Proposal Timbang Terima Pasien.docx

  • Uploaded by: Bertha Silvia Juniasi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Timbang Terima Pasien.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,556
  • Pages: 12
PROPOSAL TIMBANG TERIMA PASIEN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG BOUGENVILLE RSUD DORIS SYLVANUS Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan 10

Oleh : Kelompok 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Akhmad Riva’I Didi Saputra Elis Fitria Isma Azizah Lila Hidayati M. Alkim Nabilah Aulia Sakinah Yayang Savita Yuanando

PO.62.20.1.15.111 PO.62.20.1.15.119 PO.62.20.1.15.121 PO.62.20.1.15.127 PO.62.20.1.15.130 PO.62.20.1.15.131 PO.62.20.1.15.132 PO.62.20.1.15.145 PO.62.20.1.15.147

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya Jurusan Keperawatan Prodi DIV Keperawatan Reguler II 2018

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang fektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift (timbang terima pasien) (Nursalam, 2008: 195). Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Disini dituntut tugas manajer keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi individu keluarga dan masyarakat (Gillis,1996). Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan dalam pembenahan manejemen keperawatan, karena dengan adanya faktor kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan. Salah satu upaya yang dapat di gunakan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan klien adalah dengan melakukan timbang terima saat pergantian dinas. Timbang terima merupakan teknik atau cara menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima dilakukan oleh Perawat primer ke perawat asosiate yang bertanggung jawab pada dinas sore atau dinas malam. Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Tujuan dari timbang terima adalah agar semua perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna, meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat dan yang lebih penting adalah agar terjadi suatu hubungan kerjasama antar perawat serta terlaksananya asuhan perawatan terhadap klien yang berkesinambungan .

Ruang Bougenville sebagai satu unit pelayanan keperawatan yang merupakan salah satu ruangan percontohan yang sudah mulai menerapkan sistem/metode MPKP, yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan kiat, untuk itu diperlukan ilmu dan kiatnya secara

optimal. Untuk itu diperlukan bentuk kerjasama yang

berkesinambungan dan saling mempunyai komitmen yang tinggi demi perkembangan pelayanan keperawatan dalam melaksanakan timbang terima yang benar. B. Nama Kegiatan Pelaksanaan timbang terima pada saat pergantian dinas di ruang Bougenville (Penyakit Dalam Wanita). C. Tujuan 1. Tujuan umum Meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan yang komprehensif 2. Tujuan khusus a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat. b. Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim perawat

serta

terlaksana

asuhan

keperawatan

terhadap

klien

yang

berkesinambungan.

D. Manfaat 1. Bagi Perawat - Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat - Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat. - Pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang berkesinambungan. - Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.

2. Bagi Pasien - Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.

3. Bagi Rumah Sakit -

Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.

B. Langkah-langkah a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap. b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan. c. Katim menyampaikan kepada penanggung jawab shift selanjutnya meliputi : 1) Kondisi atau keadaan klien secara umum. 2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan. 3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan. d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru. e. Katim dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan klien.

C. Prosedur Timbang Terima Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi : a. Persiapan 1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap. 2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan. b. Pelaksanaan Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang mengganti jaga pada shift berikutnya : 1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift. 2) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan

klien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan (pesan khusus). 3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jaga berikutnya. 4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah : a.

Identitas klien dan diagnosa medis.

b.

Masalah keperawatan yang masih ada.

c.

Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).

d.

Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .

e.

Intervensi kolaboratif dan dependensi.

f.

Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.

5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi Tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas. 6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat. 7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci. 8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ketiap klien dan melakukan validasi data. 9) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan oleh katim.

D. Evaluasi a. Evaluasi Struktur Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh katim. b. Evaluasi Proses Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Katim menyerahkan ke katim berikutnya yang akan mengganti shift.Timbang terima pertama dilakukan di

nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien saat ini (partial care, minimal care dan total care), data subyektif dan obyektif masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada kemudian evaluasi. Setiap klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien. c. Evaluasi Hasil Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.

