ª Oleh :
KELOMPOK 2 Mansyur Lolo Tembu (G211 06 026) Ratna Dwi Ariyanti (G211 06 004) Aulia Saraswaty (G211 06 003)
Lahan basah adalah istilah kolektif tentang ekosistem yang pembentukannya dikuasai air, dan proses serta cirinya terutama dikendalikan air. Suatu lahan basah adalah suatu tempat yang cukup basah selama waktu cukup panjang bagi pengembangan vegetasi dan organisme lain yang teradaptasi khusus (Maltby, 1986). Lahan basah ditakrifkan (9 ) berdasarkan tiga parameter, yaitu hidrologi, vegetasi hidrofitik, dan tanah hidrik (Cassel, 1997).
}erdasarkan fungsi dan tatanan lingkungannya, tipologi lahan basah Indonesia secara garis besar terdiri dari empat macam yakni :
S yang meliputi antara lain hutan bakau, hutan payau, hutan mangrove, terumbu karang dan dataran pasir V yang meliputi hutan rawa gambut, rawa padang, rawa rumput dan rawa herba yang meliputi sungai, dataran banjir, lebak-lebung dan muara sungai, serta ô seperti sawah, tambak garam, danau, situ, dan bendungan.
Menurut Dugan (1990), fungsi lahan basah ialah:
1. Pengisian kembali air tanah, yang terutama dijalankan oleh dataran banjir, rawa air tanah, danau, lahan gambut dan hutan rawa. 2. Pelepasan air tanah 3. Penambatan sedimen, bahan beracun dan hara 4. Rekreasi dan turisme 5. Pengendalian banjir, yang dijalankan oleh semua bentuk lahan basah, kecuali sistem pantai terbuka (Dijalankan Oleh semua bentuk lahan basah). 6. Pengukuran garis tepilaut ( ) dan pengendalian erosi, yang terutama dijalankan oleh estuari, kewasan mangrove, sistem pantai terbuka, dataran banjir dan rawa air tawar. {. Ekspor biomassa, yang dijalankan oleh semua bentuk lahan basah, kecuali lahan gambut. 8. Perlindungan terhadap badai dan pematah angin, yang terutama dijalankan oleh estuari, kawasan mangrove, sistem pantai terbuka dan hutan rawa. 9. Pengukuhan iklim mikro, yang terutama dijalankan oleh kawasan mangrove, dataran banjir, rawa air tawar, danau dan hutan rawa. 10.Pengangkutan air, yang terutama dijalankan oleh estuari, kawasan mangrove, dataran banjir dan danau.
Produk-produk yang dapat dihasilkan lahan
basah alami berasal dari sumberdaya hutan (kayu, damar, buah, bahan obat), sumbedaya satwa liar (kulit, telur, madu), sumberdaya akuatik (ikan), sumberdaya nabati yang menghasilkan hijauan pakan, dan bekalan ( ) air dari air yang ditambat.
Pengelolaannya yang berkelanjutan ada beberapa masalah yang perlu diprioritaskan. Dimana-mana 1ahan basah hilang atau berubah karena perusakan proses atau oleh intensifikasi pertanian, urbanisasi, pencemaran, pembangunan bendung, pengalihan air regional dan intervensi atas sistem ekologi dan hidrologi. Di negara-negara sedang berkembang, kehilangan lahan basah pada gilirannya memberikan dampak berat atas masyarakat Setempat yang hidupnya bergantung pada sumberdaya tersebut. Untuk dapat menyelesaikan persoalannya, sebabsebab pasti kehilangan lahan basah perlu diaalisis.
£al yang paling utama berkenaan dengan sebabsebab kehilangan lahan basah akibat tindakan manusia ialah:
Secara langsung:- Pengatusan untuk pertanian, kehutanan, dan pengendalian nyamuk - Penggalian saluran untuk navigasi dan perlindungan terhadap banjir - Penimbunan atau peninggian lahan untuk jalan dan pembangunan kawasan tempat tinggal dan industri - Konversi untuk akuakultur atau marikultur - Pembuatan bendung, tanggul, dan dinding penahan laut untuk pengendalian banjir, pasokan air, dan irigasi - Pelepasan pestisida, hara dan limbah rumah tangga dan aliran limpas pertanian, serta sedimen - Nenambang gambut untuk bahan bakar atau medium semai - Penyedotan air bumi berlebihan
Secara taklangsung: - Pengalihan sedixnen
oleh bendung dan saluran dalam - Pengubahan hidrologi oleh saluran dan jalan - Amblesan oleh pengatusan, pematangan tanah mineral, perubahan g dan kimia gambut, serta penyedotan air bumi berlebihan
Secara sistematis, setelah membedah mengenai Lahan }asah terkait tentang Fungsi dan Potensinya maka kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Lahan basah merupakan lahan yang produktif untuk
dikembangkan karena tidak hanya memanfaatkan aspek keberlanjutan kelestarian populasi tanaman melainkan keberlanjutan populasi ekosistem lain dapat dipengaruhi dan dikembangkan antara lain populasi air, hewan, dan keberlanjutan Biodiversitasnya. Secara teknis lahan basah memiliki potensi Biofisik dan potensi Ekonomis yang dapat menambah pengahasilan masyarakat secara umum dan negara secara khusus disebabakan banyaknya keterkaitan ekologis yang terkait di dalamnya. Lahan basah juga disamping sangat potensil untuk dikembangkan di bangsa kita juga perlu diperhatikan konservasinya serta pemanfaatannya secara maksimal dan tidak hanya menitikberatkan pada lahan kering.