Tugas Ibu Cintia 2.docx

  • Uploaded by: rendy lewier
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Ibu Cintia 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,962
  • Pages: 14
ETIKA KEPERAWATAN KOMUNITAS

a. Pengertian Etika Menurut Mubarak dan chayatin (2013) etika merupkan alat untuk mengukur perilaku moral dari seseorang. b. Ragam Etika 1. Deskriptif dan normative a) Etika deskriptif Merupakan etika yang menelah sikap dan perilaku manusia serta nilai yang dikejar setiap orang dalam hidupnya. b) Etika normative merupakan etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal manusia yang dapat menuntun manusia bertindak secara baik dan menghindari hal buruk, sesuai kaidah yang berlaku dimasyarakat. c. Norma dan nilai Norma dapat dibedahkan menjadi dua yaitu ; a) Perintah merupakan suatu keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu sehingga akan dipandang baik. b) Larangan merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu sehingga akan dipandang baik. d. Etika Keperawatan Etika keperawatan merupakan pedoman dan kesadaran yang mengatur prinsip moral dan etika dalam melaksanakan kegiatan profesi keperawatan. Unsur-unsur dalam etika keperawatan anatara lain ; pengorbanan, dedikasi, serta hubungan antara perawat dangan klien, dokter, rekan sejawat, maupun diri sendiri. 1. Tujuan Etika Keperawatan Menurut Mubarak dan Chayatin (2013), etika profesi keperawatan disusun dengan tujuan ; a) Membangun kepercayaan dengan klien. b) Membangun keperacayaan sesama perawat. 1

c) Membangun kepercayaan masyarakat terhadap profesi perawat.

2. Perilaku etik keperawatan Dalam etika keperawatan dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu; a) Etik yang berorientasi pada kewajiban b) Etik yang berorientasi pada larangan.

3. Asas Etika Keperawatan Menurut keperawatan kesehatan komunitas terdapat enam asas yaitu; a) Autonomy Asas untuk menghormati otonomi klien, dimana klien berhak untuk memutuskan setiap pelayanan yang dilakukan baik dokter maupun perawat. b) Beneficence Asas manfaat. Semua tindakan yang dilakukan harus bermanfaat bagi klien dengan mengutamakan kesehatan klien. c) Non-maleficence Asas tidak merugikan. d) Veracity Asas kejujuran. Mengatakan sejujurnya kepada pasien tentang tindakan serta akibat tindakan sesuai dengan tingkat pendidikan. e) Confidentially Asas Kerahasiaan. Dokter maupun perawat mengormati dan menjaga kerahasiaan pasien. f) Justice Asas keadilan. Melakukan tindakan dan pelayanan kepada pasien harus adil dan merata.

2

e. Etika keperawatan komunitas Menurut ilmu keperawatan komunitas, etika keperawatan kesehatan komunitas adalah etika pengambilan keputusan berdasarkan moral, pengetahuan tentang hak klien, dan tanggung jawab profesi. Hak klien merupakan hak yang bersifat alami sehingga pasien berhak memperoleh mendapatkan pelayanan kesehatan yang seoptimal mungkin Hak atas pelayanan kesehatan tersebut merupakan pelayanan barang dan jasa kesehatan yang berupa : 1. Hak untuk mendapatkan pelayanan yang terhormat. 2. Hak memperoleh informasi pengobatan yang lengkap 3. Hak atas informasi untuk suatu persetujuan 4. Hak untuk penolakan pengobatan 5. Hak untuk meminta dilayani 6. Hak untuk penolakan partisipasi riset 7. Hak kesinambungan pelayanan 8. Hak atas informasi tentang peraturan. Dalam menjalankan profesinya, perawat kesehatan komunitas berpedoman pada pada prinsip-prinsip dan etika yaitu : 1. Prinsip Dasar keperawatan kesehatan Komunitas a. Keluarga adalah unit terkecil utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat. b. Tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan komunitas yaitu: -

