Tugas Akhir Diklat Dasar.docx

  • Uploaded by: Yanni Lengkong
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Akhir Diklat Dasar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,252
  • Pages: 13
TUGAS AKHIR DIKLAT DASAR

LAPORAN TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BAGI PENDIDIK PAUD TAHUN 2016 ARIYATI UTAMI Nama Training Provider

der

: PP-PAUDNI REGIONAL SEMARANG

ksanaan Diklat Onlaine

as Mandiri

: 16 April s.d 6 Oktober 2016

: 1 Agustus s.d 30 agustus 2016

ksanaan Tugas Mandiri

ndiri

: Dra Budi Sri Hastuti, M.Pd

: KB ‘Aisyiyah Among Siwi

: Dusun Krajan Rt 01 Rw 02 Salamsari,Kec Kedu, Kab Temanggung

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BAGI PENDIDIK PAUD MELALUI E-TRAINING

Disusun Oleh:

ARIYATI UTAMI

Diajukan Sebagai Persyaratan Kelulusan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

Temanggung, Agustus 2016

Pengelola PAUD

Disetujui petugas lapangan/pendamping

ARIYATI UTAMI

FIRANITA INDAH PUSPARINI

Mengetahui, Kepala seksi FSDM PP-PAUDNI REGIONAL II SEMARANG

Dra.BUDI SRI HASTUTI.M.Pd. Nip.196510301993032002

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayahNya penyusunan tugas mandiri ini dapat terselesaikan. Setelah mengikuti rangkaian pendidikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, maka dalam rangka memenuhi kwajiban peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Pendidik PAUD adalah menyusun dan menyerahkan Laporan Akhir pelaksanaan Tugas Mandiri Penyusun menyadari bahwa pelaksanaan tugas mandiri sangat menentukan kelulusan bagi peserta, maka dengan segala keterbatasan dan kekurangan penyusun telah berusaha semaksimal mungkin melaksanakan tugas mandiri dan menyusun laporan akhir ini. Namun demikian hal itu bukan merupakan tujuan akhir penyusun dalam rangka meningkatan kopetensi menuju pendidik provesional karena apa yang telah penyusun lakukan ini baru jenjang tingkat dasar

Semoga apa yang telah penyusun lakukan selama ini akan memberikan hasil yang optimal dan memberikan manfaat bagi diri penyusun dan peserta didik khususnya bagi perkembangan dunia pendidikan usia dini pada umunya . Akhir kata penyusun senantiasa membuka diri untuk menerima kritik dan saran dan bimbingan, demi perbaikan masa yang akan datang. Temanggung, 30 Agustus 2016 Penyusun

Ariyati Utami DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................i Lembar pengesahan .........................................................................ii Kata Pengantar...................................................................................ii Daftar Isi............................................................................................. Bab I

Pendahuluan........................................................................1

1. Latar Belakang.........................................................................1 2. Dasar Hukum...........................................................................3 3. Tujuan......................................................................................3 4. Manfaat....................................................................................4 Bab II

Pelaksana............................................................................5

1. Waktu.......................................................................................5 2. Tempat.....................................................................................5 Bab III

Kegiatan Yang Dilaksanakan Tiap Hari..............................6

1. Jadwal Kegiatan......................................................................6 2. Uraian Kegiatan.......................................................................7 3. Hasil Yang Diperoleh..............................................................12 Bab IV

Permasalaha Dan Pemecahan..........................................14

iv

1. Permasalahan..........................................................................14 2. Pemecahan..............................................................................15 Bab V

Penutup............................................................................18

1. Kesimpulan................................................................................18 2. Saran.........................................................................................18 3. Daftar Pustaka ..........................................................................19 4. Lampiran Lampiran

