Timbang Terima: Mekanisme Timbang Terima: Manajemen Keperawatan

  • Uploaded by: lala
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Timbang Terima: Mekanisme Timbang Terima: Manajemen Keperawatan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,413
  • Pages: 15
TIMBANG TERIMA: MEKANISME TIMBANG TERIMA MANAJEMEN KEPERAWATAN

KELOMPOK 3 MANAJEMEN KEPERAWATAN •

Julinda Malehere

131711123003



Mohammad Dheni Ardhiyanto

131711123007



Imelda Mbati Mbana

131711123022



Fiqih Ardi Pradana

131711123025



Heriberta Tuto Suban

131711123026



Ungkas Herlambang

131711123048



Arsi Susilawati

131711123049



Yayuk Ratnasari Dewi Anggreni

131711123061

TIMBANG TERIMA (Nursalam (2016)

DEFINISI

TUJUAN

• Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima suatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien (Nursalam, 2016).

Tujuan umum berupa mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting. Lebih lanjut dijelaskan tujuan khusus berupa : •

Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).



Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan kepada pasien.



Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas berikutnya.



Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5 Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Medika

MANFAAT (Nursalam (2016)

BAGI PERAWAT

BAGI PASIEN

• Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.

• Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.

• Menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat. • Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.

• Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna. Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5 Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Medika

PERAN PERAWAT DALAM TIMBANG TERIMA Peran Kepala Ruangan •

Kepala menutup

ruangan jalannya

bertugas timbang

Peran Perawat Primer

membuka terima

dan serta



Perawat Primer mengikuti proses timbang terima dengan memaparkan perincian

menjalankan beberapa fungsi selama timbang

laporan

timbang

terima seperti fungsi perencanaan (jenis asuhan

bertanggung jawab pada pembagian

dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan pasien

tugas antara perawat associate dalam

dan ratio perawat yang bertugas), dan fungsi

pemberian

pengawasan (mengawasi jalannya pelaksanaan

menverifikasi kembali laporan timbang

timbang terima). selain itu, kepala ruangan juga

terima kepada pasien (perkenalan tim,

berperan dalam menverifikasi kembali laporan

verifikasi keluhan dan rencana tindakan).

asuhan

terima

dan

keperawatan.,

timbang terima kepada pasien pada saat kunjungan ke bed pasien. Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5 Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Medika

PERAN PERAWAT.. Peran Perawat Associate (perawat pelaksana) • Perawat associate mengikuti proses timbang terima dan memaparkan perincian laporan timbang terima.

Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5 Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Medika

PROSEDUR TIMBANG TERIMA (Nursalam, 2016)

TAHAP

KEGIATAN

1. 2.

3.

Persiapan

a. b. c. d. e. f. g. h.

Timbang terima dilaksanakan setiap pergantin shift/operan Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan pasien yang dilakukan timbang terima khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang belum/dapat teratasi serta yang membutuhkan observsi lebih lanjut PA/PP menyampaikan timbang terima kepada PP (yang menerima pendelegasian) berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima : Aspek umum yang meliputi M1 s/d M5 Jumlah pasien Identitas pasien dan diagnosa medis Data (keluhan subjektif/objektif) Masalah keperawatan yang masih muncul Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum) Intervensi kolaboratif dan dependen Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang, dan program lainnya)

WAKTU

TEMPAT

PELAKSANA

10 Menit

Nurse Station

PP, PA

Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5 Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Medika

PROSEDUR TIMBANG .. (Nursalam, 2016) TAHAP

KEGIATAN

WAKTU

TEMPAT

PELAKSANA

Pelaksanaan

Nurse Station : 1. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga) 2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan 3. Kepala ruangan membuka acara timbang terima 4. Penyampaian yang jelas, singkat dan padat oleh perawat jaga (NIC) 5. Perawat jaga shift selanjutnya dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang yang telah di timbang terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas Di Bed Pasien : 1. Kepala ruangan menyampaikan salam dan PP menanyakan kebutuhan dasar pasien 2. Perawat jaga selanjutnya mengkaji secara penuh terhadap masalah keperawatan, kebutuhan, dan tindakan yang telah/belum dilaksanakan, serta hal-hal penting lainnya selama masa perawatan. 3. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang sebaiknya di catat secara khusus untuk kemudian di serahterimakan kepada petugas berikutnya.

