Jenis olahraga Jenis olahraga yang baik untuk pasien DM adalah olahraga yang memperbaiki kesehatan jasmani. Oleh karena itu harus dipilih jenis olahraga yang memperbaiki semua komponen kesegaran jasmani yaitu memenuhi ketahanan, kekuatan, kelenturan tubuh (Flexibilitas), keseimbangan, ketangkasan, tenaga dan kecepatan. Agar memenuhi hal tersebut, latihan olahraga sebaiknya bersifat kontinyu (continous), ritmis(rhytmical), interval, progresif, dan latihan ketahanan (endurance), yang agar mudah disingkat jadi CRIPE.
Latihan kontinyu Latihan yang diberikan harus berkesinambungan, diakukan terus menerus tanpa berhenti. Contoh : jogging 30 menit tanpa istirahat Latihan ritmis Latiahan olahraga harus dipilih yang berirama, yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur Contoh : jalan kaki, jogging, berlari, berenang, bersepeda, mendayung Latihan interval Latihan olahraga yang diakukan selang seling antara gerak cepat dan lambat Contoh : jalan cepat diselingi jalan lambat. Latihan progresif Latihan yang dilakukan harus berangsur angsur dari sedikit ke latihan yang lebih berat secara bertahap Latihan daya tahan Latihan daya tahan memperbaiki sistem kardiovaskular. Oleh karena itu sebelum ikut progam latihan olahraga, terhadp pengidap harus dilakukan pemeriksaan kardiovasikular.
Latihan CRIPE minimal dilakikna 3 hari dalam seminggu, sedang 2 hari yang lain dapat digunakna untuk olahraga yang menjadi kesenangan meisalnya tenis golf dll.
Hal yang perlu diperhatikan oleh pengidap yang berolahraga Pengidap DM yang melekukan olahraga harus memperhatikan hal sebagai berikut 1. Jangan memulai olahraga jika kadar glukosa darah rendah misalnya: sebelum makan 2. Sepatu yang dipakai harus pas betul karena luka sekecil apapun dapat menimbulkan komplikasi parah 3. Latihan jasmani harus didampingi oleh orang yang tau mengatasi serangan hipoglikemia 4. Pengidap DM harus selalu membawa permen,sedikit gula untuk pertolongan bila terjadi serangan hipoglikemia 5. Sebaiknya pengidap DM selalu membawa tanda pengenal bahwa dirinya mengidap DM dalam pengobatan 6. Lakukan pemeriksaan secermat mungkit setelah selesai latihan, untuk memungkinkan terjadinya perlukaan dan dilakukan pertolongan yang diperlukan
Asdia AH. Diabetes melitus dan olahrga. Naskah lengkap KONAS I Perkene. Jakarta, Oktober 1986