1.
Masuknya bahan kimia ke dalam tubuh. a. Absorbsi, bahan kimia akan masuk ke dalam tubuh melalui: 1) Saluran Pernafasan (inhalasi) Misalnya gas (CO, NOx), uap (benzene, CCl4), bahan mudah larut (Kloroform), debu (partikel ukuran 1-10µ) dan ditimbun di paru-paru. 2) Saluran pencernaan (tertelan) Biasanya karena kecelakaan, lambung kosong mempercepat penyerapannya. 3) Kulit Zat-zat yang larut dalam lemak, insektisida, organik solvent. 4) Suntikan intravena, intra muskular, subkutan, dll b. Distribusi Bahan kimia organik (methyl merkuri) dapat menembus organ otak. Bahan kimia anorganik (merkuri) tidak dapat menembus otak tapi tertimbun dalam ginjal. Hati dan ginjal memilki kapasitas mengikat bahan kimia yang tinggi dibandingkan organ lain, karena fungsinya sebagai organ yang memetabolisme dan membuang bahan kimia berbahaya. Bahan yang mudah larut dalam lemak, maka jaringan lemak merupakan tempat penimbunan bahan yang mudah larut dalam lemak. Misalnya DTT, Dieldrin, Polychlorinated biphenyls (PCB).
Sumber : santoso hamdani. Bab 1 Pengantar Toksikologi Industri (online). Diunduh dari: https://docplayer.info/72944984-Bab-1-pengantar-toksikologi-industri.html; 2018 (diakses 07 Agustus 2018)
Untuk power point: Masuknya bahan kimia ke dalam tubuh. Absorbsi, bahan kimia akan masuk ke dalam tubuh melalui: Saluran Pernafasan (inhalasi) Saluran pencernaan (tertelan) Kulit Suntikan intravena, intra muskular, subkutan, dll Distribusi Bahan kimia organik (methyl merkuri) dapat menembus organ otak.
Bahan kimia anorganik (merkuri) tertimbun dalam ginjal. Hati dan ginjal, karena fungsinya sebagai organ yang memetabolisme dan membuang bahan kimia berbahaya. Bahan yang mudah larut dalam lemak, ditimbun dalam jaringan lemak. Misalnya DTT, Dieldrin, Polychlorinated biphenyls (PCB).