Individu

-

Keluarga

-

Kelompok (kelompok khusus dan masyarakat). c. Perawat kesehatan masyarakat selalu bekerja dengan mengikutsertakan peran masyarakat. d. Pelayanan kesehatan yang diberikan lebih utamakan pada upaya promotif,preventif, kuratif dan rehabilitative. 3

e. Dasar utama pelayanan kesehatan komunitas adalah menggunakan pemecahan masalah (problem solving). f. Kegiatan utama dalam perawatan kesehatan komunitas adalah asuhan keperawatan pada masyarakat secara berkeseluruhan. g. Tujuan perawatan adalah meningkatkan derajad kesehatan. h. Penekanan pada upaya pembinaan perilaku sehat masyarakat. i. Perawat komunitas bekerja secara tim bukan secara individu. j. Selalu melakukan kegiatan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan kepada masyarakat yang sehat dan sakit, k. Kunjungan rumah untuk mengatasi masalah kesehatan dan perawatan pada klien. l. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama. m. Pelaksanaan kesehatan masyarakatn mengacu pada system pelayanan kesehatan yang tersedia. n. Pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat dilakukan di puskesmas,panti, sekolah, dan keluarga sebagai unit pelayanan.

2. Prinsip Etika Keperawatan kesehatan komunitas a. Prinsip kebaikan Mempertimbangkan bahaya dengan keuntungan dan analisis kebutuhan biaya dalam penentuan dampak terhadap populasi. b. Prinsip otonomi Menghornmati setiap orang karena masing-masing orang berhak untuk menentukan rencana hidupnya, menyiapakan persetujuan informasi, bebas memilih dan menolak tindakan, serta mendapat perlindungan terhadap otonomi yang hilang. Setiap individu bebas menentukan tindakan atau keputusan berdasarkan rencana. c. Prinsip kejujuran 4

Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat komunitas bertindak sesuai dengan kapasitas untuk tidak melakukan kebohongan.

3. Model penyelesaian dilema etik Model penyelesaian masalah dilema etik, dikenal prinsip DECIDE, yang dijabarkan sebagai berikut : D : define the problem (s) E : Ethical review C : consider the aptions I : investigate outcomes D : devide on action E : evaluate result Penjabaran menurut Efendi dan Makhfudli (2009) : a. Memperjelas masalah Ketika tejadi masalah perawat menganalisis tempat kejadian dan situasi pada lingkungan sekitarmya. b. Identifikasi komponen etik Setelah masalah teridentifikasi, perawat mendeskripsikan komponenkomponen etik yang terlibat. c. Identifikasi alternative Dalam penyelesaian untuk dilemma etik, tetap mengupayakan solusi alternative agar pengadilan tetap menjadi solusi terakhir yang ditempuh. d. Menerapkan prinsip etik Menelah kasus dilemma etik berdasarkan prinsip-prinsip etik keperawatan yaitu mengormati hak klien, manfaat, tidak merugikan, kejujuran, kerahasiaan, dan keadilan. e. Memutuskan tindakan Tindakan yang diambil berdiskusi bersama antara klien-perawat-dokter dan pihak rumah sakit. 5

PERAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

a. Pengertian peran perawat Menurut stanhope dan Lancaster (2016), peran perawat antara lain memberikan asuhan keperawatan , melakukan pembelaan kepada klien, sebagai pendidik tenaga keperawatan dan masyarakat, coordinator dalam pelayanan klien, kolaborator dengan sejawat yang lain, konsultan pada tenaga kerja serta agen perubahan.

b. Elemen Peran Perawat Menurut Doheny (1987) dalam Welch ddk. (1997), terdapat delapan elemen peran perawat, yaitu care giver, client adcocate,consellor,educator, collaborator, coordinator, change agen, dan consultant. 1) Care giver (pemberi perawatan) -

Memberi pelayanan kepada individu, kelompok dan masyarakat sesuai dengan diagnosis dari masalah sederhana sampai kompleks.

-

Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien.

-

Menggunakan proses keperawatan secara kompleks baik fisik dan psikologis.

2) Client advocate (pembela klien) Menurut Disparty, 1998 dalam Harnilawati, 2013, sebagai pembela klien perawat diharapkan : -

Bertanggung jawab serta memberikan informasi guna mengambil persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan pada klien.

-

Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien berupa ha katas pelayanan sebaik-baiknya, ha katas informasi tentang penyakitnya, ha katas privasi, hak untuk menentukan nasib sendiri, hak menerima ganti rugi akibat kelailaian tindakan .