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pendidik PAUD adalah tenaga pendidik profesional yang bertugas merencanakan melaksanakan proses pembelajaran dan melakukan hasil evaluasi pembelajaran serta melakukan bimbingan. Oleh karena itu pendidik juga masih perlu belajar dalam mengatasi pembelajaran kepada Anak Usia Dini Adapun pemerintah telah mengeluarkan standar PAUD seyagyogananya tercantum permendiknas no 16 2007 dan permendiknas 58 Tahun 2009. Bahwa dimana telah disebutkan ada tinggatan pendidik PAUD yaitu: pengasuh guru pendamping, dan guru sesuai kwalifikasi dan kopetensi yang harus dipenuhi. Sesuai dengan kopetensi tersebut oleh karena itu setiap pendidik memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang berbeda dalam melaksanakan tugasnya. Akan tetapi harus diakui bahwa kenyatan dilapangan pendidik PAUD belum memiliki kwalifikasi maupun kopetensi sesuai dengan apa yang diharapkan. Masih panyak pendidik PAUD yang hanya berpendidikan menengah atas atau (SMK/SMA) bahkan tidak sedikit yang berpendidikan menengah bawah (SMP/MTS). Disisi lain kondisi dilapangan juga banyak menunjukkan banyak pendidik PAUD seperti itu sudah memiliki peran guru akan tetepi belem memenuhi sesuai dengan kwalifikasinya dan kopetensinya hanya mengandalkan pengalaman saja Atas dasar kondisi tersebut pemerintah melakukan upaya peningkatan pelayanan mutu layanan yang relevan dengan tuntutan masyarakat melalui peningkatan dalam mengsuh dan mendidik dalam PAUD yang dilaksanakan di tempat kami khususnya di Kabupaten Temanggung dibawah koordinasi Provider PP PAUDNI regional II (Jawa Tengah/Semarang) untuk menyelenggarakan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar . progam tersebut bertujuan untuk mempersiapkan pendidik sebagai pengasuh dengan kopetensi standar. Di Kabupaten Temanggung, rangkaian kegiatan tersebut telah berlangsung tanggal 1 Agustus sampai tanggal 30 Agustus 2016. Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan diklat tersebut sesuai target waktu yang telah ditentukan.

2. a b c d e f 3. a. 1. 2. 3. 4.

b. 1. 2. 3. 4. a

b c d

Dasar Hukum Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang No 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang No 20 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Peraturan Menteri No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah No 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Standar Pendidik. Tujuan Tujuan menyusun laporan Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pendidikdalam melaksanakan proses pengembanngan pembeajaran Untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan pendidikdalam proses pengembangan pembelajaran Agar pendidik dapat mengembangkan pembelajaran melalui bermain yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan anak Agar pendidik memiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan kegiatan pembelajaranAgar pendidik dapat merancang teknik-teknik penilaian dalampembelajaran Tujuan pelaksanaan tugas mandiri Agar pendidik lebih berwawasan dan lebih memahami akan kwalifikasi kwalifikasi seorang pendidik Untuk memenuhi tugas dan kwajiban sebagai peserta diklat berjenjang tingkat dasar PAUD yang dilaksanakan oleh Training Provider II Semarang Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan setelah mengikuti serangkaian tugas mandiri sebagai peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar PAUD Manfaat mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Bagi Pendidik PAUD Dengan mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Bagi Pendidik PAUD Pendidik dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri dalam melaksanakan proses pengembangan pembelajaran. Pendidik dapat mempersiapkan pembelajaran, termasuk mengenali karakteristik dan kebutuhan belajar peserta ddik Pendidik terbiasa mengambil keputusan dan melakukan perbaikan pembelajran yang dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya Menemukan persepsi yang sama bagi semua pihak karena dalam menyelenggarakan dan pelaksanaan Diklat Berjejnjang ini memiliki arti penting bahwa tuntutan kopetensi adalah hal mutlak yang harus dimiliki seorang pendidik PAUD.

