TUGAS III (Resume Tentang SKD ‘Kab. Kulon Progo’) ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT (KELOMPOK 10)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Nama DESI LINDA K NI WAYAN YUNIARTINI ETIK DWI UTAMI CHINTIA ULFA SOFIANTY MIA EKA ROSA RISA AMELIA EL-RAHMA NITA DWI N. NOVIKA HUMAIROH ALFIAN ARDIJAYA M. NASIRRUDDIN MUHAMMAD BRIAN IVAN HARIS
NIM G41140796 G41140563 G41140434 G41141801 G41141627 G41141268 G41141622 G41140133 G41140028 G41140676 G41141046
Golongan B B B D D C D A A B C
I. GAMBARAN UMUM
Geografi dan topografi Secara umum bentuk geografis dari Kab. Kulon progo adalah daerah dataran tinggi , sehingga membuat daerah tersebut menjadi daerah rawan bencana alam baik bencana banjir, tanah longsor, kekeringan maupun gempa bumi. Akibat dari bencana itupun akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kesehatan baik kualitas manusia maupun lingkungannya.
Demografi Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kabupaten Kulon Progo, Registrasi penduduk pertengahan tahun 2012 sebanyak 470.486 jiwa. Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 234.738 jiwa (49,89% ) dan perempuan sebanyak 241.861 jiwa (50,11% ). struktur penduduk di Kabupaten Kulon Progo tergolong produktif, artinya proporsi penduduk usia 15-64 tahun mempunyai proporsi terbesar (68,78 %), yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 45 penduduk usia tidak produktif.
Pada bab ini dapat diketahui bahwa Kab. Kulon Progo merupakan daerah rawan bencana dan mempunyai banyak penduduk yang sebagian bersarnya adalah usia produktif , sehingga bencana alam atau bukan bencana yang menyebabkan morbiditas penduduk dapat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi di daerah tersebut.
II. PROGRAM DINAS KESEHATAN KABUPATEN KULON PROGO Visi “Menjadi Institusi profesional untuk mewujudkan masyarakat Kulon Progo sehat dan mandiri.“
Misi Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut diatas maka dibangun 4 (empat) Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo untuk lima tahun kedepan, yaitu : 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan medik dasar dan rujukan yang merata, bermutu dan terjangkau. 2. Meningkatkan upaya pencegahan, penanggulangan penyakit dan penyehatan lingkungan. 3. Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat. 4. Mengembangkan sistem manajemen dan regulasi kesehatan.
Tujuan 1. Terwujudnya kemudahan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan dan kesiap siagaan bencana serta terlindunginya masyarakat dari peredaran obat , makanan, kosmetika dan bahan berbahaya lainnya. 2. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta meningkatnya kualitas sanitasi dasar. 3. Meningkatkan status kesehatan keluarga. 4. Terwujudnya peran aktif masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan. 5. Terwujudnya manajemen pelay kesehatan yang bermutu dan berkualitas.
Strategi Strategi 1. : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pelayanan kesehatan. Strategi 2. : Mengoptilmalkan Tim pemantauan OMKABA (Obat,Makanan, Kosmetika dan bahan berbahaya) Strategi 3. : Penemuan dan tata laksana penyakit. Strategi 4. : Pengembangan kecamatan sehat.
Strategi 5. : Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan Ibu dan anak. Strategi 6. : Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan remaja dan usila. Strategi 7. : Pengembangan desa siaga.. Strategi 8.: Mengembangkan manajemen mutu pelayanan, memantapkan sistim regulasi kesehatan dan pengembangkan sistimjaminan pembiayaan kesehatan.
Rencana 1. Program pelayanan medis. 2. Program Pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan. 3. Program Pelayanan kesehatan masyarakat (Yankesmas). 4. Program Pengembangan kesehatan. 5. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 7. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 8. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 9. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD. 10. Program Pengawasan dan Pengendalian Program.
Pada bab ini dapat diketahui bahwa dinas kesehatan Kab. Kulon Progo berkonsentrasi dalam meningkatkan kesehatan , baik di bidang pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit, kesehatan dan gizi penduduk ,dan kesehatan lingkungan.
III. PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN a. Derajat kesehatan 1. Angka kematian a. Angka Kematian Bayi (AKB) Berdasarkan data Angka Kematian Bayi tahun 2004-2012, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2004-2007 angka kematian bayi cenderung mengalami kenaikan 12,4/1000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun kematian
bayi
cenderung
mengalami
penurunan
2007-2012 angka 7.5/1000
kelahiran
hidup.Penyebab utama kematian bayi karena Asfiksiadan BBLR. b. Angka Kematian Anak Balita Tercatat bahwa di tahun 2012 Angka Kematian Anak Balita mencapai 15 jiwa hal tersebut dikarenakan beberapa factor yaitu gizi, penyakit infeksi dan kecelakaan. c. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu dari tahun 2003-2012 cenderung menurun.Tercatat di tahun 2003 terdapat 12 orang dan tahun 2012 terdapat 3 orang. 2. Status Gizi a. Status Gizi Balita Hasil pemantauan status gizi (PSG) dengan indikator BB/U pada tahun 2012 adalah sebagian besar balita yang diukur status gizi nya mempunyai status gizi baik.Makadari itu dapat disimpulkan bahwa Tahun 2012 semua Kecamatan bebas rawan gizi. b. Bayi dengan Berat badan Lahir Rendah (BBLR < 2500 gram) Bayi dengan BBLR di KabupatenKulonProgotahun 2012 sebanyak 317 bayidari 5.678 kelahiranatausebesar 5,6%. Dapat disimpulkan bahwa bayi dengan BBLR lebih sedikit di banding bayi dengan berat badan normal.