2.5 Alur Timbang Terima Klien

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Medis Masalah kolaboratif RencanaTind akan

Yang belum/akan dilakukan

Yang telah dilakukan Perkembangan keadaan klien

Masalah 1. 2. 3. 4.

Teratasi Belum teratasi Teratasi sebagian Timbul masalah baru

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Hari / tanggal

: Kamis, 23 Mei 2018

Pukul

: 14.00 WIB

Topik

: Timbang terima

Tempat

: Ruang Bougenville

B. Pengorganisasian Kepala Ruangan

:

Katim (Pagi)

:

Perawat pelaksana pagi

:

Katim (Sore)

:

Perawat pelaksana sore

:

Katim (Malam)

:

Perawat pelaksana Malam

:

C. Metode dan Media 1) Metode

:

a. Karu memimpin proses Timbang Terima b. Melakukan timbang terima antara perawat yang lepas dinas dengan perawat yang akan dinas. c. Melaporkan status keadaan klien dari PP pagi ke PP sore. d. Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.

2) Media

:

a. Materi disampaikan secara lisan. b. Dokumentasi klien (status). c. Buku Timbang Terima

D.

Mekanisme Kegiatan Timbang Terima

TAHAP Pra

KEGIATAN

1. Kedua kelompok dinas sudah siap dan 10 menit berkumpul di Nurse Station

Timbang Terima

Waktu

Tempat

Pelaksanaan

Nurse

Perawat

Station

anggota

2. Karu mengecek kesiapan timbang

Karu

terima tiap perawat pelaksana. 3. Kelompok

yang

akan

bertugas

Katim

menyiapkan catatan (Work Sheet), katim

yang

akan

mengoperkan,

menyiapkan buku timbang terima & nursing kit. 4. Kepala

ruangan

membuka

acara

Karu

timbang terima dilanjutkan dengan doa. 5.

Karu melaporkan jumlah pasien dan tingkat ketergantungan.

6. Karu mempersilahkan katim pagi untuk melaporkan kondisi pasien dan membuka diskusi. Pelaksanaan

1. Katim dinas pagi melakukan timbang 15 menit

Timbang

terima kepada katim dinas sore. Hal-

Terima

hal yang perlu disampaikan katim pada saat timbang terima : a. Identitas klien dan diagnosa medis termasuk hari rawat keberapa atau post op hari keberapa. b. Masalah keperawatan. c. Data yang mendukung. d. Tindakan

keperawatan

sudah/belum dilaksanakan.

yang

Nurse Station

Katim

e. Rencana

umum

yang

perlu

dilakukan: Pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu. 2. Karu membuka dan memberi salam ke

Disamping Karu

pada klien, katim pagi menjelaskan

tempat

tentang

tidur klien

klien,

Katim

sore

mengenalkan anggota timnya dan melakukan validasi data. 3. Lama timbang terima setiap klien kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci. Post timbangteri ma

1. Klarifikasi hasil validasi data oleh 10 menit katim sore.

Nurse

Katim

station

2. Penyampaian alat- alat kesehatan 3. Laporan

timbang

terima

Katim

ditandatangani oleh kedua katim dan mengetahui Karu (kalau pagi saja). 4. Reward Karu terhadap perawat yang akan dan selesai bertugas. 5. Penutup

Karu

Resume Pelaksanaan Timbang Terima Hari/tanggal

:

Jam

:

Tempat

: NURSE STATION

Acara

: Timbang Terima.

A. Presensi 1. 2. 3. 4. 5.

B. Hasil Evaluasi 1.

Evaluasi struktur

2.

Evaluasi proses No

Waktu

1

Kegiatan Pelaksanaan timbang terima

WIB 2

Diskusi dan klarifikasi dari supervisor serta perawat ruangan: Pembimbing 1 WIB

Pembimbing 2

Pembimbing 3

3.

Evaluasi hasil

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2002, Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional, Selemba Medika, Jakarta.

Related Documents


More Documents from "Darren Olshopp"