BAB II PELAKSANAAN

1. Waktu Pelaksanaan rangkaian pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus sampai tanggal 1 September 2016 Adapun disela sela waktu serangkaian kegiatan tersebut diatas penyusun melaksanakan pula pembelajaran pula hari Senin sampai sabtu jam 08.00 -11.00 untuk usia 4-6 tahun terbagi menjadi 2 kelompok. Usia 4-5 dan 5-6 tahun 2. Tempat Tugas ini dilaksanankan di KB Aisyiyah Among Siwi Desa Salamsari Kecamatan Kedu Kab Temanggung Provinsi Jawa Tengah

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN SETIAP HARI 1. Jadwal kegiatan Jadwal kegiatan dalam melaksanakan tugas mandiri terbagi menjadi 5 Tahapan kegiatan tersebut: a Hari 1-5 (tgl 1 -5 agustus) persiapan menyusun jadwal b Hari 6-10 ( tgl 8 -12 Agustus) menyusun RPPM,RPPH dan Evaluasi c Hari 11-15 ( tgl 15-20 Agustus) KBM d Hari 16-24 ( tgl 22-29 Agustus) diskusi umum evaluasi dan perbaikan tugas mandiri e Hari 25 ( tgl 30 Agustus ) pengiriman Laporan 2. Uraian kegiatan a. Hari 1-5 (tgl 1 -5 agustus) persiapan menyusun jadwal Walaupun tugas mandiri dilaksanakan di lembaga masing-masing peserta, namun persiapan dan penyusunan jadwal kegiatan tetap dilakukan. Agar pelaksanaan tetap berjalan lancar sesuai standar yang diharapkan. Maka persiapan dan penjadwalan kegiatan tersebut dikordinasikan dengan pendamping dan ketua diklat dasar b. Hari 6-10 ( tgl 8 -12 Agustus) menyusun RPPM,RPPH dan Evaluasi Penyusun rencana kegiatan pembelajaran merupakan proses pembuatan rencana model, pola, bentuk, kontruksi yang melibatakan peserta diklat dasar (pendidik ), peserta didik serta fasilitas lain yang tersedia di lembaga Kelompok Bermain Aisyiyah Among Siwi dengan rumusan sebagai berikut: 1) Disusun sesuai tahap perkembangan umur peserta didik usia 5-6 Tahun 2) Menentukan aspek dan indikator perkembangan yang dicapai menetapkan konsep pengetahuan/materi tema pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran

