Makalah Praktikum Fitokimia Ii (october 2nd 2009)

  • Uploaded by: Tina Agustina
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Praktikum Fitokimia Ii (october 2nd 2009) as PDF for free.

More details

  • Words: 854
  • Pages: 9
1.Sebutkan dan jelaskan macam – macam metode isolasi senyawa bioaktif ! JAWAB : Dalam bidang Farmasi, dikenal berbagai macam metode isolasi senyawa dari suatu simplisia. Dari metode isolasi yang paling sederhana seperti colom sampai pada metode isolasi yang paling modern seperti HPLC. 1. LPCC (Low-Peformance Collom Cromatography) memanfaatkan gravitasi dimana pada proses fraksinasi hanya senyawa yang terlarut yang dapat melewati penjerap. Criteria kelarutan dari suatu ekstrak yang memiliki banyak komponen seperti alkaloid, flovanoid dan steroid, metode ini dapat dipergunakan. 2. Pertukaran Ion. Untuk isolasi suatu produk alam yang memiliki komponen bermuatan. Dasar dari metode ini adalah ikatan reversible yang terjadi antara kation atau anion dengan suatu matrix dammar yang tidak larut dalam phase gerak dimana akan terjadi pemindahan dari ion yang berlawanan. 3. High-Speed Countercurrent Chromatography. Memberikan hasil dari produk dengan resolusi tinggi. Metode pemisahan yang digunakan untuk sampel yang tidak stabil. 4. HPLC (High Performance Liquid Cromatographi)

2. Gambarkan dan Jelaskan : a. Kromatografi Vakum Cair (KCV) b. Kromatografi kolom konvensional JAWAB : a. Kromatografi Cair Vakum

b. Kromatografi kolom konvensional

Prinsip Partisi dan adsorpsi yang pemisahannya dipercepat dengan bantuan pompa vakum dengan menggunakan kolom yang panjangnya 25cm dan diameter 6cm dengan menggunakan perbandingan silica gel kasar : silica gel halus ( 40:20 ). Eluen ditampung pada vial volume 25ml sebagai fraksi-fraksi dan diamati pada lampu UV. Elusi dilakukan hingga

tetesan terakhir tidak menampakkan noda lagi bila diidentifikasi dengan KLT Proses Mula-mula diisi 6-7cm silica gel dan dimampatkan sedikit. Kemudian vakum dinyalakan dan permukaan tadi ditekan hingga tingginya 4,5-5,5cm. Kolum diperiksa dengan memasukkan n-heptana keatas silica sambil vakum dihidupkan. Jika kolum sempurna, larutan tadi akan turun secara horizontal. Sampel ditimbang dan dihomogenkan dengan sedikit silica gel lalu dimasukkan dan diletakkan secara rata pada permukaan silica lalu diletakkan kertas saring di atasnya untuk menghindari percikan pada saat penambahan eluen. Penambahan eluen dimulai dari paling non polar kemudian ke eluen polar. Eluen ditambahkan melalui dinding kolom dan pompa vakum dinyalakan sehingga eluen turun mengelusi komponen kimia dan eluen yang keluar ditampung sebaga fraksi-fraksi pada wadah yang berbeda. Kromatografi adalah suatu analisis yang mencakup metoda pemisahan dan penentuan baik secara kualitatif mapun kuantitatif. Bentuk analisis lengkap ini merupakan keunggulan utama dari kromatografi. Teknik analisis yang berawal dari pemisahan sederhana zat hijau daun pada kolom kalsium karbonat (Kromatografi Tswett) kini telah berkembang sangat pesat.

