MASALAH KESEHATAN ANAK DI INDONESIA
Djauhar Ismail Bagian Imu Kesehatan Anak FK UGM/ RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
WHO:
- 12 juta balita meninggal setiap tahun - 70% o.k pneumonia, malaria, diare, campak, malnutrisi atau kombinasi - 20-25% o.k ISPA infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah
DI INDONESIA Maternal Mortality Rate (MMR) –Kematian Ibu - 370 per 100.000 kelahiran hidup (KH) Di Malaysia : - 39 per 100.000 kelahiran hidup Di Indonesia : Infant Mortality Rate (IMR) –Kematian Bayi - 48 per 1000 kelahiran hidup - Komitmen ICPD (1994) telah menurunkan IMR pada tahun 2015 35 per 100.000 KH lebih mudah dibanding menurunkan MMR
MMR Penyebab tingginya MMR 80% akibat langsung : 1. Perdarahan pasca melahirkan (25%) (anemia, kekurangan gizi, malaria) 2. Infeksi pasca persalinan (15%) (kurang higenis, penyakit seksual selama kehamilan) 3. Unsafe abortion (13%) (Sepsis, perdarahan, trauma) 4. Hipertensis (12%) (eklampsis, keracunan kehamilan) 5. Obstructed labor (8%) (kematian janin, fistula) 6. Lain-lain : emboli, komplikasi kandungan diluar
MMR Tinggi Tiga Keterlambatan terjadinya kematian Ibu : Terlambat pengambilan keputusan dalam menangani kehamilan dengan risiko tinggi Terlambat untuk sampai di tempat pelayanan Terlambat memperoleh penanganan di RS
Kematian Perinatal Kematian bayi yang terjadi pada minggu pertama setelah lahir penyebab : Kurangnya perawatan kehamilan Pertolongan persalinan yang tidak tepat Perawatan yang tidak memadai pada saat kritis pasca persalinan
Penyebab Utama Kematian Perinatal 1. Infeksi neonatal (33%) 2. 3.
4. 5.
(tetanus neonatonem, sepsis, meningitis, pneumonia, syphilis kongenital) Trauma dan asfeksia pasca melahirkan (28%) (menyebabkan kecacatan, ketidakmampuan) Kelahiran prematur dan BBLR (24%) (menyebabkan ketidakmampuan bayi yang hidup) Cacat bawaan (10%) Lain-lain (5%0
AKABA (Angka Kematian Balita) - 1960 – tinggi : 216 per 1000 KH - 1998 – 2002 : 46 per 1000 KH - 2000 mencapai target : 65 per 1000 KH
Didunia : diare penyebab kematian terbesar UNICEF : setiap 30 detik, 1 balita meninggal WHO : - penyebab kematian balita nomor satu - Dua juta tiap tahun kematian balita Indonesia: - Nomor dua setelah ISPA - 100rb per tahun balita meninggal - 460 balita setiap hari - Setiap anak episode diare 1,6-2 kali/ tahun, dengan lama 3,1 hari
ISPA/ PNEUMONIA -
Penyebab kematian no.2 pada bayi : 20,9% Penyebab kematian no. 1 pada balita : 21,9% Prevalensi pada balita : 10% - 20% per tahun Prevalensi di Bali-Jawa (8%), luar Jawa (10%), kelompok umur 6-11th terbanyak - Pengobatan optimal bila tidak diperkirakan 250.000 kematian balita akibat pneumonia setiap tahun.
