica gel halus ( 40:20 ). Eluen ditampung pada vial volume 25ml sebagai fraksi-fraksi dan diamati pada lampu UV. Elusi dilakukan hingga tetesan terakhir tidak
Langkah-langkah Mula-mula diisi 6-7cm silica gel dan
dimampatkan sedikit vakum dinyalakan dan permukaan tadi ditekan hingga tingginya 4,5-5,5cm. Kolum diperiksa dengan memasukkan n-heptana keatas silica sambil vakum dihidupkan. Jika kolum sempurna, larutan tadi akan turun secara horizontal.
Sampel ditimbang dihomogenkan
dengan sedikit silica gel dimasukkan dan diletakkan secara rata pada permukaan silica lalu diletakkan kertas saring di atasnya untuk menghindari percikan pada saat penambahan eluen. Penambahan eluen dimulai dari paling non polar kemudian ke eluen polar
Eluen ditambahkan melalui dinding
kolom dan pompa vakum dinyalakan sehingga eluen turun mengelusi komponen kimia dan eluen yang keluar ditampung sebaga fraksi-fraksi pada wadah yang berbeda.
3. Kelebihan dan kekurangan Kromatografi Vakum Cair dan Kolom konvensional
A. keuntungan: Konsumsi fase gerak KCV hanya 80% atau lebih kecil disbanding dengan kolom konvensional Adanya aliran fase gerak lebih lambat membuat kolom mikrobor lebih ideal jika digabung dengan spectrometer massa Sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solute lebih pekat karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas missal sampel
B. Kerugian Membutuhkan waktu yang cukup lama Sampel yang dapat digunakan terbatas
Tujuan multieluen dan elusi 2 dimensi Tujuan elusi 2 dimensi yaitu untuk meningkatkan resolusi sampel ketika komponen – komponen solute mempunyai karakteristik kimia yang hampir sama, krenanya nilai Rf juga hamper sama sebagaimana dalam asam amino. Selain itu 2 sistem fase gerak yang sangat berbeda dapat digunakan secara berurutan pada suatu campuran tertentu sehingga memungkinkan untuk melakukan pemisahan analit yang mempunyai tingkat polaritas yang berbeda
Elusi 2 dimensi diidealkan dengan
menggunakan system fase gerak yang sama untuk kedua arah.
Pada elusi dengan metode seperti ini
sampel ditotolkan pada lempeng lalu dikembangkan dengan satu system fase gerak sehingga campuran terpisah menurut jalur yang sejajar dengan salah satu sisi.
Lempeng diangkat, dikeringkan dan diputar
900C dan diletakkan kedalam bejana kromatografi yang berisi system fase gerak kedua sehingga bercak yang terpisah pada pengembangan pertama terletak dibagian bawah sepanjang lempeng lalu dikromatografi lagi. Komponen yang terpisah dapat terdapat