TRAUMA OBSTETRI
DEFINISI
Sacara umum trauma didefiniskan sebagai benturan, tekanan, atau singgungan
yang menimbulkan dampak berupa perlukaan baik luka terbuka, tertutup, maupun luka memar. Obstetri atau Ilmu kandungan ( Ilmu Kebidanan) :adalah Suatu Ilmu yang
mempelajari Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Kehamilan (Graviditas) dimulai dari
konsepsi atau pembuahan lalu berakhir dengan permulaan suatu persalinan. Trauma kehamilan adalah cedera pada kehamilan, dapat berupa trauma tumpul
dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja
ETIOLOGI TRAUMA PSIKIS
TRAUMA FISIK a. Adanya benturan keras
Faktor usia kehamilan
Faktor pola hidup
KDRT ( Kekerasan Dalam Rumah Tangga )
Kecelakaan kendaraan bermotor
Jatuh
Faktor Sosial Budaya
Luka tembak/luka tusuk
Faktor Ekonomi
a. Zat- zat kimia
konsumsi obat-obatan yang dapat membahayakan janin
Terkena atau tersiram air keras.dll
KLASIFIKASI
Trauma minor Merupakan trauma yang ringan yang terjadi pada kehamilan. Biasanya disebabkan karena jatuh, pukulan langsung ke perut dan kecelakaan kendaraan bermotor.
TRAUMA FISIK
Trauma mayor
Trauma
sedang
sampai
dengan
berat.
Lebih
sering
menyebabkan kritis pada kehamilan.
Trauma psikis sangat mungkin terjadi dialami pada masa awal kehamilan karena masa awal kehamilan merupakan masa yang
TRAUMA FISIK
rentan terjadinya tingkat kestresan yang tinggi yang di pengaruhi beberapa faktor yaitu perubahan hormonal,perubahan fisik ibu hamil yang butuh penyesuaian diri.
TANDA DAN GEJALA Tanda gejala Trauma Fisik
Adanya memar ,laserasi pada jaringan tubuh
Odeme,/pembengkakan daerah tertentu yang mengalami trauma/perlukaan.
Terjadi perdarahan, pecahnya ketuban, atau terjadinya kontraksi sebelum waktunya.
Bisa saja terjadi syok neurologic,dan hipovolemic jika perdarahan tersebut tidak segera ditangani.
Patah tulang/ fraktur, patah pada tulang rusuk, patah tulang panggul.
Tanda Gejala Trauma Psikis Reaksi Cemas Reaksi Panik Reaksi Hipersensitif
PATOGENESIS Trauma minor Walaupun trauma ini termasuk pada trauma minor (ringan) tetapi dapat berpengaruh pada janin. Misalkan pada saat terjatuh atau terpeleset, lalu si ibu mengalami syok atau setidaknya kaget. Perasaan inlah yang yang dapat berdampak pula pada janin. Karena kondisi syok dapat mempengaruhi sirkulasi makanan dan oksigen ke janin yang selnjutnya akan mempengaruhi tumbuh kembang janin.
Trauma mayor Berupa cedera yang ditimbulkan seperti perdarahan, pecahnya ketuban, atau terjadinya kontraksi sebelum waktunya. Umumnya trauma langsung membutuhkan penanganan yang lebih cepat karena dapat membahayakan janin dan ibunya.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
USG
DPL ( Diagnostic Peritoneal Lavage ) CT scan MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) Ultrasonogram dan monitoring detak jantung janin Kheihauer betke test dan Tes Laboratoriumi
DAMPAK TRAUMA PADA KEHAMILAN DAN PERSALINAN Pengaruh Pada kehamilan Trauma Fisik Mengganggu Perkembaangan janin serta kesehatan ibu hamil Memicu timbulnya Abortus pada Kehamilan
Memicu timbulnya perdarahan pada kehamilan Menyebabkan timbulnya syock neurologic dan syok hipovolemic pada ibu hamil,sehingga sirkulasi makanan dan oksigen ke janin terhambat yang selanjutnya akan mempengaruhi tumbuh kembang janin. . Menyebabkan cacat permanen pada ibu ataupun cacat congenital pada janin.
lanjutan Trauma Psikis
Mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat, sekresi asam lambung yang tentunya memicu kerancauan system metabolisme yang akan berpengaruh pada perkembangan janin. Depresi yang berkepanjangan ini dapat memicu terjadinya komplikasi pada
kehamilan muda antara lain: Resiko Abortus Resiko Hiperemesis gravidarum Resiko Kelahiran Premature
lanjutan Pengaruh Pada Persalinan Trauma Fisik Menyebabkan resiko janin tidak bisa lahir per-vaginam(partus dengan bantuan/ secsio caesaria) Memicu timbulnya abortus Menyebabkan terjadinya persalinan pre-mature Menyebabkan ketuban pecah dini Meningkatkan resiko rupture uteri akibat trauma Meningkatkan terjadinya perdarahan akibat trauma Memicu terjadinya rupture uteri akibat trauma Memicu terjadinya inversio uteri/ prolapsus uteri
lanjutan Trauma Psikis Stres dan cemas berlebihan akan menyebabkan kerja jantung lebih cepat
dalam mempompa darah,sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah / vasokonstriksi vaskuler,dan hal ini menghambat pertukaran darah dan oksigen serta makanan dari ibu ke janin,sehingga terjadilah Fetal Distress.
