TIMBANG TERIMA (OVERAN) PERAWAT
No. Dokumen
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGERTIAN
TUJUAN
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman /5
Ditetapkan oleh Direktur RSIA CICIK
dr. Kharisma Rosa, MARS Timbang terima sering disebut operan (over hand) adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (data fokus). 1. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna. 2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat. Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim perawat 3. Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan 4. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal-hal yang dilaporkan dengan keadaan klien yang sebenarnya. 5. Klien dapat menyampaikan masalahnya secara langsung bila ada yang belum terungkap.
KEBIJAKAN a. Shift jaga pelayanan dibagi menjadi 3 shift dalam 24 jam : 1. Pagi 07.30 s/d. 14.00 WIB 2. Sore 14.00 s/d. 20.00 WIB 3. Malam 20.00 s/d. 07.30 WIB
PROSEDUR
b. Waktu timbang terima ditentukan sebagai berikut: 1. Timbang terima jaga pagi ke jaga sore : pk. 14.00 WIB 2. Timbang terima jaga sore ke jaga malam : pk. 20.00 WIB 3. Timbang terima jaga malam ke jaga pagi : pk. 07.30 WIB
TIMBANG TERIMA (OVERAN) PERAWAT
No. Dokumen
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman /5
Ditetapkan oleh Direktur RSIA CICIK
dr. Kharisma Rosa, MARS Persiapan : 1. Persiapan alat a. Alat tulis b. Buku catatan operan / laporan harian keperawatan c. Rekam medik pasien 2. Persiapan perawat a. Kelompok dalam keadaan siap. b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan. 3. Persiapan pasien Pasien dalam kondisi stabil atau butuh pemantauan. Pelaksanaan : Dalam operan dilaksanakan oleh perawat jaga sebelumnya kepada perawat yang mengganti jaga pada shift berikutnya. SESI 1 : Di Nurse Station 1. Perawat shift malam menyiapkan status pasien yang menjadi tanggung jawabnya. 2. Ka Unit Keperawatan / Penanggung Jawab Perawat shift pagi membuka operan jaga dengan salam. 3. Perawat shift pagi mempersilahkan perawat shift malam untuk melaporkan pasien kepada perawat shift pagi. “Baik terima kasih untuk kesempatan yang diberikan. Laporan dinas malam hari .... tanggal ...., dengan jumlah pasien sebanyak … (sebutkan jumlah pasien lama, pasien baru, pasien pulang dan total jumlah pasien)”. 4. Perawat shift malam melaporkan pasien yang menjadi tanggung jawabnya, terkait: a. Identitas pasien, diagnosa medis dan DPJP. b. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul c. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
TIMBANG TERIMA (OVERAN) PERAWAT
No. Dokumen
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman /5
Ditetapkan oleh Direktur RSIA CICIK
dr. Kharisma Rosa, MARS d. Intervensi kolaborasi dan dependen e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan penunjang lainnya, persiapan untuk konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan secara rutin. Contoh: “Laporan perawatan pasien pertama. Ny. S dengan Post SC hari 1, penanggung jawab dr. H, Sp.Og: Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, TD, N, RR, T (sebutkan hasil pengukuran). Keluhan yang dirasakan pasien adalah … (sebutkan keluhan yang dialami). Rencana yang sudah dilakukan adalah … (sebutkan implementasi) sedangkan rencana yang belum dilakukan adalah … (sebutkan intervensi). Terapi yang diinstruksikan adalah … (sebutkan nama terapi). Persiapan lain … (sebutkan jenis persiapan). 5. Perawat shift pagi mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh perawat shift malam. 6. Perawat shift pagi mengajak perawat shift malam dan perawat shift pagi lainnya yang bertanggung jawab untuk mengklarifikasi pasien (menghampiri pasien dalam visite keperawatan). SESI 2 : Di Bed Pasien 1. Perawat shift malam mengucapkan salam dan menyapa pasien. “Selama pagi Ibu /Mbak”. 2. Perawat shift malam menanyakan masalah keperawatan yang dialami pasien setelah dilakukan tindakan. “Hari ini apa yang Ibu / Mbak keluhkan?” 3. Perawat shift malam menyampaikan bahwa tugasnya telah selesai dan diganti tim perawat shift pagi. “Bu / Mbak, tugas saya sebagai perawat shift malam
TIMBANG TERIMA (OVERAN) PERAWAT
No. Dokumen Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
4.
5.
6.
7.
No. Revisi
Halaman /5
Ditetapkan oleh Direktur RSIA CICIK
dr. Kharisma Rosa, MARS sudah selesai. Untuk pagi ini, perawat shift pagi yang akan merawat Ibu / Mbak”. Perawat shift malam memperkenalkan / menanyakan apakah pasien masih mengingat nama perawat shift pagi. “Apakah Ibu / Mbak masih ingat dengan perawat A (perkenalkan nama)” Perawat shift pagi menjelaskan tentang perawatan pagi dan perawat shift pagi yang akan bertanggung jawab kepada pasien tersebut. “Baik, hari ini saya yang bertanggung jawab untuk merawat Bapak/Ibu/Mas/Mbak. Rencana untuk perawatan Bapak/Ibu/ Mas/Mbak untuk pagi ini adalah … (sebutkan rencana perawatan)”. Perawat shift pagi memberikan kesempatan kepada pasien/ keluarga untuk bertanya. “Ada hal-hal yang ingin ditanyakan, saya persilahkan”. Perawat shift pagi menutup pertemuan dan menyampaikan selamat beristirahat. “Baiklah, silahkan Ibu / Mbak dapat beristirahat kembali”.
SESI 3 : Di Nurse Station 1. Perawat shift pagi memberikan kesempatan untuk mendiskusikan pasien yang dilihatnya. “Silahkan jika ada kondisi pasien yang perlu didiskusikan atau dipaparkan”. 2. Perawat shift pagi meminta perawat shit malam untuk melaporkan inventarisasi obat dan fasilitas lain atau hal-hal terkait lainnya yang perlu dilaporkan. “Bagaimana dengan pelaporan yang lain?” 3. Perawat shift pagi memberikan reinforcement kepada perawat shift malam. “Terima kasih untuk perawat shift malam atas tugasnya”. 4. Perawat shift malam menutup operan dengan
TIMBANG TERIMA (OVERAN) PERAWAT
No. Dokumen
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman /5
Ditetapkan oleh Direktur RSIA CICIK
dr. Kharisma Rosa, MARS berdo’a. “Sebelum kita memulai aktivitas, marilah berdo’a bersama-sama agar diberikan kelancaran dalam melayani pasien”. Divisi Keperawatan