3) Disusun secara sistematis,efektif, efisien guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah telah ditetapkan. Oleh karena itu RPPH berfungsi sebagai pedoman kegiatan pembelajara. Maka penyusun peserta diklat dasar menetapkan pula tujuan yang kan dicapai, cara mencapainya, alokasi waktu yang tersedia, alat bantu atau bahan yang tersedia untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta alat evaluasi perkembangan anak c. Hari 11-15 ( tgl 15-20 Agustus) KBM kegiatan belajar mengajar ditempat lembaga masing-masing. Dalam melakukan kegiatan tugas mandiri, penyusun uraikan sebagai berikut : 1) Datang ketempat kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal yang disusun ( sebelum anak datang ke sekolah dan sampai anak pulang sekolah ) 2) Melaksanakan kegitan harian dari penyamputan anak hingga waktu belajar usai. Kegiatan pembelajaran bagi anak usia 5-6 tahun. Seperti : a) Penataan Tempat Main Guru bertanggung jawab dalam mengatur tempat main anak, hal yang perlu dilakukan adalah:  Menyiapkan dan menata bahan, alat main sesuai dengan rencana dan jadwal kegiatan hari itu  Penataan alat main harus mencerminkan rencana pembelajaran yang sudah dibuat.  Penataan alat dan tempat main dilakukan setelah anak anak pulang atau sebelum anak anak datang b) Penyambutan Kedatangan anak Saat anak datang guru menyambut murid dengan senyum dan memposisikan diri sejajar dengan anak sehingga guru jongkok. Kemudian anak diarahkan untuk bermain bebas smbil menunggu kegiatan dimulai c) Main Pembukaan Guru mengajak semua anak untuk berbaris dengan memegang pundak teman lalu menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilakukan. Kegiatan pembuka bisa kegiatan permainan tradisional, gerak dan lagu, senam dan sebagainya. Agar anak tidak bosan sebaiknya permainan dibuat berganti-ganti. Jenis permainan juga bisa dikaitkan dengan tema dan rencana kegiatan harian. d) Pijakan Sebelum Main Guru duduk bersama anak dalam posisi melingkar. Guru memberi salam pada anak anak, menanyakan kabar anak-anak. Anak – anak diminta memperhatikan sekeliling dan menyebutkan nama nama temannya yang tidak hadir, dalam hal ini kita katakan yang belum datang. Secara bergiliran anak diminta untuk memimpin do’a, setelah itu guru menyampaikan tema dan sub tema yang akan dimainkan pada hari tersebut. Penyampaian cerita disesuaikan dengan tema. Dan berkaitan dengan kegiatan main yang akan dilakukan anak. Dalam hal ini guru harus mengaitkan kemampuan apa yang diharapkan muncul pada anak, sezuai dengan rencana kegiatan pembelajaran yang telah disusun. Guru menjadi fasilitator dalam aturan main. Sebab aturan main yang membuat adalah anak anak sendiri. Aturan main harus berkaitan dengan teman main, memilih mainan, cara menggunakan mainan, kapan memulai main dan mengakhiri main dan aturan untuk membereskan semua mainan kembali rapi ditempatnya. Setelah anak siap untuk main, guru

mempersilakan anak untuk mulai bermain dengan bergiliran dalam kesempatan bermainnya sesuai dengan densitas atau macam mainan yang disediakan. e) Pijakan Saat Main  Beri anak cukup waktu untuk main agar gagasan main tuntas dilakukan. Waktu yang diperlukan anak untuk menyelesaikan gagasannya sekitar 40 – 60 menit.  Saat anak asyik bermain, guru berkeliling untuk memantau kegiatan anak. Memberi contoh atau bantuan pada anak yang belum bisa menggunakan bahan atau alat.  Berikan pujian pada pekerjaan yang disukai. Pancing gagasan anak dengan pertanyaan.  Catat kegiatan yang dilakukan anak (jenis main dan tahapan yang dicapai) kumpulkan hasil kerja anak dengan nama dan tanggalnya dilembar kerja anak.  Bila waktu tinggal 5 menit, beri tahu anak anak untuk bersiap siap menyudahi kegiatan mainnya. f) Waktu Beres – beres Anak – anak ajak membereskan mainan dengan menempatkan alat main pada tempatnya. Saat beres-beres bisa dilakukan sambil bernyanyi lagu beres beres atau lagu lainnya. Bila anak belum terbiasa membereskan mainan, guru dapat membuat mainan yang menarik. Sehingga anak dapat mengelompokkan alat main sesuai dengan tempatnya. . g) Pijakan Setelah Main Bila anak sudah rapi mereka diminta untuk melingkar bersama guru. Guru bertanya pada setiap anak secara bergiliran, tentang kegiatan main yang telah dilakukan. Menanyakan kembali untuk melatih daya ingat anak, menambah kosa kata dan berbicara secara runtut sesuai pengalaman mainnya. Jika anak yang pendiam mengalami hambatan dalam bicara, berilah kesempatan yang lebih banyak, untuk berbicara dan bertanya. h) Istirahat Makan Bersama Makan bersama merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Anak anak boleh membawa makanan ringan dari rumah. Sebelum makan bersama guru mengecek makanan apakah ada anak yang mau memberi makanan tanyakan siapa yang mau memberi makanan pada teman. Kegiatan ini merupakan cara awal mengenalkan konsep berbagi. Guru memberi tahu jenis makanan sehat dan yang tidak sehat. Membiasakan tata cara makan yang baik. Libatkan anak untuk membereskan bekas makanan dan membuang bungkus ketempat sampah. i) Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup ini guru dapat mengajak anak bernyanyi selain itu guru juga menyampaikan rencana kegiatan lain esok dan menganjurkan ank untuk melanjutkkan permainan yang sama dirumah.guru meminta anak secara bergiliran saat pulang bisa dilakukan dengan mengeja namanya satu persatu. d. Hari 16-24 ( tgl 22-29 Agustus) diskusi umum evaluasi dan perbaikan tugas mandiri 1) Melakukan tukar pendapat ataupun diskusi dan evaluasi dengan pendamping, teman sejawat, maupun pelaksana diklat dasar untuk mendapatkan perbaikan atapun masukan dalam melakukan praktek mengajar ataupun saat menyusun tugas mandiri ini.