Menyebabkan terjadinya distosia power pada proses persalinan akibat minimnya motivasi ibu akibat trauma psikis tersebut Akibat distosia power tersebut memicu timbulnya prolonged phase pada persalinan.
ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN
Riwayat kehamilan Riwayat kehamilan gravida
Riwayat genekologi infeksi Riwayat kesehatan Riwayat kesehatan keluarga Riwayat pekerjaan
Riwayat ayah bayi Personal information
Pemeriksaan Fisik Primary survey Airway ( jalan nafas ) mendahulukan penyelesaian masalah di alan nafas Breathing ( pernafasan ) karena disini letak atau posisi diafragma berada lebih atas daripada wanita yang tidak hamil. Circulation ( sirkulasi atau aliran darah ibu )jangan sampai menghambat vena cava, posisikan untukmiring atau fowler. Juga yang perlu diwaspadai ialah kontrol adanya problem perdarahan, karena memang perdarahan merupakan angka kematian tertinggi untukkasus trauma pada wanita hamil. Patokannya adalah dengan melakukan resusistasi atau menstabilkan kondisi siibu seoptimal mungkin. Hal tersebut sudah akan menambah jaminan keselamatanjanin dalam kandungan. Evaluasi pengaruh trauma terhadap keadaaan janin salahsatunya bisa diketahui dengan memonitor denyut nadi janin.
DIAGNOSA DAN INTERVENSI Perubahan kenyamanan : nyeri akut berhubungan dengan efek trauma Kriteria hasil : Klien mendapatkan pengontrolan nyeri yang adekuat, tidak ada tanda tanda solusio plasenta, kenyamanan klien dapat dipertahankan Intervensi : Tentukan metode pemberian analgesik yang paling efektif, pemberian infuse secara continue versus bolus intermitten.
Rasional Pemberian narkotika harus lewat metode yang paling aman dan paling efektif menurut kondisi klien Pantau apakah ada gejala solusio plasenta ( misalnya, nyeri, nyeri tekan pada uterus, iritabilitas dan kekakuan otot, kontraksi uterus, meningkatnya tinggi fundus uteri ) Rasional Walaupun nyeri abdomen merupakan gejala solusio plasenta, namun gejala tersebut tidak akan
terlihat setelah terjadinya trauma Berikan posisi untuk memaksimalkan rasa nyaman Rasional Untuk meningkatkan rasa nyaman Sokong area trauma (misalnya abdomen) dengan bantal jika memungkinkan Rasional Meningkatkan rasa nyaman
Ansietas berhubungan dengan bahaya terhadap diri dan janin Kriteria hasil : Klien mendapat dukungan yang tepat, keluarga menyatakan perasaan dan kekhawatiran mereka serta dapat mengatasi rasa takut mengenai efek trauma terhadap ibu dan janin Intervensi :
Identifikasi individu pendukung dan libatkan mereka sebanyak mungkin Rasional menurunkan stress klien Berikan suatu lingkungan tempat ekspresi kekhawatiran mengenai cedera terhadap diri dan janin Rasional memperbaiki kemampuan koping dan menurunkan kecemasan Jawab pertanyaan secara sederhana dan langsung
Rasional karena pemahaman klien mungkin menurun akibat adanya trauma dan cemas Tetap tenang, gunakan sikap yang menenangkan, yakinkan klien bahwa semuanya telah dilakukan untuk melindungi ibu dan janin Rasional menurunkan rasa cemas klien dan meningkatkan rasa percaya diri dalam pemberian perawatan Dukung proses berduka awal jika terjadi keguguran Rasional berduka merupakan proses adaptasi yang normal dan harus terjadi sebelum klien dapat menerima keguguran yang telah terjadi.
Gangguan volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah Kriteria Hasil: Klien mempertahankan jalan napas dan sirkulasi yang paten, perdarahan, syok dan hemoragik terkontrol.
Tanda-tanda vital stabil. Intervensi: Berikan tindakan bantuan hidup darurat Rasional untuk mempertahankan kepatenan jalan napas, memperbaiki pernapasan, sirkulasi.
Kontrol perdarahan Rasional perdarahan dapat tertutupi oleh keadaan hipovolemik selama kehamilan Immobilisasi ekstremitas, vertebra dan pelvis yang mengalami fraktur. Rasional untuk mencegah kerusakan yang lebih luas. Berikan cairan IV dan penggantian darah Rasional untuk memperbaiki volume darah yang bersikulasi. Pantau tanda-tanda vital setiap 5-10 menit Rasional mendeteksi gejala syok hipovolemik.
meningkatkan