6

Sedangkan hak untuk tenaga kesehatan antara lain, meliputi : -

Hak atas informasi yang benar

-

Hak untuk bekerja sesuai standar

-

Hak mengakhiri hubungan dengan klien

-

Hak menolak tindakan yang kurang sesuai

-

Hak atas rahasia pribadi

-

Hak atas balas jasa

3) Konselor Sebagai konselor perawat diharapkan mampu untuk bertindak : -

Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehatsakitnya.

-

Mengubah pola interaksi sebagai dasar dalam merencanakan metode guna meningkatkan kemampuan adaptasinya.

-

Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu dan keluarga dalam mengintegrasi pengalaman sebelumnya.

-

Memecahkan masalah yang berfokus pada isu-isu keperawatan

-

Mengubah perilaku hidup sehat sebagai bentuk perubahan pola interaksi.

4) Pendidik (educator) Sebagai pendidik perawat mampu untuk bertindak : -

Mengedukasi klien, keluarga atau tim kesehatan lainnya.

-

Membantu klien dalam meningkatkan pengetahuan dibidang kesehatan.

-

Melaksanakan perannya sesuai intervensi dalan proses keperawatan

5) Kolaborator Dapat bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya. 6) Coordinator Perawat mampu untuk mengarahkan, merencanakan, dan mengorganisasikan pelayanan dari semua anggota tim kesehatan. 7) Agen perubahan -

Mengidentifikasi masalah 7

-

Mengkaji kemampuan dan motivasi klien untuk berubah

-

Menunjukan alternative dan menggali kemungkinan hasil dari alternative

-

Mengkaji sumber daya

-

Menunjukan peran dalam membantu

-

Membinan dan mempertahankan hubungan dalam membantu

-

Mendampingi selama proses perubahan

-

Membimbing klien melalui fase-fase perubahan.

8) Konsultan Perawat sebagai konsultasi bagi klien dalam menghadapi masalah yang mereka hadapai. Berdiskusi tindakan keperawatan yang tepat bagi mereka.

c. Peran perawat dalam komunitas 1. Peran Manajerial Lima fungsi Manajerial : 1. Perencanaan (planning) Dalam perencanaan dapat dilakukan proses keperawatan yaitu : a. Pengukuran dan pengkajian -

Merumuskan data yang dikumpulkan

-

Pengelompokan indicator atau instrument data yang dicari kedalam kelompok

-

Melakukan pengumpulan data pada masing- masing sumber data sesuai metodologi penelitian.

b. Analisa data Terdapat tiga langkah analisis data : -

Pengelompokan atau Pengorganisasian

-

Penyajian data

-

Perumusan atau identifikasi masalah

c. Prioritas masalah -

Kegawatdaruratan (emergency) 8

-

Keparahan akibat (severity)

-

Anggota terbanyak (magnitude member)

-

Kecepatan peningkatan (rate of increase)

-

Luasnya perkembangan (expanding scope)

-

Persepsi masyarakat ( public concern)

-

Derejat kebutuhan ( degree of unmeet need)

-

Kemungkinan untuk dikerjakan (feasibility)

-

Sumber daya yang tersedia (resources availability)

-

Keuntungan ekonomi/social (economical/social benefit)

-

Keterpaduan

-

Pertimbangan politik.

d. Solusi alternatif -

Pendekatan bersifat analitis dan terprogram melalui percobaan, atau pemecahan masalah secara historis.

-

Pendekatan heuristic atau coba-coba.

e. Penetapan tujuan Tujuan dapat diartikan sebagai penjabaran spesifik dari pemecahan masalah dan hasil pengambilan keputusan. f. Penyusunan rencana operasional -

Identifikasi dan perumusan kegiatan secara jelas

-

Perumusan konseb pendekatan yang akan digunakan pada setiap kegiatan.

-

Daftar kebutuhan sumber daya yang akan digunakan, termaksut jumlah dan lokasinya

-

Defenisi tanggung jawab fungsional berdasarkan hierarki pelaksanan.

-

Adanya hubungan saling timbal balik di setiap kegiatan.

9

2. Pengorganisasian (organizing) Pengelompokan individu, alat, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang seimbang sesuai rencana operasional. 3. Penggerakan (actuating) Penggerakan dilakukan untuk mencapai sasaran., 4. Pengawasan dan pengendalian (controlling) Pengawasan dan pengendalian terdiri dari tindakan penelitian terhadap instruksi yang dikeluarkan, prinsip yang ditetapkan, serta tercapai atau tidaknya segala sesuatu rencana. 5. Penilaian (evaluating) Penilaian merupakan prosedur tinjauan terhadap hasil pelaksanaan atau dampak secara sistematis, dengan membandingkan hasil dan standar, serta mengikuti kriteria atau metode tertentu.

