BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Teori Behavioristik, John B. Watson sebagai tokoh utama dalam Teori Behavioristik ini, ia menyatakan bahwa ia bisa mengambil sejumlah bayi yang sehat dan menjadikan bayi-bayi itu apa saja yang diinginkannya. Jadi, Watson menyingkirkan dari psikologi konsep-konsep seperti kesadaran, determinasi diri, dan berbagai fenomena subjektif lainnya. Pendeketan Konseling Behavioristik beranggapan bahwa sebagian besar proses belajar yang muncul melalui pengalaman langsung juga bisa diperoleh melalui pengamatan terhadap tingkah laku orang lain. Therapi konseling Behaviorisme, konselor harus memegang peranan aktif dan langsung, agar konselor dapat menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menemukan istilah-istilah klien sehingga diharapkan kepada perubahan perilaku yang baru. Sistem dan prosedur konseling behavioral amat terdefinisikan, demikian pula peranan yang jelas dari konselor dan klien. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Konsep Dasar dari Teori Behaviorisme? 2. Apa Prinsip-prinsip Tingkah Laku ( Behaviorisme Therapy ) ? 3. Apakah Tujuan Terapi Tingkah Laku Behaviorisme dalam bimbingan dan konseling? 4. Hubugan yang berupa apa yang sifatnya membantu dari Teori Behaviorisme ? 5. Apa Aplikasi Terapi tingkah laku dalam melaksanakan Terapi Behaviorisme dalam bimbingan dan konseling ? 1.3 Tujuan Tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu mahasiswa diharapkan mampu : 1