Tugas Fitokimia Fix.docx

  • Uploaded by: Norma Justika Elma Shuvia
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Fitokimia Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 998
  • Pages: 5
TUGAS FITOKIMIA

JURNAL SKRINING FITOKIMIA “Phytochemical Screening, AntiOxidant Activity And In Vitro Anticancer Potential Of Ethanolic And Water Leaves Extracts Of Annona muricata (Graviola)”

Oleh : Norma Justika E. S (162210101154)

Kelas : C

Dosen : Indah Yulia Ningsih, S.Farm., M. Farm., Apt

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2018

Skrining Fitokimia, Aktivitas Antioksidan dan in Vitro Potensi Antikanker dari eksstrak Etanol dan Air Daun Annona muricata (Graviola)

1. Definisi 1.1 Skrining fitokimia Skrining fitokimia adalah tahapan awal untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan, karena pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang dikandung tumbuhan yang sedang kita uji/teliti. Selain itu skrining fitokimia merupakan analisis kualitatif terhadap senyawasenyawa metabolit sekunder. Suatu ekstrak dari bahan alam terdiri atas berbagai macam metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitas biologisnya 1.2 Annona muricata (Graviola) Kingdom : Plantae Class

: Angiospermae

Ordo

: Magnoliales

Family

: Annonaceae

Genus

: Annona

Species

: A. muricata

2. Preparasi Sampel 2.1 Pengumpulan sampel dan autentifikasi Daun segar dari A.muricata diambil dari Uganda Timur di Kecamatan Kaliro dan Inganga Municipaly pada bulan Agustus 2013. Tumbuhan ini diautentikasi oleh Makarere University Botanical Herbarium oleh Olivia Wanyana Mangeni. 2.2 Persiapan sampel dan ekstraksi Daun A. muricata dicuci dengan air dan dipotong menjadi potongan kecil, pengeringan dilakukan pada suhu kamar, dan daun kering dihaluskan menjadi bubuk. Jumlah yang sama (350 g) dari bubuk daun diekstraksi menggunakan etanol dan dengan air suling selama 3 hari dengan metode homogenisasi jaringan tanaman. Ekstrak kemudian dipekatkan nmenggunakan rotary evaporator dan dry block heater dan disimpan pada -20 ° C sampai digunakan. 2.3 Bahan kimia, reagen, dan cell lines Semua bahan kimia dan reagen diperoleh dari pemasok bersertifikat dan merupakan standar analitis tertinggi. The Ehrlich ascites carcinoma cells (EACC)

telah diperoleh dari National Cancer Institute, Kairo, Mesir. Cell lines kanker payudara MDA dan SKBR3 diperoleh dari Laboratorium Fisiologi dan Biologi Kanker di Departemen Zoologi Fakultas Sains di Universitas Kairo. 2.4 Skrining fitokimia dari ekstrak Sampel ekstrak etanol dan air dari A. muricata disaring untuk konstituen fitokimia berikut: saponin, terpenoid, flavonoid, coumarin dan lakton, antrakuinon, tanin, glikosida kardiak, fenol dan fitosterol. 3. Prosedur Pengujian Skrining fitokimia diteliti dengan metode standar kualitatif dan Chi-square goodness of fit digunakan untuk mengevaluasi kelimpahan relative dari perbedaan zat fitokimia. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan 2, 2-difenil-2-pikrilhidrasil dan metode reduksi untuk pengujian aktivitas antikanker. 3.1 Penentuan kelimpahan relatif dari fitokimia Identifikasi dari senyawa fitokimia yang berbeda pada kedua ekstrak etanol dan air pada A. Muricata, kelimpahan relatif dari zat fitokimia ditentukan pada masingmasing ekstra. Hasilnya dianalisis dengan uji Chi-square goodness of fit antara kelimpahan rendah dan tinggi. Untuk setiap sembilan skrining terdapat tes kelimpahan relatif dari terendah hingga tertinggi. H0 : konsentrasi dari zat fitokimia pada sampel tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Adapun perbedaan dari zat fitokimia pada sampel yakni alfa = 0.1 , E = 4.5, derajat kebebasan = 1dan X2critical = 2.7055/ semua kondisi daei Chi-square tes dapat diterima, kecualu stardart minumum memiliki nilai diluar 5, dan hasil ini adalah 4.5, pada total data untuk masing-masing dengan jumlah 9. 3.2 Penetuan kadar total fenolik Kandungan fenol dari A. Muricata telah ditentukan dengan penambahan tepat 20 μL ekstrak diambil dari masing-masing ekstrak dan ditambahkan 1580 μL air suling. Kemudian diikuti dengan penambahan 100 μL dari reagen folin (1%) dan didiamkan 2 menit. Kemudian tambahkan 300 μL Na2CO3 (7,5%) pada tiap sampel. Aduk dan diamkan hingga 2 jam pada suhu 20oC. Semua hasil akan menghasilkan galat menggunakan kurva standar dari asam galat dan persamaan linier digunakan untuk menghitung total fenol dari ekstrak.