Kolom Tswett, mempunyai kelemahan karena waktu analisis relatif lambat. Pada kolom konvensional Tswett, fasa gerak dibiarkan mengalir berdasarkan gaya gravitasi bumi. Untuk mempersingkat waktu analisis, usaha perbaikan yang dibuat adalah memperbesar kecepatan aliran fasa gerak dalam kolom dengan bantuan suatu pompa. Cara inilah yang kemudian dikenal sebagai HPLC atau Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (KCKT). Tehnik kromatografi kolom kering ini tidak lain merupakan modifikasi

dengan

memanfaatkan

keunggulan-keunggulan

"Flash

chromatography" yaitu pemisahan yang baij dan cepat. Modifikasi yang dilakukan pada prinsipnya memikirkan bahan yang lebih murah, peralatan yang lebih sederhana dan lebih praktis. Ada dua perbedaan yang mendasar, pertama tehnik ini menggunakan sistem pengisapan (suction) untuk mempercepat proses elusi menggantikan sistem penekanan dengan gas. Oleh karena itu proses ini sering disebut dengan kromatografi cairan vakum ( Vacuum Liquid Chromatography-VLC).

3. Kelebihan dan kekurangan Kromatografi Vakum Cair dan Kolom konvensional JAWAB : Kromatografi Vakum Cair mempunyai keuntungan yang utama dibandingkan dengan kolom konvensional yaitu : 1. Konsumsi fase gerak KCV hanya 80% atau lebih kecil disbanding

dengan kolom konvensional karena pada kolom mikrobor kecepatan alir fase gerak lebih lambat (10-100µl/menit) 2. Adanya aliran fase gerak lebih lambat membuat kolom mikrobor lebih ideal jika digabung dengan spectrometer massa 3. Sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solute lebih pekat karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas missal sampel klinis Kerugian KCV (Kromatogravi Vakum Cair) 1. Membutuhkan waktu yang cukup lama 2. Sampel yang dapat digunakan terbatas

4. a. Tujuan Multieluen dan elusii 2 dimensi ! b. Jelskan multi eluen dan elusi 2 dimensi JAWAB : a. Tujuan elusi 2 dimensi yaitu untuk meningkatkan resolusi sampel

ketika komponen – komponen solute mempunyai karakteristik kimia yang hampir sama, krenanya nilai Rf juga hamper sama sebagaimana dalam asam amino. Selain itu 2 sistem fase gerak yang sangat berbeda dapat digunakan secara berurutan pada suatu campuran tertentu sehingga memungkinkan untuk melakukan pemisahan analit yang mempunyai tingkat polaritas yang berbeda b. Elusi 2 dimensi diidealkan dengan menggunakan system fase

gerak yang sama untuk kedua arah. Pada elusi dengan metode seperti ini sampel ditotolkan pada lempeng lalu dikembangkan dengan satu system fase gerak sehingga campuran terpisah menurut jalur yang sejajar dengan salah satu sisi. Lempeng diangkat, dikeringkan dan diputar 900C dan diletakkan kedalam bejana kromatografi yang berisi system fase gerak kedua sehingga bercak yang terpisah pada pengembangan pertama terletak dibagian bawah sepanjang lempeng lalu dikromatografi lagi. Komponen yang terpisah dapat terdapat dimana saja dalam lempeng.

LABORATORIUM FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

TUGAS PENDAHULUAN ISOLASI SENYAWA BIOAKTIF

OLEH : GOLONGAN : JUMAT SORE

KELOMPOK V 1. MARDIA 2. SASKIA

3. VYNZZIE GUNANANDA 4. AGUSTINA 5. ALFONS YAHYA I. 6. MULYATI NUR 7. WAN NOR FADZLINA

MAKASSAR 2009

N11107016 N11107020 N11107035 N11107077 N11107062 N11107057 N11105083

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudjadi. 2007. “Kimia Farmasi Analisis”. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar 2. Burhanuddin Taebe. “Bahan kuliah Isolasi Senyawa Bioaktif”

Makassar:UNHAS 3. http://www.erowid.org/archive/rhodium/chemistry/equipment/drycolumn.vacuum.chromatography.html 4. http://www.pdfcoke.com/doc/9676830/METODE-FITOKIMIA 5. http://pdmmipa.ugm.ac.id/ojs/index.php/bimipa/article/viewFile/46/72 6. http://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi

Related Documents


More Documents from "syawal12345"