A.
PENGERTIAN DAN JENIS INSULASI
Pengertian Insulasi Insulasi bangunan memiliki ruang lingkup yang luas untuk setiap objek dalam sebuah bangunan. Insulasi digunakan sebagai isolasi (pembuat kedap) untuk tujuan apapun. Sebagian besar insulasi pada bangunan adalah untuk tujuan termal, istilah ini juga berlaku untuk insulasi akustik, insulasi api, dan insulasi dampak/impact (misalnya untuk getaran yang disebabkan oleh aplikasi industri). Seringkali suatu bahan insulasi dipilih karena kemampuannya untuk melakukan beberapa fungsi sekaligus. Isolasi bertindak sebagai penghalang untuk kehilangan panas dan mendapatkan panas, terutama di atap dan langit-langit, dinding dan lantai. Ini membantu untuk menjaga bangunan hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas. Insulasi panas/termal pada bangunan merupakan faktor penting untuk mencapai kenyamanan termal untuk penghuninya. Insulasi mengurangi hilangnya panas yang tidak diinginkan atau bisa juga menambahkannya (panas). Insulasi dapat mengurangi kebutuhan energi dari sistem pemanas dan pendingin. Bahan/material insulasi tidak padat seperti bahan bangunan lainnya yang merupakan konduktor. Material ini memiliki jutaan kantong udara kecil di dalam serat atau gelembung dalam insulasi busa plastik. Serat dan gelembung kecil ini membantu untuk memperlambat proses transmisi panas. Keuntungan Insulasi membantu untuk:
Mengurangi penggunaan sistem pemanas dan pendingin
Menghemat biaya
Meningkatkan kenyamanan penghuni
Mengurangi kebisingan.
Memperlambat dan mencegah kebocoran udara dan transmisi uap air.
Membantu meningkatkan ketahanan bangunan terhadap api (fireproof).
Jenis Insulasi
Ada dua jenis utama insulasi:
Insulasi Curah/Bulk (biasanya berupa gulungan atau papan) bertindak sebagai penghalang untuk aliran panas, menjaga panas yang tidak diinginkan dalam atau di luar rumah Anda. Hal ini dapat dibuat dari bahan-bahan seperti poliester, wol atau kertas daur ulang.
Insulasi reflektif membantu menjaga kesejukan rumah Anda di musim panas dengan membelokkan radiasi panas. Ini biasanya diaplikasikan bersama aluminium foil yang dilaminasi ke kertas atau plastik dan tersedia dalam bentuk lembaran dan bantalan disebut juga Healhtywool.
B.
JENIS-JENIS MATERIAL INSULATION
1.
Mineral Wool
Mineral wool adalah serat fiber yang bahan utamanya mineral batuan atau mineral sintesis (ceramic, slag). Berdasarkan pemakaiannya di Industri mineral wool dibedakan berdasarkan beberapa kategori, diantaranya:
•
Material Dasar : Batu, Glass, Ceramic
•
Masa jenisnya diantaranya yang umumnya dijual dipassaran ialah
80 kg/m3, 100 kg/m3, 120 kg/m3 •
Bentuknya : Board, Blanket, Blanket with metal mesh, Pipe Cover
•
ASTM Standar for Rockwool (National Insulation Association insulation.org) Pipe Cover Board
: ASTM C547 Type I, II, III : ASTM C612 Type IIII, IV
Rocwool Blanket : ASTM C533 Type I-VII Rocwool Blanket with Metal Mesh : ASTM C592
•
Tebal
: 25 mm,40mm, 50 mm, 75 mm, 100mm,125 mm
•
Ukuran Standard
: 600 x 5000; 600 x 3000 ; 800 x 5000; dll
•
Ketahanan Pada perpindahan panas l Glass wool
230 – 260 °C
Stone wool
700 – 850 °C
Ceramic fiber wool
2.
