Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Home Care
Disusun oleh: Dina Bela Pista
043315141006
Djoghi
0433151410
Egia Rinaldi R
043315141011
Kiki K Apriliany
043315141023
Mitah Nurfauzan
043315141025
Neng Yuli
043315141031
Nurdhia Ul Millah
043315141033
Riska Damayanti
043 315141043
Utami Amalia A
0433151410
Widi Ramadhani
0433151410
Yuni Seftiani
043315141055
Yuri Faulia F
043 315141056
PROGRAM STUDI S1 SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT 2017
A. Manajemen Kasus Model manajemen kasus melibatkan pelayanan multidisiplin. Dalam model ini, perawat sebagai manajer kasus bekerja dengan disiplin lain memberikan pelayanan kepada pasien dengan berbagai penyakit atau ketidakmampuan fungsional. Perawat menentukan jenis pelayanan yang dibutuhkan pasien, membuat perencanaan kunjungan (jadwal kunjungan) multidisiplin dan mengadakan konferensi dengan tenaga kesehatan lain secara periodik atau sesuai kebutuhan untuk menilai perkembangan pasien/ keluarga terhadap pelayanan yang diberikan serta menilai kualitas pelayanan yang diberikan. Kegiatan manajemen kasus mencakup proses manajemen yang meliputi langkahlangkah yaitu; seleksi kasus, pengkajian kebutuhan pelayanan, perencanaan kebutuhan pelayanan pasien, pelaksanaan koordinasi pemenuhan kebutuhan pelayanan, dan berikutnya pemantauan dan evaluasi penyediaan pelayanan multidisiplin. Proses manajemen kasus dalam pelayanan keperawatan kesehatan di rumah mencakup : 1. Melakukan seleksi kasus yang membutuhkan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah melalui metode manajemen kasus antara lain: a) Resiko tinggi; Bayi, Balita, remaja, Ibu maternal, lansia. b) Cidera Tulang Belakang, Fraktur Multiple, Cidera Kepala. c) Pasien koma, Diabetes Melitus (DM), AIDS, Gagal Jantung, Asma berat. d) Cerebro Vascular Accident (CVA, Stroke). e) Pasien dengan amputasi. f) Ketergantungan obat. g) Pasien dengan luka kronis. h) Disfungsi kandung kemih, neurologis. i) Pasien yang menerima pelayanan rehabilitasi. j) Pasien yang mendapat terapi atau Nutrisi melalui infus. k) Masalah ibu post partum dan masalah reproduksi. l) Pasien psikiatri, demensia. m) Kekerasan dalam rumah tangga.
2. Membuat Perencanaan Penyediaan Pelayanan, dalam membuat perencanaan, manajer kasus bekerja sama dengan pasien, keluarga dan berkoordinasi dengan tim kesehatan lain. Kegiatan yang dilakukan: a) Membuat rencana kunjungan (jadwal kunjungan) yang berisi. b) Membuat rencana berkaitan dengan tindakan dan pembiayaan yang diperlukan pasien dari berbagai pemberi pelayanan. c) Menyeleksi sumber-sumber yang tersedia di masyarakat seperti pemberi pelayanan dan pelayanan kesehatan yang tersedia sesuai kebutuhan pasien. 3. Melakukan Koordinasi Penyediaan Pelayanan, manajer kasus melakukan koordinasi penyediaan pelayanan dengan tim kesehatan lain serta melakukan rujukan kasus. Kegiatan yang dilakukan, meliputi : a) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang berbagai pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat yang dapat digunakan pasien sesuai dengan kebutuhan mereka. b) Membuat perjanjian (kesepakatan) dengan pasien dan keluarga tentang tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan yang akan diberikan (Informed Consent). c) Mengkoordinasikan rencana manajemen kasus kepada tim kesehatan yang akan memberikan pelayanan kepada pasien berdasarkan jadwal kunjungan yang telah dibuat d) Bekerjasama dengan tim kesehatan lain dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sepanjang rentang perawatan yang dibutuhkan pasien. e) Melaksanakan pelayanan keperawatan berfokus pada tujuan yang telah ditetapkan hingga pasien mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhannya. f) Melakukan
rujukan
dengan
berbagai
pelayanan
kesehatan
dengan
mempertimbangkan kondisi pasien yang akan dirujuk, keterjangkauan pelayanan dan sumber-sumber yang tersedia. 4. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan, yaitu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan untuk menilai perkembangan pasien dan ketercapaian tujuan serta kualitas pelayanan yang diberikan. a) Melakukan monitor tindakan yang dilakukan oleh tim kesehatan serta perkembangan pasien terkait dengan perubahan status medis, perubahan
kemampuan fungsional pasien, kebutuhan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga. b) Menilai respon atau hasil akhir pelayanan untuk membuat keputusan tentang penghentian perawatan di rumah.
B. Mengevaluasi Proses Manajemen Kasus 1. Mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan. Dalam sistem Praktik Keperawatan Mandiri, struktur organisasi pengelola dapat digambarkan seperti pada bagan dibawah ini yang dapat pula diterapkan dalam Pelayanan Keperawatan Kesehatan Di Rumah. Pemimpin unit yang membawahi dua sub unit yaitu sub unit yang bertanggung jawab terhadap administrasi dan sub unit yang bertanggung jawab terhadap pelayanan. Sub unit pelayanan membawahi tenaga Koordinator Kasus (case manager) dan tenaga pemberi pelayanan (care giver). Dalam peaksanaannya struktur organisasi dapat disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia sehingga beberapa fungsi dapat dilaksanakan oleh satu orang. Demikian pula sebutan/penamaannya sesuai dengan kesepakatan setempat.