20 menit

Nurse Station

Karu, PP, PA

Ruang/Bed pasien

Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5 Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Medika

PROSEDUR TIMBANG ... (Nursalam, 2016) TAHAP

KEGIATAN

Post timbang 1. terima 2.

3.

Diskusi Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format timbang terima yang ditanda tangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang jaga berikutnya diketahui oleh Kepala Ruangan Ditutup oleh KARU

WAKTU 5 menit

TEMPAT Nurse Station

Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5 Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Medika

PELAKSANA Karu, PA

PP,

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (Nursalam, 2016)

• Dilaksanakan tepat pada waktu pergantian shift. • Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab pasien (PP). • Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.

• Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien. • Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien. • Pada saat timbang terima dikamar pasien, menggunakan volume suara yang cukup sehingga pasien disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang rahasia bagi pasien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung didekat pasien. • Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut dan shock sebaiknya dibicarakan di nurse station. Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5 Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Medika

ALUR TIMBANG TERIMA (Nursalam, 2016)

S : Situation (Kondisi Terkini yang terjadi pada pasien) •

Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan, serta dokter yang merawat



Sebutkan diagnose medis dan masalah keperawatan yang belum atau sudah teratasi/keluhan

B : Background (Info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini) •

Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap diagnose keperawatan



Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasive, dan obat-obatan termasuk cairn infus yang di gunakan



Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis

A : Assesment (Hasil Pengkajian dari kondisi pasien saat ini)

SISTEM PENDOKUMENTASIAN DENGAN SBAR SBAR merupakan kerangka acuan dalam pelaporan kondisi pasien yang memerlukan perhatian atau tindakan segera



Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital, skor nyeri, tingkat kesadaran, braden score, status restrain, resiko jatuh, pivas score, status nutrisi, kemampuan eliminasi, dan lain-lain



Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung

R : Recommendation •

Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu di lanjutkan (refer to nursing care plan) termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga

Sebelum serah terima pasien •

Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini



Kumpulkan data-data yang di perlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien yang akan dilaporkan



Pastikan diagnosis medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus dilanjutkan



Baca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil pengkajian perawat sif sebelumnya



Siapkan medical record pasien termasuk rencana perwatan hariannya

EFEK TIMBANG TERIMA DALAM SHIFT JAGA Efek Fisiologi

Efek Psikososial

• Kualitas tidur termasuk tidur siang

• Efek ini berpengeruh adanya gangguan kehidupan keluarga, efek fisiologis hilangnya waktu luang, kecil kesempatan untuk berinteraksi dengan teman, dan mengganggu aktivitas kelompok dalam masyarakat. Saksono (1991) mengemukakan pekerjaan malam berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang biasanya dilakukan pada siang atau sore hari. Sementara pada saat itu bagi pekerja malam dipergunakan untuk istirahat atau tidur, sehingga tidak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, akibat tersisih dari lingkungan masyarakat.

tidak seefektif tidur malam, banyak gangguan dan biasanya diperlukan waktu

istirahat

untuk

menebus

kurang tidur selama kerja malam. Menurunnya akibat

kapasitas

timbulnya

fisik

kerja

perasaan

mengantuk dan lelah. Menurunnya nafsu

makan

pencernaan.

dan

gangguan

Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5 Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Medika

Efek Kinerja • Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek fisiologis dan efek psikososial. Menurunnya kinerja dapat mengakibatkan kemampuan mental menurun yang berpengaruh terhadap perilaku kewaspadaan pekerjaan seperti kualitas kendali dan pemantauan.

Efek Terhadap Keselamatan Kerja •

Survei pengaruh shift kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan Smith et. Al (dalam Adiwardana, 1989), melaporkan bahwa frekuensi kecelakaan paling tinggi

terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata-rata jumlah kecelakaan 0,69 %

Efek Terhadap Kesehatan • Shift kerja menyebabkan gangguan gastrointestinal, masalah ini cenderung terjadi pada usia 40-50 tahun. Shift kerja juga dapat menjadi masalah terhadap keseimbangan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes.

per tenaga kerja. Tetapi tidak semua penelitian menyebutkan

bahwa

kenaikan

tingkat

kecelakaan industri terjadi pada shift malam. Terdapat suatu kenyataan bahwa kecelakaan cenderung banyak terjadi selama shift pagi dan lebih banyak terjadi pada shift malam

Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5 Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Medika

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "Darren Olshopp"