1200 °C
Calcium Silicate
Calcium silicate dikenal dengan nama dangan Calsil atau Cal-Sil adalah perpaduan dari material kimia (chemical compound) Ca2SiO4, atau disebut juga as calcium orthosilicate dan diformulasikan sebagai 2CaO.SiO2. Calcium Silicate banyak digunakan pada area aplikasi Geothermal, Berdasarkan standar ASTM C533 type 1, diketahui data-data sebagai berikut, •
Ketahanan Pada perpindahan panas = 1200 F,Min 80 F
•
Thermal Conductivity berkisar antara 0,44 (200 ‘F) -0,66 (400 ‘F)
•
Material Calcium Silicate
3.
Expanded Perlite
Perlite adalah amorphous volcanic glass yang memiliki kandungan air yang tinggi , keadaan fisiknya sebelum mengembang adalah obsidian. Perlite adalah industrial mineral and produk komersil yang digunakan apabila dibutuhkan material isolasi dengan masa jenis/ density yang rendah setelah di proses. Berdasarkan ASTM C610,
Ketahanan Pada perpindahan panas = 1200 F, Min 80 F
Thermal Conductivity berkisar antara 0,55 (200 ‘F) -0,80 (400 ‘F) berdasarkan
ASTM C518, C177
4.
Polystyrene ( ASTM C578 Type I-XIII)
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa aromatik.
Ketahanan Pada perpindahan panas Max= 165 F, Min -65 s/d 297 F
5.
Polymide (ASTM C1482)
Polyimide foam insulation material memiliki keunggulan struktur dan kinerja dari polyimide resin material berpori . Polymide adalah salah satu dari foam materials yang memiliki stabilas thermal thermal stability diantara polimer lainnya;
Performance
Performance index
Test standard
Apparent density
4.5-30kg/m3
GB/T 6343-2009
≤0.046, 25℃
GB/T 10295-2008
≥36%
GB/T 2406.2-2009
Thermal conductivity coefficient Oxygen index
IMO International
Density and toxicity
Meeting the requirement Code for Application of Fire
of smoke
Test Procedures IMO International
Low flame spread
Meeting the requirement Code for Application of Fire
characteristics
Test Procedures
Resistant to nuclear radiation
No obvious change in appearance after 1×104Gy
JJF 1018-1990
Meeting the requirement Toxicity
of GJB 11B-2012, being a low
GJB 3881-1999
toxic material v-0 level, self-extinguish Flame resistance
in 1s with no molten drop after being ignited and leaving the fire
GB/T 2408-2008
source 300℃/12h, -55℃/12h, Thermal resistance
with no obvious change in appearance
GB/T 9640-2008
Keunggulan produk ini adalah non-combustible, smokeless, non-toxic, Material ini juga memiliki fungsi insulasi yang baik .Polymide digunakan pada pelbagai bidang seperti perkapalan shipping, Penerbangan aviation, Antariksa aerospace, Kereta cepat high-speed rail, dan instrumen elektronik electronic instrument.
Ketahanan Pada perpindahan panas Max= 600 F, Min -420 F
Thermal Conductivity berkisar antara 0,396 (200 ‘F) -0,648 (400 ‘F) berdasarkan
ASTM C518
Polymide tersedia dalam beberapa produk dagang diantaranya dalam bentuk powder, tape, foam. Diantara produsen polymide diataranya dalam bentuk
6.
Polyolefin (ASTM C1427)
Polyefin adalah polimer yang banyak sekali digunakan khususnya untuk insulasi dingin, bentuknya seperti karet sehingga sering disebut Rubber insulation,umumnya digunakan pada aplikasi HVAC dan insdustri refrigerasi. Material ini sangat direkomendasikan untuk mengendalikan kondesasi dan sangat baik untuk berfungsi sebagai vapor resistance, beberapa aplikasi yang menggunakan polyefin adalah :
Hot and cold water (domestic and commercial)
Roof drains
Cold process pipes and equipment
Heating, ventilating, and air-conditioning (HVAC) equipment
Berdasarkan ASTM C1427 karakteristik Polyefin diantaranya adalah
Ketahanan Pada perpindahan panas Max= 200 F, Min -150 F
Thermal Conductivity berkisar antara 0,29 (-100 ‘F) -0,35 (-75 ‘F) berdasarkan
ASTM C518
7.
