TUGAS KHUSUS PETA PASAR APOTEK KIMIA FARMA BM BANDUNG I. Studi Literatur I.1. Pangsa Pasar (Market Share) Pangsa pasar (Market Share) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau persentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William J.S, 1984). Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain (Charles W. Lamb, 2001). Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalammelakukan pembelian yaitu faktor budaya (budaya, sub-budaya, dan kelas sosial),faktor sosial (kelompok keluarga, peran, dan status), faktor pribadi (umur, pekerjaan,situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan faktor psikologis (pengetahuan,motivasi, keyakinan, dan sikap). Proses keputusan membeli seorang penggunamelewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasialternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku pasca pembelian (Kotler, 1993). Strategi pemasaran bisa digolongakan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh suatu perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu : 1. Market Leader, diseebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 40% atau lebih. 2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 30%.
3. Market Follower, disebbut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 20%. 4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang. Dalam mendukung market share dibutuhkan kualitas untuk membentuk persepsi kualitas tersebut dari produk yang digunakan oleh konsumen. Menurut David A Garvin dimensi perceived quality dibagi menjadi : a. Kinerja, melibatkan berbagai karakteristik operasional utama. b. Pelayanan, mencerminkan kemampuan suatu produk dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. c. Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut. d. Keandalan, konsistensi dari kinerja yang dihasilkan dari suatu pembelian ke pembelian berikutnya. e. Karakteristik produk, bagian-bagian tambahan dari suatu produk. f. Hasil, mengarah kepada kualitas yang dirasakan melibatkan dimensi sebelumnya. I.2. Strategi Bersaing “Strategy is abaut competitive position, abaut differentianting yourself in the eyes of the customer, abaut adding value thraungh a mix of activities different from those used by competitors” dimana tujuan akhir dari strategi bersaing adalah untuk menanggulangi kekutan lingkungan demi kepentingan perusahaan menurut Micahel E. Porter. Pengertian strategi bersaing telah dikemukakan oleh banyak ahli ekonomi maupun dari berbagai pihak yang berpengalaman dibidangnya. Ada beberapa pendapat para ahli strategi bersain dalam dunia pemasaran. Diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Michael E. Porter. Strategi bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan didalam suatu industri. Arean fundamental tempat persaingan terjadi.
Pendapat lain tentang strategi bersaing menurut Robert M. Grant mengemukakan yaitu, strategi bersaing merupakan kombinasi antara akhir dan tujuan yang diperjuangkan oleh perusahaan dengan alat (kebijaksanaan) dimana perusahaan berusaha sampai kesana. Sedangkan pengertian strategi bersaing menurut Philip Kotler adalah strategi yang secara kuat menempatkan perusahaan terhadap pesaing yang memberikan perusahaan keunggulan bersaing yang sekuat mungkin, dari beberapa pendapat yang ada, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi bersaing adalah upaya yang dilakuka oleh suatu perusahaan dalam memenangkan sebuah pasar sasaran denga cara memberikan keunggulan-keunggulan dalam bersaing menganalisis pesaaing serta melaksanakan strategi pemasaran bersaing yang efektif. Keunggulan bersaing adalah suatu posis dimana sebuah perusahaan menguasai Sebuah ajang persaingan bisnis. Keunggulan bersaing yang berkelanjutan adalah keunggulan yang tidak mudah ditiru, membuat suatu perusahaan dapat merebut suatu perusahaan dan mempertahankan posisinya sebagai pimpinan pasar, karena sifatnya yang tidak bisa ditiru, keunggulan bersaing yang berkelanjutan merupakan suatu strategi bersaing yang dapat mendukung kesuksesan suatu perusahaan untuk jangka waktu yang lama. I.3. Tujuan Pelaksanaaan Strategi Bersaing Tujuan dalam pelaksanaan strategi bersaing ada 5 pokok yaitu: `1. Membentuk suatu positioning yang tepat Perusahaan berusaha untuk menunjukkan suatu image atau citra tersendiri mengenai perusahaan kepada pelanggan atau pasar sasaran. 2. Mempertahankan pelanggan yang setia Pelanggan yang seetia bagaikan kekayaan untuk masa depan, yang jika dikelola dengan baik akan memberikan aliran pemasukan seumur hidup yang baik kepada perusahaan.
