ANALISA Pada praktikum perpindahan panas 2 praktikum 2 menggunakan plat datar yang dialiri fluida udara dan pada plat mendapat sumber panas dari heater serta terdapat variasi dari sumber panas. (75 Volt, 100 Volt, dan 125 Volt). Pintu inlet dari blower dibuka secara penuh sehingga menghasilkan Kecepatan udara yang mengalir pada plat konstan pada kecepatan 5.81 m/s. Besar variasi tegangan (Volt), akan menyebabkan nilai besar q pada plat berbeda, semakin besar nilai tegangan maka besar q yang dibangkitkan pada plat datar akan semakin besar. Selanjutnya nilai q akan mempengaruhi besar koefisien konveksi (h). (grafik 1) Setelah dilakukan praktikum ini. Dapat diketahui bahwa terjadi perpindahan panas secara konveksi dari plat (panas) ke aliran udara (temperature ruangan). Hal ini terjadi karna terdapat perbedaan temperature dari plat dan udara yang mengalir, dari praktikum dapat mengetahui nilai h dari setiap variasi, dari hasil perhitungan ℎ𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 =
𝑞 𝐴. (𝑇𝑠 − 𝑇𝑖𝑛𝑓𝑛𝑡 )
ℎ𝑝𝑟𝑎𝑘 =
𝑁𝑢 . 𝐾 𝐿
Pada grafik 2 hubungan h dengan besar tegangan h, nilai h mengalami penurunan setiap bertambahnya variasi besar Volt ( bangkitan panas). Pada h teori juga mengalami penurunan namun cenderung kecil, ini terjadi karna saat tegangan semakin besar maka panas bangkitan semakin besar dan laju perpindahan panas (q flux) juga akan semakin besar. Saat laju perpindahan semakin besar pada luasan yang konstan dan perbedaan temperature semakin tinggi, sehingga nilai h akan semakin kecil. (semakin kecil h maka perpindahan panas semakin kecil sehingga ∆T akan semakin besar). Nilai h teori dan nilai h praktikum mengalami perbedaan ini disebabkan karna kondisi dan lingkungan praktikum tentu berbeda dengan percobaan yang dilakukan untuk mendapat nilai teori, sehingga terjadi perbedaan nilai. Namun dari praktikum dan teori sama sama mengalami penurunan saat nilai tegangan semakin besar. Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa besar tegangan akan membesarkan besar panas yang dibangkitkan pada plat datar, dan terjadi perpindahan panas secara konveksi dari plat ke aliran udara. Hubungan h dengan ∆T , semakin besar ∆T maka h akan semakin kecil.