Melamin Foam
Melamine foam adalah material yang terdiri dari formaldehyde–melamine– sodium bisulfite copolymer, berdasarkan ASTM C1410 melamin Foam memiliki karakteristik sebagai berikut,
Ketahanan Pada perpindahan panas Max= 350 F, Min -40 F
Thermal Conductivity berkisar antara 0,3 (75 ‘F) -0,41 (200 ‘F) berdasarkan
ASTM C518
8.
Phenolic Foam
Phenolic Insulation punya nilai konduktivitas panas (thermal conductivity) yang sangat rendah. Berdasarkan ASTM C1126 Phenolc Insulation memiliki karakteristik sebagai berikut,
Ketahanan Pada perpindahan panas Max= 257 F, Min -297 F
Thermal Conductivity berkisar antara 0,15 (-100 ‘F) -0,15 (75 ‘F) berdasarkan
ASTM C518
9.
Polyisocyanurate
Polyisocyanurate atau disebut juga PIR, polyiso, or ISO, adalah thermoset plastic[1] , biasanya diproduksi dalam bentuk foam dan digunakan pada aplikasi insulasi dengan tunturan bentuk dengan keras/kokoh rigid thermal insulation. Dalam aspek kimiawi / chemistry material ini mirip dengan polyurethane (PUR) kecuali jumlah proporsi dari methylene diphenyl diisocyanate (MDI) yang lebih tinggi higher dan campuran yang berbeda diantaranya polyesterderived polyol, Catalysts dan additives. Berdasarkan ASTM C591 karakteristik material ini sebagai berikut,
Ketahanan Pada perpindahan panas Max= 300 F, Min -297 F
Thermal Conductivity berkisar antara 0,17-0,19 (-100 ‘F) -0,24- 0,28 (200 ‘F)
berdasarkan ASTM C518 Polyisocyanurate banyak digunakan pada aplikasi bangunan dikarenakan sifat rigid-nya. 10.
Elastomeric (C534 Type I,II,III)
Elastomeric adalah polimer yang banyak sekali digunakan khususnya untuk insulasi dingin, bentuknya seperti karet sehingga sering disebut Rubber insulation,umumnya digunakan pada aplikasi HVAC dan insdustri refrigerasi. Material ini sangat direkomendasikan untuk mengendalikan kondesasi dan sangat baik untuk berfungsi sebagai vapor resistance, beberapa aplikasi yang menggunakan polyefin adalah :
Hot and cold water (domestic and commercial)
Roof drains
Cold process pipes and equipment
Heating, ventilating, and air-conditioning (HVAC) equipment
Berdasarkan ASTM C1427 karakteristik Polyefin diantaranya adalah:
Ketahanan Pada perpindahan panas Max= 250-250 F, Min -297 F
Thermal Conductivity berkisar antara 0,21 (-100 ‘F) -0,31 (200 ‘F) berdasarkan
ASTM C518
11.Cellular Glass Cellular glas atau biasa disebut juga Foam Glass adalah material insulasi yang memiliki karakteristik ringan (light weight), Kaku (rigid) and durable, Material insulation ini terbentuk dari sealed glass cells. Keunggulan Cellular glas yakni kombinasi dari karakteristik (properties) seperti incombustibility, terkompreasi (superior compressive strength) dan tahan lama (long lasting). Material Ini tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk digunakan secara luas pada kebutuhan aplikasi bangunan dan industri.
Aplikasi Bangunan
Wall & Floor Insulation Systems for Below Ground
External Wall & Façade Insulation Systems
Interior Insulation systems
Roof Insulation Systems
Perimeter insulation to avoid thermal bridges
Aplikasi industri
Commercial piping & equipment
Industrial piping & equipment
Underground piping systems
Tanks, spheres and vessels
Fire suppression and protection
Berdasarkan ASTM C522, Cellular Glass memiliki data seperti ini,
Ketahanan Pada perpindahan panas Max= 800 F, Min -450 F
Thermal Conductivity berkisar antara 0,21 (-100 ‘F) -0,58 (200 ‘F) berdasarkan
ASTM C518