2) Mendiskusikan hambatan-hambatan yang ditemui dan bagaimana cara mengatasinya. 3) Diakhir kegiatan ini penyusun mulai mengawali penyusunan laporan akhir tugas mandiri e. Hari 25 ( tgl 30 Agustus ) pengiriman Laporan Penyusun menyampaikan laporan tugas mandiri baik berbentuk soft copi /hard copi kepada penyelenggara pelaksana diklat dasar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yakni, selambat lambatnya 10 hari setelah berakhirnya tugas mandiri. 3. Hasil yang diperoleh Selama sepekan melaksanakan tugas mandiri. Sesungguhnya ada banyak hal yang kami peroleh. Namun adanya keterbatasan kemampuan dan alokasi waktu yang tersedia, maka dalam laporan ini penyusun fokuskan pada hasl proses pembelajaran pada anak didik dengan kata lain penilaian perkembangan anak didik. Ada 2 alasan yang terkaid dalam melandasi penyusun 1) Pertama, hasilnya menjaadi refleksi bagi diri penyusun untuk mengukur berhasil dan tidaknya penyusun mengimplementatif dapat terdetektif sejak dini 2) Kedua sebagai umpan balik (feedback) guna menilai kekurangan disana-sini baik itu menyangkut perencanaan, metodologi, penampilan, maupun pendekatan yang digunakan sehingga diperlukan revisi demi perbaikan diwaktu yang akan datang Mengacu permendiknas no 58 Tahun 2009 standar paud dinyatakan bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak. Penilaian dilakukan melalui pengamatan, penugasan catatan anekdot, percakapan atau dialog, laporan orang tua, docomentasi hasil karya anak, serta diskripsi provil anak. Maka selama melaksanakan tugas mandiri yang berlangsung pada hari-hari efektif pembelajaran hasil perkembangan pencapaian anak kami laporkan

BAB IV Permasalahan dan pemecahannya 1. Permasalahan Selama melaksanakan tugas mandiri penyusun mulai memjumpai permasalah- permasalahan baik karena lingkungan sekolah/kondisi sekolah maupun dari peserat didik antara lain : a Ruang kelas yang kurang memadai sehingga anak masing sering keluar masuk ruangan b Pada saat melakukan kegiatan ini, terdapat salah satu anak yang sering menangis jika ditingal ibunya keluar ruangan kelas. Dan disaat mengerjakan tugas anak tersbut tidak pernah mau mengerjakan sendiri. Ketika ibunya diluar anak tersebut keluar bahkan memukul ibunya kemudian mengeluarkan kata kata kasar yang tak