PROPORTION OF UNDER FIVES DEATH
NEONATAL, INFANT & UNDER FIVE MORTALITY
Maternal Mortality (source: IDHS 2002-2003; HHS 2001)
Indicator MMR 307/100.000lb Direct causes of maternal deaths: 1. Hemorrhage 28% 2. Eclampsia 24% 3. Infection 11% 4. Post partum complication 8% 5. Obstructed/ prolonged labor 5% 6. Abortion 5%
Number of deaths Per Year 18300
Per day 50
Indirect causes of maternal deaths: 3 delays 1. Delay in recognizing danger signs & decision to refer 2. Delay to reach referral facility 3. Delay in receiving appropriate care
Per hour 2 Risk factors: 4 too’s: 1. Too young (<20yrs) 0,3% 2. Too many (>3 children) 37% 3. Too frequent (<2yrs) 9,4 % 4. Too old (>35yrs) 13,9%
Indirect causes of maternal mortality: The prevalence of anaemia is 51% among pregnant women, 36% pregnant women suffering from moderate anaemia, 14,5%-chronic under-nutrition (BMI<18,5 kg/ m2)
MAJOR PROBLEMS IN NUTRITION Source: MoH, 2006
Problems
Women
Under Fives
Protein Enenrgy Malnutrition/ under weight
16,7% chronic energy malnutrition in WRA (NSES, 2003)
27,5% under weight (NSES, 2003)
Iron Deficiency Anemia
40,1% in pregnancy (HHS, 2001)
61,3% (HHS, 200-1)
Vitamin A Deviciency
Low coverage of vit A in post partum 57,8 (MoH, 2005)
50% of under fives with vit A in serum< 20mcg/ dl (vit A Survey, 1992)
Iodine Deficiency Disorders
School age & Adolescents
65% (6-11 years) 58% (12-23 years) (HHS, 2001)
TGR: 11,1% Non endemic area 122 out of 268 dist (45%) endemic area 146 (55% (IDD Survey, 2003
COVERAGE OF INTERVENTIONS ALONG THE CONTINUUM OF CARE • •
•
•
•
•
Mch handbook coverage : 46,21% ANC 91,5% - Urban 96,7% - Rural 87% TT immunization **): - TT1 : 56,7 % - TT2 : 50,9% Delivery assisted by health personnel 66,3 % - Urban 78,4% - Rural 54,3% Delivery at Health Facilities 39,7% - Urban 46,1% - Rural 17,5% Post partum care : 82,5%
• Exclusive Breastfeeding < 6mos: 39,5% • Immunization Hep. B1 : 83,7% ** • UCI at Village : 74,3%** • Under fives: - Supplementary Feeding : <% (6-24 months) - Vitamin A : 82,93% (659 months)
Health problems related to school children, adolescent & children with special need Healthy & clean life style (6-12 years) •Helminthiasis (elementary school) 60-80% •Energy Protein Malnutrition (1st grade elementary school) 37,8 % Source: Dit Comm Nutrition 1998, Diseases Prevention & Control & Environment Health MoH 2006 Risk behavior (10-18 years) •Initiation of cigarette smoking in boys < 13 years 23% •Alcohol drinking in boys (15-19 years) 13% •AIDS cases (20-29 years) 55% •Anemia (10-24 years) (♁ 30%; ♂ 21%) •Who has friend ever had sex in 15-19 years (♁ 35%; ♂ 31%) Source:HHS:2001,2004,IYARHS: 2002-2003; HIV/AIDS division 2007 -Child abused reported 441 (2004) 736 (2005) -Internal displaced children 350.000-400.000 (2001) (Maluku, NAD, NTT) -Commercial sexual exploitation Anak 14-17 tahun (Batam, TB KArimun & Dumai) 12.000 – 14.000 (1998) (out of total SCW 40.000 – 70.000)
STRATEGIS TO IMPROVE CHILD HEALTH
PROGRAM-PROGRAM
RPJMN 2010 - 2014
MDG dan Anak
1. 2.
Poverty & Hunger
Maternal Health
3. 4. 5.
EDUCATION
Comm. Diseases
GENDER
ENVIRONMENT
CHLD HEALTH
PARTNERSHIP
Menurunnya prevalensi gizi-kurang pada anak balita menjadi 15%. Seluruh Anak wajib belajar sembilan tahun (100%)
Gender dan Anak (kawin muda, kualitas Ibu menentukan Anak sehat dan cerdas) Turunkan AKB menjadi 24/1000 Turunkan AKI menjadi 118/100.000 dan Kematian Ibu menentukan kualitas Anak,
6.
Memerangi HIV/AIDS, menurunkan prevalensi TBC,Malaria,DBD,dan penyakit menularblainnya
7.
Mewujudkan lingkungan yang SEHAT , gelorakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, One Child,One Tree,One fish and One Biofori, Kembangkan kebersamaan (jejaring,
8.