3. Mendapatkan pangsa pasar baru Perusahaan berusaha untuk mendapatkan dan memperluas pangsa pasar dengan menggunakan strategi bersaing mereka masing-masig untuk meraih pasar seluasluasnya. 4. Memaksimalkan penjualan Proses untuk memaksimalkan laba atau keuntungan tergantung dari efektifitas strategi bersaingnya, selain itu juga tergantung pada seluruh sistem yang ada dalam perusahaan serta unit-unti fungsional lainnya. 5. Menciptakan kinerja bisnis yang efektif Perusahaan harus menciptakan kinerja bisnis yang efektif, agar bisnis mereka dapat dikelola secara strategis, yaitu dengan mendefinisikan: kelompok pelanggan yang akan dilayani, kebutuhan pelanggan yang akan dipenuhi, serta teknolog yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
2. Data Pasar
NO
DATA SARANA KESEHATAN
PERKIRAAN JUMLAH PASIEN
JUMLAH DOKTER PRAKTEK
HARI
BULAN
UMUM
1
UPT ujung berung
74
2228
1
2
Apotek hosana
200
6000
0
3
Apotek berung
KF
ujung
4
Apotek gede farma
SPESIALIS
0
JARAK DARI KIMIA FARMA TERDEKA T
JAM OPERASIONAL
2,9 KM
Puskesmas
08.00-15.00
300 M
Antar obat
08.00-22.00
Laboratorium Praktik dokter umum dan spesialis Antar obat
08.00-23.00
200
6000
2
7
2,6 KM
150
4500
0
0
2.6 KM
5
Apotek rizky farma
100
3000
1
4
2.6 KM
6
Apotek K24
120
3600
0
0
1.2 km
7
Apotek cijambe
120
3600
0
0
1.9 KM
8
Klinik amanah
114
3420
5
3
10 M
pratama
JENIS PELAYANAN
08.00-23.00 Praktik dokter umum dan spesialis Beli obat online Konsultasi 24 jam Antar obat Praktik dokter umum dan spesialis Laboratorium
08.00-22.00 24 jam 08.00-21.00 24 jam
Khitanan Emergency Bedah minor
IV. Pembahasan Apotek Kimia Farma 498 Sindanglaya yang terletak pada jalan sukamiskin, merupakan suatu Apotek cabang yang berada didaerah sekitar bandung, dimana dalam kemampuan daya serap terhadap resep apotek Kimia Farma 498 Sindanglaya tidak kalah bersaing dengan apotek sekitar. Tingginya daya serap resep yang didapat oleh apotek kimia farma karna apotek ini sendiri memiliki klinik yang dimana telah terdapat dokter uumu, dokter spesialis anak dan dokter gigi yang sudah pasti resep yang berasal dari klinik tersebut akan ditebus diapotek tersebut.
Pendapat yang diperoleh dari setiap resep memang berbeda-beda tapi apabila setiap resep yang datang ke apotek dapat diterima dan dapat dilayani maka jumlah item yang ada di resep dapat menaikkan omset apotek tersebut. Ketersediaan stok obat dan jenis item yang ada diapotek juga mempengaruhi karna dengan ada nya variasi item obat diapotek akan sangat membantu pasien dalam melakukan pemilihan terhadap resepnya apalagi bila apotek kimia farma dapat menyesuaikan obat yang sering dikeluarkan oleh dokter yang berpraktek disekitar apotek contohnya Klinik Pratama Amanah, Rumah Sakit Hermina yang dimana dapat melihat peluang dengan beberapa Med-Rep yang menawarkan obat kepada dokter yang ada di Klinik Pratama Amanah dan Rumah Sakit Hermina jika dapat berkerjasama dalam pengadaan item yang biasa digunakan maka dapat meningkatkan daya serap resep tersebut. Metode lain untuk meningkatkan omset yang dapat dilakukan dalam resep juga dapat menggunkan metode subsitusi terhadap resep dimana Apoteker dapat menyarankan penggantian obat yang memiliki kandungan dan dosis yang sama tapi nama dagang nya berbeda sehingga tidak ada resep yang ditolak dan lebih efektif dalam penerimaan resep, cara ini juga akan didukung dengan kemampuan dari pasien sendiri apakah dapat membayar item yang yang digantikan pada resep tersebut. Apotek juga dapat meningkatkan volume resep dengan memanfaatkan fasilitas klinik yang telah ada diapotek. Apotek dapat melakukan kerja sama dengan pihak terkait seperti pihak Bank Daerah, PLN, PDAM setempat yang mau melakukan kerja sama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, sehingga dengan berkerja sama dengan pihak terkait tersebut setiap karyawan yang ada di instansi tersebut dapat berobat kepada dokter yang ada diklinik tersebut dan pasti akan meningkatkan jumlah resep yang didapat. Peningkatan omset juga tidak hanya dari resep yang ada tapi juga didapat dari HV, UPDS dan sumplemen. Peningkatan omset juga berhubungan dengan jumlah barang yang dijual serta nominal barang yang dijual. Masyarakat sekarang memiliki
