Tugas Masalah Kesehatan Kepulauan Vaksin Dengue.docx

  • Uploaded by: Maria Megariani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Masalah Kesehatan Kepulauan Vaksin Dengue.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,046
  • Pages: 4
TUGAS MASALAH KESEHATAN KEPULAUAN NAMA : 1. MARIA A. MEGARIANI

1608010014

2. YANSENSIUS F. RAY COME

1608010025

3. REYNARDO K. H. PURBA

1608010051

TEMA : VAKSIN DENGUE Jenis Vaksin Dengue : 1. Live Attenuated Vaccine (LAV) LAV merupakan vaksin yang paling ekonomis dan dapat dijangkau khususnya di negara berkembang. Dua kandidat vaksin tetravalen telah dikembangkan secara terpisah yaitu di Universitas Mahidol di Thailand dan Walter Reed Research Army di Amerika Serikat. Vaksin tersebut dikembangkan dengan mekanisme spesifik menggunakan sel ginjal anjing, monyet, dan fetal.19 Ke-2 vaksin tersebut mempunyai tingkat imunitas yang tinggi terhadap ke-4 tipe DENV dalam dua sampai tiga dosis, tetapi perlu diperhatikan kemungkinan replikasi virus dalam kombinasi vaksin ini. Dikuatirkan dapat terjadi peningkatan keparahan penyakit akibat ketidakseimbangan respons imun yang mungkin terjadi. 2. Vaksin Chimera Kemajuan teknologi rekayasa genetika telah mampu membuat konstruksi virus chimera berupa substitusi protein spesifik dari suatu virus pada virus lainnya. Secara umum, hasil studi menunjukkan bahwa vaksin chimera aman dan mempunyai imunogenisitas serta efikasi protektif namun, perlu dilakukan uji klinis untuk memastikan keamanan dan efikasi protektif lebih jauh pada manusia. 3. Vaksin DNA DENV Teknologi vaksin DNA berupa plasmid yang mengekspresikan antigen virus dalam pengembangan vaksin dapat menginduksi respons imun terhadap berbagai virus termasuk DENV. 4. Vaksin DENV Terinaktifasi Usaha memproduksi vaksin DENV terinaktifasi sudah dilakukan selama kurang lebih 60 tahun tetapi hambatan terus muncul karena sulit menghasilkan virus dengan kualitas baik melalui teknik yang ada. Saat ini dengan kultur sel paru fetal diploid dan sel vero dapat dihasilkan DENV dengan titer yang tinggi.Kandidat vaksin tersebut disiapkan dari partikel virus utuh maupun rekombinan subunit protein DENV.

Cara kerja :,

Imunitas humoral maupun seluler yang merespons antigen virus homolog dapat menjadi target induksi dalam pengembangan vaksin. Hal tersebut juga terkait dengan protein yang terdapat pada virus seperti prM, env, dan NS1. Protein tersebut bersifat imunogen sehingga mampu menginduksi terbentuknya imunitas yang protektif. Hal itu terlihat pada studi yang menunjukkan bahwa antibodi prM mempunyai aktivitas penetralisir saat dilakukan percobaan in vitro.Antibodi NS1 juga menunjukkan fungsi protekti. Indikasi : Infeksi Dengue dapat terjadi kapan saja dan pada siapa saja terutama di negara endemis seperti Indonesia. Tidak menutup kemungkinan anak dengan daya tahan tubuh dan gizi yang baik pun dapat terkena infeksi Dengue. Spektrum keparahan infeksi ini juga sangat luas dari yang ringan hingga berat, sehingga untuk setiap anak yang terinfeksi dengue, masih ada resiko untuk menderita dengue yang berat. Pemberian vaksin ini ditujukan untuk mengurangi resiko tersebut. Hal-hal tersebutlah yang semakin meningkatkan kebutuhan masyarakat akan vaksin Dengue. Vaksin Dengue tetap dapat diberikan walaupun anak sudah pernah mengalami infeksi Dengue. Hal ini dikarenakan pada saat anak terinfeksi Dengue, hampir tidak mungkin anak tersebut terinfeksi 4 serotipe virus sekaligus. Biasanya anak hanya terkena satu serotipe virus saja pada satu kali infeksi. Dengan pemberian vaksin Dengue yang mengandung 4 serotipe, anak yang sudah terinfeksi akan tetap membentuk kekebalan terhadap serotipe lain yang belum menginfeksi anak tersebut. Sasaran : Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui vaksin dengue untuk digunakan pada individu berusia 9 sampai 16 tahun untuk pencegahan dengue yang disebabkan oleh keempat serotype virus dengue atau vaksin Dengvaxia hanya untuk digunakan pada orang dari usia 9 hingga 45 tahun yang telah terinfeksi virus dengue sebelumnya dan yang tinggal di daerah di mana infeksi ini endemik. Daerah endemik adalah daerah di mana penyakit ini terjadi secara teratur sepanjang tahun. Cara pemberian : Subkutan (lebih baik pada lengan atas), diberikan setiap 3 kali setiap 6 bulan yaitu 0 bulan, 6 bulan dan 12 bulan