UUD 1945 Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi. Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
Konvensi Hak-hak Anak (Ratifikasi,berlaku dgn Kepres No.36 thn 1990) UU Kesehatan No.36 tahun 2009 UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002
MENJADI SEHAT ADALAH “HAK ANAK” “ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI
GOAL 4 : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
Indikator
Target
Pencapaian
Keterangan
Target 4a: Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup
23
34 (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Angka Kematian Balita (AKBA) per 1.000 kelahiran hidup
32
44 (SKDI , 2007)
Akan tercapai (on track)
Angka kematian neonatal (per 1.000 kelahiran hidup)
Menurun
19 (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Proporsi anak-anak berusia 1 tahun diimunisasi campak
Meningkat
67,0% (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak
Meningkat
76,4% (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track) 21
21
TUJUAN 4: KEMATIAN BAYI dan BALITA
Kematian per 1.000 kelahiran hidup
120
91
90
81 68 57
MDG 2015
58
60
46
46 32
30
30
35
44 34
32
26 20
19
26
?
23
0 1991
1994
1997
2000
2003
Indikator
2006
2009
2012
Jumlah Kematian Pertahun
Perhari
Perjam
Kematian neonatal (0-28 hari) 19/1000 KH
86.000
236
10
Kematian Bayi (0-12 bulan) 34/1000 KH
146.000
401
17
Kematian Balita (0-60 bulan) 44/1000 KH
193.000
531
22
2015
Angka Kematian Bayi dan Balita per Provinsi Tahun 2007 ANGKA KEMATIAN BAYI Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Per Provinsi Tahun 2007
74
72
70
59 52
46 47
50
37 39
40 30
60
58
57
60 42
46
43
39
46
43
25
51
46 41 41
39 28
35
41 36 34
35
34
30
26
26
19
20
ANGKA KEMATIAN BALITA
INDONESIA
Papua
Irian Jaya Barat
Maluku Utara
Maluku
Gorontalo
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Kalimantan Timur Sulawesi Utara
Kalimantan Selatan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Banten
Jawa Timur
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
DKI Jakarta Jawa Barat
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Sumatera Selatan
Riau
Jambi
Sumatera Barat
0
NAD
10
Sumatera Utara
Per 1.000 Kelahiran Hidup
80
Angka Nasional 34
Nasional • AKB : 34 • AKBA : 44 AKB : Sumatera Jawa-Bali Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Maluku Papua
: : : : : : :
25-47 19-46 57-72 26-58 35-74 51-59 36-41
AKBA : Sumatera : 45-67 Jawa-Bali : 22-58 Nusa Tenggara: 80-92 Kalimantan : 34-75 Sulawesi : 43-96 Maluku : 74-93 Papua : 62-64 Sumber : SDKI, 2007
23
Penyebab Kematian Bayi 0-11 bulan Tidak diketahui penyebabnya, 3.7 %
Tetanus, 1.7 %
Meningtis, 4.5 %
Kelainan Kongenital, 5.7 %
Pneumonia, 12.7 %
Masalah Neonatal 46,2 %
Diare, 15 % Masalah neonatal : -Asfiksia -BBLR Sumber : Riskesdas 2007
-Infeksi, dll
Penyebab Kematian Balita 0-59 bulan
Tidak diketahui penyebabnya, 5.5 %
Tetanus, 1.5 %
Meningtis, 5.1 %
Kelainan Kongenital, 4.9 % Masalah Neonatal 36 % Pneumonia, 13.2 %
Masalah neonatal : -Asfiksia Diare, 17.2 % Sumber : Riskesdas 2007
-BBLR -Infeksi, dll
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Indikator
Target
Pencapaian
Keterangan
Target 5a : Mengurangi ¾ AKI dalam kurun waktu 1990 dan 2015 AKI per 100.000 kelahiran hidup
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih (%)
102
228 (SDKI, 2007) Baseline : 390 (SDKI ,1991)
Meningkat 74,87 % (Target (Susenas, 2008) RPJMN 2014 Baseline : sebesar 38,5% 90%) (Susenas, 1992)
Terjadi penurunan AKI yang signifikan (dari 307 pada tahun 2002 menjadi 228 per 100.000 KH pada tahun 2007), tetapi masih perlu upaya keras untuk mencapai target 2015.