2. Peran Advokasi Peran advokasi berkaitan dengan aspeks legal, bukan sebagai pemberi layanan hukum.

3. Peran konsultasi Konsultasi bertujuan merangsang klien agar lebih bertanggung jawab, membuat klien merasa aman, dan membimbing perilaku membangun.

4. Peran dalam komunitas 1) Peran pada kesehatan individu/keluarga -

Pelaksana kesehatan individu/keluarga Upaya pelayanan yang dilakukan guna mencapai tujuan kesehatan melalui kerja sama dengan tim kesehatan yang lainnya.

10

Peran ini berupa :

-



Clinical Nurse Specialist (CNS)



Family Nurse Practitioner (FNP)

Pendidik Peran ini dapat dilakukan oleh perawat komunitas maupun anggota profesi lain, baik secara formal maupun nonformal.pendidikan yang diberikan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

-

Administrator Perawat kesehatan komunitas diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang di berikan.

-

Konselor Perawat kesehatan komunitas diharapkan dapat menjadi tempat bertanya bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam bidang kesehatan dan keperawatan.

-

Penelitin Perawat melakukan identifikasi terhadap fenomena dalam masyarakat yang dapat mengancam kesehatan.

2) Peran Pada Kesehatan Masyarakat Sekolah Aktivitas yang dilakukan adalah screening, penemuan akasus, surveillance status imunisasi, pengelolaan keluahan ringan dan pemberian obat-obatan. Penanganan yang dilakukan dengan tahap perkembangan anak, yaitu usia prasekolah (4-6 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), dan usia remaja (13-19 tahun).

11

3) Peran pada kesehatan kerja Perawat kesehatan komunitas di tempat kerja dapat berperan dalam pelayanan kesehatan secara langsung maupun pengelolaan layanan kesehatan.

4) Peran pada kesehatan di rumah (hospice care) Sebagai bagian dari rangkaian kesehatan umum yang disediakan bagi masyrakat dimana turut berperan dalam meningkatkan, memelihara, dan memulihkan kesehatan guna memaksimalkan kesehatan dan menurunkan resiko penyakit.

12

FUNGSI KEPERAWATAN KOMUNITAS

a. Fungsi dalam menjalankan peran Fungsi merupakan pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan peran seseorang. Fungsi perawat dalam menjalankan perannya anatara lain :

1. Fungsi independen Perawat melaksanankan secara mandiri, tidak bergantung pada orang lain. Perawat harus memberikan bantuan terhadap penyimpang kebutuhan dasar manusia baik bio,psiko, sosio, kultural, maupun spiritual. Yaitu : -

Pemenuhan kebutuhan fisiologis (oksigenasi, cairan dan elektrolit,nutrisi, dan istirahat, serta eliminasi ).

-

Pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

-

Pemenuhan kebutuhan cinta dan mencintai

-

Pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri

2. Fungsi dependen Perawat melakukan dan melaksanakan perannya atas intruksi dari tim kesehatan lain, atau sebagai penerima limpahan tugas dari dokter, ahli gizi, radiologi, dan lain-lain.

3. Fungsi interdependen Melaksanakan

perannya

melalui

kerja

tim

yang

bersifat

saling

ketergantungan, baik dalam tim keperawatan maupun tim kesehatan. Fungsi ini dapat terbentuk apabila pemberi layanan membutuhkan kerja sama tim, misalnya dalam asuhan keperawatan pada pendertia yang memiliki penyakit kompleks.

13

DAFTAR PUSTAKA

Ratnawati, Emmelia.2017 Buku Keperawatan Komunitas Yogyakarta : Pustaka Baru Pres

14

Related Documents

Prefacio Cintia
November 2019 14
Kasus Tugas Ibu Amri.docx
December 2019 31
Tugas Ibu Yuzda.docx
May 2020 20

More Documents from "Neli Sukmawati"

Pembahasan.docx
July 2020 3
Nelly.docx
July 2020 3
Yu.docx
July 2020 7