3. Usia Harapan Hidup Berdasarkan Sensus Penduduk 2010 usia harapan hidup (UHH) di Kabupaten Kulon progo adalah 74,4 tahun, lebih tinggi dibanding rata-rata Propinsi DIY sebesar 73,2 tahun.
Jadi Dari sejumlah data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa derajat kesehatan di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2012 mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari angka kematian (Angka Kematin Bayi, Angka Kematian Anak Balita dan Angka Kematian Ibu Maternal) yang semakin menurun, status gizi (status gizi balita, bayi dengan berat badan lahir rendah) yang semakin membaik dan usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan Propinsi DIY.
b. Perilaku sehat Untuk perilaku hidup sehat, Kab. Kulon progo masih kurang dalam penerapan. pasalnya dari Hasil Review PHBS tatanan rumah tangga tahun 2012 diperoleh hasil 27,0% yang telah melaksanakan PHBS dari 78.896 rumah tangga yang dipantau.
c. Pelayanan kesehatan 1. Sarana kesehatan
a) Rumah Sakit Ada 8 bangunan rumah sakit, 1 RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah), 5 RSU (Rumah Sakit Umum), dan 2 RSK (Rumah Sakit Khusus). b) Puskesmas Tahun 2011 ada 21 puskesmas dan 63 puskesmas pembantu. c) Tenaga Kesehatan Praktek Swasta 1. Dokter umum praktek swasta ada 132 orang yang sudah memiliki ijin praktek. 2. Dokter spesialis praktek swasta ada 29 orang. 3. Dokter gigi praktek swasta ada 20 orang. 4. Bidan praktek swasta ada 101 orang. 5. Fisioterapi praktek swasta ada 9 orang. 6. Perawat praktek swasta ada 12 orang. d) Apotek Pada tahun 2012 jumlah apotek di kulon progo ada 25 bangunan Apotek. e) Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Ada 7 Balai Pengobatan dan 5 Rumah Bersalin.
f) Sarana Pelayanan Kesehatan yang Mempunyai Kemampuan Laboratorium Kesehatan dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Di Kabupaten Kulon Progo terdapat 29 sarana yang mempunyai kemampuan laboratorium kesehatan dasar yang terdiri dari 8 rumah sakit dan 21 puskesmas. Sedangkan rumah sakit yang memiliki 4 spseialis dasar terdapat 5 RS.
2. Pelayanan kesehatan dasar Pada umumnya untuk pelayanan kesehatan dasar di kab. Kulon progo dapat dikatakan baik. Pasalnya untuk angka penduduk yang mengalami penyakit tb dan malaria di Kab. Kulonprogro cenderung menurun. Namun untuk penyakit HIV dan DB masih sangat banyak.
Pada subbab ini dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana Kesehatan di Kabupaten Kulon Progo masih kurang memadai Karena dengan jumlah penduduk sebanyak 470.486 jiwa, jumlah tenaga kesehatan terutama perawat, Dokter spesialis, dokter gigi, ahli fisioterapi, Balai pengobatan dan Rumah bersalin masih dikatakan sedikit. Salah satu contohnya adalah perbandingan perawat dan jumlah penduduk yaitu 1 : 39.717 penduduk. Kemudian untuk pelayanan kesehatan dasar dapat dikatakan baik.
d. Lingkungan sehat
Untuk
pembentukan lingkungan sehat yang meliputi penyediaan air bersih
,rumah sehat dan sanitasi dasar,pemantauan tempat tempat umum dan pengelolaan makanan, institusi di bina di kabupaten kulon progo ini sudah memenuhi syarat kesehatan atau sudah baik. akan tetapi masih butuh peningkatan lagi dikarenakan semua usaha tersebut telah mencapai di atas 50 persen atau sudah memenuhi syarat,seperti rumah sehat yang hamper sudah mencapai 100 persen.
e. Sumber daya
tenaga Kesehatan di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2012 sebanyak 1.306 orang yang tersebar disarana kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Tenaga kesehatan tersebut hanyalah tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan tidak termasuk dalam dinas kesehatan, karena jumlah tenaga kesehatan yang 1.306 orang tersebut masih kurang di dalam sarana pelayanan kesehatan. Dan pada akhir nya dinas kesehatan di Kabupaten Kulon Progo mengalami kekurangan tenaga kesehatan.
Anggaran kesehatan di Kabupaten Kulon Progo sebesar Rp 46.414.048.146,-. Akan tetapi prosentase anggaran dari APBD hanya sebesar 5,51%, padahal standar anggaran adalah sebesar 15%. Itu disebabkan karena, anggaran kesehatan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012 berasal dari banyak sumber. Maka dari itu anggaran yang dikeluarkan sangat banyak, melebihi anggaran yang diberikan oleh APBD.