Meningkat namun memerlukan perhatian khusus (need special attention) melalui penyediaan tenaga kesehatan strategis
26
Angka Kematian Ibu (per 100.000 kelahiran hidup)
K em a tia n ib u p er 100.000 k .h .
390 334
307 228 226
Tren AK I S D K I MD G target R P J M 2009 R P J M 2014
118
Sumber : SDKI 1994-2007
2014
2012
2010
2008
2006
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
102
27
Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Per Provinsi Tahun 2008
Sumber : Susenas, 2008
28
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Indikator
Target
Pencapaian
Keterangan
Target 5b: Meningkatkan akses terhadap kesehatan reproduksi Tingkat pemakaian kontrasepsi/ contraceptive prevalence rate (CPR) cara modern
Meningkat (Target RPJMN 2014 sebesar 65%)
57,4% (2007) Baseline : 47,1% (SDKI, 1991)
Akan tercapai (on track)
Tingkat kelahiran pada remaja (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun )
Menurun (Target RPJMN 2014 sebesar 30/1000 perempuan)
35 (2007) Baseline : 67% (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Unmet need KB
Menurun (Target RPJMN 2014 sebesar 5%)
9,1% (2007) Baseline : 12,7% (SDKI, 1991)
Memerlukan perhatian khusus (need special attention) melalui peningkatan advokasi, KIE dan kualitas pelayanan KB serta perkuatan kelembagaan 29 daerah
Permasalahan & tantangan pencapaian MDG 4
IMR* DIFFERENTIALS EDUCATION
WEALTH INDEX QUINTILE 67
No education
73 65
Some primary 43
36
23
Highest
24
33 36 29 17 26
IDHS 2002-3
52
Rural
Urban
44
Upper middle
35
Secondary +
50 47
Middle
44
Some secondary
56
Lower middle
51
Primary
61
Lowest
45
RESIDENCE
IDHS 2007
32 31
IMR (per 1000 live births)
* IMR refers to 0-9 yrs preceding the survey
Tidak ada perubahan differential AKB
Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita di Indonesia 100
AKN
AKB
96
AKBALITA
92
93
90 80
80 67
70 60 50 40 30 20
75
72
74 69
65
62
58
55
52
57 59
58
69 64
60 58 62
58
74
59
62
52 51 49 47 47 47 46 46 46 46 45 46 45 46 44 43 43 43 42 41 41 41 39 39 39 39 38 38 37 36 36 34 35 35 34 34 34 34 32 32 31 30 28 28 28 27 26 26 24 25 24 25 25 25 24 23 23 2221 22 22 21 19 20 19 19 18 17 16 16 15 14 14 15 14 13
SDKI 2007
Nasional
Papua Brt
Papua
Malut
Maluku
Sulbar
Gorontalo
Sultra
Sulsel
Sulteng
Sulut
Kaltim
Kalsel
Kalteng
Kalbar
NTT
NTB
Bali
Banten
Jatim
Yogyakarta
Jateng
Jabar
Jakarta
Kepri
Babel
Lampung
Bengkulu
Sumsel
Jambi
Riau
Sumbar
Sumut
0
NAD
10
Double burden : Masalah kesehatan neonatal & penyakit infeksi
Perbandingan Angka Kematian Neonatal & Balita di Indonesia 100
AKN
96
AKBALITA
92
93
90 80
80
75 69
67
70
62
47 47
40
58
55
52 45
45
24
34
20
17
20 14
18
22 21
19 15
34
31
25
14 15
44
39 38
38
27
23 25
46
43
32
62
58
49 36
28
64
62
59
58
46
34
30
69
65
60 50
74
32 28 24
23 14
22
16
13
25
22
24
16
21 19
SDKI 2007
Nasional
Papua Brt
Papua
Malut
Maluku
Sulbar
Gorontalo
Sultra
Sulsel
Sulteng
Sulut
Kaltim
Kalsel
Kalteng
Kalbar
NTT
NTB
Bali
Banten
Jatim
Yogyakarta
Jateng
Jabar
Jakarta
Kepri
Babel
Lampung
Bengkulu
Sumsel
Jambi
Riau
Sumbar
Sumut
0
NAD
10
Masalah prioritas: Variabel
Total (%)
BBLR
11,5
Persalinan nakes
79 *)
KN1 (0-7 hr)
70,3 *)
ASI eksklusif
32,4 *)
Campak
81,6
Belum imunisasi
8,5 8,6*)
Penimbangan 4-6 kali