Manajemen penyimpanan :

-

Disimpan pada suhu 2°C - 8°C

-

Jangan dibekukan

-

Batas penyimpanan 3 tahun

-

Setelah dicampur dengan pelarut, harus segera digunakan

Kontraindikasi -

Hipersensitifitas pada substansi aktif yang terkandung pada vaksin ( Dengvaxia), atau ada reaksi

-

hipersensitifitas pada pemberian vaksin sebelumnya Individu dengan gangguan imun seperti pada penyakit kongenital atau gangguan imun yang didapat, termasuk pada pemberian terapi imunosuppresif seperti kemoterapi atau corticosteroid sistemik dosis

-

tinggi dalam jangka waktu 4 minggu sebelum pemberian vaksin Individu dengan infeksi HIV simtomatik atau asimtomatik dengan bukti adanya gangguan imun Tidak boleh diberikan pada Wanita hamil karena Dengvaxia merupakan vaksin hidup Dengue, pada wanita dengan potensi hamil harus mengkonsumsi kontrasepsi efektif satu bulan setelah

-

diadministrasi vaksin dengue Tidak boleh diberikan pada Wanita menyusui karena Dengvaxia merupakan vaksin hidup Dengue Individu yang sebelumnya belum terinfeksi dengan Dengue tidak boleh divaksinasi karena terdapat

-

resiko hospitalisasi yang lebih tinggi untuk dengue dan deratajat dengue yang lebih parah Tidak perlu diberikan pada individu yang tinggal di daerah non-endemik Dengvaxia tidak boleh diberikan apabila terjadi kejadian luar biasa di daerah non-endemik Pemberian vaksin harus ditunda pada individu yang sedang menderita demam sedang hingga berat

-

atau penyakit akut Dengvaxia tidak boleh di administrasi dengan cara intravaskular dalam kondisi apapun

Efek samping -

Pada subjek berumur 9 sampai 45 tahun, reaksi yang paling sering dilaporkan setelah pemberian vaksinasi adalah, Sakit kepala (54%), nyeri pada lokasi injeksi (49%), malaise (44%), myalgia (43%),

-

asthenia (34%), dan demam (16%). Reaksi bermacam-macam terjadi 3 hari setelah pemberian, kecuali demam yang terjadi 14 hari setelah injeksi. Keparahan reaksi dapat berada di tingkat ringan hingga sedang dan dalam durasi yang singkat

-

(0 sampai 3 hari) Frekuensi reaksi sistemik yang terjadi menurun pada injeksi Dengvaxia yang kedua dan ketiga

-

dibandingkan dengan injeksi pertama Dapat terjadi reaksi anafilaksis meskipun jarang Gejala yang sama dapat terjadi tetapi pada frekuensi yang lebih rendah pada subjek dengan seropositive dengue ( sudah pernah terinfeksi sebelumnya)

Apakah perlu diberikan berulang -

Pada pasien anak dan dewasa untuk umur 9 sampai 45 tahun Jadwal vaksinasi terdiri dari 3 injeksi untuk dosis yang diberikan ( 0.5 mL) dan diadministrasikan dengan interval setiap 6 bulan. - Dengvaxia tidak boleh diberikan pada anak kurang dari 9 tahun. Anak berumur 2-8 tahun tanpa riwayat infeksi dengue sebelumnya memiliki resiko tinggi untuk hospitalisasi karena dengue dengan derajat yang lebih tinggi.

Sumber : 1. Sanofi Pasteur. “Vaksin DBD Milik Sanofi Pasteur Telah Disetujui di Indonesia”. https://www.sanofi.co.id . 13 September 2016. Diunduh pada 14 Maret 2019. https://www.sanofi.co.id/-/media/Project/One-Sanofi-Web/Websites/Asia-Pacific/SanofiID/Home/ruang-pers/2016/Siaran-Pers-2016---Vaksin-DBD-Milik-Sanofi-Pasteur-Telah-Disetujuidi-Indonesia.pdf 2. European Medicines Agency. “An overview of Dengvaxia and why it is authorised in the EU”. https://www.ema.europa.eu. 12 December 2018. Diunduh pada 14 Maret 2019. https://www.ema.europa.eu/en/medicines/human/EPAR/dengvaxia 3. European Medicines Agency. “An overview of Dengvaxia and why it is authorised in the EU”. https://www.ema.europa.eu. 12 December 2018. Diunduh pada 14 Maret 2019. https://www.ema.europa.eu/en/documents/product-information/dengvaxia-epar-productinformation_en.pdf 4. www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-dengue

Related Documents


More Documents from ""