persepsi yang lebih baik menggunakan suplemen untuk mencegah penyakit daripada menggunakan obat dan suplemen juga memiliki efek samping yang kecil. Penekanan penjualan dari sumplemen dapat mendongkrak omset sehingga dapat dilakukan dengan penawaran serta diskon yang ada. Berdasarkan traffic jalan Apotek Kimia Farma 498 Sindanglaya merupakan sejalur dengan Apotek Kimia Farma Ujung Berung dimana jalur yang sama memungkinkan untuk pasien memilihi yang terdekat antara Apotek Kimia Farma Sindanglaya atau Apotek Kimia Farma Ujung Berung. Berdasarkan kepadatan jalan yang sering dilalui dari arah bandung menuju ujung berung dibandingkan dengan arah ujung berung ke bandung memiki kepadatan yang tidak jauh berbeda sehingga apabila Apotek Kimia Farma Sindanglaya dari jalur yang berbeda dari Apotek Kimia Farma Ujung Berung Kemungkin dapat meningkatkan jumlah kunjungan pelanggan tapi harus masih dikaji secara rinci terhadap berapa jumlah kendaraan yang melewati arah Bandung menuju Ujung Berung dan Ujung Berung menuju Bandung. Pembahasan dari segi pelayanan dari setiap apotek tidak terlalu jauh berbeda dimana diapotek sekitar ada yang memiliki praktek dokter, pengecekan darah, jasa antar obat dan lain-lain. Pelayanan setiap apotek memiliki ciri khas masing-masing dan memiliki nilai tambah tersendiri antar pasien yang berobat. Menciptakan nilai tambah berarti harus memiliki sesuatu yang berbeda dari apotek lainnnya. Keunggulan yang membedakan Apotek Kimia Farma dengan Apotek lainnya, Apotek memiliki brand yang sudah dikenal baik secara produk Kimia Farma. Apotek Kimia Farma Dapat bekerja sama dengan perusahaan antar jemput online yang dalam jasa antar jemput resep sehingga pasien tidak lagi harus ke apotek tinggal dilakukan pengantaran langsung saja. Jika Apotek akan memasukki pasar online namun aplikasi yang dimiliki belum cukup dikenal oleh masyarakat, maka perusahaan Kimia Farma perlu melakukan pormosi aplikasi tersebut melalui endorese artis-artis yang memang dapat
mendorong niat masyarakat untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi tersebut. Penggunaan media sosial yang sudah ramai dengan menggunakan jasi artis sebagai wadah promosi, dimana artis mengupload konten yang berisikan ajakan untuk mengunduh dan melakukan pebelian obat secara online melalui aplikasi misalnya KF-GO. Hal ini tentunya merupakan suatu peluang agar Apotek cabang Kimia Farma dapat memperkenalkan keberdaan Aplikasi untuk mengorder obat secara online dari Kimia Farma. V. Kesimpulan Persaingan Apotek memang sedang gencar, Apotek yang dapat bertahan adalah Apotek yang memiliki pelayanan yang baik seperti, pelayanan Apoteker, item obat yang lengkap, lokasi yang mudah dijangkau pasti memiliki nilai tersendiri sehingg perlu dilakukannya inovasi yang dapat digunakan dalam mempermudah pelayanan pengantaran obat dan order obat oleh pasien sehingga menjadi pembeda dengan apotek lainnya.
DAFTAR PUSTAKA 1. William J. Stanton. 1984. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga 2. Charles Lamb, W.et.al. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama, Salemba Empat:
Jakarta. 3. PhilipKotler.1993.Manajemen Pemasaran, Perencanaaan, Implementasi dan Kontrol,. Jakarta: PT Rosdakarya. 4. JOM FISIP Vol 2 No 2. Analisis Strategi Bersaing Industri Bisnis Apotek/Farmasi di Kota Pekan Baru. 5.