45,4
Pengobatan ISPA/demam
65,9 *)
Oralit
34,7 *)
Air bersih
65,2 *)
Jamban
71,1
Bahan bakar padat
54 *)
*) SDKI 2007 & RISKESDAS 2007
Anak Indonesia lahir berisiko ~ 20% lahir tidak memperoleh pelayanan yg memadai Hanya ~ 30% ibu berperilaku baik ~ 40% tidak terlindungi dari PD3I ~ 35% - 60% tidak memperoleh pelayanan yg baik ketika sakit ~ 30% - 45% tinggal di lingkungan berisiko
Pencapaian indikator continuum of care : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Kesenjangan & tantangan
92 93.3 73 66
60 61
70.3 61.8
56.8 39.5
35.5 34.7
32.4
KB
ANC
Persalinan tenaga kesehatan
prepregnancy pregnancy SDKI 2002-2003 &
birth
2 hr pasca salin
ASI EKS
postnatal
SDKI 2007
72
65.9
76.8
ISPA & demam ke fasilitas
oralit pd diare
childhood
Imunisasi Campak
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN GIZI RPJMN 2010 - 2014 Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat yang ditandai : Sasaran
Status Awal
Target 2014
a. Meningkatnya umur harapan hidup (tahun)
70,7 a)
72,0
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
228 b)
118
c. Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
34 b)
24
d. Menurunnya angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup
19 b)
15
e. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (terdiri dari gizikurang dan gizi-buruk) pada anak balita (persen)
18,4 c)
< 15,0
f.
36,8 c)
< 32,0
Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek/stunting (persen) Status awal:
a) Proyeksi
BPS, 2008;
b) SDKI,2007;
dan
c) Riskesdas,
2007
Komitmen Organisasi Profesi dalam mendukung Pencapaian MDGs 2015 Khusu dibidang KESEHATAN Menuju percepatan pencapaian MDGs 4 (Kematian neonatus bayi,balita)
ANAK
Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan
1.
Anak adalah kelompok strategis bagi keberlanjutan Bangsa 2. Anak seorang manusia yang sedang tumbuh dan berkembang mencapai kedewasaan, bukan orang dewasa ukuran kecil. 3. Anak mempunyai Hak untuk tumbuh dan berkembang, terjaga kelangsungan hidup nya, terlindung dari diskriminasi, ekploitasi dan kekerasan serta, didengar pendapat dan suaranya. 4. ANAK MENJADI KELOMPOK STRATEGIS PADA PENCAPAIAN MDGs 2015 ( 1,2,3,4,5,6,7,dan 8)
Isue Strategis Perlindungan Anak • • • • •
Child Health Child Growth and Development Child survival Chil Participation Child Protection (13 area Children Need Special Protection) (anak jalanan, anak yang dilacurkan, anak yang didagangkan, pekerja anak, anak dalam bencana, anak ber konflik dengan hukum, anak ditempat terpencil dan minoritas, anak tanpa akte kelahiran , anak yang memerlukan ortu alternatif, anak narkoba ,Anak cacat, dll)
Strategi Child Health-Child Growth and Development-
Child Survival -MDGs—enam strategi
(GOBI FFP) POSYANDU
• Growth Card (buku KIA/KMS) • Oralit (Cegah diare dengan oralit) • Breest feeding (IMD ; ASI eksklusif 6 bln --2thn,MPASI)
• Immunisation (Lima Immunisasi Lengkap untk 7 penyakit) • Food and nutrition (Gizi dan nutri lengkap dan seimbang, •
Vitamin A tiap 6 bulan , dll) Family Planning (2009 ;CU/PUS tercapai 61% dari target 80%......lahir 4,5-5 juta bayi/tahun, 230 juta)
• Parental Skill (Keayah budaan/ketrampilan ortu/keluarga harapan/Income perkapita)