2015 : commond cold 2016 : commond cold 2017 : DBD 2018 : Stunting (gizi Buruk) 2019 : DBD
Pesebaran penyakit DBD di Provinsi Lampung terjadi pada januari 2019 sebanyak 1.159 orang penderita DBD, hal ini terjadi karena curah hujan yang tinggi. Penyebaran penyakit DBD ini sendiri ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.
Munculnya penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue.Yang virus tersebut masuk ke peredaran darah dengan gigitan nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus. Dua jenis nyamuk tersebutlah yang mengakibatkan pasien menderita demam berdarah.
Selain itu, faktor penyebab demam berdarah adanya genangan air yang menjadi sarang dan tempat berkembang biaknya nyamuk. Wilayah-wilayah yang berpenduduk padat yang berada di kota-kota, lebih dilanda dengan permasalahan demam dengue.
Faktor
Determinan.
1) Agent – Virus penyebab Demam Dengue adalah flavivirus dan terdiri dari 4 serotipe yaitu serotipe 1,2,3 dan 4 (dengue -1.-2,-3 dan -4). Virus yang sama menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD). Semua serotipe dengue dapat menyebabkan DHF/DSS pada unitan menurun menurut frekwensi penyakit yang ditimbulkan tipe 2. 3,4 dan 1. 2) Host yaitu faktor intrinsik yang sangat dipengaruhi oleh genetik yang berhubungan dengan meningkat atau menurunnya kepekaan individu terhadap penyakit tertentu. Faktor pejamu yang merupakan faktor risiko untuk timbulnya penyakit adalah genetik, umur, jenis kelamin, keadaan fisiologi, kekebalan, penyakit yang diderita sebelumnya dan sifat-sifat manusia. 3) Vektor – Aedes aegypti dewasa berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran nyamuk rumah (Culex quinquefasciatus) mempunyai warna dasar hitam dengan bintik-bintik putih terutama pada kakinya. Morfologinya khas yaitu mempunyai gambaran lira (lyre-form) yang putih pada punggungnya (mesonotum). Telur Ae.aegypti mempunyai dinding yang bergaris-garis dan menyerupai gambaran kain kasa. Larva Ae.aegypti mempunyai pelana yang terbuka dan gigi sisir yang berduri lateral.4 4) Reservoir – Virus dengue bertalian melalui siklus nyamuk Aedes aegypti-manusia di daerah perkotaan negara tropis; sedangkan siklus monyet-nyamuk menjadi reservoir di Asia Tenggara dan Afrika Barat. 5) Lingkungan (environment) – Yang dimaksud dengan lingkungan ialah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruhpengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi. Secara umum lingkungan ini dibedakan atas dua macam yakni: a. Lingkungan fisik. Yang dimaksud dengan lingkungan fisik ialah lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar manusia. Lingkungan fisik ini banyak macamnya, misalnya cuaca, musim, keadaan geografis dan struktur geologi. Pada kasus DBD dapat berupa tempat perindukan Ae.
aegypti yang merupakan tempat-tempat berisi air bersihyang letaknya berdekatan dengan rumah penduduk (±500m) dan udara yang lembab. Tempat perindukan buatan manusia; speerti tempayan/gentong tempat penyimpanan air minum, bak mandi, pot bunga, kaleng, botol, drum, ban mobil yang terdapat di halaman rumah; juga berupa tempat perindukan alamiah; seperti kelopak daun anaman, tempurung kelapa, tinggak bambu dan lubang pohon yang berisi air hujan. b. Lingkungan non-fisik.Yang dimaksud dengan lingkungan non-fisik ialah lingkungan yang muncul sebagai akibat adanya interaksi antar manusia. Ke dalam lingkungan non-fisik ini termasuk faktor sosial budaya, norma, nilai dan adat istiadat. Peranan lingkungan dalam menyebabkan timbul atau tidaknya penyakit dapat bermacammacam. Salah satu di antaranya ialah sebagai reservoir bibit penyakit (environmental reservoir). Adapun yang dimaksud dengan reservoir ialah tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit penyakit. 5
Program Melakukan 3M plus Melakukan fogging Menaburkan abate (dilaksanakan abatisasi massal untuk membunuh jentik, yang dilakukan sebelum musim penularan di daerah endemis.)