Tugas 1 Kanker Nasofaring.docx

Kelompok 13 (Kimia Lingkungan) Fausan Akram S.

(H311 15 314)

Daniel H. Molle

(H311 15 005) Kanker Nasofaring

Kanker nasofaring adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Penyebab kanker nasofaring belum diketahui dengan pasti. Kanker nasofaring juga dikaitkan dengan adanya virus Epstein bar. Sampai saat ini belum jelas bagaimana mulai tumbuhnya kanker nasofaring namun penyebaran kanker ini dapat berkembang ke bagian mata, telinga, kelenjar leher, dan otak. Sebaiknya yang beresiko tinggi terkena kanker nasofaring rajin memeriksakan diri ke dokter, terutama dokter THT. Resiko tinggi ini biasanya dimiliki oleh laki-laki atau adanya keluarga yang menderita kanker ini. Bahan – bahan pangan pemicu kanker nasofaring ini adalah ika asin, daging atau sayuran yang diawetkan. Berdasarkan penelitian, makanan yang diawetkan dapat merusak DNA. Bahan kimia yang dilepaskan dalam uap dapat masuk ke rongga dan menyebabkan kanker nasofaring. Iritasi oleh bahan kimia seperti formaldehida, asap sejenis kayu tertentu, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker nasofaring. Selain itu, ikan asin mengandung nitrosamine yang dapat meningkatkan risiko KNF. Nitrosamin dapat berbagai bentuk senyawa kimia antara lain NDMA, NDEA, dan N-nitromorpholine (NMOR). Selain itu nitrosamin dapat juga berupa senyawa kimia seperti NDiPA, NDPA, NPIP, NPyr, NFPhA. Sekitar 80% dari total nitrosamine terbanyak dalam bentuk senyawa NDMA, NDMA terutama diadsorpsi di saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan terkadang pada kulit. Proses keganasan dapat terjadi akibat metabolisme nitrosamine yang diaktivasi oleh mekanisme oksidasi sehingga terjadi mutasi DNA. Formaldehid memiliki efek karsinogen pada nasofaring karena dapat menyebabkan

mutasi gen pendorong pertumbuhan, perubahan gen yang

mengendalikan pertumbuhan dan penonoaktifan gen supresor kanker. Hal ini mengakibatkan timmbulnya karsinoma nasofaring.

Gejala kanker nasofaring dapat berupa : 

Terdapat benjolan pada tenggorokan



Infeksi telinga



Telinga berdengung, tidak nyaman



Kesulitan membuka mulut



Sakit kepala



Wajah terasa nyeri atau mati rasa



Mimisan



Sakit tenggorokan



Hidung tersumbat



Penglihatan kabur

Cara – cara pencegahan kanker nasofaring adalah : 1. Pemberian vaksinasi denga vaksin spesifik membran glikoprotein virus Epstein Barr yang dimurnikan pada penduduk yang bertempat tinggal di daerah dengan resiko tinggi. 2. Penerangan akan kebiasaan hidup yang salah, mengubah cara memasak makanan untuk mencegah akibat yang timbul dari bahan – bahan yang berbahaya contohnya makanan yang dibakar atau diasap di suhu tinggi. 3. Konsumsi sayur dan buah yang ideal adalah 5 porsi sehari. Buah dan sayur memiliki antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh. 4. Kurangi penggunaan penyedap rasa. Penyedap rasa makanan olahan dan pengawet makanan mengandung banyak nitrat dan nitrit. Dua zat ini merupakan nitrosamin yang merupakan salah satu karsinogen berbahaya. 5. Hati – hati menggunakan produk yng mengandung formaldehid contohya cat kuku. Dr. Hilmann mengatakan bahwa penggunaan cat kuku yang mengandung formaldehid menyebabkan gangguan pertumbuhan yang dapat menyebabkan kanker. 6. Air minum selain berfungsi untuk menjaga kesegaran tubuh sebagai detoksifikasi. Dengan mencukupi kebutuhan air, zat – zat karsinogen dan radikal bebas dapat terbuang melalui keringat atau air seni.