3.3 Penetuan daya reduksi

Asam galat digunaakan sebagai standar. 200 μL dari setiap ekstrak yang berbeda dengan konsentrasi diambil secara terpsah dan dicampur sengan 500 μL dari 0.2 mol/L buffer fosfat(pH 6.6) dan 500 μL potasium ferisianida. Sampel kemudian diinkubasi pada suuhu 50oC selapema 20 menit. Kemudian tambahkan 500 μL dari 10% asam trikloroasetat dan sentrifugasi pada 6500r/menit selama 16menit. Sekitar 700 μL supernatan ditambah air sukinvm 140 μL besi klorida disiapkan dan diamkan selama 10 menit. Kemudian ukur absorbansi pada 700 nm. Kurva standar dari asam galat dan persamaan linier digunakan untuk menghitung kekuatan reduksi ekstrak. 3.4 Kuantifikasi aktivitas antioksidan dengan metode DPPH Konsentrasi yang berbeda dari ekstrak yakni 0, 250, 500,750,1000 dan 1250 μg/mL. 2.5 mL dari DPPH dicampur dengan 0.5 mL dari semua konsentrasi secara terpisah. Setekah itu inkubasi pada tempat yang gelap selama 30 menit dan baca absorbansinya pada 517nm. 4. Hasil Pengujian 4.1 Analisis fitokimia dari ektrak etanol dan ekstrak air daun A. Muricata Semua zat fitokimia diuji dengan dengan hasil kelimpahan relatif pada masingmasing sampel. Zat fitokimia dihitung dengan nilsi X2 (daerah biru) lebih tinggi daripada X2critical (daerah merah) yang dibentuk dari rendah hingga tinggi, tergantung dari nilai masing masing. Ekstrak pelarut air

Ekstrak pelarut etanol

4.2 Total kandungan fenolik Total fenolik pada ektrak pelrut air dihitung (683.69±0.09) μg/mL asam galat ekivalen dan ekstrak pada pelarut etanol (372.92±0.15) μg/mL asam galat ekivalen. Hasil ini mengindikasi efek potensial dari kandungan fenol terhadap

tannaman ini dimana ekstrak pelarut air mengandung fenol lebih tinggi daripada ekstrak pelarut etanol. 4.3 Daya reduksi dari ekstrak dan fraksi Daya reduksi ekstrak dengan pelarut etanol dan air A. muricata dengan hubungan asam galat ekivalen dari kurva standar yang linier dengan persamaan y= 0.0039x. daya reduksi dari ekstrak pelarut air adalah 216.41μg/mL dan 470μg/mL AGE pada ekstrak pelarut etanol. Hal ini membuktikan ekstrak pelaru air memiliki daya reduksi lebih tinggi daripada ekstrak pelarut etanol. 4.4 Kuantifikasi dari aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH Terdapat hasil yang positif pada hubungan antara aktivitas antioksidan dengan kenaikan jumlah konsentrasi ekstrak. Hubungan ini sangat berbeda antara ekstrak dengan pelarut air dan etanol. Hal ini sangat berbeda dimana ekstrak dengan pelarut air memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi jika dibandigkan dengan ekstrak pelarut etanol yakni 0.9077mg/mL dan 2.0456mg/mL. 5. Kesimpulan Skrining fitokimia dilakukan pada ekstrak daun A. mueicata untuk mengetahui kandungan senyawa seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, kumarin, dan lakton, antrakuinon tanin, glikosida jantung, fenol, fitosterol, dan saponin. Senyawa tersebut bisa didapatkan pada ekstrak dengan pelarut air maupun etanl, namun dengan kadar yang berbeda.

.

Related Documents


More Documents from "Anonymous LxISPK"