c

d

layak dikatakan olah anak usia dini. Melihat tingkah laku ankanya yng seperti itu kadang orang tua malah berbalik marah sambil memcubit anaknya Ada anak didik yang kemampuannya melebihi dengan teman temannya. Apabila telah selesai melaksanakan tugasnya cenderung anak tersebut tidak mau diam dalam aktifitas jasmaninya bahkan dia sering mengganggu teman yang sedang berfikir untuk menyelasikan tugasnya. Bahkan aktifitas anak tersebut sering menampilkan akting “berkelahi” menirukan adegan tokoh jagoan yang sering di tv di flm kartun Penyusun telah menjumpai 2 anak yang menurut penyusun dapat dikategorikan anak berkebutuhan khusus. Karateristik yang penyusun ketahui tidak bisa konsentrasi (ketika penyusun bertatap muka dengan mereka pandangannya kosong ) cenderung agresif sering membuat kegaduhan dengan cara memukul benda-benda yang berbunyibahkan tidak jarang teman-temannya menjadi sasaran pukulan. 2. Pemecahan masalah a. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung ruangan di beri tanda kesepakatan boleh pintu dibuka asal anak anak tidak keluar ruangan. Jika ada yang keluar beri kesepkatan pada anak misalnya : “ jika ada yang keluar maka akan diberi sangsi kemudian anak yang membuat kesepakatan itu sendiri agar anak juga ikut bertanggung jawab jika melakukan kesalahan” b. Salah satu cara untuk mengatasi masalah setiap menjelangkegiatan inti. Penyusun (pendidik) mencoba untuk mendekati anak tersebut sambil membelai dan memotivasi dengan penuh kesabaran anak bahwa anak tersebut hebat kemudian guru memberikan hadiah yang bersifat mendidik jika anak tersebut pemberani. c. Salah satu pendidik memberikan tugas tambahan yang menantang untuk mengatasi/mengkondisikan sejenak. d. Langkah pertama guru mencari tau informasi mlelalui ilmu ilmu tentang anak yang ABK setidaknya dengan minimal membaca buku yang berisi tentang ilmu-ilmu tersebut agar setidaknya lebih mengetahui cara mengatasinya. Ada 2 dugaan sementara yaitu : 1) Dependen/ketergantungan tidak mandiri a) Selalu melakukan sesatu dengan mengatakan tidak bisa. b) Selalu marah jika tidak dibantu untuk mengerjakan. c) Tanpak tidak semangat malas ragu ragu dan cemas. d) Dalam bergaul dengan dengan teman sebayanya cenderung menjadipengikut saja. e) Reaksi dan perilakunya masih seperti kekanak-kanakan , seperti mudah menangis dan menghidar jika pekerjaannya merasa sulit. Dalam referensi yang kami dapat itu, maka menurut pemahaman penyusun mungkin anak ini dapat dikategorikan anak yang dependen atau ketergantungan oleh sebab itu penyusun mencoba memecahkan masalah dalam menangani anak yang dependen yang kami dapat dari buku panduan tentang penanganan anak yang perkelainan Rini Hidayani Dkk, Universita Terbuka Penanganan Anak Yang Berkelainan Khusus.Dengan cara memberi kesempatan dan latihal-hal tersebutbhan kepada anak untuk hal hal yang sebenarnyabisa ia lakukan dan beri motivasi atau dorongan agar semngat dalam mengerjakannya dan selalu memberikan riwerd apapun hasilnya. Tanamkan disiplin, rutinitas dan batasan-

batasan realitas hal ini akan membantu anak untuk meramalkan apa yang dihadapi. Orang tua perlu mengatur jadwal kegiatan anak mulai dari bangun tidur. Hingga tidur malam tentukan batasan-batasan ketika bermain, menonton TV dan juga main di perbolehkan akan tetapi ttp di berikan batasan waktu yang sudah diterapkan. Akan tetapi perlu diperhatikan dalam penerapan tersebut dengan sesuai umur dan lakukanlah secara bertahap hal yang juga penting dalam menerapkan hal-hal tersebut ciptakan suasana yang menyenangkan anak ketika ia melakukannya. Pola pengasuh yang demikian akan membuat anak mengetahui apa yang akan dihadapinya mengembangkan kontrol diri, dan harga dirinya. Hindarkan minimal jangan membuat anak merasa tertekan seperti halnya mengancam jika tidak melakukan kegiatan tersebut akan tetapi berikan motifasi dan juga alsan yg mendidik jika melakukan kegiatan tersebut. Beri kesempatan anak untuk memberi kesempatan untuk mengambil keputusan dan menemukan apa yang dillakukan/dipilih anak tersebut beri penghargaan ketika anak tersebut sudah mau melakukannya.hal ini sangat penting dalam mengembangkan inisiatif dan kesadaran bahwa ia dapat memeliki hak untuk menentukan apa yang dinginkan 2) Dugaan kedua anak ini mengalami ADHD (Attiention seficit and hyperactive disorder ) atau jga disebut dengan ganguan pemusatan perhatian dan juga hiperaktif. Menurut National institute of mental health tahun 2003 a) Penilitian selama 25 tahun terakhir Menunjukkan kemungkinan ADHD disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan neurotransmitter atau penghantar sinyal-sinyal syaraf pada 3 area otak. Otak tersebut adalah Lobus fontal yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku seseorang Ganglia Basal dan cerellum yang berperan dalam koordiasi dan pengendalian gerakan motorik. b) Selain difokuskan pada neurologis yang diduga mengalami kelaian kondisi peneliti juga diarahkan bahwa ADHD juga bisa di pengaruhi oleh faktor ginetik ataupun keturunan. Dan jga ada faktor medis seperti halnya komplikasi ketika proses kelahiran dan juga berat lahir rendah. Berdasarkan kedua dugaan tersebut penyusun hanya bisa menindak lanjuti dugaan yang kedua dengan cara mencari referensi tentang anak yang mengalami gangguan ADHD ldengan mendetkti lebih dini melalui pendekatan kepada orang tua kemudian penyusun menyampaikan maksut hal tersebut dengan orang tua dengan hati-hati dan bermaksut semata-mata untu kebaikan anak tersebut dengan cara tanya jawab ataupun shering.

BAB V Penutup 1. Kesimpulan Pada akhirnya dengan segala kekurangan penyusun mampu menyelesaikan laporan akhir ini sesuai waktu yang telah ditentukan Dengan diadakanya E- Training ini mudah-mudahan para pendidik PAUD khususnya saya, akan menjadi lebih baik lagi dalam melaksanakan proses pengembangan pembelajran. Dalam menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran pendidik harus memahami dan memperhatikan prinsip-prinsip belajar pada anak usia dini. Alat media atau yang digunakan strategi atau metode yang akan digunakan untuk mengukur perkembangan anak.

Dengan semangat komitmen yang kuat untuk terus menggali wawasan dalam rangka meningkatkan kemampuan sebagai pendidik anak usia dini. 2. Saran Suatu program yang terencana dengan baik, akan menuntun pelaksanaan program (pendidik/ guru) dalam melaksanakan bimbingan akan lebih baik lagi. Tetapi perencanaan program yang telah disusun dengan baik tidak akan berarti apapun jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh Karena butuh banyak waktu,energi dan juga biaya untuk mahir (baca : bisa ) mengakses media online dan diperlukan pelatihihan secara trus menerus

Daftar pustaka Fridani, lara; Wulan, Sri; Pujiastuti, Sri Indah. 2008. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka Gunarti, Winda; Suryani, Lilis; Muis, Azizah. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: BP. Dharma Bhakti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Jakarta: BP. Dharma Bhakti. Rini hidayani Dkk penenganan anak yang berkelainan penerbit universitas terbuka 2014

Related Documents

Tugas Akhir
May 2020 45
Tugas Akhir
June 2020 34
Tugas Akhir
May 2020 38
Tugas Akhir
May 2020 40
Tugas Akhir
May 2020 39

More Documents from ""

Skat Bop.docx
April 2020 7
Silabus Tepi.docx
April 2020 3
Bu Yayuk Mtv.pptx
April 2020 7